Anda di halaman 1dari 28

Etika Profesi

Bab 1
Pendahuluan

Dr. Ir. Haryadi

Jurusan Teknik Mesin


Pilteknik Negeri Bandung
2020
• Pengantar
• Definisi
• Latar belakang kajian etika
• Tujuan
Pengantar
Agama:
Percaya adanya Tuhan,
Ketuhanan: percaya Aturan, Pembalasan
adanya causa prima
(wujud wajib) Agnostik
Membentuk:
• Nilai
Positivisme • Norma
Material: percaya • Etika
bahwa keberadaan Materialisme: mekanis, • Perilaku
(materi) ada dengan dan dialektis
sendirinya

Atheisme
Skeptis: tidak
percaya/mergukan
keberadaan

Pandangan dunia Pandangan idiologis


Pandangan Dunia dan Ideologi
• Pandangan Dunia:
– seperangkat keyakinan mengenai mengenai
keberadaan.
• Ideologi:
– seperangkat pandangan universal tentang sikap
praktis manusia.
– Ideologi menuntut (menghasilkan) sikap praktis
Nilai
• Pengertian Nilai:
– Filosofi (Ideal Moral)
– Mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang.
– bersifat abstrak (dalam organisasi berwujud: visi)
• Misalnya:
• “right or wrong is my country”.
• Kata FR: “Islam Perlu 2, : Tauhid dan Keadilan Sosial”,
• Jawa: Harmoni
• Nilai ada 3:
– benar – salah,
– baik – buruk,
– indah – tidak indah
• Nilai etika:
– bersifat objektif
– bisa diverifikasi secara logis,
– Berada dalam konteks hubungan antar manusia
Nilai
• .
• Basanya, masuk dalam lingkungan formal, nilai
menjadi norma
• Beda antara nilai dan norma:
Norma
• Norma:
– kaidah, pedoman, ukuran, kriteria, ketentuan yang
mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat
berdasarkan nilai-nilai tertentu.
– norma: kongkrit (dalam konteks organisasi: missi)
• Jenis-jenis norma:
– Khusus: olahraga, aturan kuliah, dsb.,
– Umum:
• Norma moral/etika: kesadaran batin untuk berlaku baik
(aspek batin dari nilai)
• Norma sopan-santun/etiket: kontekstual, lokal, dilandasi
nilai etika tertentu, kadang dilegalkan menjadi hukum (aspek
fisik dari nilai)
• Norma hukum (aspek legal formal dari nilai)
Norma Hukum

Norma Umum Norma Moral

Norma Etiket/Sopan-santun

Norma Khusus

Moral dalam pengertian umum adalah yang mendorong dilaksanakannya norma


Norma
• Norma hukum merupakan norma yang:
– Dikodifikasikan dalam bentuk aturan tertulis
– Pedoman untuk menjatuhkan hukuman
– pegangan bagi masyarakat untuk berperilaku baik
• Norma moral:
– Besumber dari hati nurani, dan bersifat batiniah.
– Bersifat universal
– pegangan bagi masyarakat atau kelompok (profesi, jabatan)
tertentu untuk berperilaku baik.
– Ilmunya disebut etika
• Norma sopan-santun/etiket:
– Mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah.
– Biasanya bersifat lokal
Moral
• Moral:
– Definisi: pandangan tentang baik dan buruk, apa
yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh
manusia.
– Merupakan hal yang dapat mendorong manusia
untuk melakukan tindakan sebagai keharusan.
– Kepekaan dalam pikiran, perasaan, dan tindakan
dalam kaitannya dengan prinsip dan aturan
Moral
• Sumber Moral:
– Hati nurani
– Kesepakatan sosial
– Akal sehat
• Moral bersifat batin
• Basis moral: kepekaan, kebersihan hati, rasa,
sensitivitas
Definisi : Etika
• Etika:
– ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya
menentukan perbuatan yang di lakukan manusia untuk
dikatakan baik atau buruk, dengan kata lain aturan atau pola
tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.
– Filsafat moral (akhlaq teoritis), yaitu perantara,media menuju
tindakan dengan menggunakan keniscayaan-keniscayaan kaida
akhlaq (seperti iman dengan amal shalih)
• Secara etimologi berasal dari bahasa Yunani ethos, yang
berarti adat kebiasaan.
• Kamus Umum Bahasa Indonesia:
– etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas – asas akhlak.
• Ahmad Amin menegaskan
– etika ialah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,
menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Pengertian Etika
• Pengertian 1 (Encyclopedia Britanica):
– filsafat moral, yaitu studi tentang sifat dasar dari
konsep baik dan buruk, harus, benar dan salah.
• Pengertian 2:
– tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata
nilai suatu masyarakat tertentu,.
• Pada kuliah ini, kedua pengertian tersebut
digunakan.
Berbagai Pengertian di Sekitar Etika
1. Akhlaq
• Secara bahasa:
– bentuk jamak dari kata khulq, artinya tingkah laku, perangai,
tabi’at.
• Secara istilah:
– daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah
dan spontan tanpa dipikir dan direnung lagi .
– sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.
• Menurut Ibn Maskawaih : akhlak ialah keadaan jiwa
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan.
• Imam Ghozali: suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang
darinya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa
memerlukan pertimbangan pikiran.
• Ada akhlak baik, ada akhlak buruk.
• Akhlak merupakan sifat yang tertanam di dalam diri seseorang yang
dapat mengeluarkan sesuatu perbuatan dengan senang dan mudah
tanpa pemikiran, penelitian dan paksaan.

• Dilakukan oleh seseorang


– secara otomatis dan permanen, tanpa pemikiran, penelitian, atau
paksanaan dari orang-orang yang memiliki otoritas,
– karena sudah menjadi karakter, watak, dan kebiasaannya;
– yakni suatu sikap dan perbuatan yang sudah mendarah-daging dalam
kehidupan sehari-harinya.

• Perbuatan akhlaqi merupakan perilaku ikhtiari (merupakan pilihan


berdasarkan kehendak bebas).
3. Moral
• Moral:
– berasal dari bahasa latin Mores, bentuk plural dari Mos
yang berarti kesusilaan, tabiat atau kelakuan.

• Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,


– moral adalah ajaran tentang baik-buruk dari perbuatan.

• Moral:
– suatu aturan untuk menentukan batas-batas dari sifat,
perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara
layak dapat dikatakan benar –salah, baik-buruk .
Mengapa Timbul Kajian Etika
• Sebab berdasarkan latar belakang
• Sebab berdasarkan tujuan
Sebab berdasarkan latar belakang
• Pertama:
– manusia adalah makhluk pencari kesempurnaan
• Kedua:
– kesempurnaan insani bisa terwujud melalui usaha ikhtiari yang
muncul dari kesadaran dan akal yang sehat.
• Ketiga:
– kesempurnaan bisa terwujud melalui jalan/konsep/ajaran yang
benar
Kesempurnaan:
– Pandangan hidup, ideologi, norma hukum, norma etis→perilaku
batin dan perilaku lahir
– Ushul, furu’(fikih), akhlaq
• Apa yang disebut manusia sempurna?
Mengapa lahir kajian etika
• Karena adanya dilemma moral
• Karena adanya ambuguity (ketidakjelasan) of
human existence
• Karena adanya kebutuhan untuk ketertiban
sosial
• Karena adanya kebutuhan akan pemenuhan
fitrah kemanusiaan.
Sebab Berdasarkan Tujuan
Tujuan kajian etika adalah:
• Untuk meralisasikan nilai
• Untuk menciptakan keteraturan dalam
masyarakat
Tujuan
• Dunia
• ......
Kesempurnaan • .......
individu • Akhirat:
• ....
• ....

• tertib,
Kesempurnaan • harmonis,
masyarakat: •

harmonis,
sejahtera, dst...
Tujuan 2

• Kesadaran moral ( kemahiran mengenali masalah moral dalam rekayasa )


• Penalaran moral ( memahami , menilai pandangan yang berbeda )
• Koherensi moral ( membentuk sudut pandang yang konsisten berdasar

Kognitif fakta )
• mencari tanggapan alternatif dan yang menerima solusi kreatif dari
pihak luar untuk berbagai isue etika )
• Komunikasi Moral: mengekspresikan dan mendukung , dan berdialog
secara untuk menyelesaikan konflik moral

• Untuk bertindak dengan cara yang seharusnya, terhadap komitmen

Sikap moral dan perilaku yang bertanggung jawab


• Mau dan mampu untuk bertanggung jawab secara moral .
• Menghormati orang lain, yang berarti menunjukkan kepedulian
terhadap kesejahteraan orang lain , selain diri sendiri .

dan • Toleransi keanekaragaman yaitu , menghormati perbedaan etnis dan


agama , dan penerimaan perbedaan wajar dalam perspektif moral.
• Menggunakan dialog yang rasional untuk menyelesaikan konflik moral.

Perilaku • Integritas , yang berarti integritas moral , dan mengintegrasikan


kehidupan profesional seseorang dan keyakinan pribadi
Tujuan 3

Kesempurnaan
Jiwa
Istilah-istilah
• Moral
• Amoral: tidak berhubungan dengan moral/
mubah
• Immoral: pemberontakan, lawan dari
bermoral
– Tidak berakhlak
Jenis-jenis Kajian Etika
• Diskriptif:
– Meneropong secara diskriptif
• Normatif:
– Menetapkan berbagai perilaku ideal yang seharusnya
– Memberikan penilaian, norma, dan kerangka tindakan
• Metaetika:
– mengkaji asal prinsip-prinsip etika dan
penggunaannya
Kesimpulan
• Etika adalah :....
• Etiket adalah: .....
• Akhlaq adalah: ...
• Tujuan belajar etika: .....
Pertanyaan
Referensi
• Dr. Fachrudid Faiz, Aksiologi Etika
• Naagarazan, R.S., 2006, A Textbook on
Professional Ethics and Human Values, New Age
International (P) Limited, Publishers, New Delhi,
India
• An-Naraqi, Muhammad Mahdi ibn abi Dharr, ,
Jami' al-Sa'adat (The Collector of Felicities
terjemahan ke dalam Bahasa Inggris oleh
Muhammad Baqir Ansari), Islamic Propagation
Organization.

Anda mungkin juga menyukai