MODUL PERKULIAHAN
ETIKA
PROFESI
KOMUNIKASI
Etika Sebagai Cabang Filsafat
Terdapat tiga pendekatan dalam melihat Etika yaitu : Deskriptif, Normatif dan Meta
Etika. Etika Deskriptif dan Etika Normatif lebih umum dibicarakan dibandingkan
1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia
dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika Deskriptif
tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai
dan perilaku manusia sebagai fakta yang terkait dengan situasi dan realitas
yang membudaya.
yang terjadi secara apa adanya terhadap nilai dan perilaku manusia
pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini
tindakan yang benar dan salah, baik dan buruk, bagaimana hidup dalam
kehidupan bermoral
• Etika berbisnis
3. Meta Etika
• Metaetika merupakan hasil kajian dari etika deskriptif dengan etika normatif
kewajiban.
B. Teori Etika
Etika adalah cabang dari axiology yang berusaha untuk memahami tentang sifat
untuk menjawab pertanyaan klasik manusia tentang apa itu kebaikan? Oleh
karena itu sangat berhubungan erat dengan moral, nilai dan adat kebiasaan.
muda
generasi muda
Kesederhanaan, keadilan)
masyarakat
• Teleological ethics→
pilihan.
menentukan moralitas.
• Dialogic ethics
Kebaikan terletak dari hubungan antara satu orang dengan orang lain.
• Postmodern Ethics
Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku
manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai
sesuatu yang bernilai. Artinya etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta
fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat
disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai
manusia dapat bertindak secara etis. Etika deskriptif menurut pendapat Katt Soff
ditemukan dalam masyarakat. Sehingga ilmu ini hanya bersifat pemaparan atau
penggambaran saja.
Etika normatif
Etika sering dipandang sebagai suatu ilmu yang mengadakan ukuran-ukuran atau
norma-norma yang dapat dipakai untuk menanggapi atau menilai perbuatan dan
tingkah laku seseorang dalam bermasyarakat. Etika normatif ini berusaha mencari
ukuran umum bagi baik dan buruknya tingkah laku. Etika normative Etika yang
menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh
manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa
dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal
yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di
Menurut Katt Soff yang dimaksud dengan etika normatif adalah sering
norma yang dapat dipakai untuk menanggapi atau menilai perbuatan dan tingkah
laku seseorang dalam bermasyarakat. Etika normatif ini berusaha mencari ukuran
umum bagi baik buruknya tingkah laku. Etika normatif dapat disimpulkan sebagai
ilmu yang mempelajari perilaku manusia yang berkaitan dengan baik buruknya
Untuk dapat memahami pengertian etika dan mengerti mana perbuatan yang
boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan menurut etika,
sebagaimana diutarakan Franz Magnis Suseno (1997:19) dalam buku etika dasar
Norma teknis dan norma permainan hanya berlaku untuk mencapai tujuan-tujuan
Dasar norma ini adalah kitab suci. Tujuannya yaitu agar manusia mempunyai
· Berbuatlah kebaikan
2. Norma moral
norma yang dimaksud adalah hati nurani manusia. Hati nurani sangat berperan
penyesalan, karena tidak ada kekuasaan dari luar diri manusia yang mengancam.
· Kedamaian
· Ketertiban
· Keamanan
Seringkali sangsi tidak dalam bentuk lisan atau diucapkan, melainkan hanya
· Menghormati pimpinan
secara langsung dapat membuat manusia menjadi lebih baik. Dalam artinya
sebagai ilmu, etika sebenarnya tidak perlu dimiliki oleh setiap orang,walaupun
setiap orang membutuhkan moralitas. Yang dihasilkan secara lanngsung dari etika
bukanlah kebaikan, melainkan suatu pemhaman yang lebih mendasar dan kritis
tentang yang dianggap baik dan buruk secara moral. Untuk apa bagi kita
beberapa alasan penting mengapa etika pada Zaman kita semakin perlu
Adalah suatu kenyataan sekarang ini bahwa kita hidup dalam zaman yang
semakin pluralistic, tidak terkecuali dalam hal moralitas. Setiaphari kita bertemu
dengan orang-orang dari suku, daerah, alpisan sosialdan agama yang berbeda.
sangat pesat. Dalam pertemuan langsung dan tak langsung dengan berbagai
mengklaim diri sebagai pandangan yang paling benar dansah. Kita m engalami
situasi semacam ini, kita akhirnyabertanya, tapi yang kita tanyakan bukan hanya
apa yang merupakan kewajibankita dan apa yang tidak, melainkan manakah
norma-norma
Ciri lain yang menandai zaman kita adalah timbulnya masalah-masalah etis baru,
reproduksi artifisal seperti fertilisasi in vitro, entah dengan donor atau tanpa donor,
tertentu, entah jaringan itu diperoleh melalui abortus yang disengaja atau abortus
diperlukan.
Ciri berikutnya yang menandai zaman kita adalah adanya suatu kepedulian etis
Dewan Perwakilan Rakyat dari beberapa negara atau Serikat-serikat Buruh, dan
sebagainya, juga kita dapat menyaksikan adanya suatu kesadaran moral universal
pertama yang diterima secara global karena diakui olehsemua anggota PBB.
Selain dari apa yang sudah di deklarasikantersebut, ada banya kjuga kepedulian
dan sebagainya. Dengan kepedulian etis yang universal ini, makapluralisme moral
Kita sekarang ini hidup dalam masa transformasi masyarakat yangtanpa tanding.
Perubahan yang terus terjadi itu muncul di bawah hantaman kekuatan yang
peralatan yang di produksi semakin canggih, melainkan juga dalam hal cara
berpikir yang telah berubah secara radikal. Ada banyak caraberpikir yang
modern yang telah banyak mengubah lingkungan budaya, sosial dan rohani
masyarakat kita.
Proses perubahan sosial budaya dan moral yang terus terjadi, tidakjarang telah
merasa kehilangan pegangan, dan tidak tahu harusberbuat atau memilih apa.
Ada cukup banyak orang yang terombang ambing mengikuti tawaran yang
orang untuk sanggup menghadapi secara kritis dan objektif berbagai ideologi yang
muncul. Pemikiran kritis dapat membantu untuk membuat penilaian yang rasional
dan objektif, dan tidak mudah terpancing oleh berbagai alasan yang tidak
mendasar.
Sikap kritis yang dimaksud di sini bukan suatu sikap yang begitu sajamenolak ide-
ide baru atau juga begitu saja menerimanya, melainkan melakukan penilaian kritis
untuk memahami sejauh mana ide-ide baruitu dapat diterima dan sejauh mana
Daftar Pustaka
https://books.google.co.id/books?id=wSTf79ehWuAC&pg=PA16&lpg=PA16&dq=c
ontoh+etika+deskriptif&source=bl&ots=TMILsjvMIx&sig=fYHOUnvFuhDT_7R7VUl
BLwntgnw&hl=en&sa=X&ei=5OQOVYKwA8iUuQTToIHYAg&redir_esc=y#v=onep
http://www.polines.ac.id/orbith/files/Orbith_8-3-2012_Hal_159-164.pdf tanggal 1
Maret 2015
https://anilarasati.files.wordpress.com/2011/04/teori-etika-1-21.pdf