Pengelolaan
Identitas dan
Budaya
Organisasi
04
Fakultas Ilmu Public Relations P051720020 Ervan Ismail, S.Sos., M.Si.
Komunikasi
Abstract Kompetensi
Dalam modul ini akan dibahas Setelah membaca materi ini mahasiswa
mengenai strategi membangun identity diharapkan mampu memahami dan
menjelaskan model-model dalam
yang terdiri dari Corporate Identity membangun identitas.
Management, Corporate Identity Plan,
Implementation of Corporate Identity
dan The Corporate Identity Mix.
Fraser P.Seitel dalam bukunya The Practice Public Relations mengatakan bahwa
dalam beberapa waktu terakhir ini PR telah mengembangkan kerangka teorinya sebagai
suatu system manajemen. Ia menyebutkan bahwa Grunig & Hunt telah mengembangkan
lebih jauh kerangka teori PR ini. Grunig & Hunt selama ini kita kenal sebagai ahli dalam
komunikasi organisasi.
Menurut Wikipedia, kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno
ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum
memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
21 Pengelolaan Identitas dan Budaya
2 Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ervan Ismail, S.Sos., M.Si.
Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari
Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari.
1. Pembagian kerja (Division of work)
2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
3. Disiplin (Discipline)
4. Kesatuan perintah (Unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
7. Penggajian pegawai
8. Pemusatan (Centralization)
9. Hirarki (tingkatan)
10. Ketertiban (Order)
11. Keadilan dan kejujuran
12. Stabilitas kondisi karyawan
13. Prakarsa (Inisiative)
14. Semangat kesatuan, semangat korps
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan
sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. (By:
James A.F. Stoner).
Seringkali manajemen lebih mudah untuk diingat dengan menggunakan akronim POAC
atau sebuah proses yang terdiri dari Planning Organizing Actuating & Controlling.
Grunig & Hunt menyarankan para manajer PR bertindak berdasarkan apa yang disebut
sebagai teoritis organisasional suatu BOUNDARY ROLE (memankan peran di perbatasan);
mereka berfungsi sebagai penghubung antara perusahaan/organisasi dengan publik internal
dan eksternalnya. Dengan kata lain manajer PR harus meletakkan satu kakinya di dalam
perusahaan dan satu kaki lainnya di luar perusahaan (publik)–nya.
Sebagai boundary managers orang-orang PR mendukung kolega mereka dengan
sokongan komunikasi mereka yang lintas organisasional yaitu ke dalam dan keluar
organisasi. Dengan cara ini para professional PR juga menjadi manajer sistem, memiliki
pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan transaksi dengan menjalin berbagai
hubungan yang bersifat kompleks (rumit) dan penting dalam organisasi/perusahaan yaitu :
C. Manajemen Strategi PR
Strategi Manajemen sering pula disebut rencana strategis atau rencana jangka panjang
perusahaan. Suatu rencana strategis perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan
strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu ke depan.
Menurut Kasali rencana jangka panjang inilah yang menjadi pegangan bagi para praktisi
PR untuk menyusun berbagai rencana teknis, dan langkah komunikasi yang akan diambil
sehari-hari. Untuk dapat bertindak secara strategis, KEGIATAN PR HARUS MENYATU
DENGAN VISI MISI organisasi/perusahaan.
Dalam implementasinya Corporate identity scheme (nama, logo dan warna korporat)
suatu perusahaan/organisasi setidaknya harus diaplikasikan pada item-item di bawah ini:
1) Alat transportasi yang digunakan: kendaraan dinas kantor, mobil box, bis, dll.
2) Semua papan nama (termasuk yang digunakan di tembok dan di tepi jalan): pabrik,
kantor, toko, gudang, garasi, illuminated & directional sign, dll.
3) Seluruh peralatan tulis menulis dan barang-barang cetak: kop surat, amplop, kartu
nama, ucapan “With Compliments”, folder, kartu undangan, invoice (form
penagihan), form order, daftar harga, katalog, literatur penjualan, tiket, dsb.
4) Periklanan di seluruh media, jingle.
5) Label, kemasan dan container (kotak/tabung/botol produk).
6) Jurnal internal: majalah perusahaan, newsletter (buletin), majalah dinding, dsb.
7) Buku petunjuk manual perusahaan/organisasi.
8) Seragam, baju terusan (untuk bekerja di pabrik/bengkel) dan saku kemeja.
9) Materi point of sales (materi pendukung penjualan) / barang-barang promosi: brosur,
spanduk, bendera, poster, t-shirt, payung, tas, mug, asbak serta giveaways lainnya.
10) Credit title pada film dokumenter dan pada presentasi menggunakan kaset
video/slide.
11) Laporan keuangan.
12) Peralatan makan, serbet dan daftar menu.
13) Karpet selamat datang.
14) Website
15) …….(terbuka untuk bentuk lainnya)