Anda di halaman 1dari 54

TEORI ETIKA

PERTEMUAN KE-3

ETIKA BISNIS 1
PENGERTIAN ETIKA
 ETIKA, berasal dari kata ethos, salahsatu
cabang ilmu filsafat oksiologi membahas bidang
etika yaitu, tentang:
- nilai keutamaan dan bidang estetika
- nilai-nilai keindahan,
- pemilihan nilai-nilai kebaikan.

ETIKA BISNIS 2
Pengertian Etika

• ETIK=ETIKA, ethics (Inggris)


adalah ilmu tentang kesusilaan
yang menentukan bagaimana
patutnya manusia hidup dalam
masyarakat

ETIKA BISNIS 3
Pengertian Etika

• Pilihan apa yang baik, Apa yang


buruk.
• Segala ucapan senantiasa harus
berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan
tentang perikeadaban hidup dalam
arti yang seluas-luasnya.

ETIKA BISNIS 4
Pengertian Etika
• Emanuel Kant, mengajukan
satu pertanyaan
• was sall ich tun
• apa yang akan kita lakukan
• (sesuai dengan norma yang
berlaku)

ETIKA BISNIS 5
Pengertian Etika

• Pertanyaan ini pada


intinya ada suatu
“pilihan” yang berarti
adanya konsep nilai
terhadap perbuatan yang
akan kita lakukan.
ETIKA BISNIS 6
TUGAS ETIKA

Tugas Etika, bagi orang-


orang yang berfikir dan
bergerak secara teoritis
untuk memahami masalah-
masalah yang dihadapi
(baik masalah kehidupan
maupun masalah ilmu).
ETIKA BISNIS 7
PERAN ETIKA

Jadi etika merupakan alat


yang diberikan kepada
seseorang yang mampu
berfikir/menentukan
sendiri.

ETIKA BISNIS 8
TUJUAN ETIKA

3 Tujuan Etika adalah


untuk “orientasi” ketika
seseorang dihadapkan “sesuatu
hal” yang harus dia putuskan baik
untuk menilai maupun bertindak.

ETIKA BISNIS 9
TUJUAN ETIKA
Contoh:
Ketika seseorang berdagang, ia harus
mampu menentukan apakah untuk
mendapatkan keuntungan ia harus :
- menimbun barangnya dulu,
- menjual dengan harga yang mahal,
- mengoplos dengan kualitas rendah,
- atau ia akan menjual barangnya
dengan harga yang wajar.
ETIKA BISNIS 10
TUJUAN ETIKA

Dalam keadaan demikian


etika - lah yang memberikan
orientasi bagaimana
seseorang menentukan
pilihan.

ETIKA BISNIS 11
MANFAAT ETIKA

• Etika sangat diperlukan pada


saat terjadi perubahan atau
pergeseran nilai.
• Ketika masyarakat mengalami
masa transisi dari suatu
keadaan tertentu.
ETIKA BISNIS 12
MANFAAT ETIKA

• Contoh:
• Etika diperlukan karena manusia
mengalami keterbatasan untuk
memahami ajaran agama
• Karena banyak dipengaruhi tradisi dan
kebiasaan,

ETIKA BISNIS 13
MANFAAT ETIKA
• Yakni pada saat agama menghadapi
persoalan untuk memahami pengendalian
kelahiran,
• Pada saat inilah etika diperlukan oleh
manusia untuk menginterpretasikan
manakah yang benar, manakah yang baik
atau yang diperlukan.
• Contoh dalam bisnis : Monopoli barang ?
Masa Idah?

ETIKA BISNIS 14
ETIKA DAN MORAL

• Etika tidak sama dengan moral.


• Orang yang baik etika-nya belum
tentu moralnya baik.
• Setiap orang memiliki moralitas
tetapi tidak berarti setiap orang
memiliki etika.

ETIKA BISNIS 15
ETIKA DAN MORAL

• Moralitas, adalah segala macam


pandangan atau norma-norma atau
pendapat, kebiasaan, ajaran baik dan
buruk sebagai manusia.
• Etika adalah ilmu atau filsafat
tentang moralitas. Etika adalah
pemikiran tentang moralitas.

ETIKA BISNIS 16
ETIKA DAN MORAL
Moral ada sangkut pautnya dengan baik-
buruk, tetapi ukuran baik buruk itu tidak
sederhana, mempunyai ukuran tertentu.

Misalnya
Sebagai manusia yang baik, bukan diukur
dari hal yang nyata/nampak, melainkan
harus dilihat dari aspek nilai yang
mempunyai jangkauan lebih luas dari
sekedar jangkauan agama.
ETIKA BISNIS 17
Etika dan Moral

• Moral dapat bersumber pada


agama (baik buruk menurut
agama),
• Bersumber pada kebiasaan
sedangkan etika sebagai sesuatu
hal yang lebih luas dari moral.
(karena etika filsafat tentang
moral).
ETIKA BISNIS 18
Etika dan Moral

• Dengan demikian seseorang


tidak cukup memahami
tentang moral saja, tetapi
harus menguasai etika dalam
kehidupan bermasyarakat.

ETIKA BISNIS 19
Etika dan Moral

• Etika mendudukan seseorang


tidak hanya bermoral tetapi
mendudukannya sebagai
manusia yang luhur, berbudi,
bijaksana dan berwelas asih.

ETIKA BISNIS 20
Norma/kaidah
• Norma khusus dan norma umum: norma
khusus adalah aturan yang berlaku dalam
bidang kegiatan/kehidupan khusus.
• Misalnya dalam peraturan olah raga,
pendidikan, sekolah;
• Norma umum bersifat lebih universal,
terdiri dari norma sopan santun, norma
hukum dan norma moral.

ETIKA BISNIS 21
Norma/kaidah

• Norma sopan santun=norma etiket: norma


yang mengatur perilaku dan sikap lahiriah
manusia, misal: makan, berpakaian,
duduk.
• Norma ini menyangkut tatacara lahiriah
dalam pergaulan sehari-hari. Dan tidak
mencakup baik buruknya seseorang;

ETIKA BISNIS 22
Norma/kaidah
• Norma hukum, norma yang dituntut
keberlakuannya secara tegas oleh
masyarakat.
• Norma ini mencerminkan harapan,
keinginan, dan keyakinan seluruh
masyarakat tentang bagaimana hidup
bermasyarakat yang baik dan bagaimana
masyarakat diatur dengan baik;

ETIKA BISNIS 23
Norma/kaidah

• Norma moral, aturan mengenai sikap


perilaku manusia sebagai manusia.
Norma ini mengatur tentang baik
buruk, adil dan tidak adil tindakan
perilaku manusia sejauh ia dilihat
sebagai manusia.

ETIKA BISNIS 24
Teori Etika

• Etika Deontologi, Deon


(Yunani) berarti kewajiban,
oleh karena itu etika lebih
menekankan kewajiban
manusia untuk bertindak
secara baik.

ETIKA BISNIS 25
Teori Etika

• Tindakan itu baik karena


mempunyai nilai moral, tindakan
itu dilaksanakan berdasarkan
kewajiban yang memang harus
dilaksanakan terlepas dari tujuan
atau akibat tindakan itu.

ETIKA BISNIS 26
Teori Etika

• Misalnya,
• Suatu tindakan bisnis akan dinilai
baik bukan karena tindakan itu
mendatangkan akibat baik bagi
pelakunya, melainkan tindakan itu
sejalan dengan kewajiban pelaku.

ETIKA BISNIS 27
Teori Etika

Contoh memberikan pelayanan yang


baik pada semua konsumen,
mengembalikan utang sesuai
kesepakatan.
Dengan demikian etika deontologi
sangat menekankan motivasi,
kemauan baik dan watak yang kuat
dari pelaku;
ETIKA BISNIS 28
Teori Etika

• Etika teleologi, mengukur baik


buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan yang hendak
dicapai dengan tindakan itu.
• Suatu tindakan dinilai baik kalau
bertujuan mencapai sesuatu
yang baik.
ETIKA BISNIS 29
Teori Etika
• Misalnya:
Mencuri tidak dapat dinilai buruk
dan baik berdasarkan buruknya
tindakan itu sendiri, tetapi kalau
tujuannya baik, maka tindakan itu
dinilai baik.

ETIKA BISNIS 30
Teori Etika

• Contoh:
Tindakan seorang anak mencuri
demi membayar pengobatan
ibunya yang sakit parah, akan
dinilai baik secara moral,
terlepas dari kenyataan
perbuatan itu secara legal dapat
dihukum.
ETIKA BISNIS 31
Dari sudut pandang “untuk siapa
tujuannya”, etika teleologi dibedakan
menjadi dua yaitu:

a. Egoisme Etis, yaitu tindakan yang


pada dasarnya bertujuan untuk
mengejar kepentingan pribadi dan
memajukan dirinnya sendiri.
b. Utilitarianisme, yaitu tindakan
yang berguna dan membawa
manfaat bagi semua pihak.
ETIKA BISNIS 32
Teori Etika
a. Teori Hak, yaitu tindakan yang
berdasarkan atas martabat manusia dan
martabat manusia itu sama.
b. Teori Keutamaan, yaitu perilaku moral
yang berguna dan membawa manfaat
bagi semua pihak. (kejujuran, fairness,
kepercayaan dan keuletan)

ETIKA BISNIS 33
Etika
Umum
Etika Etika terhadap
Individual sesama
Etika

Etika Keluarga
Etika Etika Sosial
Khusus
Etika Politik

Etika Lingkungan
Hidup Etika Profesi

Etika Bisnis Etika Etika Etika Etika


Hukum Biomedis Pendidikann Media

ETIKA BISNIS 34
Bisnis dan Etika

• Ada pemahaman bisnis adalah


bisnis, bisnis tidak dapat
dicampur adukan dengan
etika.
• Ada anggapan bisnis adalah
berbisnis bukan beretika.
ETIKA BISNIS 35
Bisnis dan Etika
• Ada mitos bisnis amoral, yang
mengungkapkan keyakinan
antara bisnis dengan moralitas
dan etika tidak ada sangkut
pautnya.
• Hal itu merupakan dua hal yang
berbeda.
ETIKA BISNIS 36
Argumen yang mendukung
mitos bisnis amoral
• Menurut mitos ini,
• Kegiatan bisnis sebaik mungkin
untuk mendapatkan keuntungan,
menjadi pusat perhatian
bagaimana memproduksi,
mengedarkan, menjual dan
membeli barang dengan
memperoleh keuntungan.
ETIKA BISNIS 37
Bisnis dan Etika
• Untuk menunjukkan bisnis amoral
tersebut, bisnis diibaratkan sebagai
permainan judi, yang dapat
menghalalkan segala cara untuk
menang, untuk memperoleh
keuntungan.
• Untuk membuktikan bisnis dengan
etika tidak ada hubungan dapat
dikemukakan bahwa:
ETIKA BISNIS 38
Bisnis dan perjudian

• Bisnis seperti halnya judi, atau


permainan pada umumnya,
mengutamakan persaingan
(kepentingan pribadi),
• Dalam bentuk persaingan
dilakukan bermacam cara untuk
bisa menang, dan cenderung
menghalalkan segala cara.
ETIKA BISNIS 39
Bisnis dan perjudian

• Yang utama dalam bisnis


bagaimana memenangkan
persaingan yang ketat,
bagaimana untung besar.
• Dalam demikian nilai- nilai dan
norma-norma etika akan mudah
diabaikan.
ETIKA BISNIS 40
Bisnis dan perjudian

• Aturan yang dipakai dalam


permainan penuh persaingan itu
berbeda dari aturan yang ada
dan dikenal dalam kehidupan
sosial umumnya.

ETIKA BISNIS 41
Bisnis dan perjudian

• Seorang pebisnis yang masih


mau memperhatikan aturan
moral akan berada dalam
posisi yang tidak
menguntungkan di tengah
persaingan ketat.

ETIKA BISNIS 42
Bisnis dan perjudian
• Dalam permainan (judi) ada aturan
mainnya, ada kiat-kiat bisnis, dengan
sendirinya praktek permainan
tersebut diterima dan dibenarkan
secara moral.
• Yang perlu diperhatikan pebisnis
memperhatikan aturan hukum yang
ada dan tidak perlu memperhatikan
moral dan etika.
ETIKA BISNIS 43
Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?

Mitos bisnis amoral tidak sepenuhnya benar.


Bertentangan dengan pebisnis tulen yang
bervisi ke depan dan jangka panjang.
Misalnya IBM, 3M, Johnson and Johnson,
yang memegang teguh komitmen moral.
Argumennya adalah:

ETIKA BISNIS 44
Etika dalam bisnis benarkan diperlukan?

• Dalam bisnis orang dituntut


berani bertaruh, mengambil
resiko, berspekulasi, berani
mengambil langkah2 strategis
tertentu agar berhasil.

ETIKA BISNIS 45
Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?

• Yang dipertaruhkan dalam bisnis uang dan


barang material, tidak cukup itu,
• tetapi “dipertaruhkan dirinya, nama
baiknya, keluarga, hidupnya, karyawan
dan keluarganya, dan nasib umat
manusia”.
• Dimensi yang dipertaruhkan lebih luas dan
dalam yang mempunyai bobot serta nilai
yang hakiki.
ETIKA BISNIS 46
Etika dalam bisnis benarkah
diperlukan?

• Tidak semuanya benar, bisnis


sebagai permainan mempunyai
aturan main sendiri yang berbeda
sama sekali dengan dari aturan yang
berlaku dalam kehidupan sosial.

ETIKA BISNIS 47
Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?

• Bisnis adalah adalah fenomena


modern yang tidak bisa dipisahkan
dari masyarakat,
• Bisnis dilakukan oleh manusia
dengan manusia yang berarti norma
atau nilai-nilai yang baik terbawa
dalam kehidupan bisnis;

ETIKA BISNIS 48
Etika dalam bisnis benarkan diperlukan?

• Harus dibedakan antara legalitas


dan moralitas. Suatu praktek atau
kegiatan mungkin dibenarkan
secara legalitas.
• Contoh: praktek monopoli.

ETIKA BISNIS 49
Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?

• Etika harus dibedakan dengan ilmu


empiris.
• Dalam ilmu empiris, suatu gejala,
fakta yang berulang terus dan terjadi
dimana-mana menjadi alasan yang
sah menjadi kebiasaan yang berlaku
universal.

ETIKA BISNIS 50
Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?

• Dalam etika tidak demikian.


Sogok, suap, KKN, monopoli,
praktek yang berulangkali
tidak dapat berlaku secara
universal.

ETIKA BISNIS 51
Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?

• Kritik pedas,
• Pemberitaan semaunya saja,
• Surat pembaca yang komplin,
• Aksi protes yang mengecam
berbagai pelanggaran dalam
kegiatan bisnis, dan lain-lain
ETIKA BISNIS 52
Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?

• Mengindikasikan masih banyak orang dan


kelompok masyarakat yang menghendaki
dalam bisnis dijalankan secara baik dan
tetap mengindahkan norma-norma moral.
• Misalnya:
– masalah lingkungan hidup,
– masalah hak konsumen,
– masalah buruh,
– masalah wanita, dan lain-lain

ETIKA BISNIS 53
Etika dalam bisnis benarkah diperlukan?

Dalam praktik seorang


pebisnis lebih suka
menggunakan / berhubungan
dengan perusahaan yang
baik kualitasnya dalam
segala aspeknya.

ETIKA BISNIS 54

Anda mungkin juga menyukai