Anda di halaman 1dari 27

ETIKA BISNIS DAN PROFESI

Agustina Dianova, S.Ak., M.Ak.


MATERI

1. Gambaran umum etika bisnis dan profesi


2. Prinsip-prinsip etika
3. Teori Etika
4. Dilema Etika
PENGERTIAN ETIKA

Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha),


berarti adat istiadat

Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada


diri seseorang maupun pada suatu masyarakat

Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik,


aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan
diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu
generasi ke generasi yg lain
PENGERTIAN ETIKA =
MORALITAS
Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak – Mores)
berarti adat istiadat atau kebiasaan

Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama


berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup
baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan
dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud
dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun
waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan
PENGERTIAN ETIKA

Beberapa pengertian tentang etika adalah sebagai


berikut:
• Etika adalah perbuatan standar yang memimpin
individu dalam membuat keputusan
• Etika adalah suatu studi mengenai yang benar dan
yang salah serta pilihan moral yang dilakukan
seseorang
• Keputusan etis adalah suatu hal yang benar
mengenai perilaku standar
KONTEKS ETIKA
Sumber
Agama Etika

Tradisi Filsafat

Etika

Hukum Politik

Ekonomi Sosial

Profesi Seni
Penerapan
Etika
Administrasi
Etika Umum

Etika terhadap
Etika
sesama
Individual
Etika

Etika Keluarga
Etika Khusus Etika Sosial

Etika Politik

Etika Lingkungan
Hidup
Etika Profesi

Etika Bisnis Etika Etika Etika Etika


Hukum Biomedis Pendidikann Media
PRINSIP UMUM ETIKA BISNIS

1. Prinsip Otonomi
2. Prinsip Kejujuran
3. Prinsip Keadilan
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual
benefit principle)
5. Prinsip Integral Moral
1. Prinsip Otonomi

• Prinsip Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk


mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya
sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
• Orang bisnis yang otonom adalah orang yang sadar sepenuhnya
akan apa yang menjadi kewajibannya dalam dunia bisnis,
misalnya bidang kegiatannya, situasi yang dihadapi, apa yang
diharapkan darinya, tuntutan dan aturan yang berlaku bagi
bidang kegiatannya, sadar dan tahu akan keputusan dan
tindakan yang akan diambilnya, resiko atau akibat yang akan
timbul baik bagi dirinya dan perusahaan maupun bagi pihak lain.
2. Prinsip Kejujuran
kejujuran merupakan sebuah prinsip etika bisnis, karena bisnis
tidak bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan
pada prinsip kejujuran. Kejujuran dalam bisnis merupakan kunci
untuk dapat bertahan dalam jangka waktu panjang, untuk
menghadapi persaingan yang ketat.
• Kejujuran relevan dengan pemenuhan syarat-syarat perjanjian
dan kontrak.
• Kejujuran relevan dalam penawaran barang dan jasa dengan
mutu dan harga yang sebanding
• Kejujuran relevan dalam hubungan kerja intern dalam suatu
perusahaan
3. Prinsip Keadilan
• menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai
dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional
objectif dan dapat dipertanggungjawabkan.
• Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang dalam kegiatan
bisnis baik untuk relasi internal maupun eksternal perusahaan
perlu diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing.
• Keadilan menuntut agar tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak
dan kepentingannya.
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual benefit principle)
•Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa
sehingga menguntungkan semua pihak. Prinsip ini terutama
mengakomodasi hakikat dan tujuan bisnis.
5. Prinsip integritas moral
prinsip ini terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam
diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dalam menjalankan bisnis
dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahannya.
ETIKA BISNIS

Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-aturan


etika, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis
yang mengatur hak-hak dan kewajiban produsen dan
konsumen serta etika yang harus dipraktekkan
dalam bisnis.
PERAN ETIKA DALAM BISNIS
• Prinsip dari “Etika Bisnis” adalah bahwa aktivitas bisnis tidak boleh
merugikan siapapun, aktivitas bisnis harus menguntungkan semua
fihak.
• Aturan Hukum merupakan aturan etika minimum
• Etika merupakan standar norma di atas aturan hukum

Sering Overlap

Etika Aturan Hukum


MENGAPA BISNIS HARUS BERETIKA?

1. Memenuhi kebutuhan para stakeholders


Para stakeholder: investor, kreditor, karyawan lebih memilih
perusahaan yang beretika baik.
Contoh:
Co-Operative Bank di Inggris mempunyai kebijakan tidak
memberi pinjaman kepada perusahaan yang menggunakan
binatang dalam percobaannya, perusahaan nuklir atau tidak
baik dalam melakukan karyawannya. Perusahaan menolak
kredit $12 juta. Namun demikian perusahaan mengalami
pertumbuhan laba yang tinggi, nasabah yang meningkat.
2. Meningkatkan kinerja perusahaan
Dari hasil survey yang dilakukan di New Zealand: perusahaan
yang pemimpinnya ber etika baik akan menarik karyawan yang
terbaik, meningkatnya penjualan dan meningkatnya loyalitas
konsumen
3. Memenuhi aturan hukum
4. Mencegah dan meminimalisir kecerobohan
Salah satu prinsip etika adalah: jangan melakukan
kecerobohan, misal membuang limbah yang belum diolah ke
sungai.
5. Mendorong moralitas personal
Karyawan ingin bertindak benar, perusahaan mendorong agar
karyawan dapat bertindak benar.
Di Amerika 1 dari 3 karyawan keluar dari perusahaan karena
tidak setuju dengan perlakuan tidak etis perusahaan.
TEORI ETIKA

1. Teori Etika Deontologi


Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’
yang berarti kewajiban (duty).
Menurut teori deontologi suatu tindakan itu baik
bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat
atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan
berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada
dirinya sendiri.
Kewajiban yang harus dilakukan oleh seseorang, dimana kewajiban
tersebut layak dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab yang
diperintahakan kepadanya
Contoh:
• Memberikan pelayanan baik kepada konsumen
• Menawarkan barang dan jasa dengan mutu yang baik
• Membayar semua kewajibannya
2. TEORI ETIKA TELEOLOGI

dari kata Yunani, telos = tujuan,


Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang
mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang
ditimbulkan oleh tindakan itu.

Suatu tindakan dinilai baik kalau bertujuan mencapai sesuatu yang


baik, atau akibat yang ditimbulkan baik dan berguna
Dua aliran etika teleologi :
- Egoisme
- Utilitarianisme

Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang
pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan
dirinya sendiri.
Utilitarianisme
berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”.
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa
manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua
orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :
a. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
b. Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)

Prinsip dasar utilitarianisme (manfaat terbesar bagi jumlah orang


terbesar) diterpakan pada perbuatan.

Utilitarianisme aturan membatasi diri pada justifikasi aturan-


aturan moral.
3.TEORI HAK

• Seseorang mempunyai hak terhadap sesuatu. Hak ini


harus dihargai.
• Hak didasarkan atas martabat manusia dan
martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak
sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
4. TEORI KEUTAMAAN

memandang sikap atau akhlak seseorang.


Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau
jujur, atau murah hati dan sebagainya.
Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak
yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk
bertingkah laku baik secara moral.
Contoh keutamaan :
Kebijaksanaan
Keadilan
Suka bekerja keras
 Hidup yang baik
DILEMA ETIKA

1. Mementingkan diri sendiri


Perusahaan yang memiliki manajemen yang
mementingkan diri sendiri dapat menyebabkan
perusahaan melakukan perbuatan yang tidak
etis.
DILEMA ETIKA

2. Persaingan yang tinggi


Dalam persaingan usaha yang sangat kompetitif
dapat mendorong perusahaan melakukan hal-hal
yang tidak etis
DILEMA ETIKA

3. Perbedaan kepentingan
Perbedaan kepentingan dapat menyebabkan
perusahaan melakukan perbuatan tidak etis,
misalnya:
• Suap
• Disuap
DILEMA ETIKA

4. Perbedaan Lingkungan
Suatu tindakan etis di suatu lingkungan mungkin
menjadi tidak etis di lingkungan lain, contoh:
• Zat katinon dijual bebas di Singapore
• Zat katinon menjadi zat yang dilarang di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai