Anda di halaman 1dari 2

Contoh kasus hubungan antara produksi, penjualan dan laba.

PT Belnip memiliki data untu taun 2010, 2011, dan 2012 sbb :
Biaya variabel per unit :
BBL 4.00
TKL 1.50
BOP Variabel 0.50
Bi..Adm dan penjualan variabel 0,25
BOP Tetap dianggarkan sebesar 150.000 tiap tahunnya. Produksi normal perusahaan
sebesar 150.000 unit dan harga jualnya sebesarnya 10 per unit. Biaya administrasi dan
penjualan tetap sebesar 50.000.
Data operasional lainnya adalah sbb
2010 2011 2012
Persediaan awal - - 50.000
Produksi 150.000 150.000 50.000
Penjualan 150.000 100.000 200.000
Persediiaan akhir - 50.000 -
Jwb : HP.penj =4 + 1.5 +0.5+(150.000/150.000) = 7/unit
HP. Penj.var = 4 +1.5 +0.5 = 6/unit
Lap L/R Kalkulasi Biaya absorpsi :
PT Belnip
Lap.L/R
Kalkulasi B.Absorpsi

2010 2011 2012


Penjualan 1.500.000 1.000.000 2.000.000
HPP (1.050.000) (700.000) (1.400.000)
Margin kotor 450.000 300.000 600.000
B.admin dan (50.000) (50.000) (50.000)
penjualan tetap
B.Penj Var (37.500) (25.000) (50.000)
Laba bersih 362.500 225.000 500.000
Lap. L/R Kalkulasi B.vari :
Pt belnip
Lap L/R
Kalkulasi B.Var

2010 2011 2012


Penjualan 1500.000 1.000.000 2.000.000
HPP var (900.000) 600.000 1.200.000
Bi admin dan penj. (37.500) 25.000 50.000
Var
Margin kontribusi 562.500 375.000 750.000
BOP tetap 150.000 150.000 150.000
Bi.admin dan 50.000 50.000 50.000
penj.tetap
Laba bersih 362.500 175.000 550.000

Kesimpulan :
Tahun Laba abs Laba var selisih
2010 362.500 362.500 0
2011 225.000 175.000 50.000
2012 500.000 550.000 50.000

Lap L/R menurut kalkulasi biaya variabel memisahkan beban menurut biaya : pertama,
beban variabel manufaktur/ proses produksi, pemasaran dan administrasi dikurangi dari
penjualan untuk mendapatkan marjin kontribusi, kemudian semua beban tetap
dikurangkan dr marjin kontribusi untuk mendapatkan laba bersih kalkulasi biaya variabel.
Sedangkan laporsn laba rugi menurut kalkulasi biaya absorpsi memisahkan beban
menurut fungsi, Pertama, hrga pokok penjuallan dikurangkan dr penjualan untuk
mendapatkan laba kotor (marjin kotor), kemudian beban pemasaran dan admnistrasi
dikurangi dr laba kotor untuk mendapatkan laba bersih kalkulasi biaya absorpsi. Apabila
jumlah overhead dalam persediaan meningkat, maka laba menurut biaya absorsi lebih
besae dari biaya variabel, apabila persediaan tetap/berkurag maka laba menurut kalkulasi
biaya variabel lebih besar dr kal.biaya absorsi.

Manfaat kalkulasi biaya variabel bagi seorang manajer itu untuk eavluasi kinerja. Disini,
manajer itu harus mampu mengevaluasi dari berbagai aktivitas yg berorientasi pada laba
dan keputusan yg dihasilkan. Misalanya seorang manajer secara terus-menerus
mengevaluasi kontribusi laba dr pabrik, lini produk dan wilyah penjualan. Pemisahan biaya
tetap dan variabel padakalkukasi biaya variabel itu penting bagi mengevaluasi. Arti
evaluasi disini adalah keputusan yg saling terkait apakah akan meneruskan atau
menghentikan operasi suatu pabrik atau apakah akan meneruskan suatu lini produk.

Anda mungkin juga menyukai