Angling Khrisna Abdul Conteh Fajar Sujatmiko PENDAHULUAN
Etika adalah cabang dari ilmu filsafat yang
menyelidiki penilaian normatif tentang apakah perilaku ini benar, atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika tidak mengacu pada permasalahan tentang apa yang harus atau tidak kita percayai, seperti yang tercantum dalam kode-kode keagamaan
Keputusan berasal dari kepercayaan terhadap apa yang
diharapkan oleh norma-norma, nilai-nilai dan pencapaian, serta pengharaan dan sanksi diberikan untuk tindakan Pengambil keputusan harus tertentu. membuat sebuah pilihan Dilema etik muncul ketika norma-norma dan nilai-nilai mengalami konflik dan terdapat tindakan alternative yang dapat dilakukan ETIKA DAN KODE ETIK
Encyclopedia of philosophy mengidentifikasikan etika dalam
3 cara : 1. Pola umum atau “Cara Hidup” Karakteristik Kode Etik dan Moralitas 2. Seperangkat aturan perilaku atau “Kode Etik” 3. Penyelidikan tentang cara hidup dan aturan perilaku Keyakinan tentang sifat manusia 01 Keyakinan tentang cita- cita, tentang apa yang Aturan yang baik atau diinginkan atau menjelasaskan apa 02 kelayakan untuk yang harus 03 mengejar kepentingan dilakukan dan apa sendiri yang seharusnya tidak dilakukan Motof yang cenderung 04 membuat kita memilih jalan yang benar atau salah ETIKA DAN KODE ETIK
“ Dilema etik jarang sekali melibatkan pemilihan di antara dua alternatif
yang sebenarnya. Dilema etik biasanya muncul karena tidak ada pilihan yang seluruhnya benar. “ Seorang pengambil keputusan etis tidak harus memilih apa yang telah dipilih orang lain hanya untuk terlihat konsisten. KEPENTINGAN PRIBADI DAN EKONOMI
a. Kepentingan Pribadi memotivasi orang untuk membentuk
masyarakat sipil yang damai b. Kepentingan Pribadi mengarah kepada kerja sama ekonomi. pembeli dan penjual tertarik untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan masing-masing. c. Kepentingan pribadi mengarah pada kerja sama ekonomi. Kepentingan pribadi merupakan motivasi untuk pembagian tugas, berarti semakin baik dan semakin banyak produk yang dapat diberikan kepada masyarakat dengan cara efektif dan efisien.
Ciri Utama Model Ekonomi (Adam Smith)
• Ekonomi merupakan kegiatan kerja sama sosial Perusahaan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat • Pasar bersifat kompetitif, bukan permusuhan Perdagangan bergantung pada permainan yang adil, menghormati kontrak dan kerja sama yang saling menguntungkan ETIKA DAN BISNIS Menurut Archie Carrol • Anda hanya dapat membicarakan tentang etika bisnis dengan penuh arti, jika bisnis baik secara ekonomi. • Apabila tidak menguntungkan, maka bisnis akan berhenti/tutup, serta segala pertanyaan tentang apa yang sesuai dan tidak sesuai dengan perilaku bisnis diperdebatkan • Tujuan utama perusahaan yang mencari keuntungan adalah untuk tetap bertahan dalam bisnis.
3 Penjelasan Individu Harus
Beretika • Pandangan tentang agama • Hubungan kita dengan orang lain • Persepsi kita tentang diri kita sendiri ETIKA, BISNIS DAN HUKUM BISNIS
1. Area 1 merupakan aspek kegiatan yang tidak tercakup oleh hukum
atau etika. Contoh penyajian neraca pada laporan keuangan 2. Area 2 mencakup hykum yang tidak ada hubungannya dengan 1 etika dan bisnis. Contoh mengemudi mobil harus punya SIM 3. Area 3 merupakan Etika pelarangan yang tidak berhubungan dengan Hukum dan Bisnis. Contoh sopan kepada orang tua 4 5 4. Area 4 merupakan hukum yang mengatur perusahaan (bisnis) 5. Area 5 merupakan Etika yang harus dipatuhi ketika menjalankan 7 bisnis, seperti tidak berbohong dan menipu 2 3 6. Area 6 adalah Hukum dan etika merupakan satu kesatuan ketika menjalanjan suatu bisnis 6 7. Area 7 merupakan satu kesatuan yang harus dipatuhi suatu perusahaan ketika menjalankan bisnis, harus taat pada peraturan perundang-undangan dan tidak menyalahi dari etika itu sendiri HUKUM ETIKA TEORI ETIKA UTAMA UNTUK MENYELESAIKAN DILEMA Teleologis/Konsekuensialis - Utilitarianisme • Menurut teori etika teleologis-konsekuensilialis, suatu keputusan KELEMAHAN atau tindakan dianggap benar secara etis atau bermoral jika 1. Utilitarianisme mengasumsikan bahwa bahwa kebahagiaan, keputusan atau tindakan tersebut mendatangkan hasil positif utilitas, kesenagnan, sakit dan penderitaan bisa diukur. Tetapi • Etika teleologi cocok bagi pelaku bisnis yang berorientasi pada tidak ada pengukuran umum untuk kebahagiaan, tidak pula hasil karena berfokus pada dampak pengambilan keputusan. kebahagiaan seseorang setara dengan kebahagiaan orang Suatu kebijakan, pilihan, keputusan, atau tindakan bisnis lain. dianggap baik atau buruk, diterima atau tidak diterima, berguna 2. Soal distribusi dan intensitas kebahagiaan, prinsip utilitarianisme adalah untuk menghasilkan sebanyak mungkin atau tidak berguna, dinilai berdasarkan dampak atau konsekunesi kebahagiaan dan untuk mendistribusikannya kepada dari kebijakan, pilihan, keputusan, atau tindakan tersebut sebanyak mungkin orang. Tetapi dalam praktik, utilitarianisme • Menurut teori utilitariaisme suatu tindakan dianggap baik jika sepi terhadap prinsip lain seperti keadilan dan kesetaraan tindakan tersebut membawa manfaat bagi masyarakat secara 3. Masalah pengukuran lainnya adalah tentang ruang lingkup. keseluruhan. Utilitarianisme paling nyata tampak dalam tulisan- Berapa banyak orang yang harus disertakan? Apakah yang tulisan Jeremy Bentham dan John Stuart Mill. Dalam mesti diperhitungkan hanyalah kepenitngan investor, masyarakat setempat, global, atau juga pula kepentingan Utilitarianism-nya Mill menulis kredo utilitarianisme yang generasi yang akan datang? berbunyi, “Bertindaklah sedemikian rupa sehingga tindakan 4. Utilitarianisme mengabaikan motivasi dan berfokus hanya tersebut mendatangkan jumlah terbesar kebahagiaan dari jumlah pada konsekuensi. Pada hal dapat saja terjadi bahwa terbesar orang yang terkena dampak dari tindakan tersebut!” konsekuensinya sama tetapi motivasinya berbeda (The greatest happiness of the greatest number). TEORI ETIKA UTAMA UNTUK MENYELESAIKAN DILEMA Etika Deontologi • Etika deontologi menilai etikalitas suatu tindakan atau putusan berdasarkan motivasi pembuat keputusan • Menurut (prinsip) deontologi, tindakan atau putusan secara etis dibenarkan bukan atas dasar hasil positif atau ditolak bukan atas dasar dampak negatif yang diperoleh melainkan Kelemahan atas dasar motivasi pembuat keputusan atau tindakan Pertama, bahwa prinsip imperatif kategoris tidak memberikan tersebut yakni memenuhi apa yang dipahami sebagai panduan yang jelas untuk menentukan mana yang benar dan kewajibannya. Maka yang menjadi dasar bagi baik buruknya mana yang salah jika dua atau lebih hukum moral mengalami perbutan adalah kewajiban. Kewajiban itu bersifat mutlak. konflik dan hanya satu yang dapat diikuti. Hukum moral mana • etika deontologi menegaskan tiga hal pokok. Pertama, bahwa yang perlu diikuti? Utilitarianisme jelas mnyatakan bahwa kita motivasi tindakan atau putusan bisnis bukanlah demi sesuatu mesti mengikuti yang paling mendatangkan konsekuensi postif. yang lain di luar tujuan moral bisnis melainkan justru Sementara deontologi melihat konsekuensi tidak relevan. Satu- melakukan apa yang merupakan kewajiban moral bisnis itu satunya hal yang penting adalah niat pembuat keputusan. sendiri. Kedua, bahwa setiap orang dan stakeholders dalam Kedua, imperif kategoris menetapkan standard yang sangat bisnis harus diperlakukan setara, tanpa diskriminasi. Orang tinggi. Bagi banyak orang itu adalah etika yang sulit diikuti. Ada atau stakeholders lain harus diperlakukan tidak sekedar banyak contoh dimana orang tidak diperlakukan dengan hormat sarana melainkan sebagai tujuan akhir dalam diri mereka dan bermartabat, dimana mereka hanya dilihat sebagai alat sendiri. ketiga, kewajiban untuk bertindak etis, tidak hanya dalam siklus produksi dan akan digunakan, tetapi kemudian berlaku bagi diri sendiri melainkan juga bagi orang lain. dibuang karena kegunaannya hilang. TEORI ETIKA UTAMA UNTUK MENYELESAIKAN DILEMA Keadilan dan Kewajaran Etika Kebajikan-Meneliti Kebajikan yang Diharapkan • Filsuf Inggris, David Hume (17111776) berpendapat bahwa Dalam bisnis, etika keutamaan penting karena pada akhirnya, kebutuhan akankeadilan terjadi karena dua alasan: orang tidak moralitas binsis bergantung pada karakter moral pribadi insan selalu bermanfaat dan terdapat sumberdaya yang langka. Sesuai bisnis itu sendiri. Perusahaan yang secara moral baik dengan tradisi empiris Inggris, Hume percaya bahwamasyarakat diwujudkan oleh kualitas moral semua orang yang terlibat di terbentuk melalui kepentingan pribadi. Oleh karena kita tidak dalamnya. Moralitas perusahaan tidak lain dari moralitas mandiri, kita perlu bekerja sama dengan orang lain untuk individu-individu yang ada di dalamnya. Dengan demikian kelangsungan hidup dan kesejahteraan bersama (yaitu untuk seorang eksekutif tidak bisa mendapatkan dukungan para pemangku kepentingan). pada suatu kesempatan mengatakan bahwa ia bertindak atas nama perusahaan dan di kesempatan terpisah ia bertindak 1. Keadilan procedural : Keadilan prosedural berfokus pada atas nama pribadi. Sebagai pribadi yang utuh, stabil dan bagaimana keadilan diberikan. Aspekutama dari sistem konsisten ia adalah seorang pribadi bermoral. Karakter moral hukum yang adil adalah bahwa prosedurnya adil dan selalu melekat pada sang eksekutif tersebut transparan. 2. Keadilan Distributif : Dalam keadilan distribusi, terdapat Kelemahan Etika Kebajikan tiga kriteria utama untuk menentukandistribusi yang adil: Kelemahan etika kebajikan adalah bahwa nilai-nilai kebajikan kebutuhan, kesetaraan aritmatika, dan prestasi. seperti integritas, jujur, terhormat, konsisten dengan prinsip 3. Keadilan sebagai Kewajaran : Salah satu masalah dalam dan tidak mengorbankan nilai inti, dalam praktik sering sulit mendistribusikan keadilan adalah bahwaalokasi mungkin diwujudkan. Etika bisnis sering dianggap oxymoron; suatu bisa tidak merata. keinginan suci yang sulit untuk direalisasikan.
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu