Anda di halaman 1dari 4

PROFESI, PROFESI HUKUM DAN ETIKA PROFESI HUKUM

A. Pengertian Profesi
• KBBI, profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
(keterampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu. jenis profesi yang dikenal antara lain:
profesi hukum, profesi bisnis, profesi kedokteran, profesi pendidikan (guru).

B. Ciri-Ciri profesi
Ciri-ciri khas profesi dalam international encyclopedia of education adalah sebagai
berikut :
1. Suatu bidang yang terorganisasi dari teori intelektual yang terus menerus berkembang
dan diperluas;
2. Suatu teknik intelektual;
3. Penerapan praktis dan teknik intelektual pada urusan praktis;
4. Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikatisasi;
5. Beberapa standar dan pernyataan tentang etika profesi yang dapat diselenggarakan;
6. Kemampuan memberi kepemimpinan pada profesi sendiri;
7. Asosiasi dari anggota-anggota profesi menjadi suatu kelompok yang akrab dengan
kualitas komunikasi yang tinggi antar anggota;
8. Pengakuan sebagai profesi;
9. Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari
pekerjaan profesi;
10. Hubungan yang erat dengan profesi lain.

C. Pembedaan Profesi
1. Profesi Biasa
2. Profesi Luhur (officium noble), officium nobile Keluhuran profesi sangat terkait
dengan implementasi nilai-nilai profesional dari profesi tersebut kepada masyarakat.
Nilai-nilai/ciri profesional:
a. Disinterestedness : tidak berorientasi pada pamrih untuk keuntungan diri sendiri
b. Rasionalitas : dengan menerapkan ilmu tertentu, mencari yang terbaik, efisien dan
bertumpu pada pertimbangan ilmiah
c. Spesifitas fungsional : memiliki otoritas profesional yang ditandai dengan
spesifikasi fungsi;
d. Universalisme: : pengambilan keputusan didasarkan pada apa yang menjadi
masalahnya bukan siapa atau keuntungan apa
Frans Magnis Suseno (dkk). bahwa ada tiga ciri kepribadian moral yang dituntut dari
para penyandang atau pemegang profesi luhur ini, yaitu :
1. Berani berbuat dengan tekad untuk memenuhi tuntutan profesi.
2. Sadar akan kewajiban yang harus dipenuhi selama menjalankan tugas
profesionalnya.
3. Memiliki idealisme sebagai perwujudan makna "mission statement" masing-
masing organisasi profesionalnya.

D. Profesi Hukum
Profesi hukum memiliki tempat yang istimewa ditengah masyarakat, apalagi jika
dikaitkan dengan eksistensi konstitusional kenegaraan yang telah mendeklarasikan diri
sebagai negara hukum (rechstaat). Profesi hukum  pun berangkat dari suatu proses, yang
kemudian melahirkan pelaku hukum yang andal. Penguasaan terhadap perundang-
undangan, hukum yang sedang berlaku dan diikuti dengan aspek aplikatifnya menjadi
substansi profesi hukum.
1. Pengertian
a. Sudikno Mertokusumo: profesi hokum adalah suatu kegiatan pelayanan dalam
bidang hukum melalui pendidikan tinggi hukum berdasarkan moral/etik

b. C.S.T.Kansil: Profesi hukum adalah profesi yang melekat pada dan dilaksanakan
oleh aparatur hukum dalam suatu pemerintahan suatu negara

c. Profesi hukum bekerja berdasar hukum sebagai legalisasi kekuasaannya, profesi


yang memiliki kekuasaan yang dibenarkan untuk bersikap dan berperilaku
tertentu menurut hukum.

d. Profesi hokum Suatu kegiatan aplikatif fungsional hukum; Ciri yang melekat:
1. Didahului persiapan memperdalam pemahaman ttg hukum;
2. Menunjuk pada keanggotaan yg tetap yang membedakan dg keanggotaan yg
lain (ada spesifikasi keilmuan);
3. Adanya sikap kesediaan menerima (aseptabilitas) atas pekerjaan yg
dilakoninya (tdk menuntut berlebihan atas kliennya);
4. Orientasi pelayanan melalui penegakan hukum dan keadilan.

2. Pengemban profesi hukum itu mencakup 4 (empat) bidang karya hukum, yaitu:
a. Penyelesaian konflik secara formal (peradilan yang melibatkan profesi hakim,
Advokat, dan Jaksa);
b. Pencegahan konflik (perancangan hukum);
c. Penyelesaian konflik secara informal (mediasi, negoisasi); dan
d. Penerapan hukum di luar konflik

3. Kompetensi Profesi Hukum


a. Memiliki kemampuan pengetahuan dan ketrampilan (recognised as having a
special skill and learning);
b. Kemauan untuk memberikan pelayanan masyarakat (willing to serve the public);
c. Menyadari tugasnya untuk fungsi perlindungan masyarakat (public protection);
d. Pemelihara kepercayaan masyarakat (maintaining public confidence and trust);
e. Menerima dengan sukarela standar etik dalam bekerja (voluntarily submitting
themselves to standards of ethical conduct).

Hol dan Loth berpendapat bahwa, seorang profesional hukum adalah “iudex
mediator”
1. penghubung antara dua pihak yang bertikai,
2. dia juga harus dapat menjadi jembatan antara pihak-pihak tersebut dengan
masyarakat,
3. serta dapat menimbang beragam kepentingan, norma, dan nilai yang ada di dalam
masyarakat.
Termasuk iudex mediator=fungsi menjembatani antara hukum dalam peraturan
dengan hukum dalam pelaksanaan/penerapannya.
a. Koherensi antara “rechtsidee” dengan praktik;
b. Hukum sering bersifat samar-samar sehingga perlu penafsiran dengan melihat
“the spirit of the law”;
c. Progresif in caracter.

E. Etika Profesi Hukum


1. Pengertian
 Mardjono Reksodipoetro: Etika (profesi) hukum (sebagai bagian dari “ilmu
akhlak”) mengatur kewajiban para anggota profesi hukum (hakim, penuntut
umum, advokat dan notaris, dll) berperilaku yang dapat disetujui oleh orang-orang
yang adil (that merit the approval of just men).

 Etika Profesi Hukum adalah Pola atau Pedoman perilaku yang digunakan
seseorang dalam peranannya di dalam pekerjaannya, bertanggung jawab
membantu mewujudkan nilai-nilai hidup dalam tingkah laku sehari-hari di dalam
masyarakat terutama di lingkungan pekerjaannya.

 etika profesi hukum adalah Ilmu tentang kesusilaan, tentang apa yang baik dan
apa yang buruk, yang patut dikerjakan seseorang dalam jabatannya sebagai
pelaksana hukum dari hukum yang berlaku dalam suatu negara. sesuai dengan
keperluan hukum bagi masyarakat Indonesi dewasa ini dikenal beberapa subyek
hukum berpredikat profesi hukum yaitu : Polisi, Jaksa, Penasihat hukum
(advokad, pengacara), Notaris, Jaksa, Polisi.

2. Eksistensi Etika Profesi Hukum.


• Pameo "ubi societas ibi ius" (dimana ada masyarakat, disana ada hukum)
sebenarnya mengungkapkan bahwa hukum adalah suatu gejala sosial yang
bersifat universal. Dalam setiap masyarakat, mulai dari yang paling modern
sampai pada masyarakat yang primitif, terdapat gejala sosial yang disebut hukum,
apapun namanya. Bentuk dan wujudnya berbeda-beda, tergantung pada tingkat
kemajemukan dan peradapan masyarakat yang bersangkutan. Istilah-istilah yang
bermunculan di masyarakat pun tidak berbeda dengan apa dengan apa yang
dialami dengan istilah hukum, yakni seiring dengan perkembangan (dinamika)
yang terjadi dalam realitas kehidupan masyarakat. Di tengah masyarakat terdapat
pelaku-pelaku sosial, politik, budaya, agama, ekonomi, dan lainnya, yang bisa
saja melahirkan istilah-istilah atau makna varian sejalan dengan tarik menarik
kepentingan.

• Profesi hukum memiliki tempat yang istimewa ditengah masyarakat, apalagi jika
dikaitkan dengan eksistensi konstitusional kenegaraan yang telah
mendeklarasikan diri sebagai negara hukum (rechstaat). Profesi hukum  pun
berangkat dari suatu proses, yang kemudian melahirkan pelaku hukum yang
andal. Penguasaan terhadap perundang-undangan, hukum yang sedang berlaku
dan diikuti dengan aspek aplikatifnya menjadi substansi profesi hukum. Tanggung
jawab seorang yang profesional, menurut Wawan Setiawan, paling tidak harus
bertanggung jawab kepada :
1. Klien dan masyarakat yang dilayaninya;
2. Sesama profesi dan kelompok profesinya;
3. Pemerintah dan negaranya.

Anda mungkin juga menyukai