LANDASAN KONSEPSIONAL
1. Kedudukan anak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kedudukan adalah tempat kediaman, tempat
pegawai (pengurus perkumpulan dsb) tinggal untuk melakukan pekerjaan atau jabatannya, letak
atau tempat suatu benda, tingkatan atau martabat keadaan yang sebenarnya (tt perkara dsb), status
Kedudukan anak diluar kawin di dalam hukum adat dengan sistem patrilineal dan matrilineal
pada dasarnya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya saja. Oleh karena itu anak diluar kawin
hanya akan
1. perkawinan
2. Waris adat
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan adalah Ikatan lahir
bathin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga yang bahagia) dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
(nuances) yang masih harus dipertahankan, karena masih berlakunya ketentuan-ketentuan hukum
yang berlaku secara khusus bagi golongan penduduk warga negara Indonesia tertentu dan itu
didasarkan kepada hukum masing-masing agamanya atau kepercayaan agamanya itu. Bagi umat
beragama selain tunduk pada UU Perkawinan, juga tunduk pada ketentuan hukum agamanya atau
Syarat sahnya perkawinan menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 antara lain :
2. Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21 tahun (dua puluh satu)
3. dalam hal seorang dari kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu
menyatakan kehendaknya, maka ijin kawin cukup diperoleh dari orang tua yang masih hidup atau
4. Perkawinan hanya diijinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah
5. Seseorang yang masih terikat perkawinan dengan orang lain tidak dapat kawin lagi kecuali
6. Apabila suami istri telah bercerai kawin lagi satu dengan yang lain dan bercerai lagi untuk kedua
2.2.2.1. Macam-macam