Anda di halaman 1dari 5

I.

UKURAN BAIK DAN BURUK


I.1. Pengertian
Dalam Ensiklopedi Indonesia, pengertian baik dan buruk itu adalah; sesuatu hal dikatakan
baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang atau bahagia”.
Sedangkan buruk adalah segala yang tercela, lawan baik, pantas, bagus, dan sebagainya.
Dengan apakah suatu perbuatan dapat dinilai baik dan buruk? Dijelaskan menurut filsafat
etika, ada beberapa teori tentang baik dan buruk:
 Etika Theologis: ukuran baik dan buruk adalah perintah Tuhan
 Etika Teleologis: penekanannya pada unsure hasil. Suatu perbuatan baik jika buah dari
perilaku tersebut lebih banyak untung daripada rugi. Untung rugi dilihat dari indicator
kepentingan manusia
 Menurut adat istiadat: ukuran baik dan buruk tergantung pada kesetiaan dan ketaatan
seseorang (loyal) terhadap ketentuan adat-istiadat.
 Teori Hedonisme. Hedonism=hedone (Yunani)=kenikmatan atau kebahagiaan.
Suhrawadi K.Lubis berpendapat ukuran baik dan buruk menurut paham hedonisme
adalah apakah tingkah laku dan perbuatan tersebut melahirkan kebahagiaan dan
kenikmatan/kelezatan”. Apakah kebahagiaan itu sifatnya individual atau universal? Dapat
dilihat dari tiga sudut pandang: (1) aliran hedonism individualis, (2) hedonism rasional,
(3) hedonism universal. Kenikmatan (hedone) diklasifikasikan 3 yakni:
- Nikmat yang ditimbulkan oleh perasaan sewajarnya, juga sudah diperlukan
- Nikmat yang ditimbulkan oleh perasaan sewajarnya, namun belum diperlukan sekali
- Nikmat yang ditimbulkan oleh perasaan tidak sewajarnya dan tidak diperlukan,
namun kelaziman itu dirasakan oleh manusia atau pikiran yang salah.
 Teori Utilisme=utilis (latin)=bermanfaat. Perbuatan baik, jika bermanfaat bagi manusia,
dan dikatakan buruk jika menimbulkan kerugian bagi manusia. “the greatest happiness
principle” dari Jeremy Bentham.
 Etika Naturalisme; tindakan baik (susila) adalah perbuatan yang sesuai dengan natural
manusia
 Etika Vitalisme=vita (Latin)=kehidupan. Perbuatan baik adalah perbuatan yang
menambah daya hidup, sedangkan buruk merupakan perbuatan mengurangi atau bahkan
merusak daya hidup.
 Etika positivism: ukuran baik dan buruknya sesuatu adalah ada atau tidaknya
penyesuaian kepentingan individu dengan masyarakat, jika ada maka dipandang baik,
jika tidak maka dipandang buruk.
 Teoi Intuisi (bisikan hati). Intuisi adalah kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi,
apakah suatu perbuatan tersebut baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat
yang ditimbulkannya.Ukuran baik menurut teori ini adalah budi pekerti.
 Teori evolusi: bahwa segala sesuatu yang ada di alam selalu (secara berangsur-angsur)
mengalami perubahan yaitu berkembang kea rah kesempurnaan. Beberapa patokan
terjadinya evolosi menurut Darwin dalam teori evolusi (the origin of species): selection
of nature, streggle for life, survival for the fittest.Alexander mengadopsi teori Darwin ke
dalam lapangan moral; “nilai moral harus selalu berkompetisi dengan nilai lainnya,
sehingga nilai moral yang bertahan (tetap) akan dikatakan baik dan yang tidak bertahan
(kalah dengan perjuangan antar nilai) dipandang buruk”.
 Teori pragmatism; menitik beratkan pada hal-hal yang berguna bagi diri sendiri, baik
yang bersifat moril maupun materiil
 Teori Eksistensialisme: ukuran baik dan buruk adalah “truth is subjectivity” kebenaran
terletak pada pribadi masing-masing dan dengan sendirinya apabila keputusan itu baik,
maka disebutlah baik dan sebaliknya apabila keputusan itu tidak baik bagi pribadinya,
maka itulah yang buruk.
 Teori deontologisme; baik buruk suatu perilaku dinilai dari sudut tindakan itu sendiri
bukan terhadap akibatnya. Suatu perilaku baik jika sesuai dengan norma-norma yang
sudah ada. Pandangan deontologist Immanuel Kant: perilaku baik harus didorong oleh
itikad baik pula. Itikad baik muncul karena memang kewajiban yang bersangkutan untuk
berbuat demikian, bukan karena spontanitas, watak, hobi atau lainnya (disebut imperative
kategoris)
 Teori Marxisme: memegang motto”segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan
jalan yang ditempuh dapat mencapai suatutujuan”. Jadi, apa yang dipandang baik,
asalkan ia dapat mengantarkan kepada tujuan, maka akan dinilai baik pula oleh
masyarakat.
 Teori etika peraturan (normativisme). Etika normative melihat hakikat moralitas dalam
ketaatan terhadap sejumlah peraturan. Manusia dianggap baik jika tidak melanggar
peraturan. Kebaikan adalah sikap menuruti perintah peraturan perundang-undangan,
buruk secara moral adalah tindakan yang bertentangan dengan peraturan.

Dalam menentukan teori yang harus diambil, wajib mempertimbangkan tiga prinsip dasar,
yaitu:
 sikap baik (berprasangka baik), dengan sikap dasar ini dapat mengandaikan bahwa orang
lain, kecuali mempunyai alasan khusus, tidak akan langsung mengancam atau
merugikan.dengan sikap itu juga kita dapat menerima orang yang sama sekali tidak kita
kenal yang secara spontan membantu dalam kesusahan
 keadilan: tuntutan paling dasar dari keadilan adalah perlakuan yang sama terhadap semua
orang dalam situasi serupa. Suatu perlakuan yang tidak sama adalah tidak adil, kecuali
dapat diperlihatkan mengapa ketidaksamaan dapat dibenarkan. Keadilan menuntut agar
jangan mau mencapai tujuan walaupun kebaikan dengan melanggar hak orang lain.
 hormat terhadap diri sendiri.Dalam bertindak memang diwajibkan untuk memperhatikan
kepentingan orang lain tetapi tidak boleh menyita seluruh perhatian sehingga
mengabaikan kepedulian kepada diri sendiri.

Analisa Kasus.
1. Dalam adegan sinetron ada kebakaran disalah satu rumah keluarga Darius. Para tetangga
berdatangan menolong menyelamatkan harta benda dan segala sesuatu yang perlu dan dapat
diselamatkan. Kevin salah seorang tetangga dan orangnya cukup berada, dengan terjadinya
kebakaran tersebut, menawarkan bantuan apa saja yang dibutuhkan oleh keluarga korban
kebakaran. Walaupun Darius sering menolak bantuannya Kevin, namun Kevin tetap
membantu semaunya dengan meletakkan begitu saja barangbarang bantuannya dirumah
Darius dan mengulurkan tangan juga untuk renovasi. Setelah kebakaran berlangsung cukup
lama, ternyata Kevin ada niat dengan Dewi Bunga anak gadis Darius, yang sudah diincar
cukup lama. Dewi Bunga memang sudah tahu diincar namun dia tidak memberi respon.
Waktu kebakaran terjadi Kevin sempat menyelamatkan Dewi Bunga dirumahnya, di mana
saat itu Dewi Bunga dalam keadaan panik. Setelah keadaan agak tenang Kevin datang lagi
kerumah Bunga untuk mengobrol dan berkecan layaknya sebagai orang pacaran. Namun
Bunga tidak selalu mau menemani Kevin dan kadangkadang bersikap agak keras, sehingga
menyebabkan Kevin menjadi marah dan sampai mengobrak – abrik bantuan yang diberikan.
jelaskan argumentasi saudara bagaimanakah moral, moralitas dari Kevin dan FaktorFaktor
apakah yang mempengaruhi moralitas tersebut?

2. Ahmad pemuda desa berteman dengan Yani seorang putri saudagar dari kota tempat sekolah
Ahmad dan Yani. Mereka adalah teman belajar sampai mahasiswa, kemudian mereka
pacaran, tetapi hubungannya tidak direstui oleh ayah Yani. Untuk memisahkan mereka, Yani
dijodohkan dengan Rudi seorang pengusaha terkemuka. Sejak itu Ahmad tidak bertemu lagi
dengan Yani. Suatu ketika dimusim penghujan saat Ahmad lewat di suatu jembatan melihat
seorang hanyut dibawa arus deras, Ahmad memutuskan untuk menolong lalu meloncat ke
sungai, dengan memegang erat tubuh orang yang hanyut tersebut untuk dibawa kedarat lalu
membantu pernafasannya dengan jalan menekan-nekan dadanya. Kejadian itu disaksikan
oleh orang banyak, norma yang berlaku dalam masyarakat seorang laki-laki tidak boleh
memegang wanita yang bukan istrinya. Orang-orang menuduh Ahmad melanggar norma
yang berlaku di masyarakat. Dikatakan pula Admad mencari kesempatan untuk mendapatkan
perhatian dari Yani karena ternyata yang ditolong tersebut adalah Yani mantan pacarnya
Ahmad yang sudah lama berpisah.
apakah perbuatan Ahmad tersebut baik atau buruk?

3. Beberapa orang pekerja tambang mencoba menyelamatkan diri keluar pertambangan yang
akan roboh, ketika mendekati celah sempit seorang pekerja terjepit mengakibatkan 5 orang
pekerja dibelakangnya ikut terjebak. Apabila mereka tidak segera keluar maka dipastikan
akan tewas tertimbun, namun satu-satunya cara adalah meledakkan pekerja yang terjepit di
celah. Apabila Anda salah satu dari orang tersebut, tindakan apa yang akan Anda pilih?
Bagaimana pertimbangan etis Anda terhadap pilihan tersebut?

4. Terdapat wacana untuk melakukan kebiri terhadap pelaku pedophile atau pelaku kejahatan
seksual terhadap anak. Pengebirian tersebut sudah dijadikan norma hukum, beberapa
beranggapan terjadi pelanggaran HAM kepada terpidana dalam kasus tersebut. Bagaimana
sikap Anda terhadap kontroversi ini? Berikan penjelasan disertai pertimbangan etis Anda?

Anda mungkin juga menyukai