Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ikbal Hakim

Nama : 192090049
Jurusan/Kelas : PGMI I-B
Dosen : Sani Insan Muhamadi, M.Pd
Tugas : Resume Aliran-aliran dan Teori tentang Akhlak/Etika

1. Aliran Naturalisme
Akhlak yang baik adalah akhlak yang sesuai dengan fitrah alamiyah,
sedangkan akhlak yang buruk adalah akhlak yang keluar dari fitrah alamiyah
manusia. Fitrah adalah naluri kemanusiaan yang sudah ada sejak manusia
dilahirkan. Salah seorang penganut aliran ini adalah John Rousseau yang
mengemukakan bahwa kemajuan, pengetahuan, dan kebudayaan menjadi perusak
alam yang utama.
2. Aliran Hedonisme
Epicurus dan Golongan Epicurus merupakan ahli yang sangat berpengaruh
pada aliran hedonisme ini. Ia mengatakan bahwa kelezatan akal dan rohani itu lebih
penting dari pada kelezatan badan dan wajib bagi setiap manusia untuk mengurangi
kebutuhan serta keinginannya serta dianjurkan untuk hidup sederhana. Aliran ini
juga mengatakan bahwa ukuran baik dan buruk secara ilmu pengetahuan ialah
bahagia. Dan mengartikan bahagia sebagai kelezatan serta jauh dari kepedihan.
Maksud paham ini adalah manusia hendaknya mencari kelezatan sebesar-
besarnya. Dan setiap perbuatannya diarahkan pada kelezatan. Jika terjadi keraguan
dalam memilih suatu perbuatan harus diperhitungkan banyak sedikitnya kelezatan
dan kepedihannya. Namun, untuk mengukur kelezatan itu sendiri hendaknya
mengukur hal dan waktunya. Hedonisme dibagi menjadi 2, yaitu:
 Egoistic Hedonisme Aliran ini berpendapat ukuran kebaikan itu adalah
kelezatan untuk dirinya sendiri. Tetapi aliran ini tetap menganjurkan untuk
menyelidiki tindakaannya agar tetap kearah tujuan yang baik.
 Universalistic Hedonisme Aliran ini berpendapat atas "kebahagiaan umum"
agar manusia mencari kelezatan yamg sebesar-besarnya untuk sesama
manusia supaya mendatangkan manfaat.
3. Aliran Utilitariasme
Aliran ini hampir sama dengan aliran Hedonisme yang mengatakan
untuk mencari kebahagiaan untuk sesama makhluk. Namun tiap-tiap
manusia yang ingin berbuat kebaikan kepada sesama, haruslah menimbang
dulu akan manfaat untuk dirinya sendiri dan kepada sesama, aliran ini
mengkhawatirkan akan ketidak seimbangannya manfaat untuk diri sendiri
dibandingkan untuk sesamanya. Yang dianjurkan adalah manfaat yang
sama besarnya. Dan aliran ini juga mengatakan ukuran kebahagiaan ialah
lahir dan batin, tubuh dan akal.
4. Aliran Idealisme
Aliran ini dipelopori oleh immanuel Kant (1724-1804) yang
berpendapat bahwa kerohanian ialah wujud paling dekat dengan perbuatan
baik dan buruk. Karena suatu tindakan bisa dilakukan atas dasar kemauan
diri sendiri. Faktor yang paling penting untuk mempengaruhi manusia untuk
melakukan perbuatan baik ialah kemauan dan rasa kewajiban. Namun rasa
kewajiban ini tidak dianjurkan sebagai suatu tindakan yang
memperhitungkan untung dan ruginya. Maka kemauan dan rasa kewajiban
ini harus dipadukan atas dasar semata-mata untuk melakukan sesuatu hal
yang membawa manfaat yang baik.
5. Vitalisme
Perbuatan baik menurut aliran ini adalah orang yang kuat, dapat
memaksakan dan menekankan kehendaknya. Agar berlaku dan ditaati oleh
orang-orang yang lemah. Manusia hendaknya mempunyai daya hidup atau
vitalita untuk menguasai dunia dan keselamatan manusia tergantung daya
hidupnya.
Aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran naturalism sebab
menurut faham vitalisme yang menjadi ukuran baik dan buruk itu bukan
alam tetapi “vitae” atau hidup (yang sangat diperlukan untuk hidup).
Aliran ini terdiri dari dua kelompok yaitu (1) vitalisme pessimistis
(negative vitalistis) dan (2) vitalisme optimistis. Kelompok pertama
terkenal dengan ungkapan “homo homini lupus” artinya “manusia adalah
serigala bagi manusia yang lain”. Sedangkan menurut aliran kedua “perang
adalah halal”, sebab orang yang berperang itulah (yang menang) yang akan
memegang kekuasaan. Tokoh terkenal aliran vitalisme adalah F. Niettsche
yang banyak memberikan pengaruh terhadap Adolf Hitler.
Dengan kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki ia menggambarkan
pola hidup feodalisme, dictatordantiranic. Perbuatan dan ketetapan menjadi
contoh bagi masyarakat, mengingatorang yang bodoh dan lemah selalu
mengharapkan pertolongan dan bantuan.
6. Aliran Tradisionalisme
Sumber aliran ini sebagian besar dipengaruhi oleh nenek moyang.
Aliran ini berpendapat bahwa yang menjadi norma baik dan buruk ialah
tradisi dan adat kebiasaan. Perbuatan itu dikatakan baik apabila sesuai
dengan adat kebiasan yang berlaku, dan sebaliknya dikatakan perbuatan
buruk apabila menyalahi aturan adat kebiasaan yang berlaku. Alian ini
dapat dikatakan tidak universal karena hanya berlaku disuatu tempat tidak
berlaku secara keseluruhan.
7. Rasionalisme
Menurut Rasionalis, rasio merupakan sumber kebenaran. Hanya
rasio yang dapat membawa orang menuju kebenaran. Yang benar hanyalah
tindakan akal yang terang benderang yang di sebut Idaes claires el distinces.
Idea terang benderang ini pemberian tuhan sebelum orang dilahirkan, dan
tidak mungkin salah.
Menurut aliran Rasionalis, suatu pengethuan diperoleh dengan cara
berfikir, akhlak manusia yang benar adalah yang didasarkan pada rasio,
bukan pada penglaman.
8. Empirisme
Empirisme adalah salah satu aliran dari filsuf yang menekankan
peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan dan mengecilkan
peranan akal. Istilah empirisme diambil dari bahasa yunani “emperia”, yang
berarti coba-coba atau pengalaman. Penganut Empirisme berpandangan
bahwa pengalaman merupakan suatu sumber pengetahuan bagi manusia
yang mendahului rasio. Tanpa pengalaman rasio tidak memiliki
kemampuan untuk gambaran tertentu. Walaupun menggambarkan
sedemikian rupa, tanpa pengalaman, rasio adalah khayalan belaka.
Dalam pandangan empirisme, akhlak manusia terus berkembang
karena bagian dari penggalian pengalaman dan kebenaran yang diperoleh
manusia adalah ketika pengalaman hidupnya semakin banyak, sehinggan
manusia akan memiliki kemampuan yang lebih cerdas dalam memilih dan
memilah bentuk-bentuk perbuatan. Akhlak baik dan buruknya diukur oleh
pengalaman pribadinya masing-masing.
9. Pragmatisme
Pandangan ini menitikberatkan pada hal yang berguna dari diri
sendiri (baik yang bersifat moril maupun materil) dan pada pengalaman.
Oleh karena itu penganut ini tidak mengenal istilah kebenaran, sebab
kebenaran itu bersifat abstrak dan tidak diperoleh dalam dunia empiris.
10. Theologi
Aliran ini berpendapat bahwa yang menjadikan ukuran baik dan buruknya
suatu perbuatan ialah didasari oleh ajaran-ajaran Tuhan. Dengan segala
anjuran perbuatan yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
Namun secara umum aliran ini masih banyak pertentangan, dikarenakan
ajaran keTuhanan yang dianut berbeda-beda.

Dalam ajaran Islam, perbuatan yang baik dan buruk diperkenalkan


oleh al-qur’an dan as-sunnah. Manusia dan akalnya tinggal memilih, apakah
memilih jenis perbuatan yang baik atau sebaliknya. Kemudian Allah SWT
juga akanmenentukan akibat yang akan diperoleh bagi yang yang memilih
jenis baik atau buruk. Akibatnya berupa pahala dan dosa, sedangkan sanksi
yang akan diterapkan berupa siksan diakhirat kelak, yaitu neraka, dan bagi
yang berakhlak baik akan diberi pahala surga.

Anda mungkin juga menyukai