Anda di halaman 1dari 2

Tabitha Rumambi - 220711010543

1) .Sebutkan pandangan beberapa aliran nengenai hal baik dan hal buruk!
-Perspektif Hedonisme
Hedonisme berarti cara berpikir yang menjadikan kesenangan dan kelezatan sebagai pusat tindakan
dan sebagai motifnya. Dengan demikian, hedonisme dapat didefinisikan sebagai sebuah doktrin
etika yang berpegangan bahwa tingkah laku itu digerakkan oleh keinginan atau hasrat terhadap
kesenangan dan menghindar dari segala penderitaan.
- Perspektif Intuitionisme
Intuisi diartikan dengan bisikan hati (intuition), suara hati, atau juga dikenal dengan istilah hati
nurani. Aliran ini sebetulnya merupakan penolakan dari paham hedonisme. Tujuan utama dari aliran
ini adalah terwujudnya keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga diartikan sebagai
“kebaikan budi pekerti.”
-Perspektif Evolusionisme
Aliran ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini selalu (berangsur-angsur
mengalami perubahan, yakni tumbuh dan berkembang menuju kesempurnaannya.
-Perspektif Eudaemonisme
Prinsip pokok paham ini adalah bahwa kebahagiaan bagi diri sendiri dan kebahagiaan bagi orang
lain. Menurut Aristoteles, bahwa untuk mencapai eudaemonia ini diperlukan 4 hal di antaranya
kesehatan, kebebasan, kemerdekaan, kekayaan, kekuasaan, kemauan, perbuatan baik, dan
pengetahuan batiniah.
-Perspektif Pragmatisme
Aliran ini menitikberatkan pada hal-hal yang berguna untuk diri sendiri, baik yang bersifat moral
maupun material. Dalam aliran ini, yang menjadi titik beratnya adalah pengalaman. Oleh karenanya,
penganut paham ini tidak mengenal istilah kebenaran, sebab hal itu bersifat abstrak dan tidak akan
diperoleh dalam dunia empiris.
-Perspektif Naturalisme
Menurut aliran ini, tolok ukur baik dan buruk adalah kenyataan alamiah. Sesuatu yang natural-
alamiah adalah yang tepat dan baik, dan sesuatu yang tidak natural adalah tidak tepat dan buruk.
-Perspektif Vitalisme
Aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran naturalisme di atas. Sebab menurut paham vitalisme
ini, yang menjadi parameter baik dan buruk itu bukanlah alam, namun “vitae” atau hidup (sesuatu
yang sangat diperlukan dalam dan untuk hidup). Aliran ini terdiri dari dua kelompok, yakni vitalisme
pessimistis (negative vitalistis), dan vitalisme optimistis.
-Perspektif Gessingnungsethik
Hal yang utama dalam aliran ini adalah “penghormatan akan kehidupan,” bahwa sedapat mungkin
setiap makhluk harus saling menolong dan berlaku baik, dan standart kebaikan itu adalah
“pemeliharaan akan kehidupan” itu sendiri. Dengan demikian, setiap usaha yang berakibat pada
kebinasaan dan menghalang-halangi hidup adalah buruk atau keburukan.
-Perspektif Idealisme
Idealisme merupakan sebuah pandangan filsafat yang menganggap hal yang abstrak di dalam pikiran
yang berupa cita-cita atau keinginan (ide) adalah sesuatu yang real, nyata. Dengan ungkapan
berbeda, bahwa hakekat segala sesuatu adalah apa yang berupa esensi di dalam pikiran. Aliran ini
tampaknya sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia, sebab pikiran manusialah yang
menjadi sumber ide.
-Perspektif Eksistensialisme
Aliran ini berpandangan bahwa eksistensi di atas dunia selalu terkait dengan keputusan-keputusan
individu, dalam artian, andaikan individu tidak mengambil suatu keputusan maka pastilah tidak ada
yang terjadi. Individu sangat menentukan terhadap sesuatu yang baik, terutama sekali bagi
kepentingan dirinya.
-Perspektif Marxisme
Aliran ini memegang motto “Segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja jalan dapat
ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan.” Jadi, apa pun dapat dipandang baik asalkan dapat
menyampaikan/menghantar kepada tujuan.
-Perspektif Sosialisme
Menurut aliran ini, baik dan buruk ditentukan berdasarkan adat-istiadat. Pandangan berdasar pada
adat istiadat ini dinamakan pandangan sosialisme karena berdasarkan manusia yang saling
bersosialisasi.
-Perspektif Tradisionalisme (adat-istiadat)
Orang yang mengikuti dan berpegang teguh pada adat dipandang baik dan orang yang menantang
dan tidak mengikuti adat-istiadat dipandang buruk dan kalau perlu dihukum secara adat. Di dalam
masyarakat, dijumpai adat-istiadat yang berkenaan dengan cara berpakaian, makan, minum,
bercakap-cakap, bertandang, dan lain sebagainya. Kelompok yang menilai baik dan buruk
berdasarkan adat-istiadat ini dalam tinjauan filsafat dikenal dengan istilah aliran sosialisme
sebagaimana di atas.
-Perspektif Utilitarianisme
Secara harfiah, utilis adalah berguna. Kegunaan dalam arti bermanfaat yang tidak hanya
berhubungan dengan materi, melainkan juga dengan yang bersifat rohani. pandangan utilitarianisme
menjadikan nilai guna sesuatu sebagai tolok ukur mengenai baik dan buruk.
-Perspektif Religiusisme (teologi)
Menurut paham ini, yang dianggap baik adalah perbuatan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Sedangkan perbuatan buruk adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam
paham ini, keyakinan teologis, yakni keimanan kepada Tuhan sangat memegang peranan penting,
sebab tidak mungkin orang mau berbuat sesuai dengan kehendak Tuhan, apabila yang bersangkutan
tidak beriman kepada-Nya.

2) Apa yang dimaksud dengan Etika Profesi, Etika Profesi Hukum dan Profesi Hukum?
Etika Profesi:
Bagian dari etika sosial, yaitu filsafat atau pemikiran kritis rasional tentang kewajiban dan tanggung
jawab manusia sebagia anggota umat manusia (Magnis Suseno et.al., 1991 : 9). untuk melaksanakan
profesi yang luhur itu secara baik, dituntut moralitas yang tinggi dari pelakunya
Etika profesi Hukum :
dasar atau acuan yang dijadikan pedoman oleh para penegak hukum dalam menegakkan
keadilan yang dituangkan dalam bentuk kode etik profesi hukum.
Profesi hukum :
profesi untuk mewujudkan ketertiban berkeadilan yang memungkinkan manusia dapat
menjalani kehidupannya secara wajar ( tidak perlu tergantung pada kekuatan fisik maupun
finansial )

3) Apa yang dimaksud dengan Kode Etik Profesi Hukum?


Sejumlah norma yang melekat pada tiap-tiap profesi

Anda mungkin juga menyukai