Anda di halaman 1dari 7

RESUME PERANCANGAN KONTRAK

tujuan dari Ilmu Hukum yaitu “untuk menyelesaikan masalah-masalah hukum, kasus-kasus hukum atau
sengketa-sengketa hukum” Setiap masalah hukum yg timbul perlu Penyelesaian, tidak hanya berupa
penerapan norma hukum melalui penemuan hukum, akan tetapi juga melalui pembentukan hukum,
salah satunya melalui “Legal Drafting”

JENIS (KATAGORI) LEGAL DRAFTING

Ilmu yg berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan Penyusunan Rancangan naskah hukum (Legal
Drafting), dapat dikatagorikan, menjadi :

1.Penyusunan rancangan naskah peraturan perundang-undangan (Legislative Drafting)

2.Penyusunan rancangan naskah peraturan lembaga (Institutional Regulation Drafting)

3.Penyusunan Rancangan Naskah Perjanjian (Contract Drafting)

Oleh krn itu, Contract Drafting merupakan bagian dari kegiatan Legal Drafting

PENGERTIAN PERANCANGAN KONTRAK

Perancangan berasal dari kata dasar “Rancang” lalu berubah menjadi kata kerja “merancang” atau
“Perancangan”
Perancangan kontrak: merupakan proses kegiatan atau cara penyusunan/pembuatan kontrak melalui
serangkaian tindakan bertahap.

BENTUK KONTRAK

Prof. Subekti berpendapat bahwa Contrak adalah perjanjian tertulis (Pengertian umum sdh lazim yg
dimaksud dengan Contract adalah perjanjian tertulis),

Meskipun secara teoritis perjanjian dapat dibedakan menjadi Perjanjian Lisan dan Perjanjian Tertulis.

Pengertian “tertulis” yakni dibuat dengan “tulisan”

“Tulisan” (Stukken) bermakna : setiap pembawa tanda-tanda baca yg dapat dimengerti dan yg dengan
tanda-tanda mana suatu buah pikiran dapat dinyatakan
KATAGORI (JENIS) AKTA

a. Katagori berdasarkan CARA PEMBUATANNYA:

menurut pasal 1867 KUH. Perdata, maka akta dapat dikelompokkan, menjadi : Akta Otentik dan Akta di
bawah tangan.

1. Akta Otentik : Berdasarkan pasal 1868 KUH Perdata dan Pasal 165 Het Herziene
Indonesisch Reglement (HIR), suatu akta Otentik, harus memenuhi syarat-syarat :

1. dibuat oleh atau dihadapan pejabat umum;

2. dibuat dalam bentuk yg ditentukan oleh UU;

3. Pejabat umum yg berwenang membuat akta

(Ketiga syarat tersebut, merupakan syarat yg bersifat komulatif, jika satu syarat tdk terpenuhi, maka tdk
dapat dikatakan sbg akta Otentik)

AKTA YANG HARUS DIBUAT DLM BENTUK AKTA OTENTIK (Notaris):

1. Akte van depot ( penyimpanan) untuk testamen Olografis;

2. Pengembalian (penarikan) testamen Olografis;

3. Testamen Umum

4. Akta supersciptie;

5. Kuasa untuk memasang hipotek;

6. Pengalihan piutang yg dijamin dgn Hipotek;

7. Roya Hipotek atas Kapal

8. Subrogatie;

9. Penawaran pembayaran tunai (konsinyasi)

10. Kuasa penerima hibah;

11. Kuasa pengangakatan sumpah;

12. Pendirian Firma;

13. Perubahan, perpanjangan dan pembubaran Firma;

14. Pendirian Koperasi;


15. Pendirian Perseroan terbatas;

16. Peralihan hak atas tanah (kecuali melalui lelang)

17. Peralihan hak milik atas satuan rumah susun

18. Pemindahan hak atas tanah satuan rumah susun

19. Kuasa pembebanan hak tanggungan;

20. Pemberian Hak tanggungan;

21. Pembebanan Jaminan Fiducia;

22. Pendirian Yayasan;

23. Perubahan anggaran dasar yayasan.

2. Akta di Bawah Tangan.

Menurut pasal 1874 ayat (1) KUH. Perdata atau Pasal 286 Reglement Buitengewesten (RBg) Akta
di bawah tangan adalah : akta yg ditandatangani dibawah tangan (oleh para pihak) tanpa
perantaraan seorang pejabat umum)

B.Berdasarkan TINDAKAN (PERBUATAN) HUKUM, maka akta dapat dibagi, menjadi

1. Akta Sepihak : Apabila dalam suatu akta hanya terdapat “satu tidakan hukum sepihak” yg
termuat dalam akta. Misalnya

a. Akta Surat sanggup;

b. Akta Pemberian Kuasa;

c. Akta Wasiat. dll

2. Akta Transaksional : Apabila dalam akta terdapat lebih dari satu “ tindakan sepihak” dalam
wujud Penawaran dan penerimaan. Misalnya:

a. Akta jual-beli;

b. Akta sewa-menyewa;

c. Akta tukar-menukar dll

KONTRAK TUNGGAL DAN KONTRAK MAJEMUK


Berdasarkan azas kebebasan berkontrak, maka para pihak dapat menentukan sendiri bentuk dan
katagori akte yg akan dibuat. Untuk kontrak yg sifatnya sederhana, cukup dibuat dengan satu akta
kontrak yg disebut juga sebagai kontrak tunggal. Tetapi jika kontrak yg dibuat tersebut terdiri dari
beberapa jenis dan macam kontrak yg satu dan lainnya saling berkaitan (terintgrasi), maka kontrak yg
demikian dinamakan dengan “akta kontrak Majemuk”
Kontrak majemuk biasanya terdiri dari satu “akta pokok” (akta sebtansial) diikuti oleh satu atau
beberapa “akta penunjang” (akta pelengkap)

JENIS PERJANJIAN

1.Perjanjian berdasarkan sumbernya: (Sudikno Mertokusumo)

a) Perjanjian yang besumber dari hukum keluarga;


b) Perjanjian yang bersumber dari kebendaan;
c) Perjanjian Obligatoir;
d) Perjanjian yang bersumber dari hukum acara;
e) Perjanjian yang bersumber dari hukum publik.

2. Perjanjian berdasarkan namanya:

a) Perjanjian nominat; dan


b) Perjanjian In-nominat.

3. Perjanjian menurut bentuknya:

a) Lisan (tidak tertulis)


b) Tertulis.

Berdasarkan doctrin lama, ada 3 lahirnya perjanjian (kontrak), yaiyu :

A. Teori Kehendak; Terori kehendak menyatakan bahwa, perjanjian itu terjadi apabila ada
persesuaian antara kehendak dan pernyataan.
B. Teori Pernyataan; Menurut teori pernyataan, kehendak adalah merupakan proses bathiniah
yang tidak diketahui orang lain. Jadi yang menyebabkan terjadinya kesepakatan/perjanjian
adalah pernyataan (kehendak itu dinyatakan).
C. Teori Kepercayaan; menurut teori ini, tidak semua pernyaan menimbulkan
kesepakatan/perjanjian, tetapi pernyataan yang menimbulkan kepercayaan sajalah yang dapat
menimbulkan perjanjian.

Selain ketiga tiori tersebut, ada tada 4 teori lain yang menjelaskan momentum/saat terjadinya
kontrak, yakni :

I. Teori Pernyataan; menyatakan bahwa kesepakatan terjadi pada saat yang menerima
penawaraan itu menyatakan bahwa ia menerima penawaran itu.

II. Teori pengiriman; menyatakan bahwa kesepakatan terjadi apabila pihak yang menerima
penawaran mengirimkan telegram.

III. Teori Pengetahuan; menyatakan bahwa kesepakatan terjadi apabila pihak yang
menawarkan itu mengatahui adanya acceptatie (penerimaan), walaupun penerimaan itu
tidak diterima secara langsung.

IV. Teori Penerimaan; menyatakan bahwa kesepakatan terjadi pada saat pihak yang
menawarkan menerima secara langsung jawaban dari pihak lawan.

SUMBER-SUMBER HUKUM PERANCANGAN KONTRAK:

 Kitab Undang-undang Hukum Perdata;


 UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan;
 UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
 UU No. 42 Tahun 1999 tentang Fiducia
 UU No. 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional;
 UU No. 30 Tahun 2004 tantang Jabatan Notaris

PETUNJUK TEKNIS DLM KONTRAK

I. JUDUL PERJANJIAN (KONTRAK);


II. TEMPAT DAN TANGGAL PENANDATANGAN KONTRAK
III. KOMPARISI
IV. PREMISSE
V. POKOK (SUBTANSI) PERJANJIAN
VI. DEFINISI
VII. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
VIII. PERNYATAAN DAN JAMINAN
IX. PENGAKHIRAN
X. MASA BERLAKUNYA PERJANJI;
XI. CIDERA JANJI (WANPRESTASI)
XII. PERSELISIHAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA
XIII. HUKUM DAN YURIS
XIV. PEMBERITAHUAN
XV. BAHASA
XVI. AKHIR PERJANJIAN

TEKNIK PERANCANGAN KONTRAK (AKTA)

Teknik perancangan (penyusunan) akta (kontrak) merupakan suatu cara memformulasikan argumentasi
yuridis dalam suatu struktur akta (Kepala akta, Badan akta dan Akhir akta), dengan tujuan:

I. Menghindarkan dari kecacatan yuridis;


II. Dijadikan sebagai alat bukti tertulis, jika terjadi sengketa di kemudian hari

PENGORGANISASIAN (KATAGORISASI) AKTA

Untuk menghindari cacat yuridis dan dapat dijadikan alat bukti, maka seorang contract drafter harus
mampu menentukan : bentuk, jenis dan macam serta katagori akta (kontrak) yang akan dibuat.

Misalkan :

 Apakah suatu akta (kontrak) akan dibuat sebagai kontrak tunggal atau kontrak majemuk.
 Apakah akta Notariil atau Akta (kontrak) dibawah tangan.

STRUKTUR AKTA OTENTIK

Pasal 38 UU No. 30 Tahun 2004 tentang jabatan Notaris, ditentukan bahwa setiap akta Notaris, terdiri
atas :

I. Awal akta atau Kepala akta;


II. Badan akta; dan
III. Akhir atau Penutup Akta.
IV.

STRUKTUR AKTA DIBAWAH TANGAN

Struktur akta (kontrak) dibawah tangan yg diadopsi dari Struktur Akta otentik terdiri dari :
o Awal akta
 Kepala akta;
 Komparisi;
 Praemisse
o Badan akta (isi akta), dan
o Akhir atau Penutup akta

Anda mungkin juga menyukai