tujuan dari Ilmu Hukum yaitu “untuk menyelesaikan masalah-masalah hukum, kasus-kasus hukum atau
sengketa-sengketa hukum” Setiap masalah hukum yg timbul perlu Penyelesaian, tidak hanya berupa
penerapan norma hukum melalui penemuan hukum, akan tetapi juga melalui pembentukan hukum,
salah satunya melalui “Legal Drafting”
Ilmu yg berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan Penyusunan Rancangan naskah hukum (Legal
Drafting), dapat dikatagorikan, menjadi :
Oleh krn itu, Contract Drafting merupakan bagian dari kegiatan Legal Drafting
Perancangan berasal dari kata dasar “Rancang” lalu berubah menjadi kata kerja “merancang” atau
“Perancangan”
Perancangan kontrak: merupakan proses kegiatan atau cara penyusunan/pembuatan kontrak melalui
serangkaian tindakan bertahap.
BENTUK KONTRAK
Prof. Subekti berpendapat bahwa Contrak adalah perjanjian tertulis (Pengertian umum sdh lazim yg
dimaksud dengan Contract adalah perjanjian tertulis),
Meskipun secara teoritis perjanjian dapat dibedakan menjadi Perjanjian Lisan dan Perjanjian Tertulis.
“Tulisan” (Stukken) bermakna : setiap pembawa tanda-tanda baca yg dapat dimengerti dan yg dengan
tanda-tanda mana suatu buah pikiran dapat dinyatakan
KATAGORI (JENIS) AKTA
menurut pasal 1867 KUH. Perdata, maka akta dapat dikelompokkan, menjadi : Akta Otentik dan Akta di
bawah tangan.
1. Akta Otentik : Berdasarkan pasal 1868 KUH Perdata dan Pasal 165 Het Herziene
Indonesisch Reglement (HIR), suatu akta Otentik, harus memenuhi syarat-syarat :
(Ketiga syarat tersebut, merupakan syarat yg bersifat komulatif, jika satu syarat tdk terpenuhi, maka tdk
dapat dikatakan sbg akta Otentik)
3. Testamen Umum
4. Akta supersciptie;
8. Subrogatie;
Menurut pasal 1874 ayat (1) KUH. Perdata atau Pasal 286 Reglement Buitengewesten (RBg) Akta
di bawah tangan adalah : akta yg ditandatangani dibawah tangan (oleh para pihak) tanpa
perantaraan seorang pejabat umum)
1. Akta Sepihak : Apabila dalam suatu akta hanya terdapat “satu tidakan hukum sepihak” yg
termuat dalam akta. Misalnya
2. Akta Transaksional : Apabila dalam akta terdapat lebih dari satu “ tindakan sepihak” dalam
wujud Penawaran dan penerimaan. Misalnya:
a. Akta jual-beli;
b. Akta sewa-menyewa;
JENIS PERJANJIAN
A. Teori Kehendak; Terori kehendak menyatakan bahwa, perjanjian itu terjadi apabila ada
persesuaian antara kehendak dan pernyataan.
B. Teori Pernyataan; Menurut teori pernyataan, kehendak adalah merupakan proses bathiniah
yang tidak diketahui orang lain. Jadi yang menyebabkan terjadinya kesepakatan/perjanjian
adalah pernyataan (kehendak itu dinyatakan).
C. Teori Kepercayaan; menurut teori ini, tidak semua pernyaan menimbulkan
kesepakatan/perjanjian, tetapi pernyataan yang menimbulkan kepercayaan sajalah yang dapat
menimbulkan perjanjian.
Selain ketiga tiori tersebut, ada tada 4 teori lain yang menjelaskan momentum/saat terjadinya
kontrak, yakni :
I. Teori Pernyataan; menyatakan bahwa kesepakatan terjadi pada saat yang menerima
penawaraan itu menyatakan bahwa ia menerima penawaran itu.
II. Teori pengiriman; menyatakan bahwa kesepakatan terjadi apabila pihak yang menerima
penawaran mengirimkan telegram.
III. Teori Pengetahuan; menyatakan bahwa kesepakatan terjadi apabila pihak yang
menawarkan itu mengatahui adanya acceptatie (penerimaan), walaupun penerimaan itu
tidak diterima secara langsung.
IV. Teori Penerimaan; menyatakan bahwa kesepakatan terjadi pada saat pihak yang
menawarkan menerima secara langsung jawaban dari pihak lawan.
Teknik perancangan (penyusunan) akta (kontrak) merupakan suatu cara memformulasikan argumentasi
yuridis dalam suatu struktur akta (Kepala akta, Badan akta dan Akhir akta), dengan tujuan:
Untuk menghindari cacat yuridis dan dapat dijadikan alat bukti, maka seorang contract drafter harus
mampu menentukan : bentuk, jenis dan macam serta katagori akta (kontrak) yang akan dibuat.
Misalkan :
Apakah suatu akta (kontrak) akan dibuat sebagai kontrak tunggal atau kontrak majemuk.
Apakah akta Notariil atau Akta (kontrak) dibawah tangan.
Pasal 38 UU No. 30 Tahun 2004 tentang jabatan Notaris, ditentukan bahwa setiap akta Notaris, terdiri
atas :
Struktur akta (kontrak) dibawah tangan yg diadopsi dari Struktur Akta otentik terdiri dari :
o Awal akta
Kepala akta;
Komparisi;
Praemisse
o Badan akta (isi akta), dan
o Akhir atau Penutup akta