Dasar Hukum :
1. UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA)
2. UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (UURS)
3. UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UUPM)
4. UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT)
Analisa :
A. Jenis Kepemilikan Tanah
Pada prinsipnya, kepemilikan tanah diatur di pasal 16 UUPA sebagai berikut :
1. Hak Milik
2. Hak Guna Usaha
3. Hak Guna Bangunan
4. Hak Pakai
5. Hak Sewa
6. Hak Membuka Tanah
7. Hak Memungut Hasil Hutan
8. Hak-Hak lain yang tidak termasuk hak-hak tersebut
dan diperluas di pasal 1 angka 11 UURS mengenai Sertifikat Hak Milik Sarusun
1
Dalam fiksi hukum, diketahui bahwa definisi “orang” terdiri dari 2 makna, yaitu (1) natuurlijk persoon
yaitu orang yang secara fisik berbentuk orang/manusia, dan (2) rechts persoon yaitu “sesuatu” yang oleh
Undang-Undang disamakan dengan orang, dalam hal ini adalah Badan Hukum, atau secara spesifik
dalam pembahasan ini adalah Perseroan Terbatas
a) Hak Guna Usaha untuk jangka waktu maksimum 95 tahun
b) Hak Guna Bangunan untuk jangka waktu maksimum 80 tahun
c) Hak Pakai untuk jangka waktu maksimum 70 tahun
Berada diatas tanah Hak Milik, Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai
diatas tanah negara, serta Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai diatas
tanah hak Pengelolaan, dan dapat dibangun dengan memanfaatkan
barang milik negara/daerah berupa tanah; atau pendayagunaan tanah
wakaf
Kepemilikan Sarusun diatur untuk diterbitkan bagi “setiap orang” yang memenuhi
syarat sebagai pemegang hak atas tanah, sebagaimana dijelaskan pada pasal
47 ayat (2) UURS.
“Setiap Orang” didefinisikan pada pasal 1 angka ‘16’ yang menjelaskan bahwa
Setiap Orang adalah orang perseorangan atau badan hukum, yang lebih lanjut
dijelaskan pada angka ‘17’ yang menyatakan bahwa Badan Hukum adalah badan
hukum yang didirikan oleh warga negara Indonesia yang kegiatannya di bidang
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
Telah dijelaskan dalam penjelasan huruf ‘C’ dan ‘D’ diatas, yang menjelaskan
bahwa Badan Hukum dapat memiliki hak atas tanah selain tanah yang
didasarkan Hak Milik, dan SHMSRS dapat didirikan diatas tanah yang berupa
Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Pengelolaan, Hak Pakai, dll., yang oleh
karenanya Perseroan Terbatas (baik PMDN maupun PMA) hanya dapat memiliki
SHMSRS yang dibangun selain diatas tanah Hak Milik.
F. KESIMPULAN
SHMSRS dapat dimiliki oleh Penanam Modal Asing, sepanjang penerbitan
SHMSRS tidak diatas tanah Hak Milik.
Yusuf Eka.