Anda di halaman 1dari 31

PENGUKURAN DAN

KALIBRASI
PANDU JATI LAKSONO
PRESENTATION
COVER TITLE
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CONSECTETUR ADIPISCING ELIT.
Konsep dasar Pengukuran
• Pada dasarnya pengukuran bertujuan
untuk mendapatkan informasi
mengenai sifat-sifat fisik, kimia
dan biologi dari suatu benda atau
suatu keadaan/proses, atau untuk
mengatur sesuai dengan informasi
yang diinginkan
Bantuan alat atau dalam hal ini alat
ukur dan instrumen diperlukan
untuk mentransformasikan
informasi tersebut secara
kualitatif dan kuantitatif
untuk ditanggapi oleh indera
manusia.
.
page 3
suatu proses mengaitkan angka secara empirik dan
obyektif pada sifat-sifat obyek atau kejadian nyata sehingga angka
yang diperoleh tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai obyek atau kejadian yang diukur

Proses Objek Angka/gambaran

PENGUKURAN Atau secara Umum (sederhana) adalah : Membandingkan


APAKAH ITU ???
suatu besaran yang tidak diketahui harganya dengan
besaran lain yang telah diketahui nilainya

page 4
Alat Ukur
Alat untuk mengetahui harga suatu besaran atau suatu variabel

Pemakaian Alat Trust Besaran Margins

Prinsip kerja alat ukur harus dipahami agar alat ukur dapat digunakan dengan cermat dan sesuai dengan pemakaian yang telah
direncanakan

page 5
INSTRUMEN
INSTRUMEN ADALAH ALAT UKUR YANG
MEMPUNYAI SIFAT KOMPLEK, YANG
MINIMAL TERDIRI ATAS KOMPONEN :

a. Transducer atau Sensor atau


Elemen Pengindera
b. Pengkondisi Sinyal , a.l :
Amplifier/penguat, Peredam,
dan Penyaring,
c. Unit Keluaran Analog (Skala
Jarum dll) atau Peraga Digital
atau Monitor.

page 6
Instrumen

page 7
1. Metrologi ( Metrology ) : Ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan
pengukuran.
2. Instrumentasi : Bidang ilmu dan
teknilogi yang mencakup perancangan,
pembuatan, penggunaan instrumen/alat
fisika atau sistem instrumen untuk
keperluan deteksi, penelitian,
pengukuran serta pengolahan data.
3. Pengukuran ( measurement ) :
Serangkaian kegiatan yang bertujuan TERMINOLOGI
untuk menentukan nilai suatu besaran DAN DEFINISI
dalam bentuk angka (kwantitatif).
4. Ketelitian (accuracy) : Kemampuan
dari alat ukur untuk memberikan
indikasi pendekatan terhadap harga
sebenarnya dari obyek yang diukur.
(Semua alat ukur dapat diklasifikasikan
dalam tingkat atau kelas yang
berbeda-beda, tergantung pada
akurasinya.)
5. Ketepatan (precision) : Kedekatan
nilai-nilai pengukuran individual yang
didistribusikan sekitar nilai rata-ratanya LANJUTAN
atau penyebaran nilai pengukuran ISTILAH DALAM PENGUKURAN

individual dari nilai rata-ratanya


6. Sensitivitas (sensitivity) : Perbandingan
antara sinyal keluaran/respon instrumen
terhadap perubahan variabel masukan yang
diukur.
7. Repeatabilitas (repeatability) :
Kemampuan alat ukur untuk menunjukkan
hasil yang sama dari proses pengukuran yang
dilakukan berulang-ulang dan identik.
8. Kesalahan ( error ) : Penyimpangan
variabel yang diukur dari nilai sebenarnya.
9. Resolusi (resolution) : perubahan terkecil LANJUTAN
pada nilai yang diukur dari respon suatu ISTILAH DALAM PENGUKURAN

instrumen.
10. Kalibrasi ( calibration ) : Serangkaian
kegiatan untuk menentukan kebenaran
konvensional penunjukan alat ukur atau
menujukkan nilai yang diabadikan bahan
ukur dengan cara membadingkannya
dengan standar ukur yang tertelusuri ke
standar nasional dan/atau international.
11. Koreksi ( correction ) : Suatu harga
yang ditambahkan secara aljabar pada
hasil dari alat ukur untuk
mengkompensasi penambahan kesalahan
sistematik.
LANJUTAN
ISTILAH DALAM PENGUKURAN
12. Ketertelusuran ( traceability ) : Terkaitnya
hasil pengukuran pada standar
nasional/internasional melalui peralatan ukur
yang kinerjanya diketahui, standar-standar yang
dimiliki laboratorium tempat pengukuran
dilakukan dan kemampuan personil lab. Tersebut.
13. Kehandalan ( reliability ) : Kesanggupan alat
ukur untuk melaksanakan fungsi yang disyratkan
untuk suatu periode yang ditetapkan
14. Ketidakpastian Pengukuran ( uncertainty ) :
Perkiraan atau taksiran rentang dari nilai
pengukuran dimana nilai sebenarnya dari besaran
obyek yang diukur ( measurand ) terletak.
LANJUTAN
ISTILAH DALAM PENGUKURAN
15. Transduser : Bagian dari alat ukur
untuk mengubah atau
mengkonveksikan suatu bentuk energi
atau besaran fisik yang diterimanya
( sensing elemen ) kedalam bentuk
energi yang lain, sehingga mudah
diolah oleh peralatan berikutnya
16. Sensor : Bagian/elemen dari alat ukur
yang secara langsung berhubungan
dengan obyek yang terukur (elemen
perasa). LANJUTAN
17. Rentang ukur (range) : Besar daerah ISTILAH DALAM PENGUKURAN
ukur antara batas ukur bawah dan
batas ukur atas’
18.Jangkauan (span) : Beda
modulus antara dua batas rentang
nominal dari alat ukur, Contoh :
Rentang nominal – 10V sampai 10
Volt. Jangkauan 20V

LANJUTAN
ISTILAH DALAM PENGUKURAN
Sarana untuk mendapatkan
data guna mengambil
keputusan
MANFAAT
PENGUKURAN

page 15
SISTEM
Sekumpulan PENGUKURAN

Sekumpulan proses atau aktifitas atau prosedur,


dengan masukan (INPUT) berupa alat ukur, software
dan orang dengan tujuan (OUTPUT) mendapatkan
data pengukuran terhadap karakteristik yang sedang
diukur.
SISTEM PENGUKURAN
METODA PENGAMATAN PENGUKURAN

Metoda langsung
Pengamatan secara langsung dengan melihat skala alat ukur.

Metoda tidak langsung


Suatu metoda untuk mendapatkan besaran pengukuran dengan mengukur
besaran lainnya dimana pengamatan dilakukan secara langsung.

Defleksi
Pengamatan dengan mengkonversi penyimpangan jarum penunjuk
instrumen pengukuran.
METODA PENGAMATAN PENGUKURAN

Metoda Nol
Upaya untuk memperoleh suatu besaran dengan mengkalibrasi dimana
besaran hasil pengukuran disamakan dengan suatu referensi standar.

Metoda substitusi
Merupakan cara semacam metoda nol dimana besaran yang akan diukur
disubstitusikan dengan besaran referensi dan hasilnya adalah perbandingan
kedua pembacaan. Keuntungannya adalah untuk mengurangi kesalahan
yang sama pada kedua alat ukur.
Apa itu Kalibrasi

Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung
dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi

kalibrasi formal,
periodik dan
terdokumentasi
ISO 9000 ISO 1725
error Using
Ketika suatu perangkat Suatu perangkat
mengalami tumbukan atau setiap waktu
getaran yang berpotensi penggunaan tertentu
mengubah kalibrasi (jam operasi)

KALIBRASI
DIPERLUKAN
UNTUK: Tested Timing
Perangkat baru Suatu perangkat
setiap waktu tertentu
Ketika hasil observasi
dipertanyakan

page 21
Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau
indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari
standar yang digunakan dalam akurasi tertentu

Contohnya, termometer dapat dikalibrasi


sehingga kesalahan indikasi atau
Icon

koreksi dapat ditentukan dan disesuaikan


(melalui konstanta kalibrasi), sehingga
termometer tersebut
Research menunjukan
Finance Invest

temperatur yang sebenarnya


Lorem ipsum dolor sit
amet, consectetur
dalam
Lorem ipsum celcius
dolor sit
amet, consectetur
Lorem ipsum dolor sit
amet, consectetur
pada titik-titik tertentu
adipiscing elit. di skala
adipiscing elit. adipiscing elit.

page 22
SISTEM KALIBRASI
• Filosofi kalibrasi
Bahwa setiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik sampai terbukti melalui
kalibrasi dan atau pengujian bahwa instrumen ukur tersebut memang baik.
• Kalibrasi adalah memastikan kebenaran nilai-nilai yang ditunjukan oleh instrumen ukur
atau sistem pengukuran atau nilai-nilai yang diabadikan pada suatu bahan ukur dengan
cara membandingkan dengan nilai konvensional yang diwakili oleh standar ukur yang
memiliki kemampuan telusur ke standar Nasional atau Internasional.

Dengan kata lain:


• Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukan alat
• inspeksi, alat pengukuran dan alat pengujian.

page 23
TUJUAN KALIBRASI
• Menentukan deviasi (penyimpangan)
kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu
instrumen ukur.

• Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai


dengan standar Nasional maupun
Internasional.

Manfaat kalibrasi
Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan
ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya

page 24
Persyaratan kalibrasi
Standar acuan yang mampu
telusur ke standar Nasional /
Internasional

Alat yang dikalibrasi


Metoda kalibrasi yang
dalam keadaan
diakui secara Nasional /
berfungsi baik / tidak
Internasional
rusak

Ruangan / tempat kalibrasi Personil kalibrasi yang


yang terkondisi, seperti suhu, terlatih, yang dibuktikan
kelembaban, tekanan udara, dengan sertifikasi dari
aliran udara, dan kedap laboratorium yang
getaran terakreditasi

page 25
Sumber- sumber yang mempengaruhi hasil kalibrasi

Tenaga
Periode Alat yang di
Prosedur Kalibrator pengkalibras Lingkungan
kalibrasi kalibrasi
i

page 26
Prosedur Kalibrasi

Membuat Membuat Membuat


Identifikasi Menyiapkan Melakukan Sesuai
jadwal laporan laporan
alat alat / bahan kalibrasi standar
kalibrasi kalibrasi kalibrasi

page 27
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan sistem kalibrasi
Daftar alat yang dikalibrasi

Manual alat yang dikalibrasi ( Standar / nilai bias alat yang diperbolehkan)

Personil kalibrasi yang terlatih

Jadwal kalibrasi alat ( Internal dan eksternal)

Laporan kalibrasi

Catatan alat yang telah dikalibrasi

Cek form kalibrasi (No.Seri,personil, cek lapangan)

page 28
Termometer – Sistem Pengukuran Suhu
• Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Termometer Merkuri
adalah jenis termometer yang sering digunakan oleh masyarakat awam.
Merkuri digunakan pada alat ukur suhu termometer karena koefisien
muainya bisa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat
kenaikan atau penurunan suhu hampir selalu sama.
• Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan
kandungan Merkuri diujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini
dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara.
• Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas
pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai
dengan skala yang telah ditentukan. Skala suhu yang paling banyak
dipakai di seluruh dunia adalah Skala Celcius dengan poin 0 untuk titik
beku dan poin 100 untuk titik didih
page 29
Metoda kalibrasi alat termometer seperti dibawah ini:
1. Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin
termometer disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini
adalah poin titik beku air.
2. Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut
mendidih seluruhnya saat dipanaskan.
3. Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.

• Sampai saat ini tiga poin kalibrasi diatas masih digunakan untuk mencari rata-
rata skala Celsius pada Termometer Merkuri. Poin-poin tersebut tidak dapat
dijadikan metoda kalibrasi yang akurat karena titik didih dan titik beku air
berbeda-beda seiring beda tekanan.

page 30
Cara Kerja
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume Merkuri
berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer
direspon Merkuri dengan perubahan volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat
dan akan menyusut jika suhu menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu
sesuai keadaan lingkungan.

page 31

Anda mungkin juga menyukai