Anda di halaman 1dari 15

Nama: Norrifqy

Nim : 20.11.022552
Kelas : D semester 2
Mat.kul : pengantar ekonomi sektor publik
INVESTASI DALAM SEKTOR
PUBLIK
PENGERTIAN INVESTASI DALAM SEKTOR PUBLIK
Pendefinisian investasi menjadi beragam tergantung pada perspektif atau cara
pandang tertentu. Dalam bahasa akuntansi pada jenis konteks/biaya, investasi
dapat dimunculkan dari perbedaan antara “revenue expenditure” dan
“capitalexpenditure”, investasi termasuk dalam pengertian belanja modal yang
tidak lain adalah “capital expenditure”, yang didefinisikan sebagai
belanja/biaya/pengeluaran yang memberi manfaat lebih dari satu tahun,
pengeluaran ini memerlukan sebuah proses yang disebut sebagai “investment
appraisal”. dalam bahasa Peraturan Perundangan menjelaskan investasi sebagai
penggunaan aset untuk memperoleh manfaat ekonomis seperti bunga,
deviden, royalti, manfaat sosial/atau manfaat lainnya sehingga dapat
meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
PENENTUAN KEBUTUHAN INVESTASI PUBLIK
Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran
yang akan ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Analisis yang
mendalam sebelum dilakukan investasi sangat penting dilakukan karena
investasi publik berkaitan erat dengan masalah transparansi dan kewajaran
anggaran. Penentuan kebutuhan investasi publik terkai dengan dua kegiatan,
yaitu peningkatan kuantitas investasi dan peningkatan kualitas investasi.
Ada bebrapa cara dalam menggolongkan usul-usul investasi. Salah satu
penggolongannya adalah :
1. Investasi penggantian
2. Investasi penambahan kapasitas
3. Investasi baru
ASPEK KELAYAKAN INVESTASI PUBLIK
Dalam menilai kelayakan investasi yang dilakukan oleh pemerintah, perlu
dilakukan beberapa pertimbangan pada tahap perencanaan dan
analisisinvestasi, dimana seluruh aspek harus dpertimbangkan secara
bersama karena saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Mardiasmo (2009) memaparkanbeberapa aspek yang dapat digunakan
sebagai pertimbangan kelayakan investasi,diantaranya:
a. Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan bagian penting dari analisis investasi yang
harusdipertimbangkan. Jika suatu usulan investasi sudah tidak layak
dilihat dari aspek teknisnya, maka usulan tersebut menduduki prioritas
pertama untuk ditolak.
b. Aspek Sosial dan Budaya
Aspek sosial budaya ini menyangkut pertimbangan pendistribusian pelayanan
secara adil dan merata, sehingga mampu memberikan manfaat yang besar bagi
masyarakat. Aspek sosial budaya mencakup juga aspek legal dan lingkungan.
c. Aspek Ekonomi dan Finansial
Pertimbangan aspek ekonomi meliputi kegiatan menganalisis apakah suatuproyek
yang diusulkan akan memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan
perekonomian secara keseluruhan dan apakah kontribusinya cukup besar dalam
menentukan penggunaan sumber-sumber daya yangdigunakan.
d. Aspek Distribusi
Keputusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikaitkan denganmasalah
distribusi pelayanan publik secara adil dan merata. Untuk itu perludiketahui siapa
yang akan menerima manfaat atau keuntungan yang dihasilkan dari proyek
investasi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PUBLIK
Selain mempertimbangkan beberapa aspek yang telah dijelaskan
sebelumnya, dalam analisis investasi publik pula perlu dilakukan
pertimbanganbeberapa faktor. Mardiasmo (2009) menjelaskan faktor-
faktor yang harusdipertimbangkan dalam analisis investasi publik,
diantaranya:
a. Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan (rate of return) yang
diperoleh dari suatu proyek dengan tingkat risiko tertentu. Jika suatu
proyek tidak memberikan keuntungan yang disyaratkan (required rate
of return), maka proyek tersebut harus ditolak. Penghitungan tingkat
diskonto merupakan bagian yang cukup kompleks dalam analisis
investasi.
b. Tingkat Inflasi
Penilaian investasi harus memperhitungkan perkiraan tingkat inflasi.
Semakintinggi tingkat inflasi, semakin rendah nilai riil keuntungan di
masa depan yang diharapkan (expected future returns) sehingga
semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan. Inflasi yang
tinggi menyebabkan required rate of return semakin tinggi.
c. Risiko Ketidakpastian
Required rate of return akan semakin tinggi jika risiko investasi naik.
Ketidakpastian ekonomi dan hukum, kekacauan sosial-politik, tidak
adanyajaminan keamanan, dan kebijakan yang tidak konsisten dapat
meningkatkan risiko investasi.
d. Capital Rationing
Capital Rationing adalah keadaan ketika organisasi menghadapi masalah
ketersediaan dana untuk melakukan pengeluaran investasi. Pada organisasi
sektor publik, selain memperhatikan faktor-faktor di atas penilaian investasi
publik juga harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Tingkat utang pemerintah
2. Tingkat kesempatan sosial yang dikorbankan (social opportunity cost rate)
3. Social time preference rate
Tingkat utang pemerintah adalah jumlah yang harus dibayarkan
pemerintah sehubungan dengan perolehan sumber pembiayaan di luar
pajak. Social opportunity cost rate terkait dengan pengertian bahwa
proyek pemerintah harus dapat menghasilkan tingkat keuntungan
(return) yang minimal sama dengan tingkat keuntungan proyek sektor
swasta dengan penggunaan dana yang sama,sedangkan social time
preference rate merefleksikan tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh
masyarakat jika menunda konsumsi saat ini untuk kepentingan konsumsi
di masa depan.
TEKNIK DASAR PENILAIAN INVESTASI SEKTOR PUBLIK
Analisis biaya dan manfaat seringkali digunakan sebagai kriteria
penilaianinvestasi dalam sektor publik dalam menilai perolehan manfaat sosial
investasi,yang mana pengkuantifikasian biaya dan manfaat seringkali pula
mengalamimasalah sulitnya pengukuran terhadap kedua hal tersebut.
Mardiasmo (2009)menjelaskan empat langkah utama untuk mengevaluasi
suatu proyek investasi,yaitu:
a. Identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan
Organisasi sektor publik seringkali dihadapkan pada banyak alternatif investasi
untuk mencapai tujuan organisasinya. Oleh karena itu perlu diidentifikasi
alternatif-alternatif yang memungkinkan untuk dianalisis lebih lanjut.
Keterkaitan antara satu poyek dengan proyek yang lain perlu diperrtimbangkan
untuk mengetahui sejauh mana penerimaan atau penolakan suatu investasi
akan mempengaruhi investasi lain.
b. Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan
dilaksanakan (cost/benefit relationship). Perhitungan manfaat dan biaya
harus pula memasukkan analisis manfaat dan biaya sosial (social
cost/benefit) yang ditimbulkan dari investasi publik yang akan dilakukan.
Pada organisasi sektor publik biaya dan manfaat seringkali tidak dapat secara
langsung diukur dengan satuan uang, sehingga teknik-teknik analisis biaya
manfaat sangat cocok untuk diterapkan. Dalam analisis biaya manfaat ini,
benefit (manfaat) ditekankan pada semua keunggulan ekonomi dan sosial
yang diperoleh, sedangkan untuk cost (biaya) ditekankan pada kelemahan-
kelemahan proyek yang dikuantifikasikan dalam bentuk uang.
c. Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah
Terkadang terdapat kesulitan dalam menghitung manfaat dan biaya dalam
rupiah. Kesulitan yang dihadapi adalah apabila biaya dan manfaat dari suatu
proyek tidak dapat diukur dalam bentuk rupiah, misalnya manfaat dan biaya
sosial. Dalam kondisi tersebut, yang dapat dilakukan adalah menghitung nilai
manfaat dari proyek secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan
analisis efektifitas biaya
d. Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektifitas biaya tinggi
Rasio biaya dan manfaat atau efektivitas biaya merupakan titik awal
penentuan penerimaan proyek, ada banyak ketidakpastian yang dapat
mempengaruhi pehitungan. Tidak semua biaya dan manfaat sosial dapat
dimasukkan dalam perhitungan, bahkan beberapa diantaranya tidak dapat
dipakai dalam pengukuran yang objektif dalam bentuk moneter.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DALAM SEKTOR PUBLIK
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, masalah pengambilan keputusan
investasi dalam sektor publik, untuk menilai layak atau tidaknya sebuah usulan
investasi menimbulkan dilema yang besar bagi pemerintah daerah. Terdapat banyak
hal yang harus dipertimbangkan, tidak hanya dari aspek ekonomis, melainkan aspek
sosial, politis, hukum, dan lain sebagainya. Konteks investasi dalam sektor publik
memiliki dimensi yang berbeda dengan sektor privat, dimana investasi sektor publik
lebih berfokus pada kebijakan pemerintah dengan dimensi waktu yang operasi
suatu proyeknya memiliki jangka waktu yang bervariasi, begitu juga aspek tujuan
dan arah tidak hanya menyangkut aspek ekonomis, melainkan dimensi moral
sekalipun bisa masuk dalam lingkup investasi sektor publik (Subiyanto, dalam Halim
2008). Pemerintah daerah selaku pengambil keputusan membutuhkan
pertimbangan yang matang baik pertimbangan dari aspek ekonomis maupun
tuntutan dan keinginan masyarakat.
TERIMAKASIH
MAHASISWA/I UM PALANGKARAYA
PRIMA WUJUDKAN PRESTASI

Anda mungkin juga menyukai