Anda di halaman 1dari 11

POSISI DAN KEBERADAAN

MEDAI dari segi PROFESI


OLEH KELOMPOK 5 (LIMA)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA
Nama :
1. Fadli sahabuddin
2. Krisnawaty
3. Lailatul husna
4. Lastika sihaloho
5. Lestari sitohang
6. Lili humairoh
7. Lilis sugiati purba
8. Livia tuzzikra
9. Maria gloryana maesogege waruwu
Tugas dan Wewenang MEDAI
Peraturan Organisasi PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 Tentang Tugas dan Wewenang
Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia, Pasal 30 menyatakan:

Membina, mengawasi dan menilai pelaksaan kode etik apoteker Indonesia


1 oleh anggota serta menjaga, meningkatkan dan menegakkan disiplin apoteker
indonesia

Membuat putusan terkait permasalahan etik dan disiplin apoteker oleh anggota untuk
2 ditindak lanjuti oleh ketua ikatan sesuai ketentuan aggaran dasar dan anggaran rumah
tangga organisasi

Memberikan pendapat dan/atau mediasi konflik pelaksanaan kode etik apoteker


3 Indonesia
Posisi dan keberadaan MEDAI
dari segi Profesi

MAJELIS ETIK DAN DISIPLIN APOTEKER INDONESIA (MEDAI)


Mengatur pedoman-pedoman disiplin apoteker dalam berprofesi
kepada masyarakat, teman sejawat serta profesi kesehatan lain.
PEDOMAN DISIPLIN APOTEKER
INDONESIA
Disusun untuk menjadi pedoman bagi Majelis Etik dan Disiplin Apoteker
Indonesia (MEDAI) dalam menetapkan ada/atau tidak adanya pelanggaran disiplin
oleh para praktisi dibidang farmasi, serta menjadi rambu-rambu yang tidak boleh
dilanggar oleh para praktisi tersebut agar dapat menjalankan praktik kefarmasian
secara profesional.

Disiplin Apoteker merupakan tampilan kesanggupan Apoteker untuk


menaati kewajiban dan menghindari larangan sesuai dengan yang ditetapkan dalam
peraturan perundang undangan dan/atau peraturan praktik yang apabila tidak ditaati
atau dilanggar dapat dijatuhi hukuman disiplin

Dengan ditegakkannya disiplin kefarmasian diharapkan pasien akan


terlindungi dari pelayanan kefarmasian yang kurang bermutu; dan meningkatnya
mutu pelayanan apoteker; serta terpeliharanya martabat dan kehormatan profesi
kefarmasian.
Pelanggaran disiplin adalah pelanggaran terhadap aturan
aturan dan/atau ketentuan penerapan keilmuan, yang pa
da hakikatnya dapat dikelompokkan DALAM 3 HAL, yaitu:

1 Melaksanakan praktik Apoteker dengan tidak kompeten.

2 Tugas dan tanggung jawab profesional pada pasien tidak dilaksanakan dengan baik.

3 Berperilaku tercela yang merusak martabat dan kehormatan Apoteker.


Pelanggaran disiplin berupa setiap ucapan, tulisan, ata
u perbuatan Apoteker yang tidak menaati kewajiban d
an/atau melanggar larangan ketentuan disiplin Apote
ker.
Sanksi disiplin yang dapat dikenakan oleh MEDAI
berdasarkan Peraturan perundang-undangan yang
berlaku adalah:

1 Pemberian peringatan tertulis

Rekomendasi pembekuan dan/atau pencabutan Surat Tanda Registrasi Apoteke


2 r, atau Surat Izin Praktik Apoteker, atau Surat Izin Kerja Apoteker; dan/atau

Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan apoteker.


3
Rekomendasi pencabutan Surat Tanda Registrasi atau
Surat Izin Praktik yang dimaksud dapat berupa:

1 Rekomendasi pencabutan Surat Tanda Registrasi atau Surat Izin Praktik


sementara selamalamanya 1 (satu) tahun, atau

2 Rekomendasi pencabutan Surat Tanda Registrasi atau Surat Izin Praktik


tetap atau selamanya.
Rekomendasi pencabutan Surat Tanda Registrasi atau
Surat Izin Praktik yang dimaksud dapat berupa:

1 Pendidikan formal

Pelatihan dalam pengetahuan dan atau keterampilan, magang di institusi


2 pendidikan atau sarana pelayanan kesehatan jejaringnya atau sarana pelayanan
kesehatan yang ditunjuk, sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan dan paling lama 1
(satu) tahun.

Anda mungkin juga menyukai