Anda di halaman 1dari 19

PAIN

DEFINISI
• Nyeri merupakan mekanisme perlindungan. Nyeri timbul bila ada kerusakan jaringan.
• Nyeri adalah mekanisme protektif untuk menimbulkan kesadaran terhadap kenyataan bahwa
sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan
• Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan, pengalaman nyeri bersifat kompleks dan multifactorial (International
Association for the Study of Pain)
RESEPTOR NYERI
Ujung saraf bebas, tersebar luas pada permukaan superfisial kulit dan juga di jaringan tertentu,
misalnya periosteum, dinding arteri, permukaan sendi, falks, tentorium tempurung kepala.
Tiga jenis stimulus yang merangsang reseptor nyeri:
1. Nosiseptor mekanis, berespon terhadap kerusakan mekanis. Contoh: tersayat, terpukul,
cubitan.
2. Nosiseptor suhu, berespon terhadap suhu ekstrim, terutama panas.
3. Nosiseptor polimodal, berespon sama kuat terhadap semua jenis rangsangan yang merusak
termasuk bahan kimia iritan yang dikeluarkan oleh jaringan yang cedera, misalnya bradikinin,
serotonin, histamin, ion kalium, asam, asetilkolin, dan enzim proleolitik.
JENIS NYERI
Nyeri dibagi menjadi 2 jenis utama :

Nyeri Cepat Nyeri Lambat


Nyeri tajam, nyeri tertusuk, dan nyeri akut. Nyeri terbakar, nyeri tumpul, nyeri berdenyut, dan
Nyeri diberikan
Apabila dibagi menjadi 2 jenis
stimulus, nyeri utama :
cepat timbul dalam nyeri kronis. Timbul setelah 1 detik
waktu sekitar 0.1 detik
Terjadi pada stimulus nosiseptor mekanis dan suhu Terjadi pada stimulus nosiseptor polimodal

Disalurkan oleh serat A- delta bermielin Disalurkan oleh serat C halus tidak bermielin

Menimbulkan sensai tajam menusuk Menimbulkan sensasi tumpul, panas, pegal


Mudah diketahui lokasinya Lokalisasinya tidak jelas
Muncul pertama kali Muncul berikutnya; menetap lebih lama
TIPE-TIPE NYERI MENURUT MCCANCE,
PATHOPHYSIOLOGY
• Acute Pain
• Nyeri akut adalah mekanisme perlindungan yang mengingatkan individu pada suatu kondisi atau
pengalaman yang segera berbahaya bagi tubuh dan memobilisasi individu untuk mengambil tindakan
cepat untuk meredakannya.
• Ciri-ciri
– Bersifat sementara
– Berlangsung dari detik,hari sampai 3 bulan
– Muncul tiba-tiba
Nyeri akut muncul dari jaringan kulit dan somatik dalam, atau dari organ visceral dan dapat
diklasifikasikan sebagai (1) acute somatic, (2) acute visceral, dan (3) referred.
Somatic pain
• Bersifat superficial
• Timbul dari jaringan ikat,otot dan tulang dan kulit
• Terasa tajam dan terlokalisasi dengan baik.
Visceral pain
• Mengacu pada rasa sakit pada organ dalma dan lapisan rongga tubuh dengan rasa sakit menggerogoti,
berdenyut atau kram yang interminten
• Terlokalisasi dengan buruk
• Berhubungan dengan gejala mual, muntah, hipotensi dan gelisah
• Sering memancar atau beradiasi atau referred.
Referred pain
• Adalah nyeri yang dirasakan di area yang dihilangkan atau jauh dari titik asalnya — area nyeri
yang dirujuk disuplai oleh segmen tulang belakang yang sama dengan tempat nyeri yang
sebenarnya.
• ChronicPain
• Nyeri kronis biasanya didefinisikan sebagai berlangsung setidaknya 3 bulan dan berlangsung
jauh melampaui waktu penyembuhan yang diharapkan setelah timbulnya awal kerusakan
jaringan atau cedera
MEKANISME NYERI
1. Transduksi
Proses transduksi diartikan sebagai proses dimana suatu rangsang noksius (mekanis, thermal atau
kimiawi) diubah menjadi aktifitas listrik pada nosiseptor yang terletak pada ujung-ujung saraf dari
serabut C atau serabut A-delta
2. Transmisi
Proses penyaluran impuls melalui saraf sensori sebagai lanjutan proses transduksi melalui serabut A-
delta dan serabut C mulai dari first order neuron,second order neuron sampai third order neuron hingga
ke kortex cerebri
3. Modulasi
Proses modifikasi terhadap rangsangan. Adanya perubahan respon inhibisi atau fasilitasi terhadap nyeri
4. Persepsi
Korteks cerebri melakukan diskriminasi terhadap nyeri. Struktur subkortikal seperti korteks cingulate
anterior melakukan persepsi emosi dari suatu nyeri
DUA JARAS UNTUK PENGIRIMAN SINYAL NYERI KE
DALAM SISTEM SARAF PUSAT
Sewaktu memasuki medula spinalis, sinyal nyeri melewati dua
jaras ke otak:
1. Neospinothalamic tract (fast pain)
• Stimulus : mechanical dan suhu
• Fibers : A-delta
• Neurotransmitter : glutamate
Neospinothalamic tract dirangsang oleh stimulus mekanik dan
suhu yang dikirimkan melalui peripheral nerve oleh A-delta fibers
ke medulla spinalis, melewati neospinothalamic tract dan berakhir
di lamina I yang akan mensekresikan neurotransmitter eksitatorik
(glutamate) yang akan merangsang second order neuron untuk
mengirim sinyal ke sisi kontra lateral (anterior commissure) dan
selanjutnya berbelok naik ke lateral (anterolateal) dan berakhir di
nucleus ventral posterolateral.
2. Paleospinothalamic tract (slow pain)
• Stimulus : kimiawi, kadang mekanik atau suhu
• Fibers : type C
• Neurotransmitter : substansi P
Stimulus akan masuk melalui saraf perifer oleh fibers type C
yang akan melewati paleospinothalamic tract dan akan
berakhir di lamina II dan III dari dorsal horn lalu masuk ke
lamina V. sebagian besar axon akan bergabung dengan serabut
dari neospinothalamic tract, melewati anterior commissure
kemudian berbelok kearah berlawanan (anterolateral)
kemudian naik ke otak.
Paleospinothalamic pathway berterminasi secara luas di brain
stem. Hanya 1/10-1/4 dari serabut-serabut tersebut masuk ke
thalamus. Tetapi sebagian besar nya berterminasi di tiga area
- Reticular nuclei of the medulla,pons, dan mesencephalon
- Periaqueductal gray region
PAIN SUPRESSION (ANALGESIA) SYSTEM IN THE BRAIN AND SPINAL CORD

Tingkat reaksi seseorang terhadap rasa sakit sangat bervariasi. Variasi ini
disebabkan oleh kemampuan otak itu sendiri untuk menekan input sinyal
nyeri ke system saraf dengan mengaktifkan system control nyeri, yang
disebut system analgesia dan system opium.
• System analgesia terdiri dari dari tiga komponen utama
1. The periaqueductal gray dan periventricular area of the mesencephalon
dan upper pons yang mengelilingi aquaduktus Sylvii dan bagian dari
ventrikel ketiga dan keempat. Neuron di area ini mengirimkan sinyal ke
komponen kedua.
2. The raphe magnus nucleus, sebuah midline tipis nucleus yang berlokasi
di lower pons dan upper medulla, dan the nucleus reticularis
paragigantocellularis, yang berlokasi kea rah lateral dari medulla.
Dari nuclei ini, signal second-order di transmisikan kebawah ke
dorsolateral columns di spinal cord ke komponen ketiga
3. Pain inhibitory complex yang berlokasi di dorsal horns dari spinal cords
• Pada saat ini sinyal analgesia dapat mem-blok rasa nyeri sebelum disampaikan ke otak.
• Beberapa substansi transmitter juga berperan dalam system analgesia, terutama enkephalin dan
serotonin. Banyak nerve fibers derivate dari periventricular nuclei dan dari periaqueductal gray
area mensekresi enkephalin di ujungnya, ujung serat raphe magnus nucleus juga melepaskan
enkephalin ketika terstimulasi.
• Serat yang berasal dari area ini mengirim sinyal ke dorsal horn dari spinal cord untuk
mensekresikan serotonin di ujungnya. Serotonin menyebabkan local cord neuron juga
mensekresikan enkephalin. Enkephalin dapat menyebabkan inhibisi presynaptic dan
postsynaptic dari type C type Aδ pain fibers ketika bersinaps di dorsal horns.
• Sehingga system analgesia dapat memblok sinyal nyeri di tempat masuk ke spinal cord, bahkan
dapat memblok banyak local cord reflex sebagai hasil dari sinyal nyeri.
NYERI ALIH ( REFERRED PAIN )
Sering kali seseorang merasakan nyeri di bagian tubuh yang letaknya cukup jauh dari jaringan yang
menyebabkan nyeri. Nyeri ini disebut nyeri alih.
Mekanisme : Cabang-cabang serat nyeri viseral dalam medula spinalis bersinaps dengan neuron orde
kedua (1 dan 2) yang sama dengan sinyal nyeri yang berasal dari kulit. Bila serat nyeri viseral
terangsang, sinyal nyeri yang berasal dari visera selanjutnya dikirimkan melalui setidaknya beberapa
neuron yang sama yang juga mengirimkan sinyal nyeri yang berasal dari kulit dan akibatnya orang
itu akan merasakan sensasi yang berasal dari daerah kulit.
NYERI VISERAL
Nyeri yang berasal dari bermacam-macam organ visceral dalam abdomen dan dada merupakan salah
satu kriteria yang dapat dipakai untuk mendiagnosis peradangan visceral, penyakit infeksi visceral dan
kelainan visceral lain
Penyebab Nyeri Viseral
Hampir semua nyeri visera yang sebenarnya dalam rongga toraks dan abdomen dikirimkan melalui
serat saraf nyeri kecil tipe C, sehingga, hanya dapat mengirimkan nyeri tipe kronis-tumpul.
- Iskemia, Iskemia dapat menyebabkan visceral pain dikarenakan terdapat pembentukan produk akhir
metabolic acid atau tissue degenerative produk seperti bradykinin,proteolytic anzyme atau yang lain
yang dapat menstimulus pain nerve endings
- Stimulus Kimia, contohnya seperti kerusakan yang terjadi di GI tract yang mengakibatkan substansi
dari GI tract masuk ke rongga peritoneal. Seperti bocornya proteolytic acidic gastric juice dapat
bocor melalui rupture gastric atau ulcus duodenal, kemudian merangsang daerah serat nyeri yang
luas. Nyeri yang timbul biasanya sangat hebat.
- Spasme Organ Visera Berongga. Spasme pada sebagian usus, kandung empedu, saluran empedu,
ureter, atau setiap organ viseral berongga dapat menimbulkan nyeri, kemungkinan disebabkan oleh
terangsangnya ujung serat nyeri secara mekanis. Spasme yang terjadi mungkin menyebabkan
berkurangnya aliran darah ke otot, bersamaan dengan naiknya kebutuhan nutrisi otot untuk proses
metabolisme sehingga menimbulkan nyeri yang hebat. Sering nyeri akibat spastisnya organ visera
timbul dalam bentuk kram. Nyeri tipe kram sering kali timbul pada penyakit apendisitis,
gastroenteritis, konstipasi, menstruasi, persalinan, penyakit kandung empedu, atau obstruksi ureter.
- Distensi Berlebihan Organ Viseral Berongga. Organ viseral berongga yang diisi berlebihan juga
akan menimbulkan nyeri, ini mungkin disebabkan oleh peregangan berlebihan jaringan itu sendiri.
Keadaan distensi yang berlebihan juga dapat membuat kolaps pembuluhpembuluh darah yang
mengelilingi organ visera atau yang melalui dinding organ visera, jadi mungkin memicu timbulnya
nyeri iskemia.
- "Nyeri Parietal" Akibat Penyakit Viseral. Bila suatu penyakit memengaruhi organ viseral, sering
kali proses penyakit itu menyebar ke peritoneum parietal, pleura, atau perikardium. Permukaan
parietal ini, seperti kulit, dipersarafi oleh banyak sekali saraf nyeri yang berasal dari saraf-saraf
spinal perifer. Oleh karena itu, nyeri yang berasal dari dinding parietal organ viseral sering kali
bersifat nyeri tajam.
NUMBNESS &
TINGLING
Gejala sensorik abnormal dapat dibagi menjadi dua kategori: positif dan negative
• Fenomena positif biasanya dihasilkan dari rangkaian impuls yang dihasilkan di tempat dengan
threshold yang lebih rendah atau rangsangan yang meningkat di sepanjang jalur sensorik perifer
atau sentral.The prototypical positive symptom adalah tingling (pins and needles), fenomena
sensorik positif lainnya termasuk gatal dan sensasi yang berubah yang digambarkan sebagai
perasaan tertusuk, lightninglike shooting feelings (lancinations), aching, twisting, pulling,
tightening, burning.
• Fenomena negatif merupakan hilangnya fungsi sensorik dan ditandai dengan perasaan berkurang
atau tidak ada, yang sering dialami sebagai mati rasa/ numbness.
Parestesia adalah istilah umum yang digunakan untuk menunjukkan gejala sensorik positif. Istilah
parestesia biasanya mengacu pada tingling atau pins-and-needles sensations, tetapi dapat mencakup
berbagai sensasi abnormal lainnya, kecuali rasa sakit
OTHER TERMINOLOGY
• Hypesthesia or hypoesthesia  reduction of cutaneous sensation, seperti tekanan, sentuhan
ringan, warm & cold stimuli
• Anesthesia  Tidak adanya sensasi kulit sama sekali terhadap rangsangan
• Hypalgesia or analgesia  Reduced or absent pain perception (nociception)
• Hyperesthesia  Rasa sakit atau peningkatan sensitivitas dalam menanggapi sentuhan
• Mekanisme :

Anda mungkin juga menyukai