Anda di halaman 1dari 10

CEKLIS MENINGITIS

ANAMNESIS

Pembukaan - Basmalah
- Salam (Assalamualaikum wr.wb, selamat pagi)
- Perkenalan diri (saya dokter… yang sedang bertugas di
klinik ini)
- Informed consent (izin untuk melakukan wawancara
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi bapak/ibu,
jangan khawatir semua informasi akan saya rahasiakan,
apakah bapak.ibu bersedia?)

Identitas Pasien - Nama


- Usia
- Jenis kelamin
- Alamat
- Agama
- Pekerjaan
- Pendidikan
- Status

Keluhan Utama - Ada keluhan apa datang ke RS? (demam/nyeri


kepala/leher kaku)

Riwayat Penyakit Sekarang - Onset (sejak kapan?)


- Durasi (Sudah berapa lama?)
- Terus menerus/hilang timbul
- Sifatnya bagaimana?
- Faktor yang memperingan?
- Faktor yang memperburuk?
- Sudah pernah diobati?
- Keluhan lain?
1. demam
2. nyeri kepala
3. leher kaku ketika ditekuk ke depan
4. kejang
5. Penurunan kesadaran (pingsan/sering mengantuk)
6. Ruam di kulit atau lebam (meningococcal)
7. Rewel (bayi atau neonates)
8. Penonjolan pada kepala bayi/fontanel

Riwayat Penyakit Dahulu - Riwayat keluhan yang sama sebelumnya?


- Riwayat keluhan yang sama pada keluarga?
- Riwayat batuk lama? Penurunan berat badan? (Meningitis
TB)
- Riwayat infeksi paru, saluran pernapasan atas, telinga,
sinusitis, katup jantung?
- Riwayat autoimun?
- Riwayat kesulitan/kelainan ketika lahir? (lahir premature,
ketuban pecah dini)

Riwayat Kebiasaan

PEMERIKSAAN FISIK

Pembukaan - Basmalah
- Informed Consent
- CUCI TANGAN

Pemeriksaan umum - Keadaan umum: tampak sakit ringan, sakit sedang, sakit
berat
- Ukuran badan:
TB = BB = BMI =
- Keadaan gizi:
- Tanda vital:
- TD:
- PR:
- RR:
- Suhu:
- Skala nyeri: (jika ada nyeri)

Pemeriksaan interne - Kepala:


- Mata:
- Hidung:
- Mulut:
- Leher:
- Toraks:
- Jantung:
- Paru:
- Abdomen:
- Ekstremitas:

Pemeriksaan khusus - Kepala

- Leher

- Tulang belakang

Saraf otonom

- Miksi

- Defekasi

- Keringat

- Lainnya
Pembuluh darah

- Kepala

- Leher

- Lainnya

Pemeriksaan neurologi

A. Pemeriksaan umum

- Kesadaran

- Sikap tubuh

B. Tanda-tanda rangsangan meningeal

- Kuduk kaku : harus tidak ada

- Kaku kuduk : ada (paling sering)

- Laseque

- Kernig : ada

- Brudzinsky I : ada

- Brudzinsky II : ada

- Brudzinsky III : ada

- Brudzinsky IV : ada

C. Koordinasi

- Cenderung jatuh ke :

D. Cranial nerve

- I : penciuman

- II : visus, lapang pandang

- III : duksi, versi, refleks cahaya pupil

- IV : duksi, versi

- V : sensoris wajah, motoric mengunyah

- VI : duksi, versi

- VII : motoric wajah (senyum, angkat alis, memejamkan


mata), sensorik 2/3 depan lidah

- VIII : pendengaran, keseimbangan

- IX : gerak palatum, refleks muntah


- X : refleks muntah, menelan

- XI : mengangkat bahu, menoleh kanan kiri

- XII : deviasi lidah,

E. Sistem motorik

- Kekuatan otot : (0-5)

- Keadaan otot : (tonus, massa, nyeri tekan, fasikulasi)

- Gerakan involunter

F. Fisik sensorik

- Deficit/tidak

G. Refleks-refleks

Fisiologis :

- Biceps

- Triceps

- Brachioradialis

- Patella

- Achilles

Patologis :

- Babinski

- Chaddock

- Openheim

- Gordon

- Schaeffer

- Mendel

- Rossolimo

- Hoffman trommer

Pemeriksaan mental

A. Umum

- Isi kesadaran

- Hub. Psikis
- Emosi

B. Fungsi luhur

- Tangan dominan

- Orientasi waktu

- Orientasi orang

- Orientasi tempat

- Ingatan jangka pendek

- Ingatan jangka Panjang

Lainnya

Diagnosis Dari wawancara dan pemeriksaan fisik saya mendiagnosis


bapak/ibu dengan:

Meningitis ec infeksi bakteri

Meningitis ec infeksi virus

Diagnosis Banding - Meningoensefalitis virus


- Perdarahan subarachnoid

Pemeriksaan Penunjang Untuk mengetahui diagnosis lengkapnya, akan dilakukan


pemeriksaan penunjang:
- Lab darah rutin
- Rontgen thorax AP
- CT scan
- Lumbal pungsi
Tatalaksana Umum

- Terapi oksigen
- Terapi cairan: RL
- Nutrisi

Khusus

- Terapi simtomatik: antipiretik, antikejang,


- Terapi antibiotik:
- Diberikan 10-14 hari
- Ceftriaxone tab 1 gram 2x1 ATAU
- Ampicillin tab 250 mg 3-4x1
- Terapi antiinflamasi:
- Deksametason ……

Edukasi - Pasien mengalami peradangan selaput otak akibat infeksi


bakteri, maka rutin minum obat yang diberikan sampai
habis sesuai anjuran dokter (terutama antibiotik).

- Kontrol 1 minggu selanjutnya

- Rawat inap, bed rest

Kalo Meningitis TB:

- Konsumsi OAT rutin sesuai regimen

- Konsumsi makanan tinggi kalori tinggi protein (kalo


meningitis TB)

- Rawat inap, bed rest

Prognosis Quo ad vitam:

Quo ad funtionam:

Quo ad sanationam:

BACTERIAL MENINGITIS

Definisi

Meningitis bakteri adalah peradangan meningens akibat infeksi bakteri yang dapat dengan cepat
menyebar ke parenkim otak, medulla spinalis, dan saraf optic.

Epidemiologi

Insidensi meningitis bakteri di Asia Tenggara sekitar 18,3-24,6 kasus/100.000 populasi.

H. influenzae meningitis banyak pada bayi dan anak-anak namun insidensi menurun karena program
vaksinasi pada negara maju. Masih banyak pada negara berkembang dan frekuensi meningkat pada
dewasa.

Meningococcal meningitis

Etiologi

Patogen Bakteri:
- Neisseria meningitidis
- Streptococcus pneumoniae
- Haemophilus influenzae
- Streptococcus grup B
- E. coli

Faktor Risiko

- Usia muda (bayi dan balita)


- Laki-laki
- Kontak erat dengan orang yang mengalami infeksi N. meningitidis atau H. influenzae
- Baru mengalami kolonisasi bakteri patogenik, misalnya infeksi saluran napas atas
- Tempat tinggal padat penduduk
- Tidak mendapat vaksinasi S. pneumoniae dan H. influenzae

Patogenesis
Tanda & Gejala

Dewasa dan anak

- Demam
- Nyeri Kepala
- Kaku kuduk
- Kejang umum
- Penurunan kesadaran
- Meningococcal meningitis: perkembangan penurunan kesadar terjadi cepat (menjadi
delirium dan stupor dalam hitungan jam),ruam petechiae atau purpura atau ekimosis besar
pada tubuh bagian bawah, syok sirkulasi.
- Pneumococcal meningitis: riwayat infeksi paru, telinga, sinus, katup jantung, riwayat
konsumsi alcohol,
- H. influenzae meningitis: riwayat infeksi saluran pernapasan atas dan infeksi telinga, kejang

Bayi dan neonates

- Biasanya terjadi pada 1 bulan pertama kehidupan


- Tanda sistemik: demam, rewel, mengantuk (drowsiness), muntah, kejang, penonjolan
fontanel, riwayat sering pungsi lumbal.
- Riwayat abnormalitas kehamilan pada trimester ke-3 (lahir premature, melahirkan lama,
ketuban pecah dini)
- Riwayat infeksi pada ibu (biasanya infeksi saluran kemih atau puerperal fever dengan akibat
yang tidak diketahui)
- Gejala khas meningitis muncul setelah beberapa hari atau seminggu kemudian.

Komplikasi

Tatalaksana

Umum

- Terapi oksigen
- Terapi cairan
- Nutrisi
Khusus

- Terapi simtomatik: antipiretik, antikejang,


- Terapi antibiotik:
- Diberikan 10-14 hari (kecuali ada infeksi parameningeal, misalnya otitis, yang
mebutuhkan durasi lebih lama)
- Dosis:
- Usia 1-3 bulan:
- Ampisillin 200-400 mg/kgBB/hari IV dibagi menjadi 4 dosis + Sefotaksim 200-300
mg/kgBB/hari IV dibagi menjadi 4 dosis
ATAU
- Seftriakson 100 mg/kgBB/hari IV dibagi menjadi 2 dosis
- Usia >3 bulan:
- Sefotaksim 200-300 mg/kgBB/hari IV dibagi menjadi 3-4 dosis ATAU
- Seftriakson 100 mg/kgBB/hari IV fibagi menjadi 2 dosis ATAU
- Ampisillin 200-400 mg/kgBB/hari IV dibagi menjadi 4 dosis + Kloramfenikol 100
mg/kgBB/hari dibagi menjadi 4 dosis
- Anak ≥20 kg dan dewasa: Seftriakson 2-4 g/hari dibagi menjadi 1-2 dosis
- Terapi antiinflamasi:
- Deksametason diberikan 15-30 menit sebelum pemberian antibiotic selama 4 hari
dengan:
- Anak: 0,6 mg/kgBB/hari IV dibagi menjadi 4 dosis
- Dewasa: 10 mg/hari dibagi menjadi 4 dosis.

Anda mungkin juga menyukai