Anda di halaman 1dari 11

CASE REPORT

PARAPARESE LMN
PERIODIK PARALISIS HYPOKALEMIA

Disusun oleh :
dr. Heron Reinhard Fouray Titarsole
Pembimbing :
dr Zulmiati Sp.S

PROGRAM INTERNSHIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUNGGA SANGATTA
KUTAI TIMUR
2017
BAB I
LAPORAN KASUS

Identitas
- Nama : Nn. AE
- Usia : 22 tahun
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Alamat : Jln danau Rarau. kongbeng
- Pekerjaan : Tidak Bekerja
- Agama : katolik
- Suku : Timur
- Masuk Rumah Sakit : 9 Agustus 2017

Hasil Anamnesa
Keluhan Utama
Kedua kaki tidak bisa digerakkan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Psaien datang Ke IGD RSUD Kudungga Sangatta, rujukan dari Puskesmas
Kongbeng dengan keluhan kedua kaki tidak bisa digerakan sejak ± 1 minggu yang
lalu. Awalnya masih bisa digerakan jika beraktivitas namun 1 minggu terakhir ini
sudah tidak bisa digerakan kaki terasa lemas akibatnya sebagian aktivitas dari
pasien terganggu. Pasien juga mengeluh mual dan muntah selama 1 minggu yang
lalu. Muntah dalam 1 hari ≥ 5x muntah berisi cairan dan makanan. Keluhan ini juga
disertai dengan nyeri uluh hati yang direasakan seperti tertusuk tusuk. Pasien makan
kurang 1x makan hanya ≤ ½ porsi piring. Sudah 1minggu pasien belum BAB 1 hari
sebelum masuk rumah sakit pasine tidak kentut dan BAK biasa Demam (-),
Batukpilek (-). Pasien memiliki riwayat mestruasi yang teratur dalam 1 bulan dapat
2x menstruasi selama ± 5 hari terakhir mestruasi 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Pasien pernah memiliki keluhan yang serupa sebelumnya terjadi pada tahun
2012. Pasien sudah sering mengalami keluhan seperti dalam 1 tahun dapat
timbul 3 x namun kadang membaik sendiri.
- Pasien memiliki riwayat maag.
- Tidak ada riwayat kejang
- Tidak ada riwayat mengokonsumsi obat-obatan tertentu
- Tidak ada riwayat tekanan darah tinggi
- Tidak ada riwayat sakit jantung
- Tidak ada riwayat sakit kencing manis
Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan yang serupa
- Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi
- Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat sakit jantung
- Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat kencing manis.
Riwayat Penyakit Keluarga
- Pasien sering makan terlambat dan suka makan pedas-pedas.
- Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok.

Hasil Pemeriksaan Fisik


1. Status Praesens
 Keadaan Umum : Sakit Sedang
 Kesadaran : Composmentis, GCS E4V5M6
 Tanda Vital
- Tekanan Darah : 90/60 mmHg
- Nadi : 79 x/menit
- Pernafasan : 22 x/menit
- Suhu : 36,5 0C
 Kepala
- Bentuk normal
- Konjungtiva anemis (-)
- Pupil isokor, refleks cahaya (+/+)
- Bibir sianosis (-)

 Leher
o Pembesaran KGB (-)
o Trakea teraba di tengah

 Thoraks
○ Paru
- Inspeksi : Bentuk normal, pergerakan simetris,
retraksi ICS (-).
- Palpasi : Pelebaran ICS (-)
- Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru
- Auskultasi : Vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
○ Jantung
- Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
- Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
- Perkusi : Batas jantung atas : ICS III sinistra
Batas jantung kanan : PSL dextra
Batas jantung kiri : MCL sinistra
Batas jantung bawah : ICS V sinistra
- Auskultasi : S1 S2 tunggal, reguler. Murmur (-)

 Abdomen
- Inspeksi : Bentuk flat
- Palpasi : Soefel, nyeri tekan epigastrium (+), nyeri tekan
suprapubic (+) hepar dan lien tidak teraba
- Perkusi : Timpani di seluruh abdomen
- Auskultasi : Bising usus (-)
 Ekstremitas atas dan bawah
- Akral hangat, Oedem (-).

2. Status Psychicus
 Cara berpikir dan tingkah laku : baik
 Kecerdasan, perasaan hati dan ingatan : baik

3. Status Neurologis
a. Keadaan Umum
Kesadaran
- Kwalitatif : Kompos Mentis
- Kwantitatif : (456)
Pembicaraan
- Disatria :-
- Afasia motorik :-
- Afasia sensorik :-
Kepala
- Asimetris :-
- Sikap paksa :-
- Tortikolis :-
Muka
- Mask :-
- Full Moon :-
b. Pemeriksaan Khusus
 Rangsangan Selaput otak
— Kaku kuduk :-
— Kernig :-
— Brudzinski I :-
— Brudzinski II :-
— Brudzinski III :-
— Brudzinski IV :-
— Laseque test :-
 Saraf Otak
1) N.I ( Olfaktorius)
— Anosmia : Tidak dievaluasi
— Hiposmia : Tidak dievaluasi
— Parosmia : Tidak dievaluasi
2) N.II ( Optikus D/S )
— Visus : Tidak dievaluasi
— Melihat warna : DBN
— Funduskopi : Tidak dievaluasi
3) N. III, IV, VI ( Okulomotorius, Thoklearis, Abdusens )

Kanan Kiri
Kedudukan Bola Mata DBN DBN
Gerak Bola Mata DBN DBN
- Ke Lateral DBN DBN
- Ke Medial DBN DBN
- Ke Nasal Inferior DBN DBN
- Ke Nasal Superior DBN DBN
- Ke Lateral Atas DBN DBN
- Ke Lateral Bawah DBN DBN
Eksophtalmus - -
Celah mata (ptosis) - -
Pupil
- Bentuk Bulat Bulat
- Lebar 3 mm 3 mm
- Perbedaan Lebar - -
- Refleks Cahaya Langsung Positif Positif
- Refleks Cahaya Konsensual Positif Positif

4) N.V ( Trigeminus )
Cabang motorik

Kanan Kiri
Otot Masseter DBN DBN
Otot Temporal DBN DBN
Otot Pterygoideus DBN DBN

Cabang sensorik

Respon
I (Jaw reflex) DBN
II (Head retraction reflex) Tidak dievaluasi
III (Nasal) DBN
Reflek kornea langsung (+)

5) N.VII ( Fasialis )

Kanan Kiri
Waktu Diam
- Mengerutkan Dahi
Simetris Simetris
- Tinggi Alis
Simetris Simetris
- Sudut Mata
Simetris Simetris
- Lipatan Nasolabial
Simetris Simetris

Waktu Gerak
- Mengerutkan dahi Simetris Simetris
Simetris Simetris
- Menutup mata
- Mencucu-bersiul Simetris Simetris
Simetris Simetris
- Memperlihatkan gigi
- Sekresi air mata Tidak di Evaluasi Tidak di
Evaluasi

6) N.VIII ( Vestibulochoclearis )
Vestibular (Kanan Kiri)
- Vertigo : Tidak dievaluasi
- Nistagmus : Tidak dievaluasi
- Tinnitus aureum : Tidak dievaluasi

Cochlear (Kanan Kiri)

- Weber : Tidak dievaluasi


- Rinne : Tidak dievaluasi
- Schwabach : Tidak dievaluasi
7) N. IX, X ( Glosofaringeus dan Vagus )
Bagian motorik
— Suara biasa/ parau/ tak bersuara : Biasa
— Kedudukan arcus pharynx : DBN
— Kedudukan uvula : DBN
— Pergerakan arcus pharynx/ uvula : DBN
— Menelan : DBN

Bagian sensorik (pengecapan belakang lidah)

— Refleks muntah : TDE


— Refleks pallatum molle : TDE

8) N. XI ( Aksesoris )
— Mengangkat bahu : DBN

— Memalingkan kepala : DBN

9) N. XII ( Hipoglosus )
Kedudukan lidah : DBN

 Motorik
Inspeksi : Atrofi otot : - -
- -
Gerakan involunter -
Rigiditas -

Tonus otot : N N
↓ ↓

Kekuatan otot :

5 5

2-3 2-3
 Refleks Fisiologis
— BPR: +/+ - KPR : -/-
— TPR : +/+ - APR : -/-
 Refleks Patologis
— Babinsky : -/-
— Chaddock : -/-
— Oppenheim : -/-
— Gordon :-/-
— Gonda : -/-
— Schaffer : -/-
— Stransky : -/-
— Mendel bechtrew : -/-
— Rosolimo : -/-
— Hoffman : -/-
— Tromner : -/-

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : 9/8/2017
- Leukosit : 14.200
- Hb : 12.8
- Ht : 37,8
- Tr : 290.000
- GDS : 79
- Ureum : 11
- Creatinin : 1.17
- Natrium : 140
- Klorida : 96
- Kalium : 1.6

EKG : 9/8/2017
DIAGNOSA
 Diagnosa klinis : Paraparese LMN
 Diagnosa Topis : Otot
 Diagnosa etiologik : periodic paralisis
 hipokalemia
 Gangguan keseimbangan elekctrolit

PENATALAKSANAAN
 IVFD RL 28 tetes per menit
 Inj. Ondancentron 3 x 1 amp
 Inj. Ranitidin 2 x 1 amp
 KSR tab 6 x1

Tanggal S O A P
10/08/2017 Lemah anggota Td : 100/70 Paraparese LMN  IVFD RL 28
gerak bawah. HR: 80 x/mnt Electrolit
tetes per
Nyeri uluh hati T : 36,5 C imbalance
Muntah (-) RR :22 x/mnt hipokalemia menit
KM : 5 I 5  Inj. Ranitidin
3I3
2 x 1 amp
 KSR tab 6 x1
 Mecobalamin
500 mg 2 x1

11/08/2017 Lemah anggota Td : 100/70 Paraparese LMN  IVFD RL 28


gerak bawah. HR:78 Electrolit
tetes per
Mual (+) T : 36 C imbalance
RR 20x/mt Hipokalemia menit
 KSR 4 x 1
Km 5 I 5
4-5I 4-5  Mecobalamin
500mg 2x1

P/ Cek elektrolit

12/08/2017 Keram pada Td : 110/70 Paraparese LMN  KSR 4 x 1


kaki. Keluhan HR: 80 x/mnt Electrolit
 Mecobalamin
lain (-) T : 36 C imbalance
RR 20x/mnt Hipokalemia 500mg 1x1
Km 5 I 5  Rawat jalan
4-5 I 4-5

Prognosis
Dubia ad bonam : Dengan penanggulangan yang tepat dan cepat, prognosisnya baik dan tidak
menyebabkan kematian.

Anda mungkin juga menyukai