Kelompok 9 Qurrota a’yun (201969110024) Atika Maslihatul Ummah (201969110029) Wahyuni Riska Ariyanti (201969110056) Rizky Rahma (201969110075) Gangguan kepribadian (Antisosial) Pengertian gangguan kepribadian Antisosial Gangguan kepribadian antisosial adalah salah satu jenis gangguan kejiwaan. Kondisi ini ditandai dengan rendahnya kemampuan seseorang dalam menilai baik-buruknya suatu hal. Akibatnya, pengidap gangguan kepribadian antisosial, disebut juga sosiopat, cenderung acuh terhadap orang lain maupun konsekuensi dari suatu tindakan. Mereka sebenarnya memiliki sedikit perasaan menyesal atau bersalah ketika melakukan hal yang tidak baik. Meskipun menyadarinya, hal itu tidak akan menghalangi tindakan yang akan dilakukan.Gangguan kepribadian antisosial dapat membuat para pengidapnya melakukan tindakan kekerasan, penipuan, atau tindakan tidak terpuji lainnya demi keuntungan pribadi. Gejala Gangguan Kepribadian Antisosial 1. Tidak bisa membedakan hal yang salah dan benar 2. Sering berbohong 3. Tidak memiliki empati, bersikap sinis, dan tidak menghargai orang lain 4. Bersikap manipulatif demi keuntungan pribadi 5. Sombong, merasa superior, dan terlalu percaya diri 6. Kerap terlibat dalam tindakan kriminalitas dan terjerat hukum 7. Sering melukai orang lain melalui intimidasi 8. Melakukan kegiatan berbahaya tanpa perhitungan 9. Tidak belajar dari kesalahan 10.Tidak memahami konsekuensi dari suatu tindakan
Penyebab Gangguan Kepribadian Antisosial
Penyebab gangguan kepribadian antisosial belum diketahui secara
pasti. Namun, beberapa hal yang diduga memiliki peran dalam kondisi ini adalah: 1. Faktor genetik 2. Interaksi dengan lingkungan sekitar 3. Perubahan cara otak dalam berfungsi yang mungkin terjadi selama masa perkembangannya Faktor Resiko Gangguan Kepribadian Antisosial
1. Gangguan perilaku di usia kanak-kanak (childhood conduct disorder)
2. Memiliki keluarga dengan gangguan kepribadian antisosial, gangguan kepribadian lain, atau gangguan kesehatan mental 3. Riwayat sebagai korban pelecehan atau penelantaran selama masa kanak-kanak 4. Memiliki masa kecil dengan keluarga yang bergejolak dan penuh kekerasan Diagnosis Gangguan Kepribadian Antisosial Pasien akan dirujuk ke dokter spesialis kejiwaan untuk mendapatkan diagnosis. Dokter akan melakukan diagnosis berdasarkan: 1. Evaluasi psikologis atau kejiwaan pasien dalam hal perasaan, hubungan, sikap, pola perilaku, dan riwayat medis keluarga 2. Riwayat medis pasien 3. Gejala tertentu yang mengindikasikan gangguan ini. Perawatan Gangguan Kepribadian Antisosial Psikoterapi Psikoterapi bertujuan mengendalikan amarah, tindakan kekerasan, dan gangguan kejiwaan lainnya. Ada beberapa terapi yang bisa dijalankan, yaitu: 1. Cognitive Behavior Therapy (CBT): CBT adalah salah satu terapi wicara yang berfokus pada mengubah cara berpikir, kepercayaan, dan perilaku seseorang dengan gangguan kepribadian antisosial, yang dapat memengaruhi perasaan dan tindakannya. 2. Mentalization Based Therapy (MBT): MBT adalah terapi wicara lainnya yang cukup populer dalam perawatan gangguan kepribadian antisosial. Pada terapi ini, terapis akan mendorong pasien untuk mempertimbangkan cara berpikirnya dan pengaruh keadaan mental pada perilakunya Obat-obatan Belum ada obat yang dapat menangani gangguan kepribadian antisosial secara spesifik. Namun dokter mungkin meresepkan: 1. Anti konvulsan berupa karbamazepin untuk memperbaiki impuls saraf. 2. Antipsikotik berupa litium yang sering dikenal dengan moodstabilizer 3. Antidepresan inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) untuk meredakan amarah dan gejala gangguan kepribadian umum Komplikasi Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, gangguan kepribadian antisosial dapat menimbulkan komplikasi atau konsekuensi berupa: 1. Perilaku tidak pantas seperti tindak kekerasan, penelantaran maupun pelecehan pada pasangan atau anak 2. Konsumsi alkohol yang berlebihan dan penyalahgunaan obat-obatan 3. Pelanggaran hukum 4. Keinginan untuk menyakiti diri sendiri maupun orang lain 5. Masalah kesehatan mental lainnya seperti depresi atau gangguan kecemasan 6. Penurunan kepercayaan diri 7. Kesulitan ekonomi 8. Kematian dini, biasanya akibat tindak kekerasan Gangguan kepribadian (Paranoid) Pengertian gangguan kepribadian paranoid
Adalah gangguan kepribadian eksentrik di mana
pengidapnya memiliki rasa curiga dan tidak percaya yang tak ada hentinya terhadap orang lain
Faktor Risiko Gangguan Kepribadian Paranoid
Jenis kelamin. Pria lebih
1
berisiko dibandingkan wanita.
Riwayat kesehatan mental keluarga. Gangguan
keperibadian paranoid lebih sering terjadi pada 2
orang yang memiliki kerabat pengidap skizofrenia.
Faktor lingkungan. Trauma fisik dan emosional
pada pengalaman masa awal kanak-kanak. 3 Penyebab Gangguan Kepribadian Paranoid
Penyebab gangguan paranoid muncul disebabkan adanya faktor genetik
mempunyai peran terhadap kemunculan akan gangguan kepribadian tersebut. Seperti dikarenakan adanya anggota keluarga yang memiliki mengidap gangguan skizofrenia. Selain itu, pengalaman masa kanak-kanak yang kurang menyenangkan juga bisa menjadi penyebab munculnya gangguan kepribadian paranoid. Gejala Gangguan Kepribadian Paranoid 1. Kekhawatiran bahwa orang lain memiliki motif tersembunyi. 2. Ekspektasi bahwa mereka akan dieksploitasi (digunakan) oleh orang lain. 3. Meragukan komitmen, kesetiaan, atau kepercayaan orang lain. 4. Enggan untuk bercerita pada orang lain atau mengungkapkan informasi pribadi. 5.Tidak dapat memaafkan dan menyimpan dendam. 6. Hipersensitif dan menerima kritikan dengan dampak negatif. 7. Tidak mampu untuk bekerja dengan orang lain. 8. Membaca makna tersembunyi dari pernyataan sederhana atau pandangan biasa dari orang lain. 9. Menangkap adanya serangan pada karakter mereka yang tidak tampak bagi orang lain. 10. Memiliki kecurigaan yang berulang dan tanpa alasan. 11. Terisolasi secara sosial. 12. bersikap dingin dan jauh dalam hubungan dengan orang lain. 13. Tidak merasakan kelekatan. 14. Tidak bersahabat, keras kepala, dan argumentatif. Diagnosis Gangguan Kepribadian Paranoid Biasanya dengan cara menyarankan pengidap untuk menjalani evaluasi psikologis mengenai cara berpikir dan bertindak, serta perasaan yang mereka rasakan. Keterangan dari pengidap bisa didapat dengan cara bertanya langsung ke pengidap atau melalui kuesioner. Ada juga pemeriksaan fisik dan juga terdapat sebuah metode pemeriksaan kadar alkohol atau obat-obatan terlarang di dalam tubuh pengidap. Pengobatan Gangguan Kepribadian Paranoid
1. Psikoterapi (Konseling) adalah pengobatan pilihan untuk gangguan
kepribadian paranoid.
2. Ada juga dalam bentuk obat. Yaitu obat anti-kecemasan, antidepresan atau antipsikotik, dapat meresepkan jika gejala orang tersebut ekstrem.
Orang yang menerima pengobatan dapat mempertahankan pekerjaan
dan menjaga hubungan yang sehat. Gejala gangguan kepribadian paranoid akan berlanjut, tetapi dapat dikendalikan dengan perhatian dan dukungan. Begitu sebaliknya orang yang menolak, mereka mungkin akan menjalani kehidupan yang kurang fungsional. Pencegahan Gangguan Kepribadian Paranoid
■ Lebih mengenal kondisi ■ Memeriksa kesehatan secara
gangguan kepribadian rutin. tersebut. ■ Melakukan kegiatan ■ Berolahraga secara teratur. relaksasi.
■ Menghindari alkohol dan ■ Tetap berhubungan dengan