(SKINNER)
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS PSIKOLOGI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul teori operan kondisioning
(skinner). Dengan adanya matakuliah ini kita dapat menerima tugas ini dengan sepenuh hati dan
keseriusan dalam mengerjkan tugas ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas psikologi
kepribadian. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang teori
operan kondisioning bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Nanik Kholifah, S.Psi.,M.Si. selaku
dosen psikologi kepribadian II yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengatuhan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kita tekuni.
Kelompok 9
Page | i
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 16
Page | ii
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak teori tentang belajar yang telah berkembang mulai abad ke 19 sampai
sekarang ini. Pada awal abad ke-19 teori belajar yang berkembang pesat dan memberi
banyak sumbangan terhadap para ahli psikologi adalah teori belajar tingkah laku
(behaviorisme) yang awal mulanya dikembangkan oleh psikolog Rusia Ivan Pavlav (tahun
1900-an) dengan teorinya yang dikenal dengan istilah pengkondisian klasik (classical
conditioning) dan kemudian teori belajar tingkah laku ini dikembangkan oleh beberapa ahli
psikologi yang lain seperti Edward Thorndike, B.F Skinner dan Gestalt.
Teori belajar behaviorisme ini berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.
Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi
kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah
terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat
penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif. Evaluasi
atau Penilaian didasari atas perilaku yang tampak. Dalam teori belajar ini guru tidak banyak
memberikan ceramah,tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh baik dilakukan sendiri
maupun melalui simulasi.
Salah satu teori dari aliran behaviorisme adalah teori operant conditioning. Ini
merupakan teori belajar yang berusia paling muda dan masihberpengaruh dikalangan para
ahli psikologi belajar masa kini.Pencipta teori ini bernama Burrhus Frederic Skinner (lahir
tahun 1904), seorang penganut behaviorism yang dianggap kontroversal. Tema pokok yang
mewarnai karya-karyanya adalah bahwa tinggkah laku itu terbentuk oleh konsekuensi-
konsekuensi yang ditimbulkan oleh tingkah laku itu sendiri.
Page | 1
1.2. Rumusan Masalah
Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perilaku itu terjadi menurut hukum tertentu (behavior is lawful). Walaupun mengakui
bahwa perilaku manusia adalah organisme yang berperasaan dan berpikir, namun
Skinner tidak mencari penyebab perilaku di dalam jiwa manusia dan menolak alasan-
alasan penjelasan dengan mengendalikan keadaan pikiran (mind) atau motif-motif
internal.
2. Perilaku dapat diramalkan (behavior can be predicted). Perilaku manusia
(kepribadiannya) menurut Skinner ditentukan oleh kejadian-kejadian di masa lalu dan
sekarang dalam dunia objektif dimana individu tersebut mengambil bagian.
3. Perilaku manusia sapat dikontrol (behavior can be controlled). Perilaku dapat dijelaskan
hanya berkenaan dengan kejadian atau situas-situasi antaseden yang dapat
Page | 3
diamati.Bahwa kondisi sosial dan fisik di lingkungan sangat penting dalam menentukan
perilaku.
Perlu disadari bahwa Skinner tidak menolak adanya peranan faktor-faktor bawaan
dan turunan dalam perilaku, seperti pembawaan genetis (genetic endowment) yang
menentukan rentang umum dari respon-respon yang dapat dilakukan dan juga
mempengaruhi akibat-akibat yang menguatkan perilaku yang dilakukannya.Namun
dijelaskan oleh Skinner bahwa lingkungan perlu dipertimbangkan untuk mejelaskan tentang
pembawaan genetis tersebut. Skinner menunjukkan bahwa contingencies of survival
menentukan apa yang diturukan bagi suatu spesies yaitu bahwa lingkungan menyeleksi
perilaku-perilaku yang menunjang untuk hidup terus.
Page | 4
sifat-sifat, rencana, tujuan, sasaran atau prasyarat-prasyarat lain dari manusia otonom
dalam rangka memperoleh pemahaman mengenai tingkah laku manusia.
Page | 5
2.3 Klasifikasi T.L Menurut Skinner
Dengan dibaginya dua macam perilaku tersebut, maka ada dua jenis pengkondisian, yaitu:
1. Respondent Conditioning (Pengkondisian Responden) atau biasa disebut dengan
pengkondisian tipe S. pengkondisian ini menekankan arti penting stimulus dalam
menimbulkan respon yang diiginkan.
2. Operant Conditioning (Pengkondisian Operan) atau biasa disebut dengan pengkondisian
tipe R. dalam pengkondisian ini, penguatan pengkondisianya ditunjukkan dengan tingkat
respon.
Page | 6
2. Penguatan negatif
Adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena
diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan). Bentuk-
bentuk penguatan negatif antara lain: menunda/tidak memberi penghargaan, memberikan
tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang (menggeleng, kening berkerut,
muka kecewa dll).
Satu cara untuk mengingat perbedaan antara Penguatan Positif dan Penguatan Negatif
adalah dalam penguatan positif ada sesuatu yang ditambahkan atau diperoleh. Dalam
penguatan negatif, ada sesuatu yang dikurangi atau di hilangkan. Adalah mudah
mengacaukan penguatan negatif dengan hukuman. Agar istilah ini tidak rancu, ingat
bahwa penguatan negatif meningkatkan probabilitas terjadinya suatu prilaku, sedangkan
hukuman menurunkan probabilitas terjadinya perilaku. Berikut ini disajikan contoh dari
konsep penguatan positif, negatif, dan hukuman (J.W Santrock, 274).
b. Hukuman (Punishment)
Adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku atau apa
saja yang menyebabkan sesuatu respon atau tingkahlaku menjadi berkurang atau bahkan
langsung dihapuskan atau ditinggalkan. Dalam bahasa sehari-hari kita dapat mengatakan
bahwa hukuman adalah menegah pemberian seasuatu yang diharapkan organism, atau
member seseuatu yang tidak diinginnya.Namuun menurut skinner hukuman tidak
menurunkan probabilitas respon,
walupun hukuman bisa menekan suatu respon selama hukuman itu diterapkan,
manun hukuman tidak akan melemahkan kebiasaan. Skinner juga berpendapat bahwa
hukuman dalam jangka panjang tidak akan efektif, tampak bahwa hukumman hanya
menekan perilaku, dan ketika ancaman dihilangkan, tingkat perilaku akan ke level
semula.
Page | 7
2.5.PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
1. Schedule Of Reinforcement
Reinforcement memang manjur dalam menguatkan perilaku, tapi ada satu hal lain
yang juga memengaruhi efektivitasnya. Misalnya orang yang kerja karena berharap digaji.
Kalo ternyata gaji (reinforcement) nggak dikasih, apa dia masih bakal masuk kerja?
Menghilangnya perilaku yang diharapkan ini disebut kepunahan. Behaviourists
menemukan bahwa penjadwalan reinforcement punya dampak pada seberapa cepat
pengondisian terjadi, dan seberapa cepat pengondisian punah. Ferster dan Skinner (1957)
menemukan bahwa perbedaan timing dalam memberikan reinforcement akan
menghasilkan dampak yang berbeda pula.
Ada juga yang nggak pake istilah penguatan parsial. Jadi langsung menyebut lima
macam penguatan. Ada yang bilang dua, parsial dan berkelanjutan, terus parsialnya ada
empat macam. Setiap penjadwalan reinforcement punya perbedaan di konsistensi waktu
dan pemberiannya, dan ini punya dampak pada seberapa cepat perilaku “menancap” di
otak subyek, dan seberapa cepat perilaku terlupakan.
Penguatan Berkelanjutan
Tikus dikasi reinforcement positif segera setiap kali perilaku terjadi. Misalnya kalo
di Skinner, tiap kali tikus menekan tuas, makanan akan dikirim. Contoh lain adalah
Page | 8
pelatih sirkus yang selalu ngasih makanan setiap hewannya berhasil melakukan trik.
Kalo hewan melakukan trik (perilaku) beberapa kali tapi ternyata berhenti dikasi
makanan (nggak dikasi reinforcement), maka hewan nggak nurut lagi (kepunahan).
Penguatan selalu muncul setelah perilaku.
Tingkat responsnya lambat (Susah jadi kebiasaan)
Tingkat kepunahan cepat (Cepet terabaikan)
Penguatan Parsial
Bagian ini mungkin mulai susah dihafal dan dipahami. Supaya lebih gampang
dimengerti, mungkin kita mulai dari definisi super singkatnya:
Rasio maksudnya dikasih reinforcement atau nggak.
Interval maksudnya pasti dikasih reinforcement tapi waktunya kapan.
Tetap berarti konsisten.
Variabel berarti berubah-ubah.
Penguatan Rasio berarti dikasih reinforcement atau tidak.Kalo rasio tetap berarti:
setiap beberapa perilaku pasti dikasih reinforcement, rasio variabel berarti setiap
beberapa kali perilaku belum tentu dapet reinforcement.Kalo interval berarti pasti
dikasih, tapi kapan.
Penguatan Rasio Tetap
Penguatan diberikan setelah perilaku terjadi beberapa kali. Misalnya, satu
penguatan setiap lima kali respons yang benar.Contohnya, seorang sales hape yang
dapat bonus setiap berhasil menjual sepuluh hape. Meskipun katakanlah dia hari ini
gagal menjual hape (perilaku nggak mendapat reinforcement), besok dia akan
mencoba menjual lagi (perilaku tetap dilakukan). Penguatan muncul setelah perilaku
dilakukan beberapa kali.
Tingkat responsnya cepat
Tingkat kepunahannya menengah
Page | 9
Penguatan Rasio Variabel
Perilaku mendapat penguatan secara tak terduga setelah beberapa kali
percobaan.Contohnya judi.Setelah mencoba judi beberapa kali dan kalah (perilaku tidak
mendapat penguatan), akhirnya di percobaan keempat kamu berhasil menang
(penguatan).Ini bikin kamu penasaran dan mencoba judi lagi (perilaku diulang).
Perilaku dilakukan terus menerus, penguatannya muncul secara acak.
Tingkat responsnya cepat
Tingkat kepunahannya lamban
Penguatan Interval Tetap
Reinforcement diberikan setiap kali perilaku terjadi, tapi dengan interval waktu
tertentu.Misalnya orang kerja tiap hari, tapi gajinya baru dibayar setiap awal bulan.
Perilaku harus teratur, penguatannya baru muncul setelah beberapa waktu.
Tingkat responsnya menengah
Tingkat kepunahan menengah
Penguatan Interval Variabel
Penguatan pasti dikasih, tapi waktunya random. Contohnya, kuis dadakan, yang
kalo nilainya bagus maka akan nambah nilai (reinforcement) di semesteran. Kuisnya
dadakan (interval random), maka mahasiswa kudu belajar terus (perilaku) biar selalu
siap.
Tingkat responsnya cepat
Tingkat kepunahan lamban
Skinner menemukanbahwa jenis reinforcement yang tingkat kepunahannya
paling lambat adalah reinforcement berbasis variabel-rasio. Kalo kepunahan (extinction)
lambat, maka orang akan tetap mengulangi perilaku selama beberapa waktu, sebelum
kemudian dia menyerah. Contoh lebih banyak akan kita bahas di bagian bawah ya.
Page | 10
2. Proses Dalam Pengkondisian Operant
A. Extinction (pemadaman)
Meskipun sudah dipelajari, respons masih dapat padam karena empat alasan
berikut :
Page | 11
Penerapan metodeshaping ini dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya dalam halpengasuhan anak.Dalam melatih anaknya agar dapat memakai
pakaiannya sendirisecara keseluruhan dengan lengkap.Orangtua harus membagi-bagi
peilaku kompleksberpakaian menjadi beberapa langkah sedehana.Pertama, orangtua
memberi anaksebuah hadiah, katakanlah permen, jika si anak sanggup menekuk siku
kiri denganbenar ke arah lengan baju kiri.Sekali perilaku ini sudah cukup
mendapatkanpenguatan beberapa kali, orang tua bisa menahan secara bertahap untuk
tidakmemberikan hadiah sampai si anak dapat memasukkan dengan benar tangan kiri
ituke lengan bajunya tanpa mengharapkan hadiah.Kemudian orang tua
dapatmemberikannya hadiah sesekali hanya jika dia memasukkan seluruh lengan
kirinyake lengan baju sebelah kiri dengan cepat dan benar. Dengan cara yang sama
orangtua dapat menuntun anaknya memasukkan lengan kanan kearah lengan baju
sebelahkanan, kemudian mengancing baju, mengenakan celana, mengenakan kaos
kaki, danakhirnya sepatu. Setelah anak dapat belajar mengenakan baju dengan
lengkap,penguatan ini mesti diberikan setiap kali dia berhasil melakukkannya.
Padatitik ini, kemampuan mengenakkan pakainnya sendiri secara keseluruhan
sudahmenjadi hadiah tersendiri.Yang jelas bahwa, anak baru dapat mencapai
perilakufinal yang ditargetkan setelah orangtua memecah-mecahkan perilaku
kompleksmenjadi bagian-bagian kecil dan kemudian memperkuat pendekatan bertahap
setiapresponnya.
Page | 12
Hukumam menunjukan kepada stimulus aversif yang diberikan sebagai akibat
dan tergantung pada kemunculan suatu respons.Sebagai contoh; anak nakal dipukul,
dan seorang yang mencuri dipenjarakan.Sedangkan perkuatan negatif menunjukan
kepada stimulus yang mendorong organisme untuk melarika diri daripadanya dalam
upaya mengatasi keadaan yang tidak menyenangkan yang ditimbulkan dari stimulus
aversif tersebut. Sebagai contoh; jika suatu hari kita kehujanan maka akan berteduh
dibawah pohon yang rindang, maka dilain waktu dalam uapaya menghindarkan diri
dari curahan hujan maka kita akan kembali berteduh pada pohon rindang yang sama.
D. Generalisasi Stimulus
Page | 13
E. Stimulus Diskriminasi
F. Perilaku Takhayul
Perilaku ritualistik ini disebut sebagai takhayul (superstitious) karena hewan itu
sepertinya percaya bahwa apa yang dilakukannya akan menyebabkan datangnya
makanan. Karena penguat dalam situasi ini tidak bergantung pada perilaku hewan,
maka ia dinamakan noncontingent reinforcement (penguatan nonkontingen).
Page | 14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Pada dasarnya teori operant conditioning Skinner akan terjadi bila respons terhadap
sebuah stimulus diperkuat. Teori operant conditioning Skinner merupakan sistem
umpan balik sederhana: bila reward atau penguatan mengikuti respons terhadap sebuah
stimulus, maka respon itu akan lebih sering atau mungkin muncul lagi dimasa yang
akan datang. Karena hadiah atau hukuman merupakan bagian penting dalam
pembahasan teori belajar ini.
2. Prinsip-prinsip teori belajar perilaku menurut Skinner ada tiga, yaitu prinsip
konsekuensi yang terdiri dari reinforser dan hukuman, prinsip kesegeraan konsekuensi,
dan prinsip pembentukan atau shaping.
Page | 15
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ATIKA/Downloads/Materi%2003%20-%20OperanKondisioning.pdf
https://psikologihore.com/operant-conditioning-teori-skinner/
http://ranah-berbagi.blogspot.com/2010/08/isi-latarbelakang-teori-skinner-seorang.html
http://luke-ferdinand.blogspot.com/2015/12/kepribadian-menurut-paradigma.html
https://binham.wordpress.com/2012/04/18/teori-kepribadian-behavioristik/
Page | 16