TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Teori Belajar Behavioristik Dan Pemrosesan Informasi
Dosen Pengampu : roihan imamul muttaqim, SS, M.Pd
Disusun oleh:
1. Uus mia ningsih
2. Bela putri maulati
3. Mutoharoh
1
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati,puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha
Esa,karena atas kebesaran dan limpah rahmat serta karunia yang diberikannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Teknologi Pendidikan tentang "Teori Belajar
Behavioristik dan Pemrosesan Informasi" .
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah ini,dan harapan penulis
semoga makalah ini dapat menambahkan pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca.Disamping itu, penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu selama proses pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan.................................................................................................. 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teori behavioristik memiliki akar sejarah yang kuat dalam pemikiran psikologis
awal abad ke-20, terutama sebagai reaksi terhadap psikologi strukturalisme dan
fungsionalisme yang mendominasi pada saat itu. Psikologi strukturalisme (yang dipimpin
oleh Wilhelm Wundt) menekankan analisis struktur pikiran manusia, sedangkan
fungsionalisme (yang dipimpin oleh William James) lebih fokus pada fungsi-fungsi
mental.
Salah satu tokoh awal dalam pengembangan teori behavioristik adalah John B.
Watson, yang merasa bahwa psikologi harus menjadi ilmu yang lebih objektif dan ilmiah
dengan memusatkan perhatian pada perilaku yang dapat diukur dan diamati.
4
Tokoh seperti George Miller dan Ulric Neisser berperan dalam mempopulerkan
pendekatan ini.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Penegrtian behavioristik?
2. Teori apa saja yang ada pada behavioristik?
3. Apa pengertian informasi?
4. Apa itu pemrosesan informasi?
C. Tujuan
Adapun untuk tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
teknologi pendidikan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Behavioristik
Behavioristik adalah istilah yang berkaitan dengan teori, pendekatan, atau metode
yang menekankan pemahaman dan analisis perilaku manusia dan hewan. Pendekatan
behavioristik dalam psikologi berfokus pada perilaku yang dapat diamati dan diukur secara
objektif, dan ini berbeda dengan pendekatan psikologi yang lebih berorientasi pada aspek-
aspek mental, emosional, atau kognitif.
B. Teori Behavioristik
Teori behavioristik adalah salah satu pendekatan dalam psikologi yang fokus pada
perilaku yang dapat diamati dan diukur. Teori ini menekankan bahwa perilaku manusia
dapat dipahami dengan mempelajari reaksi yang tampak dari individu terhadap rangsangan
lingkungan mereka. Teori behavioristik dikenal karena penekanannya pada pengamatan
eksperimental dan pengukuran perilaku yang konkret, serta pengabaian terhadap faktor-
faktor mental atau proses kognitif yang tidak dapat diamati secara langsung.
6
Beberapa tokoh terkenal dalam teori behavioristik adalah:
C. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah atau diinterpretasikan sehingga memiliki
makna atau nilai. Dalam konteks umum, informasi adalah sekumpulan fakta, pengetahuan,
atau pesan yang dapat memberikan pemahaman atau kejelasan tentang suatu subjek atau
situasi. Informasi dapat berbentuk teks, gambar, suara, angka, atau simbol-simbol lain yang
dapat disampaikan atau diterima oleh manusia atau mesin.
Dalam konteks komunikasi dan pengolahan data, informasi sering kali dianggap
sebagai hasil dari pemrosesan atau transformasi data. Data adalah kumpulan fakta mentah
atau detail yang belum diorganisasi atau diinterpretasikan, sedangkan informasi adalah
data yang telah diberikan konteks atau struktur sehingga dapat dimengerti.
7
1. Relevansi: Informasi harus relevan dengan tujuan atau keperluan pengguna. Informasi
yang tidak relevan mungkin tidak memiliki nilai atau makna yang signifikan.
2. Kejelasan: Informasi harus mudah dimengerti dan jelas, sehingga penerima informasi
dapat menginterpretasikannya dengan benar.
3. Akurasi: Informasi harus akurat dan benar sesuai dengan fakta atau realitas yang
diwakilinya. Informasi yang tidak akurat dapat mengarah pada kesalahpahaman atau
keputusan yang salah.
4. Aksesibilitas: Informasi harus dapat diakses oleh mereka yang membutuhkannya.
Dalam dunia digital, aksesibilitas informasi sering kali terkait dengan teknologi dan
infrastruktur komunikasi.
5. Nilai: Informasi harus memiliki nilai atau manfaat yang dapat digunakan untuk
membuat keputusan, memecahkan masalah, atau mencapai tujuan tertentu.
D. Pemrosesan Informasi
8
Penyimpanan Informasi: Informasi yang dianggap penting disimpan dalam ingatan
jangka pendek atau jangka panjang. Ingatan jangka pendek adalah tempat penyimpanan
sementara, sedangkan ingatan jangka panjang adalah tempat penyimpanan informasi
jangka panjang.
Pengingatan Informasi: Ketika diperlukan, informasi dapat diambil dari ingatan untuk
digunakan. Ini melibatkan pemanggilan kembali informasi dari ingatan jangka pendek atau
jangka panjang.
Penggunaan Informasi (Output): Informasi yang telah diolah dapat digunakan untuk
membuat keputusan, memecahkan masalah, atau berinteraksi dengan lingkungan. Ini
adalah tahap di mana informasi digunakan untuk tujuan tertentu.
Proses pemrosesan informasi manusia dapat bervariasi tergantung pada konteks dan tujuan.
Sementara itu, dalam konteks komputasi dan teknologi, pemrosesan informasi juga
merujuk pada penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras komputer untuk
memproses data. Komputer dan sistem informasi mengikuti serangkaian instruksi yang
telah diprogramkan untuk melakukan tugas-tugas pemrosesan data.
Pemrosesan informasi menjadi sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk psikologi
kognitif, ilmu komputer, ilmu informasi, manajemen data, dan teknologi informasi. Hal ini
juga berkaitan dengan topik seperti pembelajaran mesin, kecerdasan buatan, dan analisis
data, yang semuanya berfokus pada cara komputer dan sistem dapat memproses dan
menggunakan informasi untuk berbagai tujuan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, teori behavioristik dan pendekatan pemrosesan informasi
adalah dua kerangka kerja penting dalam psikologi yang masing-masing menyoroti aspek
yang berbeda dari pemahaman perilaku manusia. Sementara teori behavioristik
menekankan perilaku yang dapat diamati dan pengaruh lingkungan, pendekatan
pemrosesan informasi mengakui peran penting proses kognitif dalam pemahaman dan
pengolahan informasi. Kedua pendekatan ini, bersama dengan pendekatan psikologi
lainnya, telah membantu membangun pemahaman yang lebih kaya tentang manusia dan
perilakunya.
10