Anda di halaman 1dari 29

KASUS RAWAT INAP

Kelompok 2

Lilis Sapta Eka Lestari (192211101117)


Irawati Firdiyansari (192211101118)
Maulidya Barikatul Iftitah (192211101119)
Febrina Icha Isabelita (192211101120)
Adelia Anastasya Devi (192211101121)
Yesi Dwi Astuti (192211101122)
Dyah Pusparini Budi N. (192211101123)
Miftachul Zanah (192211101124)
PENDAHULUAN
01
Latar Belakang

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)


merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Sampai saat ini, secara global penyebaran
Covid-19 masih dalam resiko yang cukup tinggi.
Oleh karena itu, diperlukan pedoman dalam
upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19.
Patogenesis dan Patofisiologi
Kebanyakan Coronavirus menginfeksi hewan dan bersirkulasi di hewan. Coronavirus pada kelelawar
merupakan sumber utama untuk kejadian severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle East
respiratory syndrome (MERS).

01 02 03
Penempelan dan masuk protein S berikatan dengan
Setelah berhasil masuk
virus ke sel host reseptor di sel host yaitu
selanjutnya translasi
diperantarai oleh protein S enzim ACE-2 (angiotensin-
replikasi gen dari RNA
yang ada dipermukaan converting enzyme 2)
genom virus
virus

04 05 06 Setelah itu menyebar ke


Replikasi dan transkripsi Setelah terjadi transmisi, saluran napas bawah. Masa
dimana sintesis virus RNA virus masuk ke saluran napas inkubasi virus sampai muncul
melalui translasi dan atas kemudian bereplikasi di penyakit sekitar 3-7 hari.
perakitan dari kompleks sel epitel saluran napas atas
replikasi virus (melakukan siklus hidupnya)
Manifestasi Klinis

Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan


gejala ringan, sedang atau berat. Gejala
klinis utama yang muncul yaitu demam
(suhu > 38°C), batuk, dan kesulitan
bernapas.
Penegakkan Diagnosis

Pasien dalam pengawasan Kasus Probable


Orang dalam Pemantauan
atau kasus suspek / possible

Seseorang yang mengalami gejala Pasien dalam pengawasan yang


• Demam (≥ 38°C) atau riwayat demam diperiksakan untuk COVID-19 tetapi
demam atau riwayat demam tanpa
• Batuk atau pilek atau nyeri tenggorokan inkonklusif atau tidak dapat
pneumonia yang memiliki riwayat
• Pneumonia ringan sampai berat disimpulkan atau seseorang dengan
perjalana wilayah/negara yang
• Pasien infeksi pernapasan akut dengan hasil konfirmasi positif pan-coronavirus
terjangkit, dan tidak memiliki satu
tingkat keparahan ringan sampai berat atau beta coronavirus
atau lebih riwayat paparan

Kasus terkonfirmasi

Seseorang yang secara laboratorium


terkonfirmasi COVID-19.
Pemeriksaan Penunjang

01 05
Pemeriksaan radiologi: foto Pemeriksaan kimia darah
toraks, CT-scan toraks, USG
toraks

02 06
Pemeriksaan spesimen Biakan mikroorganisme dan uji
saluran napas atas dan kepekaan dari bahan saluran napas
bawah (sputum, bilasan bronkus, cairan
pleura) dan darah

03 07
Bronkoskopi Pemeriksaan feses dan urin
04 (untuk investasigasi
kemungkinan penularan)
Pungsi pleura sesuai kondisi
Tatalaksana Umum

1. Isolasi pada semua kasus sesuai dengan gejala klinis yang muncul, baik ringan maupun
sedang.
2. Implementasi pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).
3. Serial foto toraks untuk menilai perkembangan penyakit.
4. Suplementasi oksigen . Pemberian terapi oksigen segera kepada pasien dengan, distress
napas, hipoksemia atau syok.
5. Kenali kegagalan napas hipoksemia berat.
6. Terapi cairan. Terapi cairan konservatif diberikan jika tidak ada bukti syok.
7. Pemberian antibiotik empiris.
8. Terapi simptomatik.
9. Pemberian kortikosteroid sistemik tidak rutin diberikan pada tatalaksana pneumonia
viral atau ARDS selain ada indikasi lain.
10. Observasi ketat
11. Pahami komorbid pasien
REKAM MEDIS
PASIEN
Rekam Medis Pasien
Tanggal/ Dokter Subjective Objective Assessment Plan / Therapy
Jam
4/5 Jaga UGD Abdominal Pain, Plan : PCR Covid-19
18.30 Konstipasi, Therapy :
Rapid Test 1. Inf. RL 30 tpm
Covid-19 (+) 2. Inj. Levofloxacin 750
mg/24 jam
3. Inj. Metronidazole 500
mg/18 jam
4. Dulcolax supp. 2x1
Tanggal/ Dokter Subjective Objective Assessment Plan / Therapy
Jam
8/5  Sp. B BAB (+) KU : sedang Obstruksi 1. Diet Bubur Halus
10.35 Kentut lancar  Kesadaran : CM parsial dd 2. Terapi dilanjutkan 
konstipasi

 8/5 Perawat Nyeri perut KU : cukup


15.00 berkurang Kesadaran CM GCS 456
BAB (+)
Flatus (+)
Mobilisasi (+)

 
Tanggal/ Dokter Subjective Objective Assessment Plan / Therapy
Jam
9/5  Sp.B Nyeri (-) KU : cukup Konstipasi Therapy :
10.00 Flatus (+) Kesadaran CM 1. Terapi Lanjut
BAB (+) 2. Dulcolax stop
  3. Tambah Laxadin syr 3x1 cth

  Dr. Nyeri perut KU : cukup Obs. Terapi dilanjutkan


Finda berkurang GCS 456 Konstipasi
  T : 130/70 PDP
HR 70c/menit

10/5  Dr. Keluhan (-) T : 120/80 Obs. Lanjut sesuai DPJP


Finda   t : 36,4°C Konstipasi
  RR : 20x/menit PDP
Tanggal/ Dokter Subjective Objective Assessment Plan / Therapy
Jam
11/5 Sp. B  BAB lancar KU : baik Abd. Pain Aff infus
11.10 Nyeri perut Kesadaran : baik Konstipasi Terapi Oral :
(-) 1. Levofloxacin 1x500
  2. Ranitidin 2 x 100
3. Laxadin 3x1 cth

Dari Bedah boleh rawat jalan

17/5 Dokter Keluhan (-) T : 110/70 Post Colic Therapy :


  t : 36,4°C Abdomen 1. Ranitidin 2x1
N : 82x/menit Konstipasi 2. Levofloxacin 1x500
RR : 20x/menit PDP 3. Laxadin syr. 3x 1 cth
 
Tanggal/ Dokter Subjective Objective Assessment Plan / Therapy
Jam
19/5 Sp. P - KU : cukup PDP Therapy :
Ileus 1. Vit C 3x1
Kolik Abd 2. Becom Z 1x1

19/5 Perawat Pasien K/U : Baik


06.00 mengatakan Kesadaran : CM
tidak ada GCS 456
keluhan Terapi oral (+)
Mobilisasi (+)
 
SOAP
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn A
TTL : 26 Juni 1956
Umur : 63 tahun 10 bulan 23 hari
Alamat :-
Ruang : Rawat Inap
Tanggal Awal Periksa : 4 Mei 2020
Diagnosa Awal : Abdominal pain, konstipasi (4 Mei 2020)
Diagnosa Banding : Rapid Test Covid-19 (+) (4 Mei 2020)
MRS : 6 Mei 2020 (rawat inap)
KRS : 11 Mei 2020
Diagnosa Awal : ODP + colic abdomen
Tanggal Kontrol : 17 Mei 2020 dan 19 Mei 2020
Assesment : Post Colic Abdomen, Konstipasi, PDP
OBYEKTIF
SUBYEKTIF
Keluhan Pasien :
Menurut Dokter Jaga : • Tanda-tanda vital:
Sesak (-)
Kentut (+) Parameter Nilai Tanggal
Muntah (-) Normal 4/05/2 7/05/20 10/05/2 17/05/2  
Menurut Perawat : 0 0 0
Pasien mengatakan nyeri perut 3x Tekanan  <120/8 130/70 130/70 120/80 110/70  
● Riwayat Penyakit : Darah 0
● Riwayat Pengobatan : - (mmHg)
● Riwayat Keluarga/Sosial : -
Suhu oC  36,5 –   - 36,4 36.4  
● Alergi Obat :-
37,2 oC
HR (x/menit)  60-100 69 79   82  
RR (x/menit)  11-20   20 20 20  
PEMERIKSAAN ELEKTROLIT
DATA LABORATORIUM
Tanggal
Parameter Nilai Normal
4/5/20 6/10/20 7/10/20 19/10/20
Nama Nilai Hasil
HDL           Pemeriksaan Normal
Leukosit 4500- 11.000/CMM 16.300   12.300 9.000 4/5/20  
CV 82-92 75,3      
GCS   4–5-6 4–5–6    
L : 13,5 – 18,0 G/DL Natrium 135 – 148 140    
HB P ; 12,0 – 16,0 G/DL 11,8   12,6 12,3   mmol/l
 
L: 40 – 54%
Kalium 3,5 – 5,3 3,7    
Hematokrit (HCT) 35,8   40,3 38,8
P : 4,2 – 5,4 mmol/l
L : 4,6 – 6,2 juta/CMM Chlorida 98 – 107 102    
Eritrosit P ; 4,2 – 5,4 juta/CMM 4,75   5,14 5,12
    mmol/l
Trombosit 150.000 – 450.000 279.000   303.000 412.000 Calcium 2,00 – 2,5 2,0    
GDA (mg/dl) < 125 100       mmol/l
CHC 32 – 37% 33      
CH 27 – 31 PG 24,8      
         
Kreatinin (mg/dl) 0,8 – 1,5 1,9      
       
         
         
TERAPI OBAT
No Nama Obat Dosis Tanggal
& Rute 4/5/20 6/5/20 7/5/20 8/5/20 9/5/20 – 11/5/20 17/5/20 19/5/2
10/5/20 0
1 RL    RL 30   RL : D10 :   RL : D10 :      
tpm aminofluid aminofluid      
   
1:1:1 1:1:1
20 tpm 20 tpm

2 Levofloxacin 750 1 x 750 1 x 750 1x 750 1 x 750 1x 750 1 x 500 1 x 500  


mg mg (po) mg (po)
3 Metronidazole 500 mg Tiap 18 3x1 3 x1 3 x1 3x1      
(iv) jam
4 Dulcolax (sup) tube 2x1 2x1 2x1          

5 Lanzoprazole (iv) 1 amp 1x1 1x1 1x1 1x1      

6 Santagesix (iv) 3x1 3x1 3x1 3x1      

7 Alinamin F (iv)     1x1 1x1 1x1 3x1      

8 Laxadin syr           3x cth 1 3x cth 1 3 x cth 1  

9 Ranitidin (po) 100 gr           2x1 2x1  

10 Air gula 50 cc   6 x 50 cc            
sedikit-sedikit
11 Vit C                 3x1

12 Becom Z                 1x1

13 Diet cairan       V          
14 Bubur diet         V        
ANALISIS SOAP
ANALISIS SOAP
ANALISIS SOAP
ANALISIS SOAP
ANALISIS SOAP
ANALISIS SOAP
ANALISIS SOAP
Kesimpulan

• Diagnosa awal pasien Tn. A adalah abdominal pain, konstipasi, dengan hasil rapid
test Covid-19 reaktif.
• Keluhan nyeri pada pasien dirasakan hingga tanggal 9/5 namun sedikit demi sedikit
telah berkurang. Sedangkan untuk keluhan susah kentut dan BAB dirasakan pasien
hingga tanggal 7/5.
• Keadaan pasien terus membaik dan pada tanggal 10/5 sudah tidak ada keluhan
dengan nilai T : 120/80, t : 36,4°C, RR : 20x/menit.
• Terapi yang didapat pasien selama dirumah sakit adalah
Colic Abdomen : Metronidazole 500 mg (iv), injeksi santagesik, RL + D10+
aminofluid, ranitidine 100 mg
Konstipasi : Dulcolax sup 2x1 tube, Laxadin syr
Covid-19 : Injeksi levofloksasin 1x750 mg, Lansoprazol, Levofloksasin 500
mg, Injeksi Alinamin F
• Terapi oral pulang yang diberikan adalah Ranitidin 2x1, Levofloksasin 500 mg,
Laxadin syr 3x1 cth, Vit C 1x1, Becom Z 1x1
• Untuk terapi non farmakologi yang dapat diberikan adalah: diet cair, diet bubur halus,
istirahat total, dan support akan kesembuhan pasien sangat diperlukan untuk menjaga
kesehatan emosi dan psikis pasien.
Daftar Pustaka

• Fehr, A.R., Perlman, S. (2015). Coronavirus: An Overview of


Their Replication and Pathogenesis. Methods Mol Biol.
2015 ; 1282: 1–5
• Kemenkes RI Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease (Covid-19).
• Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2020). Panduan
Praktik Klinis: Pneumonia 2019-nCoV. PDPI: Jakarta
• Yuliana,. (2020). Wellness and Healty Magazine. 187-192
THANKS
Does anyone have any questions?

Anda mungkin juga menyukai