1. Aspek Psikososial
• Kehilangan tempat tinggal
• Kehilangan mata pencaharian karena kerusakan lahan pertanian dan
hancurnya tempat usaha.
• Berpisah dengan kepala keluarga karena ayah atau suami banyak yang
memilih untuk tetap tinggal di rumah dengan alasan menjaga rumah, harta
benda dan tetap bekerja sebagai petani, berkebun atau peternak.
• Pemenuhan kebutuhan dasar berupa makan, minum, tempat tinggal
sementara atau penampungan, pendidikan, kesehatan dan sarana air bersih
yang tidak memadai. Tidak tersedia atau terbatasnya fasilitas umum dan
fasilitas sosial.
• Terganggunya pendidikan anak-anak yang tidak bisa sekolah karena
kerusakan sarana dan prasarana sekolah.
2. Aspek Spiritual
Kejadian Bencana Dapat Merubah Pola Spiritual Seseorang, Dapat
Bersifat Positif Maupun Negatif.
Perawatan Untuk Populasi Rentan
1. lansia
. Pra bencana
a. Libatkan lansia dalam pengambilan keputusan dan sosialisasi disaster plan di
rumah
b. Mempertimbangkan kebutuhan lansia dalam perencanaan penanganan bencana.
Saat bencana
Menurut Ida Farida (2013) keperawatan lansia saat bencana adalah
a. Tempat aman
b. setia
c. Penyelamatan darurat
Pasca bencana Menurut Ida Farida (2013)
Lingkungan dan adaptasi Dalam kehidupan di tempat pengungsian, terjadi
berbagai ketidakcocokan dalam kehidupan sehari-hari yang disebabkan oleh
fungsi fisik yang dibawa oleh setiap individu sebelum bencana dan
perubahan lingkungan hidup di tempat pengungsian. Kedua hal ini saling
mempengaruhi, sehingga mengakibtkan penurunan fungsi fisik orang lansia
yang lebih parah lagi.
2. wanita hamil
Pra bencana
a. Melibatkan perempuan dalam penyusunan perencanaan penanganan bencana
b. Mengidentifikasi ibu hamil dan ibu menyusui sebagai kelompok rentan
Saat bencana
a. Melakukan usaha/bantuan penyelamatan yang tidak meningkatkan risiko kerentanan bumil dan busui,
b. Petugas bencana harus memiliki kapasitas untuk menolong korban bumil dan busui
Pasca bencana
a. Dukung ibu-ibu menyusui dengan dukungan nutrisi adekuat, cairan dan emosional
b. Melibatkan petugas-petugas kesehatan reproduktif di rumah penampungan korban bencana untuk
menyediakan jasa konseling dan pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil dan menyusui.
3. anak-anak
Pra bencana
a. Mensosialisasikan dan melibatkan anak-anak dalam latihan kesiagsiagaan bencana misalnya dalam
simulasi bencana kebakaran atau gempa bumi
b. Mempersiapkan fasilitas kesehatan yang khusus untuk bayi dan anak pada saat bencana
Saat bencana
a. Mengintegrasikan pertimbanan pediatric dalam sistem triase standar yang digunakan saat bencana
b. Lakukan pertolongan kegawatdaruratan kepada bayi dan anak sesuai dengan tingkat kegawatan
dan kebutuhannya dengan mempertimbangkan aspek tumbuh kembangnya
Pasca bencana
a. Usahakan kegiatan rutin sehari-hari dapat dilakukan sesegera mungkin contohnya waktu makan
dan personal hygiene teratur, tidur, bermain dan sekolah
b. Monitor status nutrisi anak dengan pengukuran antropometri
c. Dukung dan berikan semangat kepada orang tua