Anda di halaman 1dari 16

Audit Lingkungan

Audit Lingkungan merupakan alat manajemen yang secara periodik,


sistematis, objektif, dan terdokumentasi melakukan evaluasi terhadap
kinerja sistem lingkungan dan pengelolaan peralatan dan fasilitas.

Tujuan Audit Lingkungan :


– Memfasilitasi manajemen dalam mengendalikan lingkungan
– Penilaian kepatuhan terhadap kebijakan pengelolaan
lingkungan
– Menyediakan informasi untuk membantu perusahaan
menentukan standar kinerja lingkungan
Hal-hal yang memengaruhi keberhasilan
pelaksanaan audit manajemen antara lain :
1. Dukungan pihak manajemen
2. Partisipasi semua pihak yang terlibat
3. Indepedensi dan objektivitas auditor
4. Persetujuan dalam ruang lingkup dan
prosedur audit
Jenis-Jenis Audit Lingkungan
1. Audit tanggung jawab lingkungan
Dilakukan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kepatuhannya
terhadap ketentuan dan peraturan lingkungan yang berlaku.
2. Audit manajemen lingkungan
Menilai sistem manajemen lingkungan yang diterapkan perusahaan sebagai pedoman
bagaimana operasi dapat berjalan dengan baik.
3. Audit aktivitas lingkungan
Menilai permasalahan-permasalahan manajemen dan pemilihan teknik pengelolaan
lingkungan.
Proses Audit Lingkungan Tujuan
1. Mengembangkan rencana audit yang akan diterapkan nantinya pada
saat audit lapangan dilakukan.
Plan (Perencanaan Audit) 2. Menyusun persiapan-persiapan penting dan berbagai perjanjian
berkaitan dengan audit.
1. Memverifikasi kepatuhan terhadap regulasi yang mengatur tanggung
jawab terhadap lingkungan
Do (Aktivitas Audit 2. Menilai kebijakan internal dan kesesuaian terhadap prosedur
Lapangan) lingkungan
3. Menetapkan status praktik lingkungan yang dijalankan dan
mengidentifikasi pelung peningkatan
1. Mengetahui status kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dan
Check (Aktivitas Setelah kinerja keuangannya
Audit) 2. Memberikan rekomendasi dan tindakan-tindakan perbaikan yang
harus dilakukan.
3. Melakukan pendampingan jika rekomendasi ditindaklanjuti

Action (Tindak Lanjut Hasil 1. Mengimplementasikan rencana tindakan


Setelah Audit) 2. Melakukan pemantauan dan pemeriksaan
Sistem Manajemen Lingkungan
Sistem Manajemen Lingkungan adalah suatu sistem manajemen
pengelolaan lingkungan yang telah diakui secara internasional dengan
sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Sertifikat dibawah koordinasi
Organisasi Standar Internasional (ISO)

Manfaat Sistem Manajemen Lingkungan :


1. Perlindungan lingkungan serta perbaikan yang berkesinambungan
2. Keuntungan ekonomi
Perusahaan yang tanpa manajemen lingkungan, pada tahap awal harus
melalui suatu tinjauan, dimana tinjauan tersebut untuk mempertimbangkan
semua aspek lingkungan perusahaan sebagai penetapan sistem manajemen
lingkungan.

Tinjauan tersebut mencakup :


1. Identifikasi aspek lingkungan
2. Identifikasi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
persyaratan lain yang diikuti perusahaan
3. Pemeriksaan terhadap praktik dan prosedur manajemen lingkungan yang telah ada
4. Evaluasi terhadap situasi darurat dan kecelakaan sebelumnya
Prosedur atas Penerapan dan Operasi
1. Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab, dan Kewenangan
Manajemen puncak harus menunjuk satu orang atau lebih wakil manajemen yang tidak
tergantung pada tanggung jawab lainnya, yang harus mempunyai peran, tanggung jawab dan
kewenangan yang telah ditetapkan untuk :
a. Memastikan bahwa sistem manajemen llingkungan dilakukan dan dipelihara sesuai dengan
persyaratan standar yang berlaku
b. Melapor kepada manajemen puncak mengenai kinerja sistem manajemen lingkungan
untuk kajian termasuk rekomendasi perbaikan
2. Kompetensi, Pelatihan, dan Kesadaran
Perusahaan harus menetapkan prosedur untuk memastikan orang yang bekerja untuk
atau atas nama perusahaan memahami tentang :
a. Pentingnya kesesuaian dengan kebijakan lingkungan dan prosedur serta dengan
persyaratan sistem manajemen lingkungan
b. Aspek lingkungan penting dan dampak yang nyata atau potensial terjadi terkait
dengan pekerjaannya
c. Peran dan tanggung jawab mereka dalam mencapai persyaratan sistem
manajemen lingkungan
d. Akibat yang mungkin terjadi bila prosedur tidak dilaksanakan
3. Komunikasi
Berkaitan dengan aspek lingkungan dan sistem manajemen lingkungan, perusahaan
harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk :
a. Komunikasi internal antara tingkatan dan fungsi yang beragam di perusahaan
b. Menerima, mendokumentasikan, dan menanggapi komunikasi yang terkait dari
pihak eksternal yang berkepentingan

4. Dokumentasi
Dokumentasi sistem manajemen lingkungan harus mencakup
c. Kebijakan, tujuan, dan sasaran lingkungan
d. Penjelasan unsur-unsur utama sistem manajemen lingkungan
e. Dokumen, termasuk rekaman yang disyaratkan oleh standar inti
5. Pengendalian Dokumen
Bertujuan untuk :
a. Memastikan agar perubahan dan status revisi dokumen terakhir dapat diidentifikasi
b. Memastikan agar dokumen tetap terbaca dan dapat dengan mudah diidentifikasi
c. Mencegah penggunaan dokumen kadaluarsa dan menerapkan identifikasi yang
sesuai pada dokumen tersebut

6. Pengendalian Operasional
Perusahaan harus mengevaluasi operasinya yang berhubungan dengan aspek lingkungan
penting dan memastikan bahwa operasi tersebut dilakukan dengan cara yang akan
mengendalikan atau mengurangi dampak negatif lingkungan agar dapat memenuhi
persyaratan kebijakan lingkungan dan memenuhi tujuan dan sasarannya.
7. Kesiagaan dan Tanggap Darurat
Perusahaan harus melakukan tindakan terhadap situasi darurat dan kecelakaan yang
terjadi serta mengatasi dampak lingkungan negatif yang ditimbulkan. Setiap perusahaan
bertanggung jawab untuk mengembangkan prosedur kesiagaan dan tanggap daruart
sesuai keperluannya dengan mempertimbangkan :
a. Sifat bahaya di lokasi
b. Jenis dan skala situasi darurat atau kecelakaan yang paling mungkin terjadi
c. Metode yang paling memadai untuk menanggapi kecelakaan tersebut
d. Pengecekan berkala terhadap prosedur tanggap darurat
e. Pelatihan terhadap personel tanggap darurat
Prosedur atas Pemeriksaan
1. Pemantauan dan Pengukuran
Perusahaan dapat memiliki beberapa karakteristik seperti karakteristik yang terkait dengan
pemantauan dan pengukuran. Karakteristik yang diperlukan oleh perusahaan sebagai pertimbangan
untuk menentukan bagaimana perusahaan mengelola aspek lingkungan, pentingnya mencapai
tujuan dan sasaran serta memperbaiki kinerja lingkungan.

2. Evaluasi Penataan
Perusahaan harus mengevaluasi penataan terhadap ketentuan lain yang diakuinya. Perusahaan
dapat menggabungkan evaluasi tersebut dengan evaluasi terhadap penataan peraturan yang
dimiliki, UU atau menetapkan prosedur yang terpisah dan harus menyimpan rekaman hasil evaluasi
berkala tersebut.
Tinjauan Manajemen
Masukan kepada tinjauan manajemen harus termasuk :
a. Hasil audit internal dan evaluasi penataan terhadap persyaratan per-undang-
undangan dan persyaratan lain yang diikuti perusahaan
b. Komunikasi dari pihak eksternal yang berkepentingan termasuk keluhan
c. Kinerja lingkungan perusahaan
d. Tingkat pencapaian tujuan dan sasaran
e. Status tindakan perbaikan dan pencegahan
f. Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya
g. Situasi yang berubah, termasuk perkembangan pada persyaratan yang berlaku
di perusahaan
h. Rekomendasi perbaikan
Kesimpulan
Tanggung jawab lingkungan perusahaan tidak saja hanya pada
bagaimana perusahaan menjaga dan tidak mencemari lingkungan
sekitar dimana perusahaan beroperasi, tetapi juga berkaitan dengan
bagaimana perusahaan menyediakan tempat kerja yang sehat dan
menyediakan alat-alat keselamatan kerja bagi pekerjanya. Untuk
dapat mengelola tanggung jawab lingkungannya dengan baik dan
terstandardisasi , pemerintah telah menerbitkan Standar Nasional
Indonesia (SNI) tentang Sistem Manajemen Lingkungan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai