"Yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan,
mengamalkan kebenaran, ... telah beroleh kekuatan dalam kelemahan.” Riwayat-Riwayat tokoh Alkitab penting untuk dipelajari
• Riwayat hidup itu berbeda dari yang lain karena
riwayat hidup ini benar-benar terjadi dalam kehidupan. Tidak mungkin untuk pikiran yang fana membuat tafsiran yang tepat, dalam segala sesuatu, mengenai pekerjaan orang lain. • Tidak ada kebenaran yang Alkitab ajarkan dengan lebih jelas dari pada apa yang kita lakukan sebagai hasil apa adanya kita. Sampai sedemikan jauh pengalaman hidup kita semua itu adalah buah-buah pikiran dan perbuatan kita sendiri. • "Demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena" (Amsal 26:2). • "Katakanlah berbahagia orang benar.... Celakalah orang fasik! Malapetaka akan menimpanya, sebab mereka akan diperlakukan menurut perbuatannya sendiri" (Yesaya 3:10,11). • "Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka" (Yeremia 6:19). • Sungguh dahsyat kebenaran ini, dan harus dicamkan dalam-dalam Setiap perbuatan mendatangkan reaksi kepada si pelaku. • Manusia harus mengakui, dalam kejahatan-kejahatan yang mengutuk hidupnya, sebagai buah penaburannya sendiri. Namun walaupun demikian kita bukan tanpa harapan. Yakub sang Penipu Untuk memperoleh hak kesulungan yang sudah menjadi miliknya melalui janji Allah, Yakub terpaksa menipu, dan ia menuai panen kebencian kakaknya. Selama duapuluh tahun dalam pengasingan ia sendiri ditipu dan akhirnya terpaksa mencari perlindungan dengan melarikan diri; dan ia menuai panen yang kedua, tatkala kejahatan dari tabiatnya sendiri kelihatan pada anak-anaknya--semuanya itu merupakan gambaran begitu benar mengenai pembalasan atas kehidupan manusia. Namun dia bertobat Dalam kesukarannya, Yakub tidak kewalahan. Ia telah bertobat, ia telah berusaha untuk menebus kesalahan yang dilakukannya terhadap kakaknya. Dan ketika terancam kematian melalui amarah Esau, ia meminta pertolongan dari Allah. Ia bukan hanya memperoleh kelepasan dari saudaranya yang kejam, tetapi juga kelepasan dari dirinya sendiri. Kuasa kejahatan dalam tabiatnya sendiri telah rontok; tabiatnya telah diubah. • Pengalaman yang sama terulang kembali dalam riwayat hidup anak-anak Yakub, dosa ada balasannya, dan pertobatan menghasilkan buah kebenaran dalam kehidupan. • Allah tidak membatalkan hukum-hukum-Nya. Ia tidak bekerja berlawanan dengan hukum-hukum itu. Pekerjaan dosa tidak Ia tiadakan. Tetapi Ia ubahkan. Melalui kasih karunia-Nya, kutuk menghasilkan berkat. Lewi anak yang paling sadis dari keturunan Yakub Dari antara anak-anak Yakub, Lewi adalah yang paling kejam dan suka membalas dendam, salah satu dari dua kesalahan yang paling berat ialah pembunuhan dan pengkhianatan terhadap orang-orang Shikhem. Sifat- sifat Lewi, yang terpantul pada keturunannya, berlaku bagi mereka perintah dari Allah, "Aku akan membagi- bagikan mereka di antara anakanak Yakub dan menyerahkan mereka di antara anak-anak Israel" (Kejadian 49:7). Bertobat dan menjadi pembatu Imam di Kaabah Tetapi pertobatan membawa pembaharuan dan melalui kesetiaan mereka kepada Allah di tengah kemurtadan suku-suku lainnya, kutukan itu diubah menjadi suatu tanda kehormatan yang paling tinggi. Menang Oleh Iman
Kebenaran bahwa sebagaimana "orang yang membuat
perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia" (Amsal 23:7) memperlihatkan gambaran yang lain dalam pengalaman Israel. Di perbatasan Kanaan, para pengintai kembali dari pengintaiannya, menyampaikan laporan mereka. 12 Pengintai • Keindahan dan kemakmuran negeri itu lenyap dari penglihatan mereka karena takut menghadapi kesulitan dalam perjalanan untuk mendudukinya. Kota-kota bertembok tinggi yang menjulang ke langit, serdadu-serdadu bertubuh raksasa, kereta-kereta perang besi, memadamkan iman mereka. • Dengan melupakan Allah, orang banyak itu mengumandangkan keputusan para pengintai yang tidak beriman, "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita" (Bilangan 13:31). Perkataan mereka ternyata benar. Mereka tidak sanggup untuk pergi, dan kehidupan mereka berakhir di padang gurun. 2 pengintai yang berbeda
Namun demikian, dua di antara dua belas pengintai itu,
yang telah melihat negeri itu, berpandangan lain. "Kita akan maju dan menduduki negeri itu" (Bilangan 13:30), kata mereka dengan tegas, janji Allah lebih unggul dari pada para raksasa, kota-kota bertembok tinggi, atau kereta-kereta besi. Hanya 2 pengintai yang masuk tanah Kanaan Bagi mereka perkataan mereka memang benar. Walaupun mereka ikut serta dengan saudara-saudara mereka mengembara empat puluh tahun, Kaleb dan Yosua memasuki Tanah Perjanjian. Dengan keberanian hati sebagaimana ketika bersama pasukan Tuhan ia keluar dari Mesir, Kaleb memohon dan menerima sebagai bagiannya yaitu benteng terhadap raksasa- raksasa itu. Dengan kekuatan Allah ia menghalau orang-orang Kanaan. Kebun anggur dan kebun zaitun, di tempat kakinya menginjak, menjadi miliknya. Walaupun para pengecut dan pemberontak binasa di padang gurun, orang-orang yang beriman makan buah anggur dari Eskhol. Apa Benteng kejahatan yang paling kuat?
Benteng kejahatan yang paling kuat di dunia kita bukanlah
kehidupan yang jahat dari orang berdosa yang telah rusak, atau sampah masyarakat yang hina melainkan kehidupan yang kelihatan baik, terhormat dan agung, tetapi di dalamnya satu dosa dipelihara, satu kejahatan dimanjakan. • melanggar 1 perintah dengan sengaja akan menuju kehancuran Orang yang dianugerahi wawasan hidup yang tinggi dan kebenaran serta kehormatan, namun dengan sengaja melanggar satu perintah hukum Allah yang kudus, telah membelokkan pemberian yang mulia kepada bujukan dosa. Kecerdasan, talenta, simpati, bahkan kedermawanan dan perbuatan baik, bisa menjadi umpan setan untuk menggoda jiwa-jiwa ke dalam jurang kehancuran. • Alkitab ditulis sebagai rambu amaran pada jalan kehidupan Inilah sebabnya mengapa Allah memberikan banyak sekali contoh yang menunjukkan akibat satu tindakan yang salah. Dari kisah sedih tentang satu dosa yang "membawa kematian ke dalam dunia dan segala kemalangan kita, dengan hilangnya Eden," sampai kepada catatan tentang orang yang menjual Tuhan yang mulia seharga tiga puluh keping perak, riwayat hidup tokoh dalam Alkitab banyak sekali contohnya di sini, dibuat sebagai rambu-rambu amaran pada jalan kehidupan. Elia
Oleh satu kegagalan dalam imannya, Elia
memperpendek pekerjaan hidupnya. Berat sekali beban yang dipikulnya demi bangsa Israel; dengan setia ia memberikan amaran atas penyembahan berhala nasional, dan alangkah dalam rasa kekesunyiannya selama tiga tahun setengah masa kelaparan, ketika ia menunggu dan menantikan adanya tanda pertobatan • Ia berdiri sendiri untuk Allah di atas gunung Karmel. Melalui kuasa iman, penyembahan berhala dimusnahkan, dan hujan berkat menjadi saksi yang menunggu curahan berkat ke atas bangsa Israel. • Tetapi Allah mengetahui pelayanan ikhlas hamba-Nya itu. Elia tidak akan binasa dalam keputusasaan dan kesepian di padang gurun. Ia tidak akan turun ke kubur, melainkan akan naik bersama malaikat- malainat Allah ke hadirat kemuliaan-Nya. Catatan hidup ini memaklumkan apa yang setiap manusia akan pahami kemudian, bahwa dosa hanya mempermalukan dan merugikan; bahwa ketidakpercayaan berarti kegagalan; tetapi rahmat Allah menjangkau jauh ke bawah; bahwasanya iman mengangkat jiwa yang bertobat untuk ikut serta dalam pengangkatan menjadi anak- anak Allah. • Semua orang dalam dunia ini yang memberikan pelayanan sejati kepada Allah atau manusia menerima pelatihan persiapan dalam sekolah penderitaan. • Semakin berat kepercayaan dan semakin tinggi pelayanan, semakin ketat ujiannya dan semakin berat disiplinnya. Ujian Ayub • Sejarah Ayub • Mula-mula sekali dalam sejarah dunia telah diberikan catatan kehidupan tentang satu orang atas siapa peperangan dengan Setan meraih kemenangan. • Tentang Ayub, bapa dari tanah Us, kesaksian Penyelidik hati ialah "Tiada seorangpun di bumi seperti dia yang demikian saleh dan jujur yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." • Setelah diizinkan, Setan menyapu bersih semua milik Ayub kawanan domba dan ternak, hamba lelaki dan perempuan, anak- anak laki-laki dan perempuan; dan "ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kaki sampai ke batu kepalanya" • Tampak seperti ditinggalkan oleh sorga dan bumi, namun tetap memegang teguh imannya pada Allah dan kesadarannya terhadap kejujuran, dalam kesengsaraan dan kebingungan ia berseru: Ayub 10:1, 14:13 "Aku telah bosan hidup.” "Ah, kiranya Engkau menyembunyikan aku di dalam dunia orang mati melindungi aku, sampai murka-Mu surut, Dan menetapkan waktu bagiku, kemudian mengingat aku pula!" • Sesuai dengan imannya, begitulah hal itu bagi Ayub. "Seandainya Ia menguji aku," katanya, "aku akan timbul seperti emas" (Ayub 23:10). Begitulah yang terjadi. Dengan kesabarannya yang alot, ia mempertahankan tabiatnya sendiri, dan begitulah tabiat Oknum yang diwakili- Nya. Dan "Tuhan memulihkan keadaan Ayub.... dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu..... Tuhan memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu" (Ayub 42:10-12). Terimakasih’…..