Anda di halaman 1dari 11

BAB 11

PELAJARAN
HIDUP
“Bercakaplah kepada bumi dan ia akan mengajarkan kamu.”

By:Nengchy Sabattine Panjaitan (1943002)


 Guru Agung itu membawa para
pendengarnya untuk
berhubungan dengan alam,
supaya kita dapat mendengar
suara yang berbicara pada semua
benda yang diciptakan; dan
bilamana hati kita menjadi
lembut dan pikiran kita mau
menerima, Tuhan menolong kita
untuk menafsirkan pengajaran
rohani mengenai pemandangan
ke atas mana mata kita tertuju.
 Perumpamaan-perumpamaan sebagai sarana yang olehnya Ia
suka mengajarkan pelajaran-pelajaran tentang kebenaran,
menunjukkan betapa terbuka rohNya pada pengaruh-pengaruh
alam dan bagaimana Ia senang menghimpun pengajaran rohani
dari lingkungan kehidupan sehari-hari.
 Kristus menggambarkan kebenaran yang kekal
seperti Burung di udara, bunga bakung di padang,
penabur dan benih, gembala dan domba.Ia juga
menarik gambaran dari peristiwa-peristiwa dalam
kehidupan, bukti pengalaman yang lumrah bagi
para pendengarNya—ragi harta yang tersembunyi,
mutiara, jala ikan, mata uang yang hilang, anak
yang terhilang, rumah di atas batu dan pasir.
 Orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit juga dan orang yang menabur
banyak akan menuai banyak juga” (2 Korintus 9:6)
 Tuhan mengatakan, Berbahagialah kamu yang boleh menabur di segala tempat
di mana terdapat air” (Yesaya 32:20). Menabur dekat air yang banyak berarti
memberi di mana saja pertolongan kita diperlukan. Ini tidak akan
menyebabkan kemiskinan. “Orang yang menabur banyak akan menuai banyak
juga.” Dengan menaburkannya si penabur melipatgandakan benihnya.
 Demikianlah dengan memberi kita menambah berkat-berkat kita. Janji Allah
memastikan kecukupan, agar kita bisa terus memberi.
 Benih itu mengandung dalam dirinya suatu prinsip yang menghidupkan, namun
jika dibiarkan sendirian, benih itu tidak mempunyai kuasa untuk bertumbuh.
Manusia mempunyai bagiannya untuk bertindak dalam meningkatkan
pertumbuhan benih gandum; tetapi ada suatu hal yang di luar itu ia tak dapat
menyelesaikan apa-apa. Ia harus bergantung atas Orang yang menghubungkan
penaburan dan penyabitan itu oleh rantai yang ajaib kemahakuasaan-Nya sendiri.
 “Benih itu ialah firman Allah.” “Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-
tumbuhan dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan demikianlah
Tuhan Allah akan menumbuhkan kebenaran” (Lukas 8:11; Yesaya 61:11).
Sebagaimana dalam penaburan alamiah, demikian pula dalam penaburan rohani;
kuasa yang dengan sendirinya dapat menghasilkan kehidupan berasal dari Allah.
 Orang-orangtua dan guru-guru harus bertujuan demikian untuk menanamkan
kecenderungan orang-orang muda sehingga pada setiap tingkat kehidupan dapat
melukiskan keindahan yang cocok dengan masa itu, bertumbuh secara alami,
sama seperti tanaman di kebun.
 Dalam pelajaran-pelajaran-Nya ada
sesuatu untuk menarik setiap
pikiran, untuk mengimbau setiap
hari. Dengan demikian tugas sehari-
hari, gantinya hanya kerja
bantingtulang, dan kehilangan
pikiran-pikiran tinggi, diterangi dan
diangkat oleh pengingat-pengingat
tetap terhadap perkaraperkara
rohani dan yang tidakkelihatan.
 Begitulah kita harus mengajar. Biarlah anak-anak belajar
melihat di alam suatu ungkapan tentang kasih dan hikmat
Allah; biarlah pemikiran tentang Dia dihubungkan dengan
burung dan bunga serta pohon; biarlah semua perkara yang
kelihatan bagi mereka menjadi penafsir perkara yang tidak
kelihatan dan semua peristiwa kehidupan menjadi sarana
pengajaran ilahi.
 Sementara kita belajar demikian untuk mempelajari
pelajaran pada segala sesuatu yang diciptakan, dan pada
seluruh pengalaman hidup, tunjukkan bahwa hukum-
hukum sama memerintah bendabenda alam dan peristiwa-
peristiwa kehidupanlah yang harus mengendalikan kita;
bahwa itu semuanya diberikan demi kebaikan kita, dan
bahwa hanya dalam penurutan kepada hukum-hukum itu
saja kita dapat memperoleh kebahagiaan dan keberhasilan
yang sesungguhnya.
 Segala sesuatu baik di surga maupun di bumi menyatakan bahwa
hukum kehidupan yang besar itu adalah hukum pelayanan. Bapa
semawi bekerja melayani kehidupan semua perkara yang hidup.
Kristus datang ke bumi “sebagai Pelayan” (Lukas 22:27). Malaikat-
malaikat adalah “roh-roh yang melayani, yang diutus untuk
melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan” (Ibrani
1:14). Hukum pelayanan yang sama tertulis di atas segenap alam.
Burung-burung di udara, binatang-binatang di ladang, pohon-pohon
di hutan, daundaunan, rumput-rumput dan bunga-bunga, matahari
di langit dan bintang-bintang yang terang—semuanya mempunyai
pekerjaannya. Danau dan samudera, sungai dan mata air masing-
masing menerima untuk memberi.
SELESA
I

Anda mungkin juga menyukai