Anda di halaman 1dari 6

Nama : Gabriel Batistuta Sinaga

Nim : 200201061

M.K : Mikro Sermon

Grup : Teo/VI C

D. Pengampu : Meditatio Situmorang,M.Th

KERANGKA SERMON EVANGELIUM MINGGU, 24 SEPTEMBER 2023

Minggu XVI Setelah Trinitatis ( “ TUHAN MEMULIHKAN KEHIDUPAN UMATNYA “).

Ev. Kejadian 8 : 15 – 22 Ep. Filipi 1: 21 – 30

Pendahuluan :

Kitab kejadian menceritakan / mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal
mula umat Ibrani dan “perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur
lainnya”. Nama “ Kejadian” merupakan terjemahan judul ibrani itu kebahasa Yunani dan
berarti “asal mula,sumber,penciptaan atau awal dari segala sesuatu”.

Dalam nats ini membahas perjanjian Allah dengan Nuh atau lebih tepatnya membahas
tentang kejadian setelah menurunnya air bah/ di temukannya daratan oleh nuh setelah
turunnya Air bah. Lebih tepatnya, total lamanya nuh berada di dalam bahtera adalah 1
tahun lebih 10 hari dihitung dari tanggal masuk ( 17/2/600 ( umur Nuh saat banjir
datang ) s/d 27/2/601).

Nats ini juaga mengunggkapkan bahwa Tuhan berusaha dalam memulihkan segala
makhluk hidup dan takkan pernah untuak menurunkan air bah untuk yang kedua kalinya.

Pembahasan dan Relevansi :

Kejadian 8 : 15 - 19

“ 15. Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh. 16."Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-
sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri   anak-anakmu; 17.segala binatang yang
bersama-sama dengan engkau, segala yang hidup: burung-burung, hewan dan segala
binatang melata yang merayap di bumi, suruhlah keluar bersama-sama dengan engkau,
supaya semuanya itu berkeriapan di bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak
di bumi. 18.Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan
isteri  anak-anaknya. 19. Segala binatang liar, segala binatang melata dan segala burung,
semuanya yang bergerak di bumi, masing-masing menurut jenisnya, keluarlah juga dari
bahtera itu.

Dalam nats ini Tuhan berfirman kepada Nuh agar ia keluar dari bahtera beserta
keluarganya serta segala makhluk hidup yang berada dalam bahtera. Dan Tuhan berharap
segala makhluk hidup yang dikeluarkan dari bahtera oleh Nuh dapat berkembang biak dan
bertambah banyak.

Kesetiaan dan ketaatan Nuh itu teruji, ketika dia disuruh untuk membuat sebuah bahtera,
dia lakukan seperti yang di perintahkan Tuhan. Lalu hujan pun turun dengan lebatnya
selama 40 hari 40 malam. Selama 40 hari air itu menutupi semua permukaan bumi, 15
hasta diatas gunung yang paling tinggi, sehingga matilah semua yang hidup di permukaan
bumi, demikianlah Tuhan menghapuskan semua yang ada di atas permukaan bumi. Dan air
itu berkuasa diatas bumi selama 150 hari.

Lalu keluarlah mereka dari dalam bahtera itu. Keselamatan semua seisi bahtera itu adalah
cara Tuhan untuk menunjukkan kecintaan-Nya terhadap dunia dan seluruh isinya.
Keselamatan seisi bahtera itu adalah proses pemulihan seluruh ciptaan Tuhan.

Kejadian 8 : 20

“Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN;   dari segala binatang yang tidak haram  dan
dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia
mempersembahkan korban bakaran  di atas mezbah itu.”

Maksud dari nats ini Nuh merasa bersyukur dengan mendirikan mesbah bagi Tuhan dan
mempersembahkan segala binatang yang tidak haram dan segala burung yang tidak haram
( tidak haram = boleh dimakan ).

Kejadian 8 : 21 – 22

“ 21.Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum  itu, berfirmanlah TUHAN dalam


hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi i  ini lagi karena manusia, sekalipun yang
ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya  ,   dan Aku takkan membinasakan  lagi
segala yang hidup  seperti yang telah Kulakukan. 22. Selama bumi masih ada, takkan
berhenti-henti  musim menabur dan menuai,   dingin   dan panas, kemarau dan hujan, siang
dan malam."
Maksud dari nats ini ialah Ketika Tuhan mencium bau persembahan itu, berfirmanlah
TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun
yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan
lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. Ini adalah bukti “kasih Allah yang
Abadi, Dia telah berjanji dalam diri-Nya, sesungguhnya walaupun manusia penuh dengan
kejahatan Dia tidak akan mengulang memberikan hukuman yang sama. Ini adalah kabar
sukacita bagi dunia ini, Tuhan yang memegang kendali dunia berjanji akan memelihara
kehidupan semua ciptaan di dunia ini. Dan selagi dunia masih ada Tuhan yang mengatur
semua musim, dan pengaturan musim itu akan mewarnai perjalanan kehidupan manusia,
penyesuain hidup sesuai dengan musim adalah salah satu wujud ‘kasih Allah yang abadi,
sehingga manusia harus hidup sesuai dengan tuntutan musim. Dengan demikian maka
Allahlah yang menjadi juru mudi/pemulih kehidupan manusia, siapa yang tidak bisa
mengikuti perjalanan musiam maka dia sendirilah yang akan menanggung akibat
utamanya.

Penutup:

Air bah merupakan wujud kemarahan Tuhan pada manusia yang tidak taat kepada
perintah-Nya. Untuk itu marilah kita menghindari “dosa”.Peristiwa air bah adalah wujud
pemeliharaan Tuhan terhadap dunia yang di cintai-Nya, agar tidak lenyap di telan dosa.

Jika Allah memberikan hukuman kepada kita, bersyukurlah. Karena itu salah satu cara
Tuhan untuk mengasihi kita, agar semua sifat-sifat buruk kita di musnahkan dan akan di
tumbuhkan sikap yang baru yaitu ketaatan terhadap Tuhan. Kita harus berani mengatakan
bahwa “Dukaku tempat kudus-Mu”, tidak bisa di pungkiri justru dalam penderitaan kita
merasakan betapa indah persekutuan dengan Tuhan. Dalam penderitaan kita akan
merasakan “kasih” penyertaan Tuhan yang luar biasa.

Kita harus mengucap syukur kepada Tuhan yang telah menyelamatkan kita. Sudah
selayaknya kita memberikan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup yang berkenan
kepada Tuhan dalam kehidupan ini, hidup berlaku adil, mencintai kesetiaan dan rendah
hati di hadapan Tuhan , hasilkanlah buah sesuai dengan pertobatanmu

Walaupun Tuhan telah berjanji tidak akan mengutuk bumi ini, bukan berarti memberikan
kesempatan untuk hidup “sebebas-bebasnya” karena pada saatnya kita akan menghadapi
pengadilan/penghakiman yang terakhir.

Badai kehidupan boleh dahsyat, badai itu boleh mengombang-ambingkan bahtera


kehidupan, biarlah bahtera itu terbentur oleh benda-benda yang keras, tetapi orang yang
tinggal/hidup dalam bahtera itu selamat. Bahtera itu ibarat Yesus Krsitus, walaupun badai
kehidupan ini terlalu besar untuk dikendalikan, kita boleh saja di bola-bolakan oleh badai
kehidupan, walaupun Yesus mati disalibkan, namun orang yang hidup di dalam Yesus pasti
diselamatkan, jangalah keluar dari Yesus walaupun sejenak, sehingga kita mendapat
perlindungan yang sempurna.

Ep. Filipi 1: 21 – 30 ( HIdup dan Mati dalam Kristus )

Pendahuluan :

Paulus menulis surat ini ketika ia sedang berada dalam penjara. Dimana ia sendiri tidak
mengetahui keadaanya akan selamat atau mati dalam penjara . Tetapi Paulus tidak terlalu
memikirkan itu, justru ia menganggap itu adalah hal yang baik baginya. Paulus berubah
total setelah ia dijumpai Yesus dalam perjalanannya ke Damsyik. Sejak itu ia menjadi
pengikut Yesus yang sangat giat memberitakan Injil sekalipun ia harus menghadapi banyak
penolakan dan bahaya yang mengakibatkan Paulus pernah disiksa, dipenjara, diadu dengan
binatang buas, sakit dan sebagainya. Paulus tidak pernah mundur, karena baginya hidup
adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

Prinsip kehidupan orang percaya adalah berpusat kepada Kristus, namun kehidupan
manusia saat ini sangat banyak ditemukan kegagalan manusia untuk hidup berporos
kepada Yesus Kristus. Hal ini sering kali terjadi akibat masalah-masalah yang dihadapi oleh
manusia mengenai konteks kehidupan orang percaya yang menimbulkan permasalahan
dalam menjaga kesatuan.

Melalui teks Filipi 1:21-30 menekankan prinsip orang percaya atau orang yang selalu
berpegang/sejalan dengan Injil Kristus, memberikan aplikasi agar orang percaya hidup
dalam kesatuan, tidak takut akan ancaman musuh dan siap menderita untuk Kristus.

Pembahasan dan Relevansi :

Dapat disimpulkan Paulus dalam ayat ke- 21 memiliki pandangan yang benar karena dia
meyakini bahwa apapun hasil akhir dari setiap masalah yang dia hadapi entah ia akan
dibebaskan ataupun dihukum mati dia tidak akan malu dan akan menyerahkan seluruh
hidupnya untuk memuliakan Kristus. Pandangan yang benar akan menghasilkan sikap yang
benar . Ungkapan hidup adalah kristus, terdengar cukup mengagetkan. Paulus sedang
membandingkan kehidupan dan kematian, dia akan menggunakan dua kata yang
bertentangan untuk menerangkan keduanya, misalnya “hidup adalah kerugian, mati adalah
keuntungan” Paulus menggunakan dua kata yang sama-sama positif: kristus dan
keuntungan . bagi Paulus Kehidupan tidak selalu baik, begitu pula kematian tidak terlalu
buruk. Baginya yang penting adalah bagaimana kita mengarahkan kehidupan dan kematian
kearah kemuliaan Kristus.
Memahami ketegangan yang benar dalam ayat 22-24 membicarakan tentang kehidupan
yang memberi buah untuk orang lain (juga ayat 25). Pada akhirnya kehidupan seperti ini
akan menambah kemegahan dalam Kristus (ayat 26).

Kehidupan bagi Kristus tidak pernah pasif maupun isolatif . Karena orang yang hidup bagi
Kristus akan selalu mengerjakan hal-hal yang menghasilkan buah dan hidup juga bagi
orang lain . Buah yang dimaksud oleh Paulus dalam bagian ini berkaitan dengan
pertumbuhan rohani orang lain. Dia ingin melibatkan diri untuk mendatangkan hal-hal
baik untuk jemaat di Filipi.Jadi, hidup bagi Kristus bukanlah mengsingkan diri dari orang
lain. Berbuah berarti menjadi saluran berkah.

Memiliki pandangan yang benar bukan berarti mudah untuk menentukan pilihan. Jika
pilihannya antara baik dan buruk mungkin mudah untuk dilakukan . tetapi jika pilihannya
sama-sama baik seperti dalam kasus Paulus ini maka akan sangat sulit untuk
menentukannya (baginya kematian maupun kehidupan merupakan pilihan yang baik).

Hidup dalam kesatuan ayat 27 : Istilah ‘satu roh’dan ‘sehati jiwa’ menunjukkan sebuah
kesatuan yang terjadi didalam internal persekutuan yang disatukan oleh kesatuan rohani
didalam iman kepada Yesus kristus. Paulus menekankan pentingnya persatuan di dalan
persekutuan. Karena kesatuan merupakan refleksi sebuah integritas sehingga tidak hanya
Nampak dari luar tetapi juga didalam hati setiap anggota persekutuan. Hidup sejalan
dengan Injil Kristus harus diterapkan untuk menjaga kesatuan persekutuan. Dimana, tidak
hanya terjadi dalam ibadah lahiriah tetapi juga dibangun dalam kesatuan roh. Sehingga
integritas dalam persekutuan dapat tercapai.

Hidup dengan berani dadam menghadapi lawan ayat 28 : kata lawan merujuk pada orang-
orang yang memusuhi dan menentang Kristus. Ungkapan tiada digentarkan merujuk pada
sebuah tindakan agar jangan takut, terheran maupun terkejut. Paulus mengingatkan jemaat
agar jangan takut, heran,dan terkejut kepada orang yang memusuhi dan menentang
Kristus (perbandingkan Yoh. 15 : 18-19). Hidup sejalan dengan Injil Kristus ditunjukkan
dengan tidak gentar kepada lawan. Dan hendak menyadari bahwa kehidupan kepada
Kristus merupakan sebuah peperangan secara rohani. Injil bisa dijadikan sebagai senjata
yang wajib dibawa dan digunakan oleh jemaat Kristus dalam bertahan dari seranagn iman.

Menderita Untuk Kristus ayat 29-30: Paulus mengatakan bahwa jika menjadi orang Kristen
tidak hanya percaya kepada Yesus Kristus, tetapi juga harus siap sedia menanggung
penderitaan kerena iman. Kata ‘dikaruniakan’ menunjuk bahwa Allah aktif dan secara
sempurna memberikan iman kepada kristus dan memberikan kesiapan dalam menghadapi
penderitaan. Sedangkan untuk kata ‘menderita’ menunjuk kepada penderitaan yang benar-
benar dialami yang bisa mendatangkan kematian. Paulus menuliskan perkataan ayat 29-30
bukan hanya dengan tinta,tetapi ia menuliskan sesuai dengan apa yang telah ia
alami/hadapidan alami ketikan menjadi orang yang percaya kepada Kristus. Hidup sejalan
dengan Tuhan ditujukan untuk siap menderita. Penderitaan tidak bisa dinilai dinilai dari
kerugian pribadi. Melainkan hendaklah dinilai bagi Kristus.Penderitaan bukanlah hal yang
perlu ditakutkan jika kita bukan menderita bukan kerena dosa, tetapi karena
memberitakan Kristus,Karena itu adalah sebuah kasih karunia.

Kesimpulan : Hidup sejalan dengan Injil Kristus adalah hidup yang sesuai dan patut
berdasarkan injil Kristus Kehidupan yang sejalan bagi injil Kristus merupakan prinsip yang
masih relevan hingga saat ini secara khusus bagi orang-orang yang percaya kepada
Kristus.

Hubungan antara Ev.(Kejadian 8 : 15 – 22) dan Ep. (Filipi 1: 21 – 30) menggambarkan


tentang kesetiaan ataupun kepercayaan antara Nuh maupun Paulus sangat besar kepada
Allah dimana mereka selalu hidup sesuai/sejalan dengan Firman tuhan walaupun
dipandangan orang lain tindakan mereka merupakan tindakan yang salah/sia-sia. Walupun
menurut mereka dalam melakukan Firman tuhan akan mendatangkan penderitaan mereka
tetap menjalankannya ( melakukan perintah Tuhan ). Hal itu karena mereka ingin menjadi
saluran berkah bagi setiap umat Tuhan. Tuhan ingin menjadikan mereka menjadi saluran
berkah bagi umatnya agar umatnya hidup sejalan dengan Injil Kristus dan selalu percaya
akan semua perintah-Nya walaupun menurut kita merupakan sebuah penderitaan.

Pertanyaan ;

 Apa yang dimaksud oleh nuh tentang segala binatang yang tidak haram?
 Apakah ancaman dari pemikiran yang bukan Kristen masih mengancam iman?

Anda mungkin juga menyukai