Anda di halaman 1dari 15

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN

KERANGKA KONSEPTUAL

A. Tinjauan Pustaka

Landasan teoritis merupakan bahan acuan atau pedoman dalam

menyelesaikan masalah atau suatu penelitian, dimana peneliti membuat suatu

landasan teoritis berdasarkan analisis kepustakaan yang berhubungan (relevan)

dengan pokok permasalahan yang akan di teliti .Landasan teoritis adalah deskripsi

dari hasil suatu studi kepustakaan yang berhubungan (relevan) serta mendukung

pokok bahasan yang hendak diteliti. hal ini sependapat dengan Sugiyono (2012:47)

yang mengemukakan bahwa:

“Dalam penelitian kualitatif, karena permasalahan yang


dibawa oleh penulis masih bersifat sementara, maka teori yang
digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif
juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah
penulis memasuki lapangan atau konteks sosial”.
Dalam penelitian ini peneliti membuat landasan analisis kepustakaan

yang berhubungan dengan masalah pokok yang akan diteliti. Landasan teoritis ini

diharapkan mampu menjadi landasan maupun pedoman dalam penyelesaian

masalah-masalah yang ditimbulkan dalam penelitian ini dan dapat mendukung

pemikiran peneliti serta fakta-fakta yang ada sehingga penelitian ini dapat

menghasilkan suatu kesimpulan pada tujuan yang telah dicapai.

9
10

1. Teori Teknik Permainan

Teknik adalah cara-cara yang digeneralisasikan dengan baik agar dapat

diterima atau digunakan secara sama dalam satu bidang disiplin dan praktek.

Teknik membutuhkan penerapan disiplin praktek yang tinggi sehingga apa yang

diinginkan dalam suatu bidang akan tercapai tujuan nya dengan memberi dampak

yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Ali (2001:63) yang

mengatakan bahwa :

“Teknik adalah cara atau metode untuk membuat sesuatu yang


bersumber dalam kreativitas diri seorang. Teknik dapat dikatakan
upaya seseorang untuk membuat sesuatu apa yang ingin disampaikan
kepada orang lain melalui kreasi dari diri sendiri”.

Istilah permainan berasal dari kata dasar “main” yang mendapat imbuhan

“per-an”. Permainan merupakan sesuatu yang digunakan untuk bermain, barang

atau sesuatu yang dipermainkan”. Dari kata dasar main, melakukan permainan

untuk menyenangkan hati dan menggunakan alat atau tidak.Berdasarkan dengan

pendapat diatas dapat diambil kesimpulan, teknik permainan adalah cara atau

metode yang digunakan untuk melakukan tindakan bermain baik menggunakan

alat atau tidak, yang bersumber dari kreativitas diri.

Dalam bidang instrumen tiup membutuhkan suatu kreativitas diri melalui

pengusaan teknik permainan agar lagu yang dinyanyikan menghasilkan bunyi atau

nada yang indah didengar.Teknik yang paling berperan dalam memainkan

saxophone adalah teknik tiupan atau pernafasan. Teknik tiupan adalah cara

memproduksi bunyi yang baik dan benar, sehingga bunyi yang keluar terdengar

jelas, indah, merdu dan nyaring. Teknik dasar untuk bermain saxophone
11

dipengaruhi oleh posisi badan, baik itu meniup pada saat posisi duduk ataupun

posisi berdiri. Pada saat posisi berdiri, posisi badan harus rileks,tidak terlalu tegap

( sedikit agak menunduk) hal ini dilakukan agar penjariannya tidak terlalu kaku.

Selain itu kaki dibuka selebar bahu, posisi saxophone berada agak disebelah

kanan pemain.Pada saat meniup saxophone disarankan agar badan pemain supaya

tetap rileks, namun yang lebih penting adalah diupayakan agar perut tidak

berlipat, karena pada saat meniup saxophone memang menggunakan pernapasan

diafragma, dimana diafragma tersebut berada pada pertengahan antara perut

dengan rongga dada.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat beberapa teknik permainan saxophone

pada keterangan berikut :

a. Embouchure

Kata embouchure berasal dari bahasa Perancis yang artinya “mulut

sungai”.Di dalam teknik bermain saxophone, embouchure menggambarkan

formasi antara bibir, gigi, rahang, dan otot-otot di sekitar mulut ketika udara

ditiupkan melalui mouthpiece.Secara alamiah, embouchure berakibat pada

upaya untuk menghasilkan tone yang baik dan kemampuan untuk

mengendalikan saxophone dengan baik.

b. Tongue atau Tonguing (teknik lidah)

Teknik lidah (tongue;tonguing) merupakan salah satu teknik dasar yang

juga penting dalam memainkan saxophone. Lidah digunakan untuk

memberikan attack atau aksen ketika mulai mengeluarkan udara melalui

mouthpiece. Terdapat berbagai macam variasi tonguing, namun pada


12

umumnya teknik menggunakan tonguing adalah dengan menyentuhkan ujung

lidah dengan ujung reed, sembari mengucapkan ”dah” ketika ujung lidah

menyentuh ujung reed.

c. Breathing (pernapasan)

Memainkan woodwind instrumen seperti saxophone adalah sama seperti

melakukan olah raga, kita harus sering berlatih agar kemampuan memainkan

wind istrument semakin baik sejalan dengan semakin baiknya kondisi tubuh

kita. Latihan pernapasan harus menjadi bagian latihan rutin kita agar

kemampuan untuk menguasai instrumen bertambah pula.Dalam memperoleh

bunyi yang baik dan mengendalikan saxophone dengan benar, maka kita

perlu belajar membagi dua ruang di paru-paru kita. Kedua ruang tersebut

adalah ruang dada (chest chamber) dan ruang abdominal (abdominal

chamber).Untuk melatih pernapasan yang menggunakan diafragma, pertama-

tama kita harus belajar bernapas menggunakan bagian paling bawah dari

perut untuk mendapatkan kapasitas udara yang cukup, bertenaga dan

memiliki daya tahan untuk mengontrol alat tiup.

d. Teknik Penjarian Pada Saxophone

Untuk teknik pernjarian saxophone, semua jari berfungsi.Walaupun

semuanya berfungsi, namun hanya 9 jari yang berfungsi untuk mempengaruhi

produksi bunyi, sedangkan satu jari lainya adalah sebagai penahan atau

penyangga saxophone saat dimainkan. Untuk posisi jari kiri berada di atas ,

sedangkan jari kanan berada di bawah.


13

2. Instumen Musik Saxophone

Saxophone merupakan instrumen atau alat musik tiup, dibuat dari logam,

berbentuk lengkung seperti pipa cangklong, dilengkapi dengan lubang dan

tomboljari”. Saxophone merupakan instrumen musik jenis aerophone, artinya

instrument yang memiliki sumber bunyi yang berdasarkan udara yang bergetar.

Saxophone dimainkan menggunakan single-reed seperti klarinet. Saxophone

umumnya dihubungkan dengan musik pop, musik band dan musik jazz, tapi

awalnya dimainkan sebagai instrumen orkestra dan band militer. Saxophone

diciptakan oleh ahli pembuat alat musik dan sekaligus musisi yang berkebangsaan

Belgia yang bernama Adolphe Sax (Antoine Joseph), pada tahun 1841.Walaupun

saxophone telah diciptakan pada tahun 1841, namun sering sekali orang

menganggap bahwa kelahiran instrumen saxophone itu pada tahun 1846, dimana

pada tahun tersebut, hak cipta saxophone baru dipatenkan. Hak paten sax tentang

saxophone mencakup dua jenis yaitu : saxophone untuk orkestra ( in C dan in F )

dan in saxophone untuk band ( inBb dan Eb).

Instrumen ini tergolong dalam woodwind instrument dan terbuat dari

logam. Badan dari saxophone dapat terlihat jelas berbentuk kerucut, bahannya

terbuat dari metal yang tipis. Untuk mendapatkan nada-nadanya, sepanjang tabung

dibuat 18-20 lubang katup atau lubang nada dengan garis tengah yang semakin

besar menyesuaikan bentuk tabungnya.Pada bagian yang lebih dekat dengan

mouthpiece terdapat lubang katup kecil yang gunanya untuk memainkan nada-

nada oktaf tinggi.


14

Fauzan Halim, Anton Kustilo (2019) dalam jurnal Laga-Laga, Vol.5 , No.

2, menjelaskan “Jenis saxophone dari ukuran yang paling besar ke ukuran yang

paling kecil, yaitu contrabass saxophone in Bb, baritone saxophone in Eb, tenor

saxophone in Bb, alto saxophone in Eb, soprano saxophone in Bb dan yang paling

kecil adalah sopranino saxophone in Eb. Saxophone yang umum digunakan saat

ini adalah tenor, alto dan soprano saxophone. “

Gambar 2.1.Jenis-jenis Saxophone


(Sumber :www.jmichael.jp/saxophone_manual.pdf)
15

3. Teori Scale

Menurut Pono Banoe (2003:278) Scale adalah “ragam jajaran tangga nada”.

Tangga nada asli dapat dikenal dari nada dasarnya. Scale diukur dari standart

jajaran diatonik natural. Dalam teori musik barat, scale yang didalamnya terdapat

butiran modes (dari modus Latin, "ukuran, standar, cara, cara, ukuran, batas

kuantitas, metode") Modes yang berarti ("cara, lagu, ukuran, ukuran karena, ritme,

melodi") bisa merujuk ke: Mode (musik), Dalam teori musik Barat,modes (dari

modus Latin, "ukuran, standar, cara, cara, ukuran, batas kuantitas, metode")

umumnya mengacu pada jenis skala (tangga nada), ditambah dengan mengatur

perilaku melodi khas.Penggunaan ini, masih yang paling umum dalam beberapa

tahun terakhir, mencerminkan tradisi datang ke Abad Pertengahan, dirinya

terinspirasi oleh teori musik Yunani kuno,

Pada awal abad ke-19, kata "mode" telah diambil pada arti tambahan,

mengacu pada perbedaan antara besar dan kecil, kunci (key musik), ditetapkan

sebagai "modus utama" (tangga nada mayor) dan "modus minor" (tangga nada

minor). Pada saat yang sama, komposer mulai memahami "modalitas" sebagai

sesuatu di luar sistem / mayor minor yang dapat digunakan untuk membangkitkan

perasaan keagamaan atau untuk menyarankan musik rakyat.

Awal Yunani kuno risalah tentang musik tidak menggunakan istilah

"mode" (yang berasal dari bahasa Latin), tetapi menggunakan Diatonik yang

berasal dari bahasa Yunani, diatonikos, yang artinya merenggangkan. Umumnya

digunakan untuk, menyebut tangga nada mayor dan minor saja (skala). Seperti

halnya musik Yunani kuno, musik Gregorian juga berdasarkan pada 4 nada atau
16

tetrachord, yaitu D – E – F dan G. Di atas nada tersebut disusun tangga nada

gregorian otentik, dengan 4 nada tersebut sebagai nada finalis (nada penutup) atau

nada dasar. Dari sini terbentuklah 4 tangga nada atau sistem modalitas Gregorian

yang terdiri masing-masing dari 2 jenis, yaitu Otentik dan Plagal. Plagal berasal

dari kata Yunani, yaitu plagios yang artinya miring atau dalam hal ini sebagai

pembantu atau bersifat sekunder. Sehingga secara keseluruhan terdapat 8 tangga

nada musik Gregorian yaitu : Dorian, Hypodorian, Phrygia, Hypophrygian,

Lydian, Hipolydian, Mixolydian, Hypomixolydian.

4. Teori Lick

Dalam sebuah genre musik populer seperti halnya musik blues, jazz , atau

rock, lick merupakan pola atau frase yang terdiri dari serangkaian nada pendek

yang digunakan dalam baris dan iringan solo dan melodi. Menurut Arnie Berle

(1994 : 4) menjelaskan bahwa “lick adalah pragmen melodi pendek berdasarkan

jenis akor tertentu seperti mayor, minor, atau dominan”. Lick pada sebuah band

jazz , umumnya dilakukan pada bagian atau part solo improvisasi, baik selama

chorus solo yang diiringi atau selama jeda solo tanpa pendamping atau tunggal.

Lick jazz biasanya merupakan frasa pendek orisinal yang dapat diubah sehingga

dapat digunakan pada progresi harmonik lagu yang berubah.

5. Musik Instrumental

Kata musik berasal dari sebutan untuk dewi-dewi dalam mitologi Yunani

Kuno, Muse, yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seni dan ilmu

pengetahuan.Kata musik dapat didefinisikan sebagai seni mengorganisasi

kumpulan nada-nada menjadi suatu bunyi yang mempunyai arti.Miller (1958:4)


17

mengemukakan bahwa, “Music is a succession of tones arranged in a specific

rhythm.” Yang artinya menyatakan bahwa musik adalah rangkaian dari nada-nada

yang disusun dalam ritme yang spesifik.Dari definisi tersebut maka dapat diambil

kesimpulan bahwa musik adalah suatu kumpulan atau gabungan dari beberapa

rangkaian suara yang dikombinasikan dan disusun secara spesifik. Musik itu

sendiri memiliki peranan yang sangat penting di dalam kehidupan sehari-hari,

yakni digunakan sebagai komunikasi, hiburan, dan lainnya.Banyak orang yang

menyatakan musik merupakan bagian dari hidup mereka, mereka hidup dan

bekerja untuk musik, dan mengganggap bahwa musik adalah suatu kebutuhan

pokok mereka dan mereka tidak dapat hidup tanpa musik.

Musik Instrumental adalah lagu yang dibawakandengan memakai alat-alat

musikdan tidak dinyanyikanvokal”. Dari definisi tersebut maka dapat diambil

kesimpulan bahwa musikinstrumental adalah suatu komposisi atau rekaman musik

tanpa lirik atau musik vokal dalam bentuk apapun.Semua musik dihasilkan

melalui alat musik. Secara spesifik, istilah ini digunakan merujuk pada musik

populer, seperti beberapa genre musik yang menggunakan sedikit unsur suara

manusia, seperti jazz, musik elektronik, dan sejumlah besar musik klasik

Eropa.Salah satu yang digemari penikmat musik instrumental contohnya musik

instrumental saksofon sebagai pembawa melodinya.


18

6. Gerald Albright

Lahir dan dibesarkan di Los Angeles, Albright sudah menjadi pemain

saksofon ulung pada saat dia mendaftar di Universitas Redlands, tetapi dia beralih

ke bass setelah dia melihat Louis Johnson di konser. Beberapa bulan setelah lulus

kuliah, ia bergabung dengan pianis jazz / penyanyi R&B Patrice Rushen, yang

sedang dalam proses membentuk bandnya sendiri. Kemudian, ketika sang bassis

pergi di tengah tur, Albright menggantikannya dan menyelesaikan tur dengan

gitar bass. Memainkan saksofon dan bass, dia menjadi musisi sesi dan tur yang

sempurna di tahun 80-an, bekerja dengan semua orang dari Anita Baker, Ray

Parker, Jr., Atlantic Starr, The Temptations dan Maurice White hingga Les

McCann, Teena Marie, the Winans dan Whitney Houston.

Gambar 2.1. Gerald Albright


(Sumber :www.G-Albight.com)
19

Meluncurkan karir solonya sejak awal dari apa yang menjadi format jazz

yang mulus, dengan Just Between Us pada tahun 1987 dan telah menjadi bagian

inti dari genre tersebut dengan album-album yang memuncaki tangga lagu, hit

radio yang tak terhitung jumlahnya dan sebagai anggota dari banyak tur bintang,

termasuk Guitars & Saxes dan Groovin 'For Grover. Pada akhir 90-an, ia menjadi

vokalis sebuah band besar dan melakukan tur dengan bintang pop Phil Collins dan

melakukan rekaman ganda dengan vokalis hebat Will Downing

berjudul Pleasures of the Night . 

Dua album solo terakhir nominasi Grammy Pushing The Envelope (2010)

dan Slam Dunk (2014), ia menikmati kolaborasi hit dengan dua hit besar

- 24/7 dengan gitaris Norman Brown dan Summer Horns oleh Dave Koz and

Friends (termasuk Mindi Abair dan Richard Elliot), yang juga dinominasikan

untuk Grammy untuk Album Instrumental Pop Terbaik. Dia melakukan tur

dengan Brown dan Summer Horns, dan terakhir melakukan tur dengan penyanyi

dan gitaris gospel / jazz Afrika Selatan Jonathan Butler. Album Albright lainnya

yang judulnya secara sempurna mencerminkan aliran mereka

termasuk Smooth (1994), Groovology (2002), Kickin 'It Up (2004) dan Sax for

Stax (2008).

Muse musik Albright telah membawanya ke begitu banyak tempat

menarik di sepanjang spektrum R & B / jazz urban kontemporer, dia dengan

senang hati menentang kategorisasi yang mudah.

“Dari atas ke bawah,” Albright berkata, “Baik dalam konser, mendengarkan

musik saya melalui radio atau pemutar CD, saya selalu ingin pendengar saya
20

dibawa dalam perjalanan musik dengan tekstur, ritme, progresi akor, dan suasana

hati yang berbeda. “Saya ingin orang-orang tahu di mana saya pernah dan ke

mana saya pergi, dan membiarkan mereka mendengar bahwa saya berada di

tempat yang sangat baik dalam hidup saya." Gerald Albright.

B. Penelitian Yang Relevan

Sebagai pendukung data yang ditemukan dilapangan, maka peneliti

menggunakan penelitian yang relevan sebagai data penguat dari berbagai sumber

tulisan seperti skripsi, jurnal, dan dokumen yang berhubungan dengan subjek

penelitian.

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:

a. Epalinda Parapat (2014) yang berjudul “Kajian Teknik Feel Swing

Dalam Instrumen Saxophone Pada Lagu Ornithology Oleh Charlie

Parker”. Tulisan ini sangat bermanfaat bagi penulis yang menjelaskan

saxophone juga dapat meningkatkan kemampuan dalam menggunakan

teknik-teknik saxophone yang benar.

b. Maryono Bakara (2014) dengan skripsinya yang berjudul “Kontribusi

Alat Musik Saxophone Pada Combo Band Dalam Mengiringi Ibadah

Di HKBP Tegal Rejo Ressort Medan Aceh”.. Tulisan ini sangat

bermanfaat bagi penulis karena dijelaskan bahwa kemampuan

saxophone sangan bergantung pada penguasaan teknik pernafasanyang

baik.

c. Desman Ferinata Ambarita (2014) dengan judul Skripsi “Teknik

Permainan Saxophone Pada Lagu Together Again Oleh Dave


21

Koz”.Tulisan ini sangat bermanfaat bagi penulis, dimana dalam

memainkan lagu dan bagaimana interpretasi saxophone yang baik.

d. Fauzan Halim dan Anton Kustilo (2019) “Pertunjukan Solis

Saxophone Dalam Karya Quartet In D Major K. 285, Joget Hitam

Manis, Four And Cinema Paradiso”. Jurnal membantu peneliti dalam

mendeskripsikan jenis-jenis instumen musik Saxophone.

e. Yudhis Chitra (2017) “Analisis Melodi Lagu Donna Lee Karya

Charlie Parker Pada Instrumen Alto Saxophone”. Jurnal ini sangat

bermanfaat dalam menjelaskan jalannya penelitian dengan

menggunakan metode kualitatif.

f. Garin Ria Sukmawati (2016) Jurnal “Ekspresi Musikal: Kajian

Tentang Karateristik Permainan Musik Saxophone Kaori Kobayashi”.

Jurnal ini menyuguhkan pemahaman terhadap ekspresi musikal secara

deskriptif.

g. Fadil Praska Maulana (2020) “Interpretasi Dan Teknik Permainan

Saxophone Pada Lagu Aria Karya Eugene Bozza” Jurnal ini

membantu peneliti untuk mendeskripsikan musik secara luas.

h. Filemon Alfian Kristandy (2017) “Analisis Pendekatan Improvisasi

Saksofon Alto Lagu Groovology Karya Gerald Albright”.Jurnal ini

memberikan informasi kepada peneliti tentang pemahaman

berimpovisasi.
22

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan penjabaran kesimpulan dari semua

kerangka teori yang telah dibahas di landasan teoritis. Sehingga topik penelitian

yang akan diangkat menjadi terarah dan dapat dipahami tujuannya. Konsep adalah

ide atau pengertian dari peristiwa yang nyata.Konsep dapat membatasi dan

mengarahkan perhatian penulis pada topik yang telah ditentukan.Sebuah istilah

dapat ditemukan dalam buku-buku skripsi, majalah dan artikel.Selain itu juga

dapat ditemukan dari pendapat seseorang ataupun penulis itu sendiri.Pengertian

konsep dapat ditemukan dalam kamus dengan bahasa dan pengertian yang

sederhana.
23

Adapun Kerangka Konseptual dalam penelitian ini sebagai berikut:


ANALISIS TEKNIK PERMAINAN SAXOPHONE GERALD ALBRIGHT
PADA LAGU SO AMAZING

Bagaimana Teknik Bagaimana Lick Bagaimana Scale


Permainan ? Yang Menjadi Yang Digunakan ?
Karakteristik ?

Teori Teori Teori

Ali ARNIE BERLE PONO BANOE

“Teknik adalah cara “lick adalah “Scale dengan


pragmen melodi butiran Modes Dalam
atau metode untuk
pendek jajaran Tangga Nada
membuat sesuatu
berdasarkan jenis adalah Ionian ,
yang bersumber akor tertentu Dorian, Phrygian,
dalam kreativitas diri seperti mayor, Lydian, Mixolydian,
seorang...” minor, atau Aeolian, Locrian.,”
dominan ”.

Temuan Teknik Temuan Lick Yang Temuan Scale Yang


Permainan Menjadi Digunakan
Karakteristik

KESIMPULAN

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Anda mungkin juga menyukai