Anda di halaman 1dari 3

BAHAN SERMON JAMITA MINGGU XVI SETELAH TRINITATIS

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2023


Evangelium: Kejadian 8:15- 22 Epistel: Filipi 1:21-30 SP: 1 Petrus 5:10
TUHAN MEMULIHKAN KEHIDUPAN UMATNYA
I. Pendahuluan

Nabi Nuh adalah salah seorang tokoh besar dalam Alkitab dan juga tokoh utama pada kisah banjir besar
yang tertulis dalam Alkitab . Dalam Alkitab disebutkan bahwa Nuh adalah keturunan kesembilan dari Adam, dan
menurut perhitungan usia dalam Alkitab Adam masih hidup selama beberapa tahun setelah Lamek (ayah Nuh)
lahir. Nama Nuh berasal dari bahasa Ibrani (Noakh) Nuh yang berarti” hinggap”, “menentramkan”, “berhenti” atau
“istirahat” (2 Raja-raja 2:15; Ratapan 5:5). Dan nama Nuh berdasarkan asal kata tersebut adalah “sabat”,
“istirahat”, dan “penghiburan.” Dalam Kitab Kejadian yakni Peranjian Lama Tuhan mendatangkan banjir untuk
menyelimuti bumi beberapa lama untuk membersihkan bumi dari manusia- manusia yang melakukan kekejian di
mata Tuhan. Namun diantara manusia-manusia berdosa di bumi Tuhan melihat ada seorang manusia yang saleh
(Kej 6:9) seorang yang bernama Nuh. Nuh adalah orang yang hidup berkenan dimebata Tuhan sehingga dia dipilih
untuk membangun kapal dengan tujuan menyelamatkan keluarganya dan berbagai macam pasangan hewan dari air
bah.Alkitab menjelaskan bahwa air hujan kemudian mengguyur selama 40 hari 40 malam dimulai pada bulan
kedua hari ketujuh belas saat Nuh berusia 600 ratus tahun. Banjir tersebut sampai setinggi lima belas hasta dari
puncak gunung dan teradi selama 150 hari (Kej. 7:24). Nuh memiliki tiga orang anak yang diberi nama Sem, Ham,
dan Yafet.
II. Penjelasan Teks

Dosa dan kejahatan yang dilakukan manusia sudah mencapai puncaknya, maka menyesallah Tuhan karena
telah menjadikan manusia di bumi sehingga Tuhan mau memusnakannya (Kej. 6:13). TetapiNuh mendapat kasih
karunia di mata Tuhan oleh karena kesalehan dan kesetiaannya dan juga ketaatannya. Ketaatan Nuh juga teruji
ketika air bah telah surut, meskipun Nuh telah mengetahui bahwa air bah telah surut karena seekor burung merpati
yang dia lepaskan dan tidak kembali lagi. Namun Nuh tidak segera keluar dari bahtera itu. Mengapa? Karena Ia
telah membangun bahtera itu berdasarkan perintah Allah, ia pun masuk dan tinggal di dalam bahtera tersebut
selama berhari-hari karena ia menaati perintah Allah. Maka untuk keluar dari bahtera tersebutpun ia juga menaati
Firman Allah. Nuh adalah hasil dari garis keturunan yang taat dan setia kepada Allah. Ketaatan Nuh ialah imannya,
iman yang timbul dari pernyataan/perintah Firman dan penggenapannya. Oleh Firman, Allah menjadi kebenaran
bagi Nuh. Kemudian setelah Allah bertitah agar Nuh keluar dari bahtera itu bersama dengan keluarganya berseta
segala hewan yang mengisi bahtera tersebut tentulah rasa syukur yang sangat besar ada dalam hatinya karean dia
dan seluruh keluarganya selamat. Dan atas berkat pertolongan dan kuasa Allah mereka dapat luput dari bencana
yang sangat mengerikan tersebut. Keselamatan semua seisi bahtera tersebut adalah cara Tuhan untuk menunjukan
kasih sayangNya terhadap dunia dan seluruh isinya,juga sebagai proses pemulihan seluruh ciptaanNya. Tuhan tau
cara menyelamatkan orang saleh dari berbagai pencobaan. Kebenaran ini diungkap secara detail dalam 2 Petrus
3:8-9, di mana kita belajar bahwa Tuhan menunda penghakiman akhir sampai di ketika semua orang pilihan telah
bertobat. Angkatan manusia yang jahat telah punah, dan angkatan yang baru akan mulai berkarya. Setelah keluar
dari bahtera tersebut yang pertama kali dilakukan oleh Nuh adalah mendirikan mezbah bagi Tuhan untuk
memberikan persembahan korban korban bakaran. Merupakan suatu teladan yang baru yang diberikan oleh
angkatan yang baru bagi dunia yang baru yakni “perhatian yang berpusat kepada Tuhan”. Korban bakaran tersebut
bukanlah sogokan atau bentuk suap yang ditunjukano leh Nuh kepada Tuhan melainkan sebagai ucapan syukur
atas keselamatan yang telah diberikan Tuhan kepada Nuh dan juga kepada seisi bahtera tersebut. Persembahan
tersebut diberikan oleh Nuh bukan atas niat “supaya”melainkan “karena” Tuhan telah menyelamatkan mereka. Hal
ini jugalah yang harus menjadi teladan bagi setiap orang percaya bahwa ketika dalam menghadapi sebuah
pergumulan perhatian kita harus tetap tertuju kepada Tuhan, dan begitu juga dalam hal memberikan persembahan
kepada Tuhan harus dengan motivasi atas ungkapan syukur kepada Tuhan karena Tuhan telah memelihara
kehidupan kita. Ketika Tuhan mencium bau persembahan tersebut berfirmanlah Tuhan dalam hati-Nya “Aku
takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia,sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah yang jahat dari sejak
kecilnya dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah kulakukan.” Dalam hal ini jelas
terlihat bahwa Tuhan adalah Allah yang penuh dengan kasih setia, Dia telah berjanji dengan diriNya walaupun
manusia hidup penuh dengan kejahatan namun Dia tidak akan memberikan hukuman yang sama. Ini merupakan
kabar sukacita bagi Dunia karena Tuhanlah yang memegang kendali atas dunia ini, dan Dia berjanji akan
memelihara kehidupan semua ciptaaNya yang ada didunia. Nuh tahu apa yang dikehendaki Tuhan dan ia
melakukan apa yang dikehendaki Tuhan hal ini terlihat dimana Tuhan berkenan atas korban yang dipersembahkan
oleh Nuh hingga Ia tidak akan lagi mengutuk dan membinasakan isi bumi (21-22). Betapa indah hubungan Tuhan
dengan orang beriman, Tuhan mencurahkan kasihNya dan memelihara hidup orang percaya kepadaNya. Tentu kita
mengakui diri kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, namun apakah teladan hidup Nuh telah
mewarnai sikap kita dalam perjalanan kehidupan kita? Sudahkah kita mematuhi Allah meski perintah Allah
terdengar tidak masuk akal? Maka dari itu marilah kira merespon kasih Allah dengan melakukan segala sesuatu
yang menyenangkan hati Allah melalui tindakan yang menyenangkan hatiNya dan menjadikan Tuhan menjadi
yang terutama dalam kehidupan kita.
III. Aplikasi
1. Air bah merupakan gambaran bentuk dari kemarahan Tuhan kepada manusia yang tidak taat kepada
perintahNya. Untuk itu marilah kita menghindari hal-hal yang mendukakan hati Tuhan. Dan dalam hal ini
kita juga melihat bahwa dosa manusia mendatangkan dukacita dan juga murka Allah dimana pada sejatinya
Allah menanti-nantikan pertobatannya umatnya. Kisah ini juga mendatangkan sukacita bagi ciptaanNya
karena kita dapat melihat dibalik hukuman yang telah Allah berikan ada suatu pemulihan yang Allah
jadikan bagi manusia dan alam ciptaanNya. Hukuman juga merupakan bentuk wujud kasih Allah pada
dunia.
2. Jika Allah memberikan hukuman kepada kita, bersyukurlah,karena itu merupakan salah satu cara Tuhan
menunjukan kasihNya kepada kita, agar semua sifat buruk yang ada dalam diri kita, kita musnakan dan kita
menumbuhkan sikap yang baru dalam diri kita yakni dengan taat terhadap Tuhan.
3. Melalui kisah air bah ini kita juga harus berani mengatakan “dukaku tempat kudusMu” artinya justru di
dalam penderitaan kita benar-benar merasakan betapa indah bersekutu dengan Tuhan dan dalam
penderitaan kita juga merasakan “kasih” penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita. Seperti halnya yang
terjadi dalam kehidupan Paulus yang meskipun di dalam penjara namun tetap bersukacita karena dia yakin
Tuhan telah menyediakan yangterbaik dalam hidupNya.
4. Kita juga harus senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan karena Tuhan telah menyelamatkan hidup kita,
dan untuk itu sudah selayaknya kita memberikan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup dan yang
berkenan padaNya. Hiduplah berlaku adil, mencintai kesetiaan dan tetaplah rendah hati dihadapan Tuhan
hasilkanlah buah sesuai dengan pertobatan kita.
5. Meskipun Tuhan telah berjanji tidak akan mengutuk bumi ini, namun bukan berarti Tuhan memberikan
hidup sebebas-bebasnya karena pada saatnya nanti kita akan mengahadapi penghakiman yang terakhir.
6. Melalui peristiwa air bah ini kita boleh belajar bahwa meskipun badai topan dalam kehidupan kita begitu
dahsyat yang sejatinya dapat mengombang ambingkan kehidupan kita seperti bahtera nabi Nuh namun kita
harus tetap percaya bahwa orang yang hidup di dalam Yesus pasti diselamatkan dan kita juga harus ingat
bahwa kita jangan pernah keluar dari Yesus meskipun hanya sejenak karena kita akan mendapatkan
perlindungan yang sempurna.

Pdt. Lenni Sitanggang S.Th


HKI Resort Kp. Lalang

Anda mungkin juga menyukai