Anda di halaman 1dari 28

2

● ● ●

“Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara,


oleh karena Dialah maka diberitakan
kepada kamu pengampunan dosa.
Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya
memperoleh pembebasan dari segala dosa.”

RASUL PAULUS
● ● ●

3
4
KUASA PENGAMPUNAN
Untuk Mereka yang Sedang Bergumul Dengan Dosa

ELLET JOSEPH WAGGONER

ON
INDONESIA

5
THE POWER OF FORGIVENESS
Ellet Joseph Waggoner
Terbitan Pacific Press Publishing Company,
Oakland, California
1894

KUASA PENGAMPUNAN:
UNTUK MEREKA YANG SEDANG BERGUMUL DENGAN DOSA

Penerjemah : Christoper Tambanua


E-mail : ai.bry144k@gmail.com
Telepon : (+62) 852 4002 5038

Semua kutipan Kitab Suci diambil dari, kecuali yang dinyatakan lain:
Alkitab, Terjemahan Baru Indonesia (TB) Copyright © LAI 1974.
Kutipan ayat Alkitab lain yang digunakan:
The Holy Bible, King James Version (KJV) Copyright © 1611.

Diterbitkan dalam Bahasa Indonesia oleh


Aenon Indonesia
Yayasan Jalan Eden Indonesia
Dimembe, Minahasa Utara 95373

6
7
● ● ●

“Pengampunan Allah bukan hanya


sebuah keputusan yudisial,
yang dengan melakukannya
Ia membebaskan kita dari hukuman.
Pengampunan-Nya bukan hanya
grasi atas dosa,
tetapi kelepasan dari dosa.”

ELLEN GOULD WHITE


Thoughts from the Mount of Blessing, h. 114.1

● ● ●

8
2
Maka dibawa oranglah kepada-Nya
seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya.
Ketika Yesus melihat iman mereka,
berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu:
“Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”
3
Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat
dalam hatinya: “Ia menghujat Allah.”
4
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka,
lalu berkata: “Mengapa kamu memikirkan
hal-hal yang jahat di dalam hatimu?
5
Manakah lebih mudah,
mengatakan dosamu sudah diampuni,
atau mengatakan bangunlah dan berjalanlah?
6
Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini
Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa”
lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu:
“Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu
dan pulanglah ke rumahmu!”
7
Dan orang itu pun bangun lalu pulang.
8
Maka orang banyak yang melihat hal itu takut [takjub]
lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa
sedemikian itu kepada manusia.

MATIUS 9:2-8

9
S alah satu ungkapan yang paling sering terdengar
dari mereka yang mengaku Kristen ketika
membicarakan perkara rohani adalah berikut, “Saya
dapat mengerti dan mempercayai bahwa Allah akan
mengampuni dosa, namun sulit bagi saya untuk percaya
bahwa Dia dapat menjaga saya dari dosa.” Orang yang
demikian sesungguhnya masih perlu belajar banyak
mengenai apa yang dimaksudkan dengan
pengampunan. Adalah benar bahwa orang-orang yang
berkata demikian seringkali memiliki setakar kedamaian
dengan percaya bahwa Allah telah mengampuni atau
mau mengampuni dosa-dosa mereka, tetapi, oleh
karena gagalnya menggenggam kuasa pengampunan,
mereka kehilangan begitu banyak berkat yang
sebenarnya mereka dapat nikmati.

10
Ingatlah bahwa pernyataan yang dimaksudkan di sini
bukanlah sekedar mukjizat belaka, yaitu bahwa “semua
yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu
percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan
supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam
nama-Nya” [Yohanes 20:31].

Para ahli Taurat tidak percaya bahwa Yesus dapat


mengampuni dosa. Dan untuk menunjukkan bahwa Dia
memiliki kuasa untuk melakukannya, maka Yesus
menyembuhkan orang yang lumpuh itu. Mukjizat ini
dibuat dengan tujuan untuk mengungkapkan dan
menggambarkan karya pengampunan dosa serta
mempertunjukkan kuasa pengampunan itu. Yesus
berkata kepada orang yang lumpuh, “Bangunlah,
angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu,”
supaya mereka serta kita juga boleh mengenal kuasa-
Nya untuk mengampuni dosa itu. Maka, kuasa yang
diperagakan lewat penyembuhan orang lumpuh

11
tersebut merupakan kuasa yang dianugerahkan di
dalam pengampunan dosa.

Perhatikanlah dengan seksama bahwa pengaruh dari


kata-kata Yesus terus berlanjut bahkan setelah itu
diucapkan. Firman tersebut mengadakan suatu
perubahan di dalam orang itu, dan perubahan itu tetap,
permanen. Demikianlah juga yang harus terjadi di
dalam pengampunan dosa.

Pemikiran lazim menyatakan bahwa ketika Allah


mengampuni dosa, maka perubahan terjadi pada-Nya,
bukan pada manusia. Pemikiran ini mengira bahwa
akhirnya Allah berhenti untuk berseteru dengan orang
yang telah berdosa. Tetapi hal ini menyatakan secara
tidak langsung bahwa Allah membenci manusia, yang
sebenarnya tidaklah demikian. Allah bukanlah seorang
manusia; Ia tidak menginginkan permusuhan, tidak juga
menyimpan dendam. Bukanlah karena adanya
kebencian di hati-Nya terhadap orang berdosa sehingga

12
Tuhan mengampuninya, melainkan oleh karena ada
sesuatu di dalam hati sang pendosa itu. Allah seutuhnya
benar, manusia seutuhnya salah, itulah sebabnya Allah
mengampuni manusia supaya ia boleh menjadi benar
seutuhnya.

Ketika sedang menjelaskan perihal pengampunan dosa,


Yesus berkata kepada orang itu, “Bangunlah, angkatlah
tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu,” maka
orang itu pun bangkit menuruti suara-Nya. Kuasa yang
terdapat dalam firman Yesus, membangkitkannya, dan
memulihkannya. Kuasa itu tetap tinggal di dalam dia,
dan melalui kekuatan yang telah diberikan kepadanya
dalam memulihkan kelumpuhan itulah sehingga dia
berjalan dari waktu ke waktu, ini terjadi tentu saja
karena dia tetap memelihara iman. Hal ini digambarkan
oleh Pemazmur, ketika ia berkata:

“ Aku sangat menanti-nantikan TUHAN;


lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar

13
teriakku minta tolong. Ia mengangkat aku dari
lobang kebinasaan, dari lumpur rawa;
Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu,
menetapkan langkahku.” Mazmur 40:2-3

Ada kehidupan di dalam firman Allah. Yesus berkata,


“Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu
adalah roh dan hidup.” Yohanes 6:63. Firman yang
diterima dalam iman membawa Roh serta kehidupan
Allah kepada jiwa. Demikianlah apabila jiwa yang
menyesal itu mendengarkan firman, “Percayalah, hai
anak-Ku, dosamu sudah diampuni,” dan menerima
semua firman ini sebagai firman yang hidup dari Allah
yang hidup, dia menjadi seorang yang berbeda, karena
suatu kehidupan yang baru telah dimulai di dalamnya.

Adalah kekuatan pengampunan Allah, dan hanya ini


saja, yang mampu memelihara dia dari dosa. Sekiranya
dia terus berada dalam dosa setelah menerima
pengampunan, itu disebabkan oleh karena dia tidaklah

14
menggenggam kepenuhan berkat yang telah diberikan
kepadanya di dalam pengampunan dosa-dosanya.

Orang sakit itu memperoleh hidup yang baru.


Kelumpuhan yang dialaminya secara sederhana
merupakan hilangnya kehidupan alami. Bisa dikatakan
bahwa secara sebagian [separuh] dia telah mati. Firman
Kristus memberikan kehidupan baru nan segar
kepadanya. Namun, kehidupan baru yang telah
diberikan kepada tubuhnya yang memampukan dia
untuk berjalan adalah sebuah gambaran, baik bagi
dirinya maupun bagi para ahli Taurat, mengenai
kehidupan Allah yang tidak kelihatan itu yang telah
diterimanya melalui firman, “Dosamu sudah diampuni,”
dan yang telah membuatnya menjadi suatu ciptaan
baru di dalam Kristus.

Melalui gambaran yang sederhana dan jelas ini, kita


dapat mengerti beberapa dari kata-kata rasul Paulus,
yang “sukar difahami.” Pertama-tama, bacalah Kolose

15
1:12-14: “Mengucap syukur dengan sukacita kepada
Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian
dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di
dalam kerajaan terang. Ia telah melepaskan kita dari
kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam
Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita
memiliki penebusan kita [melalui darah-Nya], yaitu
pengampunan dosa.”

Lihatlah pernyataan mengenai penebusan melalui


darah Kristus, di dalam 1 Petrus 1:18, 19; Wahyu 5:9.

Perhatikan dua hal ini, yaitu bahwa kita memiliki


penebusan melalui darah Kristus, dan penebusan ini
ialah pengampunan dosa. Tetapi darah itu adalah
nyawa atau kehidupan. Lihat Kejadian 9:4; Wahyu
17:13-14. Oleh sebab itu, Kolose 1:14 dengan
bersungguh-sungguh memberitahukan kita bahwa kita
memiliki penebusan melalui nyawa Kristus. Bukankah
Kitab Suci berkata bahwa kita diperdamaikan dengan

16
Allah oleh kematian Anak-Nya? Tepat! Dan itulah yang
diajarkan di sini.

Kristus “telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk


membebaskan kita dari segala kejahatan.” Titus 2:14.
Dia “telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa
kita.” Galatia 1:4. Dengan menyerahkan diri-Nya, Dia
memberikan hidup-Nya. Dengan menumpahkan darah-
Nya, Dia mencurahkan nyawa-Nya. Nyawa atau
kehidupan yang diserahkan-Nya ini, diberikan-Nya
kepada kita. Kehidupan tersebut ialah kebenaran,
kebenaran Allah yang sempurna; sehingga ketika kita
menerimanya, “dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah”
[2 Korintus 5:21].

Ketika kita dibaptiskan ke dalam kematian-Nya,


penerimaan kehidupan Kristus itulah yang
memperdamaikan kita dengan Allah. Sehingga, kita
“mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan
menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan

17
kekudusan yang sesungguhnya,” “menurut gambar
Khaliknya.” Efesus 4:24; Kolose 3:10.

Sekarang kita dapat membaca Roma 3:23-25 [KJV] dan


mendapatinya tidak begitu sulit: “Karena semua orang
telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan –
dijadikan benar atau dijadikan pelaku hukum – dengan
cuma-cuma melalui penebusan yang terdapat dalam
Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah
menjadi jalan pendamaian melalui iman dalam darah-
Nya, untuk menunjukkan kebenaran-Nya bagi
pengampunan [pembebasan] dosa-dosa yang lampau,
oleh karena kesabaran Allah.”

Semua orang telah berdosa. Keseluruhan hidupnya


ialah dosa. Bahkan pikirannya pun adalah jahat semata.
Markus 7:21. Dan keinginan [pemikiran] daging adalah
maut [Roma 8:6]. Oleh sebab itu kehidupan dosa ialah
kehidupan yang mati, kehidupan yang merana. Apabila

18
jiwa tidak dibebaskan dari hal ini, maka jiwa tersebut
akan berakhir di kematian kekal.

Tiada kuasa pada manusia untuk menghasilkan


kebenaran dari hukum Allah yang kudus, sehingga
Allah, oleh kasih karunia-Nya, mengenakan kebenaran-
Nya kepada semua orang yang percaya. Dia menjadikan
kita benar sebagai sebuah pemberian yang cuma-cuma
yang berasal dari kekakayaan kasih karunia-Nya.
Dia melaksanakan hal ini melalui firman-Nya, sebab Dia
memberitakan-menyatakan-kebenaran-Nya kepada dan
atas semua yang memiliki iman di dalam darah Kristus.
Di dalam Dia ada kebenaran Allah, “sebab dalam Dialah
berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-
Allahan” [Kolose 2:9]. Dan pemberitaan atau
pernyataan kebenaran Allah kepada kita ini adalah
pembebasan atau penghapusan dosa. Dengan
demikian, Allah mengambil dan membuang kehidupan
berdosa itu dengan cara menggantikannya dengan
kehidupan-Nya yang benar. Dan inilah kuasa

19
pengampunan dosa. Inilah “kuasa kehidupan kekal”
[Ibrani 7:16 KJV].

Di sinilah permulaan dari kehidupan Kristen, yang


menerima kehidupan Allah melalui iman. Bagaimana ini
berlangsung terus-menerus? Sebagaimana itu dimulai.

“ Sebagaimana kamu telah menerima Kristus


Yesus Tuhan kita, demikianlah hendaknya
hidupmu tetap di dalam Dia.” Kolose 2:6 KJV

Sebab “orang benar akan hidup oleh iman.” Rahasia


dari menghidupkan kehidupan Kristiani secara
sederhana ialah dengan memegang terus kehidupan
yang mengampuni dosa yang telah diterimanya sejak
semula.

Allah mengampuni dosa dengan cara membuangnya,


menyingkirkannya. Dia membenarkan orang yang fasik
dengan mengubahnya menjadi saleh. Dia mendamaikan
pendosa yang durhaka kepada diri-Nya dengan

20
mengambil dan membuang kedurhakaannya, dan
menjadikannya seorang yang setia dan patuh hukum.

Seringkali orang berkata, “Tapi sulit untuk memahami


bagaimana kita dapat memperoleh kehidupan Allah
sebagai suatu fakta yang nyata; ini tidak riil, karena kita
memperolehnya dengan iman.” Demikianlah oleh iman,
maka orang lumpuh yang malang itu menerima
kehidupan dan kekuatan yang baru. Apakah
kekuatannya itu kurang nyata? Apakah kekuatan yang
diterimanya itu bukan sebuah kenyataan? “Sulit untuk
memahaminya?” Tentu saja, sebab hal ini adalah
manifestasi atau perwujudan dari kasih Allah, yang
“melampaui segala pengetahuan” [Efesus 3:19]. Tetapi
kita dapat mempercayainya, dan menyadari faktanya,
dan kemudian kita akan memperoleh kehidupan kekal
yang selamanya akan digunakan untuk mempelajari
keajaiban dari kasih itu.

21
Bacalah lagi dan lagi cerita mengenai kesembuhan
orang yang lumpuh itu, renungkanlah sampai hal
tersebut menjadi realita yang hidup bagimu, kemudian
ingatlah bahwa “semua yang tercantum di sini telah
dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias,
Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu
memperoleh hidup dalam nama-Nya” [Yohanes 20:31].



22
23
● ● ●
“Jika kamu mempercayai janji-Nya
– percaya bahwa kamu diampuni dan ditahirkan –
Allah menjadikannya kenyataan;
kamu dijadikan utuh-penuh-lengkap,
sebagaimana Kristus memberikan kuasa
kepada orang lumpuh itu untuk berjalan
ketika ia percaya bahwa ia telah disembuhkan.
Demikianlah itu terjadi jika kamu mempercayainya.
Jangan tunggu sampai kamu merasa
bahwa kamu telah utuh, namun berkatalah,
“Saya mempercayainya; demikianlah adanya,
bukan karena saya merasakannya,
melainkan karena Allah telah menjanjikannya.”

ELLEN GOULD WHITE


Steps to Christ, h. 51

● ● ●

24
25
Apakah Anda terberkati oleh kebenaran
yang terdapat di dalam buku ini?

Mari dukung agar lebih banyak lagi


kebenaran-kebenaran yang dapat
disebarluaskan sehingga semua orang
boleh mengenal-Nya dan dimenangkan!

26
27
28

Anda mungkin juga menyukai