Anda di halaman 1dari 2

Mengapa Yesus Lahir diKandang Domba dan Memilih

Hidup Sederhana?
Bagi kita umat Kristiani, bulan natal merupakan bulan yang paling ditunggu-tunggu.
Karena bulan natal yang bertepatan di bulan desember, merupakan peringatan kelahiran Yesus
Kristus Sang Juru Selamat. Ya, Sang Juruselamat adalah tokoh terpenting dalam kehidupan
kita umat Kristiani. Tapi, pernahkah kita berpikir, “mengapa Yesus lahir dikandang domba?
Mengapa tidak lahir di Hotel2 mahal, Rumah Sakit termahal, ataudi Rumah mewah? Bukankan
Dia punya kuasa untuk memilih dimana Dia lahir?” ya, Tuhan Yesus memiliki kuasa atas itu.
Tapi, Dia memilih tempat dikandang domba karena sebuah alasan yang sangat berkesan.

Adapun alasan berkesan itu ialah Tuhan Yesus ingin mengajarkan kita tentang hidup
sederhana. Dia ingin menunjukkan, bahwa ia juga merasakan bagaimana menjadi manusia
sedehana namun, mampu menjadi berkat. Dia ingin saat kita memperingatkan hari
kelahiranNya, kita tidak perlu membuang-buang uang untuk perayaan – perayaan mewah.
Bahkan selama hidup didunia, Tuhan Yesus tetap memilih hidup sederhana. tidak punya
rumah, tidak punya barang-barang mewah, dan hidup sebagai manusia yang tidak memiliki
apa-apa didunia. Namun, mampu menjadi dampak yang begitu besar bagi umat manusia. Ia
mengajarkan bahwa kesederhanaan yang penuh berkat jauh lebih baik dari pada hidup mewah
tapi tidak mampu memberikan sesuatu bagi orang lain.

Lalu bagaimana dengan kita? Mampukah kita hidup sederhana dan menjadi berkat bagi
banyak orang? Banyak diantara kita belum memaknai arti natal yang sesungguhnya. Kita
berpikir bahwa natal adalah perayaan besar yang wajib dilakukan. Dekorasi mewah, konsumsi
yang berlimpah, baju-baju baru dan mahal, acara-acara yang semarak, yang hanya
menyenangkan hati kita dan orang lain. Kita lupa memperingati hari natal untuk menyenangkan
hati Yesus. Bahkan kita berpikir, apa yang harus dilakukan dalam natal, agar banyak orang
hadir dan acaranya keren untuk membuat orang-orang yang hadir senang. Kita bahkan hampir
lupa untuk berpikir, bagiamana agar orang yang hadir dinatal dapat berubah untuk menjadi
berkat. Apa yang bisa diajarkan dalam natal agar semua orang yang hadir dapat melakukan
aksi natal untuk orag-orang yang membutuhka? Kita lupa untuk itu.

Bukankah sangat lucu, kita mencari dana natal dengan jumlah berjuta-juta bahkan
berpuluh juta, dengan waktu lewat dari 30 hari. Tapi, kita menghabiskannya hanya dalam waktu
1 hari untuk sebuah perayaan semata. Dan yang menyedihkan adalah setelah selesai perayaan
natal hidup kita tidak ada perubahan. Jalan ditempat atau bahkan jauh lebih buruk. Mengapa?
Karena kita tidak memaknai natal yang sesungguhnya. Kita hanya ingin mendengar pujian dan
pengakuan dari dunia. bukan melakukan apa yang terbaik bagi Sang Juruselamat.

Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Yesus, coba baca Matius 25:31-46. Disitu
jelas sekali dikatakan, bahwa pada hari penghakiman terakhir Yesus menanyakan hal apa yang
telah kita lakukan dan berikan kepada orang kelaparan, orang kehausan, tumpangan kepada
orang yang membutuhkan, melayani orang-orang yang dipenjara dan sakit. Ketahuilah saat kita
kembali kepada-Nya, Dia tidak akan bertanya, perayaan natal apa yang paling semarak atau
yang paling mewah yang pernah kita lakukan selama hidup didunia? Berapa uang yang kita
keluarkan untuk perayaan natal itu? Tapi, yang Yesus tanya adalah berkat apa yang telah kita
bagi untuk banyak orang? seberapa berguna kita selama hidup? Bantuan apa yang sudah kita
salurkan bagi mereka yang membutuhkan? Sudahkah kita melakukan perubahan yang baik
dalam hidup kita? Sudahkah kita menjadi pemberita dan pelaku FirmanNya?

Nah, saudara-saudaraku yang terkasih dalam nama Yesus Kristus, sebagai umat
kristiani, marilah kembali kepada makna natal yang sesungguhnya, Mamaknai mengapa Yesus
lahir dikandang domba dan hidup sederhana selama ada didunia. Tak perlu takut kata-kata
manusia yang mengatakan, “ahhkk…. Perayaan natalnya sederhana sekali! Baju natalnya
biasa saja! Konsumsinya biasa aja! Dekorasinya gak mewah!” karena Yesus lebih bahagia bila
kita merayakan hari kelahiranNya dengan membantu orang banyak. Yesus lebih senang jika
kita hidup sederhana namun menjadi berkat dan berguna bagi bagi orang lain dan mampu
membantu mereka yang membutuhkan. Ibrani 13:16 “dan janganlah kamu lupa berbuat baik
dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.”

Anda mungkin juga menyukai