Anda di halaman 1dari 6

Bencana Alam Sosial: Gempa Bumi

dalam Kondisi Sosial Budaya di Pulau Nias


veronika uliarta sinaga, yusni hia, sion monica lombu

Fakultas Ilmu Teologi, Tarutung

veronikauliarta286@gmail.com, yusnihia12@gmail.com,
sionmonicalombu@gmail.com

Abstrak

Gempa Bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba sehingga menciptakan gelombang
seismik, selain itu gempa bumi bisa terjadi disebabkan oleh letusan gunung api, peristiwa ini
ditandai dengan faktanya lapisan batuan pada kerak bumi. Data kejadian gempa bumi yang
terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Terdapat 3 jenis data kejadian gempabumi, yaitu
Gempabumi M 5.0+, Gempabumi Dirasakan, dan Gempabumi Berpotensi Tsunami. Besaran
skala magnitude, Magnitudo 2.5 sampai 5.4 menyebabkan kerusakan ringan, Magnitudo 5.5
sampai 6.0 mengakibatkan kerusakan ringan bangunan. Magnitudo 6.1 hingga 6.9
menyebabkan banyak kerusakan di daerah yang sangat padat penduduk. Magnitudo 7,0
hingga 7,9 tergolong gempa besar yang mengakibatkan kerusakan serius. Bencana Alam
yang akan kami bahasa tentang Gempa Bumi di Nias pada Tahun 2005. Bencana alam ini
yang menjadi topik dalam jurnal kami dan akan mencoba menggali teologi yang sesuai dalam
konteks bencana yang dimaksud. Perlu juga kami sampaikan bahwa dalam peristiwa
pembahasan ini, kami dalam kelompok tidak terlibat secara langsung namun kami melakukan
dan mencari tau informasi mengenai Gempa Bumi yang terjadi di Pulau Nias baik lewat buku
dan juga internet.

Abstract

Earthquakes are vibrations or shocks that occur on the surface of the earth due to the sudden
release of energy from below the surface, thus creating seismic waves. In addition,
earthquakes can occur due to volcanic eruptions. This event is characterized by the fact that
there are layers of rock in the earth's crust. Data on the occurrence of earthquakes that
occurred in all parts of Indonesia. There are 3 types of earthquake data, namely M 5.0+
Earthquakes, Felt Earthquakes, and Potential Tsunami Earthquakes. Magnitude scale,
Magnitude 2.5 to 5.4 causes minor damage, Magnitude 5.5 to 6.0 causes minor damage to
buildings. Magnitudes 6.1 to 6.9 caused a lot of damage in highly populated areas. Magnitude
7.0 to 7.9 is classified as a large earthquake which causes serious damage. We will talk about
Natural Disasters about the Earthquake in Nias in 2005. This natural disaster is the topic of
our journal and we will try to explore the appropriate theology in the context of the disaster in
question. We also need to convey that in the event of this discussion, we as a group were not
directly involved, but we did and sought information about the Earthquake that occurred on
Nias Island, both through books and the internet.

Pendahuluan rusak ringan. Ada juga infrastruktur nya 12


Pelabuhan dan Pelabuhan rakyat rusak,
Nias adalah Pulau yang terletak disebelah 403 jembatan tak berfungsi, 800km jalan
barat (sumatera) Indonesia. Pulau ini di lokal tak bisa dilewati dan 266km jalan
huni oleh mayoritas suku Nias (Ono Niha) provinsi rusak, institusi publik
yang masih memiliki budaya mangalitik. meruntuhkan kapasitas pemerintah lokal
Daerah ini merupakan suatu objek wisata yakni 761 bangunan pemerintahan rusak
yang juga penting seperti selancar sebagian atau rusak total. Pendidikan ada
(surfing), rumah tradisional, penyelaman 755 sekolah rusak sebagian dan juga rusak
dan juga lompat batu1. Pulau Nias ini total. Kesehatan ada 2 RS yang tak
memiliki wilayah 5625 km2 yang beroperasi, ada 173 Puskesmas yang pasti
berpenduduk 700.000 Jiwa, Agama rusak sebagian dan juga rusak total. Begitu
mayoritas nya adalah Kristen Protestan. juga dengan mata pencaharian ada 90%
Nias saat ini telah di mekarkan dengan 4 penduduk lenyap, terutama nelayan dan
Kabupaten dan 1 Kota yaitu Kabupaten petani, 209 pasar took dan kios rusak serta
Nias, Nias Selatan, Nias Barat, Nias Utara, sosialnya ada 1.938 Rumah Ibadah rusak
dan juga Kota Gunung Sitoli 2. Pada 26 sebagian dan juga hancur total. Pada
Desember 2004 Gempa Bumi samudera tanggal 28 Maret 2005 Gempa Bumi yang
hindia terjadi di wilayah Pantai Barat berkekuatan 8,7 SR telah menghancurkan
Pulau sehingga memunculkan ada nya sendi-sendi kehidupan masyarakat nias.
Tsunami setinggi 10M di daerah arah Pada saat itu kondisi nias semakin parah
Sirombu dan juga Mandehe. Korban jiwa dan mengalami berbagai keterpurukan
ini berjumlah 122 Jiwa dan juga ratusan dalam berbagai hal, ada orang yang
keluarga kehilangan rumah. Pada tanggal kehilangan tempat tinggal nya, sawah,
28 Maret 2005 Pulau ini juga kembali di tanaman perkebunan, yang menjadi
guncang oleh Gempa Bumi yang tadi nya sumber pencaharian masyarakat nias pada
hanya diyakini sebagai Gempa Susulan saat itu. Lebih orang yang kehilangan
setelah insiden yang terjadi di bulan anggota keluarga, sahabat, dan juga
desember 2004, namun kini peristiwa itu kenalan yang entah karna tertimbun
merupakan gempa bumi paling terkuat di reruntuhan bangunan atau karna tertimbun
dunia sejak tahun 1965. Sedikit nya ada tanah longsor. Pada saat itu semua nya
638 orang dilaporkan tewas dan ratusan meninggalkan luka yang sangat mendalam.
bangunan hancur3. Menurut Eirene Gulo Bahkan ada yang pengalaman nya trauma
bahwa Perkiraan kerusakan di Nias akibat atas bencana yang terjadi. Sehingga pada
Gempa adalah perumahan, 13.000 rumah saat itu masyarakat nias tentu juga
hancur, 24.000 rusak sebagian, 34.000 mengalami goncangan Iman4. Dalam
1
Lih.http://johrahmatgulo.webs.com/ 4
Yunelis ndraha, Kaum Miskin di Antaramu:
2
Ibid Pemberdayaan Jemaat Pasca Gempa Bumi di
3
Ibid Distrik BNKP Awa,ai, UKDW: 2008, Tesis,h.6
kekalutan, kepanikan dan juga ketakutan,
mereka merasa tidak memiliki tempat  Kristen mainstream
perlindungan dan pada akhirnya hanya Jika yang kita ketahui
pasrah dan juga berserah kepada Tuhan. bahwa katolik
mendekati penderitaan
dengan melihat kepada
Pembahasan kristus dikayu salib
selagi merengkuh
Berteologi kontekstual misteri dari kehidupan
sedangkan jika kita
Pembahasan dalam jurnal ini akan
melihat dari protestan
membahas mengenai berteologi
mainstream jelas
kontekstual dengan tiga bahasan yaitu
menekankan bahwa
teologi,eklesiologi, dan missiology.
kasih Allah itu tak
1. Memahami Tuhan dalam berkesudahan dan juga
konteks gempa (teologi) kasih yang menguatkan
belas kasihan dan juga
a. Konteks kekristenan tindakan manusia. Hal
Memahami Allah dalam setiap ini mereka
bencana kami memaparkan menghadirkan
pemahaman dari beberapa gambaran Allah yang
kelompok Kristen yaitu : mendatangkan dan tidak
mengancam, adalah
 Roma katolik, sebuah gambaran yang
Katolik memaknai sulit untuk dimunculkan
penderitaan sebagai dengan dampak dari
penyaliban yang bencana alam6.
menunjukkan kristus
berada ditengah  Kristen evangelical
penderitaan kepada Ketika orang Kristen
salib yang protestan mainstream
melambangkan mengubah iman mereka
kebangkitan. Hal ini pada tindakan yang
yang sering mengacu berujung untuk
pada kualitas yang memerangi
serupa dengan kristus ketidakadilan dan
kepada mereka yang penderitaan namun pada
kuat dalam penderitaan protestan evangelical
dan juga mampu lebih fokus terhadap
bertahan dalam setiap iman mereka. Prinsip
iman mereka5. itulah yang
5
membimbing
G. Stern, Can God Intervene?: How Religion
Explains Natural Disaster, (Westport: Praeger
Publsher), 2007, h.65 6
Ibid, h. 85
pandangan mereka  Gempa bumi ini
mengenai dunia fisik merupakan salah satu
penderitaan manusia, langkah dalam
dan jalan kepada memperbaharui
keselamatan. Hal ini kehidupan9 yang arti
orang-orang evangelical nya dengan terjadi nya
lebih tertuju pada bencana alam seperti ini
Alkitab yang memberi maka terjadilah
penjelasan utama dari berbagai perubahan
semua peristiwa alam disegala sektor baik
dan juga jika mereka dalam sarana prasarana
harus mendekatkan dan juga kehidupan
dalam ilmu masyarakat nias itu
pengetahuan. Semua ini sendiri.
mereka lihat dari segi
bentuk penyimpangan c. Konteks Orang Kristen di
dan juga penderitaan Pulau Nias
sebagai hasil yang Gereja tidak luput dari
diharapkan dari dunia kondisi Gempa di Nias yang
serta umat yang jatuh7. diperkirakan 1.938 Gereja
mengalami kerusakan total.
b. Konteks Masyarakat di Gereja bahkan para pendeta
Pulau Nias mengalami kesedihan dan
Dalam masyarakat nias trauma dan disatu sisi juga
secara umum ada beberapa mereka sadar bahwa bencana
pendapat mengenai tentang ini terjadi atas cobaan iman
terjadi nya Gempa Bumi ini mereka dari Tuhan agar mereka
yakni: lebih dekat lagi kepada-Nya,
 Gempa Bumi itu dengan hal ini disisi lain
sebagai hukuman mereka bingung serta
Tuhan, hal ini terlihat mempertanyakan keberadaan
dari masyarakat nias Tuhan. Dalam kebingungan
pada saat itu ketika mereka nampaklah berbagai
mereka dalam pertanyaan yang diajukan yakni
pengungsian . Mereka
8
salah satu nya adalah Apakah
menyadari bahwa Tuhan adalah penghukum atau
mereka tak menuruti Yang Maha Pengasihi?. Yang
kehendak Tuhan, lebih membuat mereka bingung
apalagi peristiwa terjadi adalah ketika Gempa tersebut
pada saat hari besar yang terjadi di Nias pada
Agama Kristen. tanggal 26 Desember 2004
merupakan disaat orang Kristen
7
Ibid, h. 107
8
Eirene Gulo, “Senin Dini Hari… h.63-64. 9
Eirene Gulo, “Senin Dini Hari… h.63-64
merayakan Natal yang ke-2. tersebut cenderung menurun
Disaat Gema Sukacita akan jumlah kejadian dan melemah
kelahiran Yesus Kristus Sang kekeuatannya, setelah hari ke
Juruselamat, Sukacita Natal enam kejadiannya yaitu
berubah menjadi kesedihan, berkisar antara 4,5-5 SR.
penderitaan, dan tangisan. kerusakan akibat gempa yang
Demikian pula ketika Gempa terjadi di Nias pada saat itu
pada 28 Maret 2005 adalah adalah goncangan gempa,
terjadi saat Orang Kristen kondisi batuan/tanah, longsor,
Merayakan Paskah yang likuifaksi, dan juga adanya
merupakan Hari Kemenangan gelombang tsunami. Sehingga
Kristus atau Kuasa Kematian. dari segi teologi kontekstualnya
Hal tersebut yang memberi kita dapat melihat bahwa ini
pernyataan bahwa telah terjadi semua atas izin dan
menang mengalahkan kuasa kehendak Tuhan untuk semakin
maut seakan hilang begitu saja. meneguhkan iman masayrakat
Orang Kristen semakin bingung yang ada di Nias pada saat itu,
dengan keberadaan Allah untuk lebih berserah kepada
dalam kehidupan mereka yang Tuhan dan percaya bahwa
demikian10. hanya kepada Dialah ada
pertolongan yang sejati. Ini
Kesimpulan merupakan suatu teguran yang
di buat oleh Allah kepada
Jadi yang dapat kami mereka untuk bisa berubah dari
simpulkan dari pembahasan tindakan yang mungkin salah
kami, adalah Bahwa Gempa dihadapan Tuhan yang menurut
yang terjadi di Pulau Nias pada mereka benar, sehingga hal itu
Tahun 2005 memiliki kekuatan bukanlah merupakan hukuman
yang sangat besar yaitu 8,7 SR. yang terjadi atas mereka
Yang dimana sebanyak 102 melainkan suatu tindakan akan
Getaran telah tereka oleh kasih Tuhan yang sungguh
instrument pencatat gempa besar terjadi dalam hidup
(satu hari ) setelah kejadian mereka untuk disadarkan agar
gempa dan telah dirasakan oleh berubah. Dengan Tuhan yang
masyarakat sebanyak 29 kali, selalu mencintai umatnya yang
dimana gempa susulan 19 (hari sedang mengalami bencana
ke 2), 91 kali (hari ketiga) 92 akan menanamkan harapan dan
kali (hari ke 4), 58 kali(hari ke motivasi dialam bawah sadar
5), dan 17 kali(hari ke 6). agar mampu membentuk
Gempa susulan yang terjadi kepribadian yang baik dalam
diri korban, untuk menjadi
10
Trianasari Lombu, ‘Hikmah di Balik Bencana orang yang lebih mendekatkan
(Belajar dari Gempa Bumi di Pulau Nias 28 Maret
diri di hadapan sang
2005)”. Dalam Gustav G. Harefa (Ed), Op. Cit., h.
35-36. penciptannya.

Anda mungkin juga menyukai