Anda di halaman 1dari 9

DEFINISI

Katarak merupakan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, sehingga

menyebabkan penurunan/gangguan penglihatan (Admin,2009).

Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa menjadi

keruh akibat hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa.

Kekeruhan ini terjadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang

dapat timbul pada berbagai usia tertentu (Iwan,2009).

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat

terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein

lensa atau akibat keduanya (Ilyas, 2008).


KLASIFIKASI
1. Klasifikasi Katarak menurut umur
a. Katarak Kongenital
Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau
segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun disebabkan oleh
infeksi virus yang dialami ibu pada usia kehamilan masih dini (Farmacia,
2009)
b. Katarak Juvenil
Katarak juvenil biasanya merupakan penyulit penyakit sistemik
ataupun metabolik dan penyakit lainnya (Sidarta Ilyas, 2002)
c. Katarak Senil
Kekeruhan lensa dengan nucleus yang mengeras akibat usia lanjut
yang biasanya mulai terjadi pada usia lebih dari 60 tahun (Sidarta Ilyas,
2002)
d. Katarak Intumesen
Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa degenerative
yang menyerap air.
e. Katarak Brunesen
Katarak yang berwarna coklat sampai hitam (katarak nigra) terutama
pada lensa, juga dapat terjadi pada katarak pasien diabetes militus dan
miopia tinggi.

2. Klasifikasi katarak berdasarkan lokasi terjadinya


a. Katarak Inti ( Nuclear )
Merupakan yang paling banyak terjadi . Lokasinya terletak pada nukleus
atau bagian tengah dari lensa Biasanya karena proses penuaan.
b. Katarak Kortikal
Katarak kortikal ini biasanya terjadi pada korteks . Mulai dengan
kekeruhan putih mulai dari tepi lensa dan berjalan ketengah sehingga
mengganggu penglihatan. Banyak pada penderita DM
c. Katarak Subkapsular
Mulai dengan kekeruhan kecil dibawah kapsul lensa, tepat pada
lajur jalan sinar masuk DM, renitis pigmentosa dan pemakaian
kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama dapat mencetuskan
kelainan ini. Biasanya dapat terlihat pada kedua mata.
ETIOLOGI
Berbagai macam hal yang dapat mencetuskan katarak antara
lain:
1. Usia lanjut dan proses penuaan
2. Congenital atau bisa diturunkan
3. Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti
merokok atau bahan beracun lainnya  
3. Katarak bisa disebabkan oleh cedera mata, penyakit metabolik
(misalnya diabetes) dan obat-obat tertentu (misalnya
kortikosteroid)
(Corwin,2000)
MANIFESTASI KLINIS
Gejala umum gangguan katarak meliputi :
1. Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek
2. Peka terhadap sinar atau cahaya
3. Dapat melihat dobel pada satu mata
4. Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca
5. Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu

KOMPLIKASI
Komplikasi yang terbiasa muncul yaitu :
1. Yang terjadi berupa : visus tidak akan mencapai 5/5 a ambliopia
2. Komplikasi yang terjadi nistagmus dan strabismus.
3. Bila katarak dibiarkan maka akan terjadi komplikasi berupa glaukoma dan uveitis.
4. Sedangkan komplikasi yang dapat timbul jika dilakukan tindakan operasi adalah
sebagai berikut : hilangnya vitrous, prolaps iris, endoftalmitis, astigmatisme
pascaoperasi, edema makular sistoid, ablasio retina, opasifikasi kapsul posterior,
retina iritasi dan infeksi.
PATOFISIOLOGI
Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan,
berbentuk seperti kancing baju dan mempunyai kekuatan refraksi yang besar.
Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona sentral terdapat
nukleus, di perifer ada korteks, dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul
anterior dan posterior. Dengan bertambahnya usia, nukleus mengalami
perubahan warna menjadi coklat kekuningan. Disekitar opasitas terdapat
densitas seperti duri di anterior dan posterior nukleus. Opasitas pada kapsul
posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna, nampak seperti
kristal salju pada jendela.
Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi.
Perubahan kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan koagulasi, sehingga
mengabutkan pandangan dengan menghambat jalannya cahaya ke retina.
Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi disertai
influks air ke dalam lensa. Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang
dan mengganggu transmisi sinar.
PATHWAY
PENATALAKSANAAN
1. Kacamata
Kacamata dengan lensa konveks untuk refraksi yang lebih kuat.
2. Pembedahan
Operasi katarak perlu dilakukan jika kekeruhan lensa menyebabkan penurunan tajam
pengelihatan sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari.
3. Terapi
Senyawa aktif dalam obat tetes mata yang bertanggung jawab terhadap
penyembuhan penyakit katarak adalah saponin. Saponin ini memiliki efek
meningkatkan aktivitas proteasome yaitu protein yang mampu mendegenerasi
berbagai jenis protein menjadi polipeptida pendek dan asam amino. Karena aktivitas
inilah lapisan protein keluar dari mata berupa cairan kental warna putih kekuningan.
Dan saran untuk mencegah penyakit katarak dianjurkan untuk banyak
mengkonsumsi buah – buahan yang banyak mengandung vitamin C, vitamin A, dan
vitamin E.

Anda mungkin juga menyukai