Anda di halaman 1dari 12

PENATALAKSANAAN SENAM

AEROBIK LOW IMPACT PADA


PASIEN DENGAN PERILAKU
KEKERASAN
DI RS JIWA PROVINSI JAWA BARAT

Oleh Deska Liani N


118057
BAB 1
01  LATAR BELAKANG

BAB 2
02  KAJIAN PUSTAKA

BAB 3
03  METODE PENELITIAN
BAB 1 PENDAHULUAN

1 2 3 4

LATAR RUMUSAN MANFAAT TUJUAN


BELAKANG MASALAH STUDI KASUS STUDI KASUS
LATAR BELAKANG
1. Jumlah penderita skizofrenia di Indonesia diperkirakan 3. Menurut Stuart (2011), perilaku kekerasan atau agresif adalah sikap

antara 1% - 2% dari populasi atau sekitar lebih dari dua juta atau perilaku kasar atau kata-kata yang menggambarkan perilaku

orang (Sidakaton, 2011). Pasien dangan skixofrenia erat amuk, permusuhan dan potensi untuk merusak secara fisik

hubungannya dengan perilaku kekerasan, bahkan biasanya


pasien dibawa kerumah sakit jiwa karena adanya perilaku
kekerasan. Orang dengan skizofrenia berasiko 5 kali lebih
besar melakukan perilaku kekerasan dari pada orang pada
umumnya (Swanson et al, 2006).

4. Salah satu kegiatan yang darat dilakukan untuk mengurangi


perilaku kekerasan ialah senam aerobik. Senam aerobic low impact
2. Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana merupakan senam dengan mengandalkan penyaluran energi dan
seseorang melakukan tindakkan yang dapat membahayakan penyerapan oksigen yang berimbang sehingga dapat meningkatkan
secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun endorphin yang memiliki efek relaksan sehingga dapat mengurangi
lingkungan, disertai dengan amuk dan gaduh gelisah yang resiko kekerasan secara efektif (Yulistanti, 2003).
tidak terkontrol (Townsend, 2010).
Bagaimanakah tindakan keperawatan
dengan pemberian terapi aerobic low
impact pada pasien dengan perilaku
RUMUSAN
kekerasan? MASALAH Menggambarkan tindakan
keperawatan dengan pemberian
terapi aerobic low impact pada
pasien dengan perilaku kekerasan

MANFAAT STUDI TUJUAN STUDI


KASUS KASUS

Diharapkan pasien dapat


mengembangkan kemampuan
mengontrol perilaku kekerasan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
PROSES TERJADINYA
PERILAKU KEKERASAN
KONSEP DASAR PERILAKU
KEKERASAN
FAKTOR BIOLOGIS

Perilaku kekerasan adalau suatu bentuk perilaku yang


bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun FAKTOR PSIKOLOGIS
psikologis. Berdasarkan definisi tersebut maka perilaku
kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada
FAKTOR SOSIAL
diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Perilaku
kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu saat
sedang berlangsung perilaku kekerasan atau perilaku
FAKTOR PRESIPITASI
kekerasan terdahulu. (Damaiyanti, 2012).
RENTAN RESPON PERILAKU
KEKERASAN

Perilau atau respon kemarahan dapar berflutuatif dalam rentan


adaptif sampai maladaptive. Respon marah menurut (fitria, 2010)
dimana amuk dan agresif pada rentan maladaptive, seperti
gambar berikut:
TANDA DAN GEJALA
Menurut Yosep, 2011

 Fisik: muka merah dan tegang, mata melotot atau pandangan tajam, tangan
mengepal, postur tubuh kaku, jalan mondar mandir.
 Verbal: bicara kasar, suara tinggi, membentak atau berteriak, mengancam
secara fisik, mengumpat dengan kata-kata kotor.
 Perilaku: melempar atau memukul benda pada orang lain, menyerang orang
lain atau melukai diri sendiri, merusak lingkungan, amuk atau agresif.
 Emosi: tidak ade kuat, dendam dan jengkel, tidak berdaya, bermusuhan,
mengamuk, menyalahkan dan menuntut.
 Intelaktual: cerewet, kasar, berdebat, meremehkan.
 Spiritual: merasa berkuasa, merasa benar sendiri, mengkritik pendapat
orang lain, menyinggung perasan orang lain, tidak peduli dan kasar.
 Sosial: menarik diri, penolakan, ejekan, sindiran.
Konsep Dasar Senam Aerobic Low
Impact
Senam aerobik low impact merupakan salah satu bentuk latihan dalam senam aerobik. Pelaksanaan senam aerobik low
impact adalah kedua kaki atau salah satu kaki selalu kontak dengan lantai, sehingga gerakan-gerakan jogging diganti
dengan gerakan jalan cepat. Senam aerobik low impact adalah suatu bentuk senam yang pertama kali diperkenalkan untuk
para pemula. Irama dalam senam ini agak lambat dan bertahap dari ketukan yang lambat sampai ketukan yang agak cepat
(Candrawati et al., 2016).

Manfaat Dasar Senam Aerobic Low


Impact
(Yulistanti, 2003).
 penyaluran energi dan penyerapan oksigen yang berimbang sehingga dapat meningkatkan endorphin yang memiliki
efek relaksan sehingga dapat mengurangi resiko kekerasan secara efektif .
 Meningkatkan kelentukan (fleksibilitas) pada tubuh sehingga dapat mengurangi cedera.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Prosedur pengumpulan
DESAIN STUDI KASUS data
Wawancara
Studi kasus deskriptif
Observasi

SUBJEK STUDI KASUS


Tempat dan waktu
 Kriteria Inklusi
Klien berusia >18 tahun RS Jiwa Provinsi Jawa Barat.
Riwayat perilaku kekerasan Lama waktu melakukan studi
Pasien dapat kooperatif atau dapat berkomunikasi verbal
dengan baik kasus yaitu 4 hari.
 Kriteria Eksklusi
Pasien yang mengalami gangguan kesadaran
Prosedur Penerapan

Alat :
Persiapan Pasien :
1. Musik
1. Membuat kontrak dengan klien
2. Sound System
2. Mempersiapkan alat dan tempat

3. Menjelaskan tujuan kegiatan

Tahap Kerja Meliputi:

1. Pemanasan (4 Gerakan)
2. Kegiatan Inti (4 Gerakan)
3. Pendinginan (6 Gerakan)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai