Anda di halaman 1dari 35

Pusat Pertanggunjawaban Alat evaluasi

Pusat Biaya varian

Pusat Pendapatan Varian

Lap R/L
Pusat Laba Kontribusi

Pusat Investasi Rate of Return


PUSAT BIAYA (COST CENTER)

 Menurut Krisna (2006:115) “Pusat biaya (cost center) adalah suatu pusat
tanggung jawab di mana manajer bertanggung jawab untuk
mengendalikan biaya yang terjadi di unit tersebut, dan tidak bertanggung
jawab dari segi keuangan, untuk laba maupun investasi dari unitnya”.
Pusat tanggung jawab ini secara finansial hanya bertanggung jawab atas
terjadinya biaya. Pusat biaya tidak memiliki tanggung jawab untuk
memperoleh penghasilan.
 Dalam pusat biaya seorang manajer diserahi tanggung jawab untuk
mengendalikan biaya yang dikeluarkan dan otoritas untuk mengambil
keputusan-keputusan yang mempengaruhi biaya tersebut. Kemampuan
dalam mengendalikan biaya sesuai rencana merupakan ukuran kinerja
manajer pusat biaya.

2
PUSAT PENDAPATAN (REVENUE CENTER)

 Menurut Adisaputro dan Anggarini (2007:21) “Pusat pendapatan (revenue


center) adalah suatu pusat tanggung jawab di mana manajer bertanggung
jawab untuk mengendalikan pendapatan yang terfokus pada tugas atas
timbulnya penghasilan, baik dari penjualan barang ataupun jasa”. Suatu
pusat pendapatan dapat terdiri atas pusat pendapatan kecil-kecil berupa
segmen jenis produk tertentu atau konsumen tertentu. Dalam pusat
pendapatan tidak berarti tidak ada pengeluaran biaya sama sekali, namun
biaya yang terjadi umumnya tidak menunjang secara langsung terhadap
prestasi yang dicapai.
 Kinerja manajer pusat pendapatan diukur dengan cara menganalisis
selisih pendapatan. Selisih pendapatan adalah perbedaan antara anggaran
pendapatan dengan realisasinya. Selisih pendapatan dianalisis untuk
mengetahui penyebab timbulnya selisih tersebut.

3
PUSAT LABA (PROFIT CENTER)

 Menurut Adisaputro dan Anggarini (2007:22) “Pusat laba (profit center)


adalah suatu pusat tanggung jawab di mana manajer dinilai kinerjanya
atau tanggung jawabnya untuk mengendalikan penghasilan, biaya dan
laba yang terjadi di unit tersebut”. Pusat laba umumnya terdapat pada
organisasi yang dibagi-bagi berdasarkan divisi-divisi penghasil laba
(organisasi divisional).
 Organisasi divisional biasanya ditetapkan pada perusahaan yang
menghasilkan lebih dari satu macam produk atau jasa. Dalam hal ini
manajer divisi menetapkan harga jual, strategi pemasaran dan
kebijakan produksi. Pusat pertanggungjawaban ini bertanggung jawab
terhadap laba yakni selisih antara penghasilan dan biaya.

4
PUSAT INVESTASI (INVESTMENT CENTER)

 Pusat investasi (investment center) adalah suatu pusat tanggung jawab


yang setingkat lebih tinggi dibanding pusat laba. Dalam suatu pusat
investasi, manajer dinilai kinerjanya atau tanggung jawabnya
terhadap biaya, pendapatan, laba dan jumlah sumber dana yang
diinvestasikan dalam harta yang digunakan oleh pusat
pertanggungjawaban tersebut.
 Perencanaan dan pengendalian difokuskan pada pengembalian investasi
yang dihasilkan oleh pusat tanggung jawab tersebut. Ukuran pusat
investasi yang paling umum digunakan adalah Return On Investment
(ROI). ROI merupakan persentasi, dan semakin besar persentasi
tersebut, semakin baik ROI-nya. Adapun alat pengukur kinerja lainnya
adalah Economic Value Added (EVA)

5
PUSAT INVESTASI (INVESTMENT CENTER)

 Dibanding dengan pusat-pusat tanggung jawab yang lain, pusat investasi


merupakan pusat tanggung jawab yang paling luas cakupannya.
Organisasi secara keseluruhan menggambarkan sebagai pusat investasi,
dengan direktur dan wakil direktur-direktur pelaksana sebagai
manajemen pusat investasi.
 Mereka mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar
dibanding manajer-manajer yang lain. Mereka bertanggung jawab
terhadap perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian aktivitas
perusahaan. Keputusannya yang berkenaan dengan besar kecilnya
perusahaan menentukan jumlah investasi yang menjadi tanggung
jawabnya.

6
PUSAT BIAYA
(COST CENTER)

7
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA

Dalam pusat biaya seorang manajer diserahi tanggung jawab untuk


mengendalikan biaya yang dikeluarkan dan otoritas untuk mengambil
keputusankeputusan yang mempengaruhi biaya tersebut. Kemampuan dalam
mengendalikan biaya sesuai rencana merupakan ukuran kinerja manajer pusat
biaya. Pusat pertanggungjawaban biaya dapat dibagi menjadi dua golongan
yaitu:

 Pusat Biaya Teknik


 Pusat biaya kebijakan

8
~ PUSAT BIAYA TEKNIK

 Efisiensi pusat biaya teknik dinilai atas dasar hubungan antara masukan
dengan keluarannya, yaitu membandingkan antara biaya yang
sesungguhnya terjadi dengan biaya standarnya. Jika biaya-biaya yang
sesungguhnya lebih kecil dibandingkan dengan biaya standarnya, maka
penyimpangan biaya sifatnya menguntungkan (favorable) yang berarti
bahwa pusat biaya tersebut bekerja secara efisien

 Namun, jika biaya sesungguhnya lebih besar dibandingkan dengan biaya


standarnya, maka penyimpangan biaya sifatnya merugikan (unfavorable)
yang berarti bahwa pusat biaya tersebut bekerja tidak efisien

9
~ PUSAT BIAYA KEBIJAKAN

 Pusat biaya kebijakan dapat diukur efektifitasnya dengan cara menilai


kontribusinya terhadap tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja manajer pusat administrasi, pusat penelitian dan
pengembangan, pusat pemasaran dengan menggunakan laporan
pertanggungjawaban biaya yang membandingkan antara biaya
sesungguhnya dengan anggarannya.

 Selisih atau varian tersebut dapat menguntungkan (favorable) yang berarti


pusat biaya kebijakan tersebut bekerja secara efektif dan tidak
menguntungkan (unfavorable) yakni pusat biaya tersebut bekerja tidak
efektif.

10
BIAYA YANG TERKENDALI DAN BIAYA YANG TIDAK TERKENDALI

 Dalam pusat pertanggungjawaban pemisahan biaya menjadi terkendali


dan tidak terkendali bagi manajer pusat pertanggungjawaban sejak
penetapan budget adalah sangat penting agar tidak terjadi tanggung jawab
ganda terhadap biaya tertentu dan agar setiap pimpinan pusat biaya dapat
mengetahui dengan jelas batasbatas tanggung jawabnya.

 Terjadinya biaya dalam suatu pusat pertanggungjawaban tidak selalu


sebagai akibat dari keputusan yang diambil oleh manajer yang
bersangkutan, karena tidak semua biaya yang terjadi dalam suatu pusat
pertanggungjawaban dapat dikendalikan oleh manajer yang bersangkutan.

11
~ CONTOHNYA

 Biaya asuransi mesin-mesin pabrik adalah biaya yang terkendali


(controllable cost) oleh pejabat yang diberi wewenang untuk melindungi
kekayaan perusahaan dan tentu saja tidak terkendali (uncontrollable cost)
oleh mandor produksi.

 Biaya iklan surat kabar menjadi biaya terkendalikan (controllable cost)


oleh manajer pemasaran jika ia memiliki kekuasaan untuk mengotorisasi
biaya dan jenis iklan surat kabar. Di lain pihak biaya penyusutan mesin
dan perlengkapan pabrik tidak akan terkendalikan (uncontrollable cost)
oleh manajer pemasaran jika ia tidak memiliki wewenang untuk
mengotorisasi pemakaian mesin pabrik

12
13
14
15
PUSAT PENDAPATAN
(REVENUE CENTER)

16
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PENDAPATAN
 Manajemen bertanggungjawab untuk mengoptimalisasi hubungan antara
input dan output. Sebagai contoh misalnya departemen produksi, inputnya
dalam bentuk bahan baku masih dapat dilihat pada produk jadi.
Pengendalian, difokuskan pada bagaimana memanfaatkan input minimal
untuk menghasilkan output yang diinginkan yaitu sesuai dengan ketentuan
dan standar kualitas yang ditetapkan pada waktu dan kuantitas seperti
yang diinginkan.
 Pada beberapa kondisi, input tidak berkaitan langsung dengan output.
Misalnya biaya promosi yang dikeluarkan untuk meningkatkan
pendapatan, akan tetapi peningkatan penjualan dipengaruhi beberapa
factor selain promosi, hubungan antara peningkatan biaya promosi dengan
peningkatan pendapatan sulit dijelaskan. Pada kegiatan penelitian dan
pengembangan, hubungan antara input dan output lebih sulit lagi
dijelaskan, hasil dari kegiatan penelitian mungkin tidak nampak pada
beberapa tahun dan jumlah biaya optimum untuk kegiatan penelitian sulit
ditetapkan.
17
PENGUKURAN INPUT DAN OUTPUT:
 Pada umumnya input yang digunakan dalam pusat pertanggungjawaban
dapat diukur secara phisik, jam tenaga kerja, liter, kg, meter dll. Dalam
Sistem Pengendalian Manajemen ukuran tersebut dinyatakan dalam satuan
moneter. Sebagai catatan, input adalah sumberdaya yang digunakan dalam
pusat pertanggungjawaban, Jadi pasien rumah sakit dan murid dari
sekolah bukan merupakan input. Yang merupakan input adalah
sumberdaya yang digunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
 Pengukuran output tidak semudah seperti pada pengukuran input, sebagai
contoh penjualan yang dicapai suatu periode adalh output bagi organisasi
berorientasi laba, tetapi angka tersebut tidak menunjukkan hasil yang
dilakukan selama periode tersebut, seperti kegiatan penelitian, pelatihan
dan promosi tahun ini tidak merefleksikan output tahun ini.

18
19
PUSAT LABA
(PROFIT CENTER)

20
PENGUKURAN PUSAT LABA
Banyak keputusan manajemen melibatkan usulan untuk meningkatkan beban
dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan peningkatan yang lebih
besar dalam peningkatan penjualan keputusan semacam ini disebut sebagai
pertimbangan biaya/pendapatan (expense/revenue trade-off). Tambahan beban
iklan adalah salah satu contohnya. Untuk dapat mendelegasikan keputusan
trade-off semacam ini dengan aman ke tingkat manajer yang lebih rendah,
maka ada dua kondisi yang harus dipenuhi.

 Manajer harus memiliki akses ke informasi relevan yang dibutuhkan


dalam membuat keputusan serupa.
 Harus ada semacam cara untuk mengukur efektifitasnya suatu trade-off
yang dibuat oleh manajer.

21
BENTUK – BENTUK PUSAT LABA
 Unit bisnis (divisi) sebagai pusat laba, manajernya bertanggungjawab dan
mempunyai kebijakan serta kendali terhadap pengembangan produk,
proses produksi dan pemasaran serta perolehan produk, sehingga ia dapat
mempengaruhi pendapatan dan biaya yang berakibat terhadap laba
bersihnya.
 Unit-unit fungsional sebagai pusat laba, pada perusahaan multibisnis
setiap unit diperlakukan sebagai penghasil laba yang independen, tetapi
bisa saja terorganisasi dalam bentuk fungsional
 Membebankan biaya dari produk yang dijual melalui harga transfer
dengan cara membuat Trade Off Pendapatan atau Biaya yang optimal
 Harga transfer dibebankan kepada pusat laba berdasarkan biaya standar,
memisakan kinerja biaya pemasaran terhadap biaya manufaktur, hal ini
berpengaruh terhadap perubahan efisiensi di luar kendali manajer
pemasaran

22
23
24
PENENTUAN HARGA TRANSFER
Penentuan harga transfer berkaitan dengan harga yang
dibebankan dalam suatu transfer barang / jasa antara 2 divisi
dalam satu perusahaan.

Divisi Divisi Divisi


penambangan Pengolahan Manufaktur

Berapa harga yang seharusnya?


Tiga penekatan dalam penentuan harga transfer :
 Harga Pokok : variabel & terserap
 Harga Pasar
 Harga yang dirundingkan

1. Harga Transfer Menurut Harga Pokok


= harga pokok variabel per satuan + margin kontribusi
yang dikorbankan divisi penjual akibat penghentian
penjualan.
2. Harga transfer menurut harga pasar, ada 2
kondisi :

 Harga pasar perantara ditentukan dengan baik


(harga pasar = bi var + MK yang hilang)

 Harga berubah di Pasar perantara, karena ada pemasok


menawarkan harga yang lebih murah
Solusi : tergantung kapasitas produksi
3. Harga pasar yang didamaikan

Harga pasar perantara menunjukkan batas teratas bagi


biaya yang dibebankan pada transfer antar divisi.

Harga transfer = biaya variabel + margin kontribusi


yang hilang
Margin kontribusi yang hilang = total MK produk A /
barang yang diproduksi.
PUSAT INVESTASI
(INVESTMENT CENTER)

29
PENGUKURAN PUSAT INVESTASI
Bentuk pusat investasi adalah Kantor Pusat Perusahaan atau Unit Bisnis
Strategis maupun Divisi yang diberi wewenang atau kebijakan maksimum
dalam menentukan keputusan operasi yang tidak hanya berjangka pendek,
tetapi juga tingkat (besarnya) dan tipe (jenis) investasi.

Masalah yang timbul pada Pusat Investasi adalah berkaitan dengan


pengukuran dan tolok ukur prestasi pusat investasi.

30
PENGUKURAN PUSAT INVESTASI
 Pada umumnya tujuan manajer unit usaha adalah memperoleh laba yang
memuaskan dari investasi yang ditanamkan.
 Laba yang yang diperoleh, berasal dari modal yang ditanam untuk
memperoleh laba tersebut.
 Makin besar modal yang ditanam belum tentu makin besar pula labanya.

31
PENGUKURAN PUSAT INVESTASI
Terdapat dua metode dalam mengukur prestasi Pusat Investasi. Pertama,
pusat investasi diukur prestasinya dengan menghitung laba yang diperoleh
dengan investasinya (investment base). Perhitungan ini disebut dengan
Return on Investmen atau ROI. Kedua, pengukuran prestasi dilakukan dengan
menghitung Economic Value Added (EVA) yang sering disebut juga sebagai
residual income. Berikut ini adalah contoh penghitungan kedua metode
tersebut

32
RATE OF RETURN/ TK PENGEMBALIAN

Rate of Return ROI dan Residual Income

Laba Oprs bersih Penjualan


ROI = x
Penjualan Rata2 Aktiva op

Rata-rata akt opr : rata-rata awal dan akhir tahun


Aktiva opr : kas, PD, persediaan, aktiva produktif
  

EBIT: Earnings Before Interest and Taxes


Kasus :
Jika penjualan naik menjadi $250,000, EBIT naik
menjadi $ 25,000

Jika biaya berkurang $ 1,000, sehingga EBIT naik


menjadi 21,000

Jika aktiva operasi dikurangi menjadi $ 80,000.


Hitung ROI !!!

Anda mungkin juga menyukai