Lap R/L
Pusat Laba Kontribusi
Menurut Krisna (2006:115) “Pusat biaya (cost center) adalah suatu pusat
tanggung jawab di mana manajer bertanggung jawab untuk
mengendalikan biaya yang terjadi di unit tersebut, dan tidak bertanggung
jawab dari segi keuangan, untuk laba maupun investasi dari unitnya”.
Pusat tanggung jawab ini secara finansial hanya bertanggung jawab atas
terjadinya biaya. Pusat biaya tidak memiliki tanggung jawab untuk
memperoleh penghasilan.
Dalam pusat biaya seorang manajer diserahi tanggung jawab untuk
mengendalikan biaya yang dikeluarkan dan otoritas untuk mengambil
keputusan-keputusan yang mempengaruhi biaya tersebut. Kemampuan
dalam mengendalikan biaya sesuai rencana merupakan ukuran kinerja
manajer pusat biaya.
2
PUSAT PENDAPATAN (REVENUE CENTER)
3
PUSAT LABA (PROFIT CENTER)
4
PUSAT INVESTASI (INVESTMENT CENTER)
5
PUSAT INVESTASI (INVESTMENT CENTER)
6
PUSAT BIAYA
(COST CENTER)
7
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA
8
~ PUSAT BIAYA TEKNIK
Efisiensi pusat biaya teknik dinilai atas dasar hubungan antara masukan
dengan keluarannya, yaitu membandingkan antara biaya yang
sesungguhnya terjadi dengan biaya standarnya. Jika biaya-biaya yang
sesungguhnya lebih kecil dibandingkan dengan biaya standarnya, maka
penyimpangan biaya sifatnya menguntungkan (favorable) yang berarti
bahwa pusat biaya tersebut bekerja secara efisien
9
~ PUSAT BIAYA KEBIJAKAN
10
BIAYA YANG TERKENDALI DAN BIAYA YANG TIDAK TERKENDALI
11
~ CONTOHNYA
12
13
14
15
PUSAT PENDAPATAN
(REVENUE CENTER)
16
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PENDAPATAN
Manajemen bertanggungjawab untuk mengoptimalisasi hubungan antara
input dan output. Sebagai contoh misalnya departemen produksi, inputnya
dalam bentuk bahan baku masih dapat dilihat pada produk jadi.
Pengendalian, difokuskan pada bagaimana memanfaatkan input minimal
untuk menghasilkan output yang diinginkan yaitu sesuai dengan ketentuan
dan standar kualitas yang ditetapkan pada waktu dan kuantitas seperti
yang diinginkan.
Pada beberapa kondisi, input tidak berkaitan langsung dengan output.
Misalnya biaya promosi yang dikeluarkan untuk meningkatkan
pendapatan, akan tetapi peningkatan penjualan dipengaruhi beberapa
factor selain promosi, hubungan antara peningkatan biaya promosi dengan
peningkatan pendapatan sulit dijelaskan. Pada kegiatan penelitian dan
pengembangan, hubungan antara input dan output lebih sulit lagi
dijelaskan, hasil dari kegiatan penelitian mungkin tidak nampak pada
beberapa tahun dan jumlah biaya optimum untuk kegiatan penelitian sulit
ditetapkan.
17
PENGUKURAN INPUT DAN OUTPUT:
Pada umumnya input yang digunakan dalam pusat pertanggungjawaban
dapat diukur secara phisik, jam tenaga kerja, liter, kg, meter dll. Dalam
Sistem Pengendalian Manajemen ukuran tersebut dinyatakan dalam satuan
moneter. Sebagai catatan, input adalah sumberdaya yang digunakan dalam
pusat pertanggungjawaban, Jadi pasien rumah sakit dan murid dari
sekolah bukan merupakan input. Yang merupakan input adalah
sumberdaya yang digunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Pengukuran output tidak semudah seperti pada pengukuran input, sebagai
contoh penjualan yang dicapai suatu periode adalh output bagi organisasi
berorientasi laba, tetapi angka tersebut tidak menunjukkan hasil yang
dilakukan selama periode tersebut, seperti kegiatan penelitian, pelatihan
dan promosi tahun ini tidak merefleksikan output tahun ini.
18
19
PUSAT LABA
(PROFIT CENTER)
20
PENGUKURAN PUSAT LABA
Banyak keputusan manajemen melibatkan usulan untuk meningkatkan beban
dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan peningkatan yang lebih
besar dalam peningkatan penjualan keputusan semacam ini disebut sebagai
pertimbangan biaya/pendapatan (expense/revenue trade-off). Tambahan beban
iklan adalah salah satu contohnya. Untuk dapat mendelegasikan keputusan
trade-off semacam ini dengan aman ke tingkat manajer yang lebih rendah,
maka ada dua kondisi yang harus dipenuhi.
21
BENTUK – BENTUK PUSAT LABA
Unit bisnis (divisi) sebagai pusat laba, manajernya bertanggungjawab dan
mempunyai kebijakan serta kendali terhadap pengembangan produk,
proses produksi dan pemasaran serta perolehan produk, sehingga ia dapat
mempengaruhi pendapatan dan biaya yang berakibat terhadap laba
bersihnya.
Unit-unit fungsional sebagai pusat laba, pada perusahaan multibisnis
setiap unit diperlakukan sebagai penghasil laba yang independen, tetapi
bisa saja terorganisasi dalam bentuk fungsional
Membebankan biaya dari produk yang dijual melalui harga transfer
dengan cara membuat Trade Off Pendapatan atau Biaya yang optimal
Harga transfer dibebankan kepada pusat laba berdasarkan biaya standar,
memisakan kinerja biaya pemasaran terhadap biaya manufaktur, hal ini
berpengaruh terhadap perubahan efisiensi di luar kendali manajer
pemasaran
22
23
24
PENENTUAN HARGA TRANSFER
Penentuan harga transfer berkaitan dengan harga yang
dibebankan dalam suatu transfer barang / jasa antara 2 divisi
dalam satu perusahaan.
29
PENGUKURAN PUSAT INVESTASI
Bentuk pusat investasi adalah Kantor Pusat Perusahaan atau Unit Bisnis
Strategis maupun Divisi yang diberi wewenang atau kebijakan maksimum
dalam menentukan keputusan operasi yang tidak hanya berjangka pendek,
tetapi juga tingkat (besarnya) dan tipe (jenis) investasi.
30
PENGUKURAN PUSAT INVESTASI
Pada umumnya tujuan manajer unit usaha adalah memperoleh laba yang
memuaskan dari investasi yang ditanamkan.
Laba yang yang diperoleh, berasal dari modal yang ditanam untuk
memperoleh laba tersebut.
Makin besar modal yang ditanam belum tentu makin besar pula labanya.
31
PENGUKURAN PUSAT INVESTASI
Terdapat dua metode dalam mengukur prestasi Pusat Investasi. Pertama,
pusat investasi diukur prestasinya dengan menghitung laba yang diperoleh
dengan investasinya (investment base). Perhitungan ini disebut dengan
Return on Investmen atau ROI. Kedua, pengukuran prestasi dilakukan dengan
menghitung Economic Value Added (EVA) yang sering disebut juga sebagai
residual income. Berikut ini adalah contoh penghitungan kedua metode
tersebut
32
RATE OF RETURN/ TK PENGEMBALIAN