UANG
A. Pengertian uang
Pengertian uang adalah sesuatu yang diterima secara umum oleh masyarakat
sebagai alat pembayaran disuatu wilayah tertentu dari transaksi ekonomi yang
dilakukan untuk pembelian barang atau jasa atau untuk pembayaran hutang. Uang
dikatakan sebagai alat pembayaran disuatu wilayah tertentu, karena uang terbagi atas
kawasan. Dimana suatu mata uang hanya dapat dipakai didaerah tertentu saja dan
tidak dapat dipakai di luar kawasan tersebut namun ada juga uang yang dapat dipakai
di luar dari kawasan yang menerbitkannya.
B. Kriteria Uang
1. diterima secara umum dan mudah dikenali
2. Nilai yang stabil
3. Penawarannya elastis
4. Mudah dibawa-bawa kemana-mana
5. Tidak mudah rusak atau awet
6. Mudah dipecah dalam satuan kecil
C. Fungsi Uang
1. Alat tukat menukar
2. Satuan hitung
3. Penimbun kekayaan
4. Standar pencicilan Hutang
D. Jenis-jenis Uang
1. Berdasarkan bahan
a. Uang logam, merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari logam,
baik dari almunium, kupronikel, bronze,emas. Perak, atau perunggu dan
bahan lainnya. Biasanya uang yang terbuat dari logam dengan nominal yang
kecil. Di Indonesia uang logam terdiri dari pecahan Rp 50, Rp 100, Rp 500,
Rp 1.000
b. Uang kertas, merupakan uang yang bahannya terbuat dari kertas atau bahan
lainnya. Uang dari bahan kertas biasanya dalam nominal yang besar sehingga
mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari. Uang jenis ini terbuat dari kertas
yang berkualitas tinggi, yaitu tahan terhadap air, tidak mudah robek atau
luntur. Pecahan uang kertas di Indonesia adalah dimulai dari Rp 1.000, Rp
5.000, Rp10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, Rp 100.000.
2. Berdasarkan nilai
a. Bernilai penuh (full bodied money)
merupakan uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya,
sebagai contoh, uang logam dimana nilai bahan untuk membuat uang tersebut
sama dengan nominal yang tertulis di uang.
b. Tidak bernilai penuh (representatif full bodied money)
Merupakan uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya.
Sebagai contoh uang yang terbuat dari kertas. Uang jenis ini sering disebut
uang bertanda. Kadangkala nilai intrinsiknya jauh lebih rendah dari nilai
nominal yang terkandung di dalamnya.
3. Berdasarkan lembaga
a. Uang kartal
merupakan uang yang diterbitkan oleh Bank Sentral baik uang logam maupun
uang kertas.
b. Uang giral
Merupakan uang yang diterbitkan oleh bank umum seperti cek, bilyet giro,
traveler cheque dan credit card.
4. Berdasarkan kawasan
a. Uang lokal
Merupakan uang yang berlaku di suatu negara tertentu, seperti rupiah hanya
berlaku di Indonesia
b. Uang regional
Merupakan uang yang berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas dari uang
local seperti untuk kawasan benua Eropa berlaku mata uang tunggal eropa
yaitu EURO.
c. Uang Internasional
Merupakan uang yang berlaku anta negara seperti US Dollar dan menjadi
standar pembayaran internasional.
BAB 2
RUANG LINGKUP KEUANGAN BUKAN BANK
A. Pengertian Bank
Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga
intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah
pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan
kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter.
Sebagaimana diatur dalam undang-undang, yang dimaksud dengan bank adalah
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yaitu bank
bertindak sebagai lembaga intermediasi atau lembaga perantara untuk menghimpun
dana dari masyarakat dalm bentuk tabungan, giro ataupun deposito berjangka.
Sementara itu, pihak-pihak yang kekurangan dan membutuhkan dana akan
mengajukan pinjaman atau kredit kepada bank. Kredit tersebut dapat berupa kredit
investasi, kredit modal kerja ataupun kredit konsumsi.
B. Sejarah Perbankan
Dimulai sejak zaman Babylonia, tugas bank pada waktu itu lebih bersifat
tukar-menukar mata uang, kemudian usaha ini berkemabang dengan menerima
tabungan, menitipkan, ataupun meminjamkan uanga dengan memungut bunga
pinjaman sebagai imbalannya. Kemudian usaha perbankkan ini berkembang ke Asia
dibawa oleh bangsa Eropa yang datang ke Asia saat melakukan penjajahan di negara-
negara jajahannya. Seperti pada mulanya bank muai ada di negara Indonesia karena
dibawa bangsa Belanda pada saat menjajah bangsa Indonesia. Pada saat itu ada
beberapa bank yang memegang peranan penting di Indonesia dimana pada masa
penjajahan lebih dikenal dengan nama Hindia Belanda. Bank-bank yang ada yaitu
seperti :
a. De Javasche NV
b. De Post Paar Bank
c. Nederland Handles Maatscappij (NHM)
d. Nationale Handles bank (NHB)
Disamping bank yang tersebut diatas, terdapat pula bank-bank lainnya yang
tidak terdapat campur tangan pemerintah.Bank-bank tersebut terbagi atas modal
nasional, China, jepang atapun Eropa, yaitu :
a. Bank nasional Indonesia
b. Abuan Saudagar
c. The Chartered Bank of India
d. The Bank of Taiwan
e. Tha Bank of China
D. Jenis-Jenis Bank
Berdasarkan undang-undang no 10 1998 bank berdasarkan fungsinya dibagi
atas bank umum dan BPR, kemudian baru pada tahun 1990 bank berdasarkan prinsip
syariah hadir di Indonesia.
Terdapat beberapa perbedaan antara bank umum, BPR dan bank syariah pada
kegiatan utamanya, dilihat dari luas kegiatan atau jumlah produk yang ditawarkan
maupun jangkauan wilayah operasinya.
1.) Bank umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan seluruh kegiatan usahanya dengan
menggunakan sistem konvensional, begitu pula dengan wilayah operasinya dalam
dilakukan diseluruh wilayah. Bank umum sering pula disebut dengan bank
komersil.
Dengan sistem konvensional, bank umum memakai dua metode, yaitu :
a. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti
tabungan, deposito maupun giro. Begitu pula dalam menetapkan harga untuk
produk pinjamannya. Penetapan harga ini dikenal dengan istilah spread based.
b. Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankkan menetapkan biaya-biaya
dalam nominal tertentu. Sistem pengenaan biaya ini. dikenal dengan istilah fee
based.
2.) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank perkreditan rakyat adalah bank yang dalam melakukan kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, sehingga bila dibandingkan
dengan bank umum maka BPR menjadi lebih sempit dalam melakukan kegiatan
perbankkan. Dalam kegiatannya BPR hanya dapat menghimpun dana dan
menyalurkan dana ke masyarakat, dan tidak diperkenankan unutk menerima
simpanan giro, mengikuti kliring, melakukan kegiatan valuta asing, serta
melakukan kegiatan perasuransian.
3.) Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang dalam melaksanakan kegiatan usahanya dengan
menggunakan sistem bagi hasil, dimana aturan dan perjanjiannya mengacu pada
hokum Islam. Di lihat dari wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh
wilayah. Jenis-jenis produk Syariah yang ditawarkan adalah sebagai berikut :
a. Al-wadi’ah (simpanan)
b. Pembiayaan dengan bagi hasil
c. Bai’Al-Murabahah
d. Bai’As-salam
e. Bai’Al-istihna
f. Al-Wakalah
g. Al-Kafalah
h. Al-Hawalah
i. Ar-Than
BAB 3
C. Simpanan Tabungan
Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun
1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro
dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Alat penarikan yang digunakan untuk mengambil dana yang tersimpan di
dalam simpanan tabungan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Buku tabungan
adalah buku yang dipegang oleh nasabah, yang diberikan kepada nasabah
pada awal menabung.
2. Kartu penarikan
Adalah kartu yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah dana pada mesin
penarikan uang yang telah disediakan oleh pihak bank pada lokasi tertentu,
dimana kita lebih mengenal kartu penarikan ini dengan nama ATM
(Automated Teller machine).
3. Surat Kuasa
Adalah surat yang berisi pernyataan nasabah yang memberikan kuasa pada si
pemegang surat kuasa yang terdapat tandatangan nasabah dan si
pemegang surat kuasa untuk menarik sejumlah dana dari rekening nasabah,
selain itu disertakan fotocopy tanda pengenal si pemegang surat kuasa dan
buku tabungan nasabah.
D. Simpanan Deposito
Jangka waktu simpanan deposito lebih lama bila dibandingkan dengan
simpanan giro ataupun simpanan tabungan, serta tidak dapat diambil setiap
waktu. Menurut undang-undang no.10 tahun 1998 deposito adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian
nasabah penyimpan bank.
Alat yang dapat digunakan untuk penarikan simpanan deposito tergantung
dari jenis depositonya. Seperti alat yang digunakan untuk menarik deposito
berjangka adalah bilyet deposito sedangkan untuk menarik sertifikat deposito
digunakan sertifikat deposito.
Jenis-jenis dari deposito :
1. Deposito berjangka
Merupakan deposito yang diterbitkan oleh bank umum, dimana didalam
deposito berjangka diterbitkan atas nama orang atau lemabag dan terdapat
nilai nominal dari uang. Jangka waktu deposito bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6,
12, dan 24 bulan.
2. Sertifikat Deposito
Merupakan jenis deposito yang diterbitkan atas unjuk, maksudnya adalah
didalam sertifikat deposito yang diterbitkan hanya ada nilai nominalnya tidak
disertai dengan nama orang ataupun lembaga. Sehingga sertifikat deposito
dapat diperjualbelikan kepada pihak lain. Sertifikat deposito dapat diterbitkan
dengan jangka waktu, 2, 3, 4, 6, dan 12 bulan.
3. Deposito on call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama 1
bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya
100 juta rupiah, tergantung dari bank yang menerbitkan deposito on call
tersebut.