Anda di halaman 1dari 7

Konsep Dasar Sistem Akuntansi

Keuangan Daerah

Oleh:
Kelompok 6

Waode Rima Melati Sukma B1C118167


Elina Septarin B1C118169
Muh. Azhar Pratama B1C118175
Kirana Afrilia Iskandar B1C118191
Mega Unha Sapitri B1C118192
Elfira Fernanda B1C118194
Silvy Damayanti B1C118202
Viky Rahmawati B1C118203
DASAR HUKUM SISTEM AKUNTANSI

• Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara


• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
• Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan tanggung jawab
• Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pinjaman Daerah PeraturanPemerintah
Nomor 56 Tahun 2007 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
• Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2007 tentang Hibah
• Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan
Keuangan Daerah
• Peraturan Pemerintah no 71 tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan
• Peraturan menteri keuangan no 238 tahun 2011 tentang pedoman umum akuntansi
pemerintahan
• Permendagri no 64 tahun 2013 tentang penerapan akuntansi berbasis akrual
Standar Akuntansi Pemerintah

Standar akuntansi pemerintah dan kebijakan akuntansi keuangan pemerintah daerah


terutama mengatur mengenai 3 (tiga) hal, yaitu:
1. Pengakuan
Pengakuan dalam akuntansi adalah proses penetapan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu
kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi sehingga akan menjadi bagian yang melengkapi
unsur aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, belanja, dan pembiayaan, sebagaimana akan
termuat pada laporan keuangan entitas pelaporan yang bersangkutan.

2. Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos
dalam laporan keuangan.

3. Pengungkapan
Laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan dapat ditempatkan pada lembar
muka(on the face) laporan keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan.
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH
Struktur akuntansi di pemerintah daerah menggunakan Akuntansi RK-Pusat merupakan akuntansi
konsep transaksi Kantor Pusat – Kantor Cabang (Home ekuitas dana di tingkat SKPD. Akun “RK-Pusat”
Office – Branch Office Transaction ). Pemilihan struktur ini setara dengan akun “Ekuitas Dana”, tetapi
sesuai dengan Undang Undang No. 17 Tahun 2003 tentang penggunanya khusus SKPD. Hal ini dikarenakan
Keuangan Negara pasal 10 ayat (3) dan Peraturan SKPD merupakan cabang dari Pemda, sehingga
Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan
sebenarnya SKPD tidak memiliki ekuitas dana
Keuangan Daerah pasal 100, yang menetapkan bahwa
sendiri, melainkan hanya menerima ekuitas dana
pelaksanaan akuntansi dan pelaporan keuangan dilakukan di
dari Pemda, melalui mekanisme transfer. Akun
tingkat SKPD sebagai entitas akuntansi dan Pemda sebagai
“RK-Pusat” akan bertambah bila SKPD menerima
entitas pelaporan. Sebagai konsekuensi dari struktur
transfer aset (seperti menerima SP2D UP dan
akuntansi tersebut diperlukan kontrol pencatatan antara
PPKD dan SKPD melalui mekanisme akun resiprokal GU, menerima aset tetap dari Pemda), pelunasan

(reciprocal account) yaitu akun Rekening Koran-Pusat (RK- pembayaran belanja LS (menerima SP2D LS),
Pusat) yang ada di SKPD dan akun Rekening Koran-SKPD dan akan  berkurang bila SKPD mentransfer aset
(RK-SKPD) yang ada di PPKD. ke Pemda (seperti penyetoran uang ke Pemda).
JENIS TRANSAKSI
Dalam akuntansi keuangan pemerintah daerah, jenis transaksi dapat dirinci berdasarkan
struktur APBD yang terdiri dari:
Koreksi Kesalahan dan
Penyesuaian
Pendapatan Daerah

Pengakuan Aset Tetap, Utang Jangka


Panjang dan Ekuitas
Belanja Daerah

Depresiasi

Pembiayaan Daerah

Transaksi yang bersifat Accrual dan


Prepayment
Transaksaksi Selain Kas

Hibah Selain Kas


SIKLUS AKUNTANSI
 Tahapan siklus akuntansi
1 Menganalisis Transaksi

Menjurnal Transaksi
2

3 Mengklasifikasikan transaksi ke dalam buku besar per akun atau kode rekening

4 Menyusun neraca saldo

5 Menjurnal dan memposting jurnal penyesuaian untuk pembayaran dimuka

6 Menyusun neraca saldo disesuaikan

7 Menyusun laporan keuangan

8 Menjurnal dan memposting ayat jurnal penutup

9 Menyusun neraca saldo setelah penutupan


THANKS

Anda mungkin juga menyukai