Anda di halaman 1dari 32

REPRODUCTIVE

IMMUNOLOGY

Deswizar syaputri
1920332047
Pokok Bahasan
1. Pendahuluan
2. Imunologi Reproduksi Pada Wanita
3. Sistem Reproduksi wanita
4. Komponen Dalam Sistem Imun
5. Sistem Imun Bawaan atau non spesifik
6. Sistem Imun Adaptif atau Spesifik
Pendahuluan
• Reproduksi adalah proses yang berhubungan untuk kelangsungan
kehidupan organisme.
• Mekanisme yang terjadi pada organ reproduksi sangat kompleks dan
banyak dipengaruhi oleh sistem imun, termasuk pada proses
menstruasi, kehamilan, persalinan sampai masa nifas sehingga sangat
beresiko mengalami komplikasi dan infeksi jika terjadi kegagalan
sistem imun
• Sistem kekebalan tubuh memainkan peran sentral dalam ibu-
plasenta-janin, dan keterlibatan dalam patofisiologi semakin banyak
gangguan reproduksi dapat dijelaskan dengan baik.
• Keterlibatan sistem kekebalan tubuh normal dan abnormal proses
kehamilan sangat penting untuk pemahaman prinsip-prinsip dasar
imunologi untuk bidang reproduksi.
1. Imunologi Reproduksi Pada Wanita

Pada manusia, kekebalan reproduksi wanita di


pertahankan oleh tiga lapisan,
• kulit dan mukosa;
• sistem imun bawaan (innate immunity)
• sistem imun adaptif (adaptive immunity).

Bagi janin, untuk menghindari pengakuan


penolakan kekebalan tubuh dan menyerang oleh
sistem kekebalan tubuh ibu, imun maternal harus
tumpul, stimulud antigen janin harus ditekan,
• Dalam penolakan allograft manusia yang normal,
limfosit T memainkan peran utama dalam pengakuan
dan sitolisis sel antigen-bantalan asing.
• Allograft janin harus dilindungi terhadap sel efektor
• Peraturan ibu dari allograft janin, rahim sebagai
sebuah situs untuk reaktivitas imun, cabang
alloantigen unit fetoplasenta dan berperan imunologi
untuk plasenta,
• Vagina merupakan pintu masuk traktus genitalis wanita.
• Porsio serviks atau ektoserviks struktur dan imunologinya
sama dengan vagina; sedangkan permukaan lumen vagina
dilapisi epitel skuamosa non-keratinisasi dan memproduksi
suatu glikoprotein hidrofilik yang disebut glikokaliks.
• Proliferasi dan maturasi sel epithelial dipengaruhi regulasi
hormonal; pada saat kadar estrogen mencapai puncak,
ketebalannya maksimum dan sel-selnya mensekresi glikogen
yang akan dimetabolisme oleh laktobasili menjadi asam laktat
sehingga pH vagina dalam kondisi asam (pH 3,5-5) yang
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan mikroorganisme
pathogen, termasuk HIV dan Chlamydia trachomatis.
Imunitas Mukosa pada Genital Wanita
• Proteksi Terhadap S.T.D (Sexually Transmitted Disease)
• SeL Plasma penghasil IgA terdapat pada  Lamina Propria
dari : Tuba fallopii, Endometrium, Endocervix dan Vagina
• Sel Imunokompeten Lain: Makrofag, Langerhans, Dendrit,
Limfosit T, Tdp Pd Submukosa
• Limfosit intra epitelial (Iels) & Subepitelial  terdapat pada
zona transisional cervix  utk proteksi dari lingkungan
eksternal
• Siklus Hormon Berpengaruh Terhadap Keutuhan Mukosa,
Produksi Cairan Mukosa.
• Pada Menstruasi  Level Imunoglobulin Cervix ↑
• IgA : IMUNOGLOBULIN A
• J-CHAIN : PROTEIN YANG MENGHUBUNGKAN 2 IgA
• SC : KOMPONEN SEKRETORI MEMUDAHKAN TRANSPORT IgA
Immunoglobulin
Kelas dan Subkelas Ig
1. IgG
 Terbanyak, terutama dl cairan extravasc.
 Netralisasi toksin, mikroorganisme
 Dapat melewati plasenta dan saluran cerna neonatus
2. IgA
 Pertahanan permukaan luar tubuh
 Monomer
 Bergabung dengan komponen secretory  dimer
3. IgM
 Pentamer, intravasc.
 Diproduksi saat dini respon imun
 Pertahanan utama pd bakteriemia, aglutinasi dan sitolisis
4. IgD
 pada permukaan Limfosit  sebagai reseptor Antigen
5. IgE
 Degranulasi mastosit  pelepasan mediator inflamasi
BILA ANTIGEN JANIN MELEWATI BARIER TROPOBLAS
• RESPON IMUN IBU TERHADAP ANTIGEN JANIN:
TERBENTUKNYA ANTIBODI Pada LIEN ATAU LIMFONODUS
• ANTIBODI IgG IBU YG DAPAT MELEWATI BARIER
IMUNOGLOBULIN A
• Penting pada imunitas mukosa
• Dihasilkan oleh jaringan limfoid mukosa
gastrointestinal, respirasi dan urogenital
• Resisten terhadap degradasi oleh protease (dihasilkan
sel mukosa dan mikroba)
• Bentuk dimer  komponen sekretori menembus
epitel ke lumen
• Proteksi lokal : mencegah patogen masuk kedalam
aliran darah
• Tidak dapat melewati barier plasenta
• Transfer dari ibu ke anak melalui kolostrum
PLASENTA SEBAGAI ORGAN IMUN
SHORT LIVE AND UNIQUE ORGAN

1. Tropoblas 3. Ekspresi mhc plasenta


• Lapisan barier janin terhadap • Tropoblas plasenta tidak
mekanisme efektor imunitas mengekspresikan MHC kelas
ibu I maupun kelas II
• Berperan sebagai jaringan • Ekspresi : HLA kelas I
makrofag nonklasik (HLA-G) (Tidak
• Mengsekresi sitokin diekspresikan oleh sel-sel
interaksi dinamis antara ibu manusia , kecuali tropoblas
dan janin
2. Sel hofbauer
• Macrophage like cells
• Terdapat pada jaringan
stroma yang mengelilingi
pembuluh darah vili chorion
2. Sistem Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi wanita terdiri dari:


• genital internal (dua ovarium, dan dua induk/tuba uterine,
uterus, vagina)
• genital ekstenal (mons veneris, labia mayora, labio minora,
klitoris, vestibulum dan hiemen).

Fungsinya adalah menghasilkan gamet wanita, menyediakan tempat


untuk fertilisasi dan mempertahankan embrio selama berkembang
lengkapnya melalui tahap fetal sampai melahirkan, selain itu sistem
ini pun menghasilkan hormone seks steroid yang mengantur prgan-
organ reproduksi dan mempengaruhi organ lain dalam tubuh.
Di dalam organ reproduksi wanita juga beberapa kelenjar
yang mempunyai peran masing-masing:
1. Rahim
merupakan organ reproduksi wanita yang paling utama
dengan salah satu ujungnya adalah tabung falopian (tuba
fallopi) dan ujung yang lainnya adalah leher rahim (serviks).

2. Indung Telur (Ovarium)


Organ Reproduksi ini berupa kelenjar kelamin yang dimiliki
oleh wanita dan berjumlah dua buah. Fungsi Ovarium adalah
memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon peptide
dan steroid seperti progesteron dan estrogen.
UTERUS
• Bukan organ imun
• Memiliki vaskularisasi dan
aliran limfe yang sangat baik
• Sel limfoid terdapat pada
uterus dan cervix dan ada yang
mengandung IgA, IgM dan IgG
• Ig Ini meningkat pada infeksi
lokal dan unexplained
infertility
OVARIUM
• Bukan organ imun
• Jaringan mengandung makrofag
• Influx leukosit waktu ovulasi dan terdapatnya makrofag pada korpus
luteum inflammatory like reaction
(Melibatkan sitokin yang diproduksi makrofag)
3. Tuba Fallopi
Tuba fallopi (tabung falopi) adalah dua buah saluran halus yang
menghubungkan ovarium dengan rahim. Tuba falopi pada manusia adalah
memiliki panjang antara 7 hingga 14 cm. Ketika sel telur berkembang di
dalam ovarium, ia akan diselimuti oleh folikel ovarium.
4. Leher Rahim (Serviks)
Anatomi organ reproduksi wanita yang terletak di bagian bawah rahim.
Fungsi Leher Rahim adalah membantu perjalanan sperma dari vagina
menuju ke rahim.
5. Vagina
Vagina adalah organ reproduksi wanita yang paling luar, berbentuk
tabung dan menjadi penghubung rahim ke bagian luar tubuh. Alat
Reproduksi dapat menghasilkan berbagai macam sekresi, seperti cairan
endometrial, keringat, oviductal, skene pada vulva, cervical mucus dan
lain-lain.
3. Komponen Dalam Sistem Imun

• Komponen utama dalam sistem imun selain yang


adalah sel darah putih.
• Sistem kekebalan tubuh berkaitan dengan sel darah
putih atau leukosit.
Berdasarkan adanya bintik-bintik atau granular,
leukosit terbagi atas beberapa bagian yaitu:
• Granular, memiliki bintik-bintik. Leukosit granular
yaitu basofil, asidofil/eosinofil dan neutrofil.
• Agranular, tidak memiliki bintik-bintik. Leukosit
agranular yaitu monosit dan limfosit.
4. Sistem Imun Bawaan atau non spesifik

Sistem imun bawaan merupakan imunitas yang ada sejak


lahir, imunitas bawaan ini merupakan lini pertahanan pertama
dan berkerja segera terhadap invasi mikroorganisme atau
antigen yang masuk ke dalam tubuh.
Sistem imun bawaan meliputi:
 fisik mekanik, biokimia, humoral dan seluler.
 Sistem imun fisik mekanik terdiri dari kulit, selaput lender,
sillia, rambut hidung, batuk bersin. Sistem imun biokimia
terdiri dari HCL, Asam lemak, lizosim, spermin, laktoferin
dan mukus.
5. Sistem Imun Adaptif atau Spesifik

• Sistem imun adaptif berlangsung tanpa bantuan non


spesifik.
• Sistem imun adaptif terdiri dari dua bentuk yaitu
sistem imun humoral dan sistem imun spesifik.
1. Imunitas Humoral
Imunitas humoral, yaitu imunitas yang dimediasi oleh
molekul di dalam darah, yang disebut antibodi. Antibodi
dihasilakan oleh sel B limfosit. Mekanisme imunitas ini
ditunjukkan untuk benda asing yang berada di luar sel
(berada di caiaran atau jaringan tubuh). B limfosit akan
mengenali benda asing tersebut, kemudian akan
memprodusksi antibodi.
2. Imunitas Seluler
Sel-sel epitelial mengekspresikan sejumlah PRR
termasuk TLR (Toll-like receptor), nucleotide-binding
oligomerization domain (NOD)-like receptor,
komplemen serta reseptor immunoglobulin. Saat
teraktivasi oleh patogen atau produknya, sel-sel tersebut
akan melepaskan beberapa kemokin seperti IL-8,
RANTES, MIP-1a dan ß, serta SDF1, yang akan
merekrut sel imun yang lain untuk menuju daerah yang
terinfeksi.
3. Sistem imun seluler pada mukosa wanita
• Imunitas seluler merupakan kunci pertahanan melawan patogen
intraseluler seperti C.
• Trachomatis dan virus yang menginfeksi traktus genitalis, tetapi
masih sedikit yang diketahui tentang perannya di daerah
tersebut.
• Sejumlah sel penyaji dan sel efektor dijumpai pada mukosa
genital pria dan wanita.
• Sel dendritik menunjukkan fungsi yang sama pada lamina
propria. Setlah teraktivasi, sel tersebut akan bermigrasi ke
limfonodi regeional dan mempresentasikan antigen pada sel T
naif untuk menghasilkan respon imun seluler.
4. Sistem imun humoral pada wanita

• Imunitas humoral dimediasi oleh Ab yang di produksi oleh


sel plasma.
• Setelah terstimulasi antigen, sel B yang berada di
limfonodi dan lien, mengalami diferensiasi menjadi sel B
memori.
• IgA terutama muncul pada jaringan mukosa limfoid dan
lebih menyukai kembali ke daerah efektor mukosa dimana
IgG bergerak ke sumsum tulang daerah imflamasi.
• IgA yang di produksi sel plasma ditemukan dalam jumlah
besar di endoserviks uretra penis.
• Pada bagian besar sekresi mukosa, konsentrasi
igA lebih banyak dari pada IgG maupin IgM,
terutama pda endoserviks dan penile uretra, tetapi
pada semen dan cairan vagina didominasi oleh
IgG.
TESTIS
• Antigen sel germinativum dapat menjadi antigen
asing daripada antigen self
• Sel germinativum berkembang setelah pubertas 
waktu yang lama sesudah periode neonatus
• Menjadi teori : terbentuknya autoantigen terhadap
sperma pada pria disebabkan antigen tersembunyi
( sequester antigen )
• Toleransi dan proteksi oleh barier darah testis dan sel
sertoli
Proteksi V.S Tolerans
terhadap Sperma
Inokulasi reguler dan berulang jutaan antigen asing dari sperma
pada wanita aktif sexual

Sistim imun pada traktus genitalis wanita tidak memberikan


respon terhadap antigen sperma karena:
 Ejakulat mengandung faktor inhibisi respon imun
 Imunitas mukosa vagina dan cervix yang unik & khas 
sehingga tolerans terhadap sperma

1-12% insiden antibodi anti-sperma pada wanita fertil 


sperm-reactive antibody dibentuk pada pria yg melakukan
orogenital sex
TRANSPLANTASI JANIN PADA IBU
• Transplantasi alogenik  transplantasi dari spesies yang
sama dengan genetik yang berbeda
• Mekanisme:
– Barier fisik janin – plasenta
– Sinsitiotropoblas sbg barier
– Absorbsi antibodi ANTI-MHC oleh Ag sebelumnya
– Supresi non-spesifik
– MHC-kelas I & II pada dinding uterus menghilang
– penyelubungan Ag janin oleh mukopolisakarida
– Imunotoleransi terjadi
• MHC anak = MHC ayah
PROTEKSI JANIN TERHADAP REJEKSI
• Janin mengandung antigen dari ayah dan ibu
• Janin yg mengandung Ag ayah berkembang pada ibu
• Proteksi terjadi karena 2 hal
1. Peran uterus dan plasenta
2. Mekanisme maternal
MEKANISME MATERNAL
• Terdapat imunosupresif spesifik dan non-spesifik pada
kehamilan
• Spesifik
• IgG Ibu melewati barier plasenta terhadap Ag paternal (NON-HLA) Proteksi
dengan mencegah efek yang merusak dari limfosit ibu yang sudah tersensitisasi
terhadap Ag Paternal pada tropoblas
• Terdapat AB ibu yg tidak memiliki aktifitas HLA yang bereaksi dengan Ag Leukosit
( tropoblast leucocyte common antigen / TLx )
• Non-spesifik
• Hormon yang dihasilkan plasenta menyebabkan imunosupresi lokal
• Tempat antigen pada tropoblas diselubungi oleh fibrinogen atau sialic acid dari ibu
• Kehamilan berhubungan dengan protein plasma, meliputi laktogen plasenta
bersifat imunosupresiv
Respon Imun pada HDNB
• Terjadi pada bayi baru lahir
(pada anak ke II)
• Karena inkompatibilitas
rhesus (Ibu rhD-, janin +)
• Darah ibu disensitisasi oleh
antigen eritrosit janin
sehingga terbentuk IgG 
Destruksi eritrosit janin
• Sensitisasi terjadi selama
proses partus (darah anak
kembali ke ibu melalui
plasenta)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai