Anda di halaman 1dari 11

D1

Skenario 4 (kak rangga, ayu)


• Kedokteran keluarga
Seorang Bapak (45 tahun) membawa anaknya laki laki bernama yang berumur 14 tahun ke
Puskesmas untuk berobat. Di punggung dan lengan anaknya terdapat bercak- bercak
keputihan. Dokter menduga anak ini terkena kusta karena ia berasal suatu wilayah yang
memang endemis kusta. Dokter melakukan kunjungan rumah untuk memeriksa seluruh
anggota keluarga dan memeriksa kondisi rumahnya. Keluarga Bapak tersebut tinggal di
rumah ukuran 4x4 m di pemukiman padat penduduk. Lantai rumah sebagian masih tanah.
Sinar matahari sulit masuk ke dalam rumah. Keadaan rumah lembab. Di rumah itu dihuni
oleh 5 orang yang terdiri dari bapak, ibu, dan 3 orang anaknya yang masing masing
berumur 14 tahun (laki-laki), 9 tahun (perempuan) dan 6 tahun (laki-laki). Ternyata ibu
dari anak-anak tersebut pernah diobati kusta 3 tahun lalu tapi tidak selesai, juga
menderita darah tinggi. Bapaknya pernah menderita TBC dan sedang dalam proses
pengobatan. Keluarga ini jarang memakai alas kaki, dan anak-anak sering bermain tanpa
alas kaki. Anak terkecil memiliki perut buncit tapi badannya kurus.
Skenario 4
• RM :
• Seorang anak mengeluh mengalami bercak putih di punggung dan lengannya
• Wilayah tersebut merupakan endemis kusta
• Ukuran rumah sempit 4x4m dan ditinggali 5 orang
• Kurangnya ventilasi dan keadaan rumah lembab
• Keadaan sosioekonomi yang rendah
• RPK : terdapat TBC
• Daerah padat penduduk

• Mind Map :
• Epidemiologi Faktor Risiko (Lingkungan, agen, host), Frekuensi & distribusi
• Mekanisme penularan penyakit  Pendekatan keluarga
• Puskesmas  Program penanggulangan kusta, diagnosis, penatalaksanaan & edukasi, upaya pemutusan penularan
penyakit
• Peran pemerintah untuk penyakit dan masyarakat
• Tingkat pencegahan menurut leavall & clarck pada keluarganya dan lingkungannya

• Hipotesis :
Skenario 6 (anton, fanny)
• Program Keluarga berencana
Pada saat rapat koordinasi dengan Camat dan BKKBN dilaporkan bahwa Wilayah
Kerja Puskesmas mengalami kenaikan jumlah kelahiran yang signifikan
dibandingkan 2 tahun lalu. Angka total fertility rate mencapai 3.1. Disepakati
untuk menggalakkan KB di wilayah tersebut. Prioritas program yang dilaksanakan
adalah peningkatan cakupan IUD dan pemasangan susuk KB. Yang menjadi
hambatan adalah adanya anggapan bahwa KB masih menjadi tabu bagi
masyarakat sekitar. Tingkat pendidikan masyarakat juga umumnya rendah (80%
tidak tamat SMP). Angka kematian Ibu dan neonatal juga tinggi, dan banyak
wanita yang menikah muda. Angka pengangguran usia muda juga tinggi. Hal ini
dikhawatirkan oleh pemerintah karena Indonesia sedang dalam masa ledakan
demografi yang dapat menjadi bencana demografi atau bonus demografi.
Skenario 6
• RM :
• Terjadi peningkatan jumlah kelahiran yang signifikan dengan total fertility rate 3.1
• Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah dan angka kematian ibu dan neonatal yang tinggi
• Anggapan KB yang masih tabu
• Angka pengangguran usia muda yang tinggi
• Adanya ancaman bonus demografi
• Mind Map:
• Prioritas Program KB  tujuan & manfaat, edukasi
• Pencegahan
• Hambatan pelaksanaan program KB
• Manajemen pelayanan kesehatan
• Problem solving cycle
• Mampu menjelaskan konsep kedokteran pencegahan
• Memahami ledakan demografi di masa Indonesia memasuki bonus demografi, dampak dan peran dunia
kesehatan dan BKKBN
• Memahami piramida penduduk dalam demografi dan dampaknya bagi dunia kesehatan
• Hipotesis :
Skenario 8 (ilga, shindi)
• Gizi (stunting)
Gizi buruk terutama pada anak-anak kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar
masih menjadi masalah. Pada suatu penelitian ada hubungannya degan
tingkat konsumsi protein, tingkat pengetahuan ibu, pendidikan ibu,
pendapatan keluarga, penyakit menular dan tingkat konsumsi energi.
Masalah gizi utama antara lain stunting dan anemia. Puskesmas
mempunyai kegiatan usaha kesehatan sekolah dengan trias UKS yaitu
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan
sekolah. Banyak anak mengalami masalah rabun senja dan cacingan.
• RM :
• Gizi buruk pada anak-anak kelas 4,5,& 6 SD
• Masalah gizi utama stunting dan anemia
• Pengetahuan dan pendidikan ibu yang rendah
• Anak mengalami masalah rabun senja dan cacingan
• Peran puskesmas dalam membina trias UKS
• Mind Map :
• Trias UKS  Pendidikan kesehatan pada murid dan penerapan sekolah sehat
• Program pemerintah  KMS pada anak sekolah dasar, pelayanan kesehatan di sekolah (imunisasi), upaya promotif,
preventif dan rehabilitatif
• Upaya penyaringan status gizi
• Faktor2 yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
• Epidemiologi agen, host, environment untuk gizi dan penyakit menular
• Program puskesmas untuk masalah-masalah kesehatan tersebut termasuk lintas program dan lintas sektoral
• Menganalisis masalah kesehatan yang ada dengan menggunakan manajemen puskesmas
• Menjelaskan jenis-jenis pelayanan kesehatan di puskesmas dan azaz-azaz pelayanan kesehatan di puskesmas
Skenario 9 (kak larin,
• Skrining
Penyakit tidak menular khususnya diabetes mellitus tipe2 dan
hipertensi cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun. Penyakit
diabetes dan hipertensi menjadi penyebab atau komormiditas
penyakit lainnya seperti stroke dan jantung koroner. Dokter A di
Puskesmas Warnasari ingin melakukan skrining DM tipe 2 , obesitas
sentral, hipertensi, pada penduduk yang berusia >15 tahun. Selama
setahun dari 850 orang yang diperiksa HbA1c didapatkan 200 orang
menderita DM tipe 2 dimana dari 200 orang tersebut waktu diperiksa
dengan glukosa sewaktu didapatkan 150 orang menderita DM tipe 2
Skenario 9
• RM :
• Penyakit DM tipe 2 dan hipertensi meningkat dari tahun ke tahun
• Penyakit diabetes dan hipertensi menjadi penyebab atau komormiditas penyakit lainnya seperti stroke
dan jantung koroner
• Kurangnya pengetahuan mengenai skrining
• Mind Map :
• Perencanaan kegiatan skrining  tes skrining (spesifitas dan sensitivitas)
• Etiolgi, epidemiologi, & faktor risiko diabetes
• Upaya pencegahan dan pengendalian
• Penyuluhan mengenai deteksi dini (skrining)
• Tingkatan pencegahan menurut leavell dan clark untuk penyakit tidak menular
• Program puskesmas untuk pencegahan dan penanganan kasus penyakit tidak menular di atas termasuk
lintas program dan lintas sektoral
• Memilih test yang spesifitas dan sensitivitas baik
• Menjelaskan jenis penyakit yang perlu di skrining
• Mampu memahami validitas dan relibilitas alat tes dan manfaatnya
• Memahami macam-macam skrining dan fungsinya termasuk fungsi dari skrining berganda dan skrining
serial
Skenario 10 (revi,
• Pada sebuah pesta akhir tahun kelulusan sekolah terjadi kejadian yang
tidak diinginkan, yaitu sebanyak 50% undangan yang hadir.
(Gambar.2)
• Sebagian besar mengalami mual, muntah, diare, demam dan pusing
kurang lebih 4-5 jam setelah menyantap makanan yang disediakan.
Setelah dirawat di Puskesmas sebagian besar diperbolehkan pulang,
namun sebagaian kecil harus dirawat dan dirujuk ke Rumah Sakit.
Skenario 10
• RM :
• Terjadinya keracunan makanan di sekolah
• Sebagian besar tamu undangan mengalami mual, muntah, diare, demam dan pusing

• Mind Map :
• Peran sekolah untuk KMS
• Etiologi dan epidemiologi
• Fenomena keracunan makanan
• Pencegahan dan pendidikan PHBS  edukasi
• Tatalaksana keracunan makanan
• Mekanisme terjadinya frekuensi, distribusi, dan faktor determinan penyakit dari peristiwa kejadian luar biasa/wabah
• Upaya promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan sehingga terjadi perubahan perilaku hidup sehat masyarakat
dalam rangka pencegahan penyakit
• Memahami langkah langkah-langkah penyelidikan epidemiologis untuk kasus keracunan
• Tipe-tipe kejadian epidemi berdasarkan sumber penularan(source of epidemi)

Anda mungkin juga menyukai