Anda di halaman 1dari 32

Penatagunaan kawasan hutan

ALMA APRILAH RISNAWATI


M011171 502
PERENCANAAN KEHUTANAN D
Penatagunaan Kawasan Hutan
01
Materi Perhutanan Sosial
02
Penatagunaan Kawasan
Hutan
Penatagunaan kawasan hutan adalah rangkaian kegiatan
dalam rangka menetapkan fungsi dan penggunaan kawasan
hutan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2004 Tentang


Perencanaan Kehutanan
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 6/Menhut-II/2009 Tentang
Pembentukan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan
PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN MELIPUTI :
1.Penggunaan Kawasa Hutan
2.Penetapan Fungsi Kawasan Hutan
Penatagunaan kawasan hutan
Penatagunaan kawasan hutan adalah rangkaian Kawasan hutan, menurut fungsi dan
kegiatan yang diselenggarakan untuk menetapkan peruntukannya, dibedakan atas :
fungsi dan peruntukan kawasan hutan. Penatagunaan 1. Hutan Konservasi, yang terdiri atas : (a) Hutan
kawasan hutan diselenggarakan dengan mengacu pada Suaka Alam (Cagar Alam dan Suaka
hasil pengukuhan kawasan hutan. Margasatwa), (b) Hutan Pelestarian Alam
(Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Taman
Wisata Alam), dan (c) Taman Buru
2. Hutan Lindung
3. Hutan Produksi, yang dapat dibedakan atas :
(a) Hutan Produksi Terbatas, (b) Hutan Produksi
Biasa, dan (c) Hutan Produksi yang dapat
dikonversi
Tata hutan di KPHL dan KPHP meliputi
kegiatan: Pemetaan
Pembagian petak meliputi :
Pembagian blok dan petak Cara penyajian peta mengacu pada peraturan
produktivitas dan potensi
Pembagian Blok Memperhatikan: areal/lahan, keberadaan kawasan perundangan yang berlaku Pemetaan harus
karakteristik biofisik lapangan; lindung, rancangan areal yang memuat minimal unsur-unsur: Batas wilayah
kondisi sosial ekonomi masyarakat akan direncanakan antara lain KPHL dan KPHP; Pembagian Blok dan petak;
sekitar; potensi sumberdaya alam; untuk pemanfaatan hutan, Peta disajikan dengan skala minimal 1 :
dan keberadaan hak-hak atau izin penggunaan kawasan hutan, 50.000. Selain itu perlu disiapkan juga peta-
usaha pemanfaatan hutan dan rehabilitasi dan reklamasi hutan, peta tematik lainnya sesuai dengan kebutuhan
penggunaan kawasan hutan. pemberdayaan masyarakat. untuk Penyusunan Rencana Pengelolaan
Hutan.

1 2 3 4

Inventarisasi Hutan Tata batas


- Inventarisasi biogeofisik (batas areal, Tata batas dalam wilayah KPH
penutupan lahan, kelerengan, dilaksanakan untuk kepastian blok dan
geomorfologi lahan, jenis tanah, batas petak yang dilakukan dengan tahapan:
DAS/sub DAS, batas alam, batas Persiapan peta penataan batas, Penyiapan
administrasi, aksesibilitas, hhbk, hhk, trayek-trayek batas; Pelaksanaan penataan
jasa lingkungan, jenis satwa, dll.) batas berdasarkan trayek batas; Penyajian
- Inventarisasi sosial, ekonomi dan Peraturan Direktur Jenderal Planologi
peta tata batas dalam wilayah KPHL dan Kehutanan Nomor: P.5/VII-WP3H/2012
budaya KPHP, berdasarkan hasil penataan batas.
Perhutanan Sosial
Sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam
kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat yang
dilaksanakan oleh masyarakat setempat atau masyarakat hukum
adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan
kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan dan dinamika
sosial budaya dalam bentuk Hutan Desa, Hutan
Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Rakyat, Hutan
Adat dan Kemitraan Kehutanan.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.83/


Menlhk/Setjen/Kum.1/2016 tentang Perhutanan Sosial.
PERATURAN MENTERI LHK
NOMOR: P.83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016
TENTANG PERHUTANAN SOSIAL

Sistem pengelolaan hutan lestari, dimana


masyarakat setempat / MHA sebagai pelaku
utama, yang ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan
dan dinamika sosial
Bentuk Perhutanan Sosial
hutan tanaman pada hutan produksi yang
dibangun oleh kelompok masyarakat untuk hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan
01
meningkatkan potensi dan kualitas hutan untuk memberdayakan masyarakat.
produksi dengan menerapkan silvikultur
dalam rangka menjamin kelestarian sumber
03
daya hutan.

kerja sama antara


03 01
05 Hutan Tanaman Hutan
masyarakat setempat 05 Rakyat (HTR ) Kemasyarakatan
dengan pengelola hutan, Kemitraan
pemegang izin usaha Kehutanan (HKm)
pemanfaatan hutan/ jasa
hutan, izin pinjam pakai
kawasan hutan, atau
pemegang izin usaha
04
Hutan Adat
industri primer hasil
hutan.
02 02
04 Hutan Desa hutan negara yang dikelola oleh desa dan
hutan yang berada di dalam dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa.
wilayah masyarakat hukum adat.
Tujuan Perhutanan Sosial
Prinsip pengelolaaan
Perhutanan Sosial:
“Menyelesaikan permasalahan
tenurial dan keadilan bagi
masyarakat setempat dan
1. Keadilan
masyarakat hukum adat yang
2. Keberlanjutan berada di dalam atau di sekitar
kawasan hutan dalam rangka
3. Kepastian hukum kesejahteraan masyarakat
dan pelestarian fungsi hutan”.
4. Partisipatif
Pasal 2 ayat (2) P83/2016
5. Tangguh gugat
Posisi HKm, Hutan Desa, HTR dan Kemitraan
HUTAN DESA HKM HTR KEMITRAAN
Tujuan Utama Peningkatan Peningkatan Pemenuhan bahan Peningkatan
kesejahteraan desa Kesejahteraan baku kayu kesejahteraan
kelompok/Masyarakat masyarakat

Areal Kawasan Hutan : Kawasan Hutan : Kawasan Hutan : Areal berijin


Hutan Lindung Hutan Lindung Hutan Produksi IUPHHK HTI
Hutan Produksi Hutan Produksi WT KPH IUPHHK HA
HL Perum Perhut HL Perum Perhut Wilayah tertentu KPH
W T KPH W T KPH

Kelembagaan Lembaga Desa Kelompok Masyarakat  Individu Kelompok


BUMDes/Koperasi Gapoktan  Koperasi
Koperasi Kelompok
Gabungan Kel
Komoditi  HHBK  HHBK  Kayu dari hutan Kayu
 Kayu (HP)  Kayu (HP) tanaman dan belukar HHBK
 Jasa Lingkungan  Jasa Lingkungan tua Jasling
 Tanaman bawah Tanaman bawah
tegakan tegakan

Pendanaan Swadaya Swadaya Swadaya Swadaya


APBD; APBN APBD; APBN APBD; APBN APBD; APBN
BLU BLU BLU BLU
Dana Desa Dana Desa Dana Desa Dana Desa
Dana RHL Dana RHL Dana RHL Dana RHL
Izin HPHD IUPHKm IUPHHK HTR Kesepakatan dalam
35 Tahun 35 Tahun 35 Tahun NKK
PEMANFAATAN PERHUTANAN SOSIAL
KEMITRAAN
HD HKm HTR
KEHUTANAN

Pemanfaatan kawasan, Pemanfaatan kawasan, jasling,


pemanfaatan jasling, dan serta dan pemanfaatan serta
pemungutan HHBK; pemungutan HHBK; TIDAK ADA HHBK dan Jasling
HUTAN LINDUNG

Pemanfaatan kawasan, Pemanfaatan kawasan, jasling, Pemanfaatan hasil hutan kayu HHBK, hasil hutan kayu dan
pemanfaatan jasling, hasil hasil hutan kayu dan bukan yang berasal dari hutan tanaman jasa lingkungan hutan
hutan kayu dan bukan kayu kayu dan pemungutan HHBK. dan belukar tua, jasling, hasil
HUTAN PRODUKSI hutan kayu dan bukan kayu dan
dan pemungutan HHBK.
pemungutan HHBK

HUTAN KONSERVASI
TIDAK ADA TIDAK ADA HHBK dan Jasling
TIDAK ADA
PENYUSUNAN RKU/RPHD
DAN PEMBENTUKAN
KUPS DALAM RANGKA
PERENCANAAN
PENGEMBANGAN USAHA
SK PS SELANJUTNYA APA!!!
LATAR BELAKANG

• Salah satu kunci sukses


pengelolaan perijinan Perhutanan
Sosial adalah membuat sebuah
perencanaan yang matang dan
realistis
• Pasal 52 PermenLHK No.
83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/20
16 tentang Perhutanan Sosial, harus
dibuat Rencana Pengelolaan Hutan
Desa, Rencana Kerja Usaha IUP-
HKm dan Rencana Kerja Usaha
IUP-HTR
DASAR HUKUM RENCANA
KERJA IZIN PERHUTANAN
SOSIAL
Perdirjen PSKL No.
16/PSKL/SET/PSL.0/12/2016 WAJIB
menyusun:
1. Rencana Pengelolaan Hutan Desa (RPHD)
2. Rencana Kerja Usaha Izin Usaha Pemanfaatan
Hutan Kemasyarakatan (RKU-IUPHKm)
3. Rencana Kerja Usaha AKSES KELOLA
Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu MASYARAKAT
Hutan Tanaman Rakyat (RKU-IUPHHK-
HTR)
PRINSIP PERENCANAAN USAHA

• Perencanaan usaha harus sesuai


ketentuan peraturan yang berlaku.
• Perencanaan usaha harus fleksibel,
realistis dan sesuai kemampuan
(utamanya pembiayaan).
• Perencanaan usaha dapat
mengakomodasi para pihak terkait.
• Perencanaan usaha mencakup usaha
pokok sesuai jenis izinnya. kegiatan /
usaha lain dicantumkan dalam RKU.
• Perencanaan usaha harus
mempertimbangkan cara-cara kerja usaha
yang efektif dan efisien.
PENYUSUNAN RENCANA KERJA USAHA

TUJUAN
» Acuan dalam pemanfaatan kawasan hutan berdasarkan
izinnya dalam jangka 10 tahun sesuai dengan kondisi
lapangan.
» Sebagai dasar penyusunan rencana pemanfataan jangka
pendek (Rencana Kerja Tahunan) sesuai dengan kondisi
lapangan
MANFAAT
» Pemenuhan kewajiban sesuai ketentuan peraturan
» Panduan agar usaha/kegiatan lebih fokus dan terarah.
» Proyeksi kegiatan 10 tahunan dan tahunan.
» Meningkatkan performa usaha/kegiatan.
» Salah satu syarat apabila ingin mengajukan fasilitasi.
HAK PEMEGANG HPHD, IUPHKm dan IUPHHK-HTR

a. Perlindungan dari dari gangguan perusakan


dan pencemaran lingkungan pengambilalihan secara sepihak
b.Mengelola dan memanfaatkan areal kerja sesuai kearifan lokal.
c. mendapat manfaat dari sumber daya genetik yang
ada di dalam hak kelola/izin
d.Mengembangkan ekonomi produktif berbasis kehutanan.
e. Mendapat pendampingan kemitraan usaha, penyusunan rphd/rkt.
KEWAJIBAN HPHD, IUPHKm dan IUPHHK-
HTR
a. Menjaga areal kerja, melaksanakan perlindungan hutan,
mempertahankan fungsi hutan memberi tanda batas, melaksanakan
Penatausahaan Hasil hutan, membayar PSDH.
b.Menyusun RPHD/RKU dan RKT.
c. Menanam dan memelihara hutan.
d.Melaksanakan tata usaha hasil hutan
e. Membayar psdh dan dr (iuran kehutanan)
f. Mempertahankan fungsi hutan
g.Melaksanakan perlindungan hutan
KEGIATAN RENCANA KERJA UMUM
1. Penandaan Batas Areal Kerja
2. Zonasi atau blok Areal Kerja
3. Pemanfaatan Hasil Hutan (Hasil Hutan Kayu, Hasil Hutan Bukan
Kayu dan Jasa Lingkungan)
4. Perlindungan
5. Pengamanan Hutan
6. Pengembangan berdasarkan asas perusahaan dan pelestarian
hutan.
Penandaan batas dan pembagian blok atau zonasi
a. Penandaan blok batas areal kerja
b. Pembagian blok
c. Pengelolaan atau pemanfaatan; dan
d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Berdasarkan peta Disepakati dengan pemegang hak/pemegang izin atau


pemegang sah lainnya dengan tanda2 yang mudah didapat
areal kerja (dilakukan dgn memakai kompas, meteran, GPS)

Dibuat berita acara penandaan batas (difasilitasi


Terdiri dari: oleh pokja pps/penyuluh kehutanan)
a. blok atau zona konservasi atau
lindung dan
b. zona pemanfaatan
Dalam hal area hd berada pada batas luar atau batas fungsi Kawasan,
pemberian tanda batas dilaksanakan oleh upt yang membidangi
pemantapan Kawasan hutan
Rencana pengelolaan atau pemanfaatan
a. Gambaran umum
b. Rencana kegiatan
c. Peta rencana kerja
Sesuai peta izin dengan legenda:
a. Batas luar areal kerja
Letak lokasi, keadaan fisik wilayah, b. Batas perijinan kehutanan & perijinan lainnya
keadaan sosek dan potensi kawasan c. Batas administrasi
d. Batas fungsi kawasan
e. Batas zonasi atau blok

Meliputi:
a. konservasi, perlindungan & pengamanan
b. Pemanfaatan HHBK dan HHK
c. Pemanfaatan kawasan hutan (budidaya obat, jamur,
lebah, dll)
d. Pemanfaatan jasling
e. Pengembangan kelembagaan
RENCANA KEGIATAN

A. Konservasi, perlindungan, dan pengamanan hutan


Tabel 1 : Jenis kegiatan konservasi, perlindungan, dan pengamanan hutan

No. Kegiatan Tahun Ke 1-10 Keterangan


1. Konservasi Pengayaan jenis asli, Difasilitasi UPT
menambah jenis-jenis terkait/Pokja PPS
pohon sumber pangan
fauna setempat, apotek
hidup.
2. Perlindungan dan Patroli kebakaran, Difasilitasi UPT
pengamanan perambahan, dan terkait/Pokja PPS
pencurian HHK dan
HBK, flora fauna,
memperkaya tanaman
untuk jenis-jenis yang
meningkatkan sumber
mata air, mencegah
longsor dan banjir
B. Pemanfaatan dan pemungutan hasil hutan kayu dan atau hasil hutan bukan kayu

Tabel 2 : Jenis kegiatan pemanfaatan hasil hutan

No Kegiatan Tahun Ke 1-10 Keterangan


.
1. Pembibitan (H-1) Jenis, Jumlah, dan Lokasi Difasilitasi UPT
terkait/Pokja PPS
2. Penanaman (H) Jenis, Jumlah, dan Lokasi setelah Difasilitasi UPT
bibit tersedia dan siap tanam terkait/Pokja PPS
3. Pemeliharaan Jumlah dan Lokasi disesuaikan Difasilitasi UPT
(H+1) s/d (H+10) dengan jenis pohon yang ditanam terkait/Pokja PPS
4. Pemanenan Volume, Jumlah, dan Lokasi Difasilitasi Pokja PPS
disesuaikan dengan jenis pohon yang
ditanam
5. Pengolahan Jenis dan jumlah kayu, HHBK atau Difasilitasi Pokja PPS
Jasling bisa mandiri atau bermitra
dengan investor
6. Pemasaran Membangun jejaring melalui PeSoNa Difasilitasi Pokja PPS
atau bermitra dengan investor
C. Pemanfaatan kawasan hutan
Tabel 3 : Kegiatan pemanfaatan kawasan hutan
No. Kegiatan Tahun Ke 1-10 Keterangan

1. Tanaman Obat Jenis, Jumlah, dan Lokasi Difasilitasi UPT terkait/Pokja PPS

2. Tanaman Hias Jenis, Jumlah, dan Lokasi setelah bibit Difasilitasi UPT terkait/Pokja PPS
tersedia dan siap tanam

3. Jamur Jumlah dan Lokasi disesuaikan dengan Difasilitasi UPT terkait/Pokja PPS
yang ditanam

4. Lebah Madu Volume, Jumlah, dan Lokasi disesuaikan Difasilitasi UPT terkait/Pokja PPS
dengan yang dibudidayakan

5. Perlindungan Satwa Liar Jumlah, Jenis, dan Lokasi disesuaikan Difasilitasi UPT terkait/Pokja PPS
dengan satwa liar yang dilindungi

6. Budidaya Hijauan Pakan Jumlah, Jenis, dan Lokasi disesuaikan Difasilitasi UPT terkait/Pokja PPS
Ternak dengan pakan ternak yang dibudidayakan

7. Agroforestry Jumlah, Jenis, dan Lokasi disesuaikan Difasilitasi UPT terkait/Pokja PPS
dengan jenis yang ditanam

8. Silvopasture Jumlah, Jenis, dan Lokasi disesuaikan Difasilitasi UPT terkait/Pokja PPS
dengan jenis yang dibudidayakan

9. Silvofishery Jumlah, Jenis, dan Lokasi disesuaikan Difasilitasi UPT terkait/Pokja PPS
dengan jenis yang dibudidayakan
D. Pemanfaatan jasa lingkungan

Tabel 4 : Kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan

No. Kegiatan Tahun Ke 1-10 Keterangan

1. Ekowisata Jenis wisata, jenis objek, lokasi, Difasilitasi Pokja PPS


dan fasilitas

2. Jasa Tata Air Volume dan Lokasi sumber mata Difasilitasi Pokja PPS
air

3. Penyimpanan dan Volume dan Lokasi hutan yang Difasilitasi Pokja PPS
Penyerapan Karbon dikonservasi (Penyimpanan
Karbon) atau hutan yang dibangun
(Penyerapan Karbon)
E. Pengembangan Kelembagaan

Tabel 5 : Kegiatan pengembangan kelembagaan

No. Kegiatan Tahun Ke 1-10 Keterangan

1. Pelatihan Volume/Angkatan, jenis pelatihan Difasilitasi Pokja PPS


dan tempat

2. Studi Banding Volume/Angkatan, jenis Difasilitasi Pokja PPS


studibanding dan tempat

3. Magang Volume/Angkatan, jenis Magang Difasilitasi Pokja PPS


dan tempat
Penilaian dan pengesahan rphd/rku & rkt

Berlaku selama 10 th &


dievaluasi setiap 5 th

Penyuluh dalam hal areal kerja hak kelola/izin


dalam 1 desa

👤👤👤 menyusun rphd/rku


👨
👤 rkt
Kkph yg sudah operasional atau berdasarkan RPHJP
Pemegang hak KPH, bagi areal kerja hak kelola/izin yg berada dalam
kelola/izin wilayah kph dan berada pada lintas desa

👨
Kadishut prov , apabila areal hak kelola/izin
lintas desa dan blm ada kph yg operasional
Monitoring, pelaporan dan evaluasi rku-iuphhk-htr

Dilaporkan dan Dilaporkan kepada


Rphd/rku dievaluasi
oleh
Kepala upt atau kepala kepala kph & Direktur BUPSHA dengan tembusan Kadishut
dapat dibantu oleh pokja pps Prov (secara manual atau elektronik)

Laporan
monitoring
& evaluasi
rku

Bahan evaluasi
setiap 5 tahun
Tahapan setelah ada RKU/RPHD

Penyusunan RPHD/
RKU/RKT

 Agar Kelompok Perhutanan Sosial yang


Kelompok Usaha Perhutanan akan dan/atau telah melakukan usaha di
bidang perhutanan sosial diakui atau
Sosial terdaftar oleh Kepala Balai PSKL
Wilayah Sulawesi atau Kepala KPH atau
Kepala Desa (melalui SK)
 Lebih focus dalam mengelola dan
mengembangkan potensi sesuai dengan
jenis potensinya.
 Sebagai salah satu syarat mendapatkan
fasilitasi pengembangan usaha
perhutanan sosial.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai