Anda di halaman 1dari 17

PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN

MASYARAKAT

KESEHATAN
LANSIA
(Posyandu Lansia)
Dosen Pengampu : RAHMAN SKM, M.P.H
KELOMPOK 6
NURFARAH FATIHAH J1A120337
PRETY HABIBA FAEDA J1A120343
RABIATUL ADAWIAH J1A120346
RAHMA FANTI J1A120347
RAHMI ARNILA J1A120349
TRI WANTI OKTAVIA J1A120369
WAODE PUTRI DEWI MASAMBA SYAM J1A120373
WAODE SITI AISYAH NUR CAHYANI J1A120374
WAODE RAFINDRA KASTRIANA J1A120377
NURDIMAN J1A120389
Contoso
Pharmaceuticals
TOPIK PEMBAHASAN

Definisi Lansia Kebijakan terkait Posyandu Lansia Kelompok Strategi


sasaran intervensi

Contoso
Pharmaceuticals

page 3
DEFINISI LANSIA
MENURUT PARA AHLI :
• Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk
mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologi. Kegagalan ini
berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan
kepekaan secara individual (Efendi, 2009).
• Lansia adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang dimulai dengan
adanya beberapa perubahan dalm hidup. Sebagai mana diketahui, ketika manusia
mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak.
Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan
memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati (Darmojo, 2004).
• Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 55 tahun, tidak berdaya mencari
nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang
lain (Wahyudi, 2000)
• Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah mencapai usia diatas 60 tahun
(Depsos,1999).
• Lanjut usia dalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyetaan dan fenomena
biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir dengan
kematian (hutapea, 2005). Contoso
Pharmaceuticals

page 4
KEBIJAKAN TERKAIT
LANSIA
Dasar hukum dan pengembangan
1. Pembinaan lansia di Indonesia
program pembinaan kesehatan usia
Dilaksanakan berdasarkan peraturan undang-
undang RI No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteran lanjut yaitu:
lansia yang menyebutkan bahwa pelayanan 1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatann dimaksudkan untuk memelihara dan kesehatan, khusus Bab VII ; kesehatan ibu, bayi, anak,
meningkatkan kesehatan serta kemampuan remaja, lanjut usia, dan penyandang cacat, pasal 138:
lansiaa, upaya penyuluhan, dan pengembangan 2. Peraturan Presiden RI 72 Tahun 2012 tentang sistem
lembaga [CITATION Sunn16/I 1033]. kesehatan nasional
3. Keputusan menteri Kesehatan nomor 374 tahun 2012
2. Kebijakan kementrian kesehatan dalam tentang berlakunya sistem kesehatan nasional
pembnaan lansia 4. Keputusan menteri koordinasi kesejahteraan rakyat
Kebijakan kementerian Kesehatan dalam nomor 05 tahun 1990 tentang pembentukan kelompok
pembinaan lansia merupakan bagian dari kerja tetap kesejahteraan usia lanjut
pembinaan keluarga, pembinaan kesehatan 5. Surat keputusan menteri Kesehatan nomor 134 tahun
keluarga ditujukan kepada upaya penumbuhan 1990 tentang pembentukan tim kerja geatrik.
sikap dan perilaku yang akan menumbuhkan
kemampuan keluarga itu sendiri untuk mengatasi
masalah kesehatan dengan dukungan oleh tenaga Contoso
profesional, menuju terwujudnya keluarga yang Pharmaceuticals

sehat. page 5
POSYANDU
LANSIA

Contoso
Pharmaceuticals

page 6
PENGERTIAN POSYANDU LANSIA

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk


masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang
sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat
dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan
kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan
dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan
bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program
Puskesmas dengan melibatkan peran serta lansia,
keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial.
[CITATION Dial3 /I 1033].

Contoso
Pharmaceuticals

page 7
POSYANDU LANSIA
DESA KALOLOA
Contoso
Pharmaceuticals

page 8
Berdasarkan dari informasi yang kami dapatkan dari kader atau pengurus program kesehatan lansia
di Desa Kaloloa, posyandu lansia diadakan satu bulan satu kali.
Para lansia datang di pustu untuk memeriksakan kesehatan mereka. Kemudian melakukan kegiatan
lain berupa terapi-terapi khusus dan juga melakukan kegiatan out dor yaitu SKJ (seman kebugaran
jasmani).
Kegitan ini rutin dilakukan agar dapat terus memantau derajat kesehatan lansia yang ada di desa
Kaloloa. Para kader lansia atau pengurus program kesehatan lansia ini memberikan edukasi dan juga
praktik-praktik kegiatan yang dapat membuat tubuh lansia merasa lebih bugar.
Berdasarkan data kader lansia desa Kaloloa, lansia antusias memeriksakan kesehatannya, tapi masih
memiliki kendala-kendala seperti minim kesadaran. Mereka lebih memilih datang ke acara atau
mengerjakan rutinitas sehari-hari, seperti berkebun, membuat kerajinan, dan berternak. Tapi ada juga
yang lebih memilih untuk tidak melakukan kegiatan apapun dan hanya berdiam di rumah.
Oleh karena itu para pengurus program kesehatan lansia di Desa Kaloloa berinisiatif untuk terus
melakukan penyuluhan dan memberikan motivasi kepada lansia untuk datang dan berkontribusi dalam
program kesehatan lansia ini.

Contoso
Pharmaceuticals

page 9
Upaya promotif Upaya preventif

KEGIATAN
DALAM
Upaya kuratif Upaya
rehabilitative PEMBINAAN
Upaya penyuluhan kesehatan LANSIA Contoso
Pharmaceuticals

page 10
KELOMPOK SASARAN
• Sasaran langsung
Meliputi pri dan wanita pra lansia (usia 45-59 tahun), lansia (usia 60-69 tahun) dan lansia resiko tinggi
(usia >70 tahun) di Desa Kaloloa

• Sasaran tidak langsung


Adapu sasarn tidak langsung dari program kesehatan lansia di Desa Kaloloa yaitu:

Keluarga Lansia Masyarakat di Masyarakat yang Petugas yang Masyarakat luas


Lingkungan Lansia peduli dengan menangani
program pembinaan kelompok lansia
kesehatan lansia
Contoso
Pharmaceuticals

page 11
1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari (activity of daily
living) meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan seperti
makan atau minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun
tempat tidur, buang air besar atau kecil dan sebagainya;
2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan
dengan mental emosional, dengan menggunakan pedoman
metode 2 menit. Pemeriksaan status mental dilakukan
karena proses mental lansia sudah mulai dan sedang
menurun. Misalnya mereka mengeluh sangat pelupa,
kesulitan dalam menerima hal baru, juga merasa tidak
tahan dengan tekanan, perasaan seperti ini membentuk
mental mereka seolah tertidur dengan keyakinan bahwa
dirinya sudah terlalu tua untuk mengerjakan hal tertentu
KEGIATAN
sehingga mereka menarik diri dari semua bentuk kegiatan;
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan
POSYANDU
dan pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks
massa tubuh (IMT); LANSIA
DESA KALOLOA Contoso
Pharmaceuticals

page 12
LANJUTAN………
4. Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop serta
perhitungan denyut nadi selama satu menit;

5. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan Talquist, Sahli atau Cuprisulfat;

6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula (diabetes
mellitus);

7. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit ginjal;

8. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bilamana ada keluhan atau ditemukan kelainan pada
pemeriksaan butir 1 sampai 7;

9. Penyuluhan bila dilakukan di dalam maupun di luar kelompok dalam rangka kunjungan
rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi
oleh individu dan atau kelompok lansia;

10. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota kelompok lansia yang tidak Contoso
Pharmaceuticals
datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat (Public Health Nursing).
STRATEGI
INRESVENSI
POSYANDU LANSIA
DESA KALOLOA

Contoso
Pharmaceuticals

page 14
BERDASARKAN HASIL SURVEY
1. Posyandu lansia diadakan sebulan sekali melalui lima meja kegiatan.

Meja 1 Meja 2 Meja 3

• Pendaftaran • Wawancara keluhan • Pengukuran tinggi


badan, berat badan, dll

Meja 4 Meja 5

• Pemeriksaan tekanan • Terapi dan penyuluhan


darah, kolestrol, dll
Contoso
Pharmaceuticals

page 15
Lanjutan……
2. Posyandu digerakkan oleh tenaga kesehatan dan kader.
Survey ini menemukan bahwa posyandu dibantu oleh tenaga medis dari puskesmas dan
petugas non-medis yang diutus oleh masyarakat yaitu kader.
3. Penyuluhan kepada lansia dan keluarga untuk meningkatkan kesadaran lansia ke
Posyandu.
Survey mengungkapkan bahwa salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kunjungan lansia ke Posyandu adalah penyuluhan (pemberian motivasi) kepada lansia dan
keluarga lansia.
4. Evaluasi sabulan sekali untuk memantau kunjungan dan kondisi kesehatan lansia di
Posyandu.
Berdasarkan hasil survey untuk memantau kunjungandan kondisi kesehatan lansia di
Posyandu, dilakukan evaluasi sebulan sekali.
5. Kesadaran masih minim untuk melakukan kunjungan ke Posyandu.
Survey mengungkapkan lansia antusias terhadap kegiatan namun masih terdapat
hambatan kesadaran pada lansia yang masih minim.
Contoso
Pharmaceuticals
THANK
YOU
Contoso
Pharmaceuticals

page 17

Anda mungkin juga menyukai