Pembangunan
di Bidang Gizi
Masalah Gizi di Indonesia & Prop.Sumbar.
Status Gizi
Ketersediaan Perilaku/asuhan
Penyebab
Pelayanan
Pangan tingkat Ibu dan Anak TAK
kesehatan
Rumah Tangga LANGSUNG
Masalah
KRISIS POLITIK DAN EKONOMI DASAR
Kenyataan yang ada :
- Dampak dari upaya- upaya yang telah dilakukan
hampir tidak terlihat
- Membuktikan bahwa pelaksanaan perbaikan gizi
selama ini tidak efektif
- Kemungkinan kegagalan :
* Orientasi program yang lebih ditujukan pada
intervensi langsung
* Upaya pendidikan gizi yang berkesinambungan
belum ada
* Upaya perubahan perilaku masih sangat kurang
* Strategi yang ada belum mengarah pada strategi
jangka panjang, yang lebih intensif untuk
meningkatkan perilaku keluarga kearah sadar gizi.
Upaya Perbaikan Gizi
Upaya Perbaikan Gizi mempertimbangkan beberapa hal
penting sbb :
Arah perbaikan gizi, lebih mengedepankan perubahan
prilaku keluaga, untuk mencegah dan menanggulangi gizi
kurang dan gizi lebih.
Sasaran perbaikan gizi diperluas mencakup seluruh
kelompok siklus hidup, meliputi; bayi, balita, usia sekolah,
remaja dan usia produktif serta usia lanjut.
Pendekatan yang lebih mengutamakan pemberdayaan
keluarga, pemberdayaan masyarakat, peningkatan
cakupan dan kualitas pelayanan didukung kerjasama lintas
sektor.
Apa itu KADARZI
06/26/21
• Perilaku Gizi Seimbang
pengetahuan, sikap & tindakan keluarga:
mengkonsumsi makanan seimbang &
berperilaku sehat
• Makanan Seimbang
makanan yg mengandung semua zat gizi yang
diperlukan masing2 anggota keluarga dlm
jumlah yang sesuai dg kebutuhan & bebas dari
pencemaran
06/26/21
Perilaku SADAR GIZI
Tubuh manusia memerlukan semua zat gizi (energi, lemak, protein, vitamin
dan mineral) sesuai kebutuhan
Tidak ada satu jenis bahan makanan pun yang lengkap kandungan zat gizinya
Contoh :
Pak Hadi umur 42 tahun, Tinggi Badan 168 cm, Berat Badan 76 Kg.
76 Kg
IMT = = 26,9
1.68 x 1.68 m
Kesimpulan:
Pak Hadi gemuk, IMT 26,9 (antara 25.1-27.0)
Mengapa keluarga perlu selalu mengkonsumsi
garam beryodium?
y ang
g aram ium
u d
selal beryo
na kan garam
Gu label
ber
Mengapa ibu harus memberikan ASI saja kepada bayi
sampai usia 6 bulan ?
Kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi, balita, ibu hamil dan ibu
menyusui meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi dari makanan
sehari-hari, terutama vitamin A untuk balita, zat besi untuk ibu dan yodium
untuk penduduk di daerah endemis gondok
Suplementasi zat gizi (tablet, kapsul atau bentuk lain) diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut
Status gizi seluruh anggota keluarga khususnya ibu dan anak baik
Tidak ada lagi bayi berat lahir rendah pada keluarga
Semua anggota keluarga mengkonsumsi garam beryodium
Semua ibu memberikan hanya ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan
Semua balita dalam keluarga yang ditimbang naik berat badannya sesuai
umur
Tidak ada masalah gizi lebih dalam keluarga
INDIKATOR PERILAKU GIZI
Perilaku keluarga dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap, serta faktor-faktor lain seperti
lingkungan, sosial ekonomi, dan ketersediaan sumber daya.
Di tingkat keluarga :
Keluarga mencari informasi gizi yang tersedia secara terus menerus
Tukar pengalaman antar keluarga serta pendampingan oleh tokoh masyarakat dan petugas
Di tingkat masyarakat:
Terbentuknya kelompok masyarakat yang mendukung upaya menuju KADARZI (LSM;
organisasi keagamaan; organisasi kepemudaan; PKK; kelompok budaya, organisasi profesi;
organisasi wanita; pengusaha)
Setiap kelompok akses terhadap informasi gizi dan informasi sistem pelayanan gizi
Sekurangnya terdapat kader di masing-masing kelompok
Setiap kelompok aktif menyediakan dan menyebarluaskan informasi dan sumber daya
kesehatan dan gizi
Di tingkat Pemerintah
(Pusat,propinsi dan Kab/Kota)
Setiap sektor akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan dan gizi,
Setiap sektor mempertimbangkan aspek kesehatan dan gizi dalam merumuskan
kebijakan sektor
Setiap sektor menyediakan sumber daya untuk perbaikan kesehatan dan gizi masyarakat