Anda di halaman 1dari 16

PANCASILA

PEMBIMBING : M. SRI ASTUTI A, S.H, M.H


KELOMPOK 7

Nama Anggota :
DICKY DWI KURNIAWAN ( 2061404100047 )
IVAN HENDRI HENDARTO ( 2061404100048 )
CINDY AYU NURFADILLAH ( 2061404100050 )
AVILIYANA WIDYASARI ( 2061404100051 )
NESINTA NIRMALA SARI ( 2061404100051 )
DIWA ARI ANTONI ( 2061404100052 )
MUHAMMAD KHOZAINUR R ( 2061404100053 )
LUHFI RARA WIDURI ( 2061404100054 )
TIARA DILA ROHNIA ( 2061404100055 )
RONALD TITO RENALDITYA H ( 2061404100056 )
BAB 1
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
Gambar 1.0 Pancasila sebagai dasar NKRI
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan dijadikan sebagai dasar ideologi
bangsa. Perancang lambang negara Indonesia adalah Sultan Hamid II yang
menggambarkan seekor Burung Garuda berwarna emas dengan berkalungkan perisai
yang di dalamnya bergambar simbol-simbol Pancasila. Selain itu, Burung Garuda
tersebut mencengkeram seutas pita putih yang bertuliskan "Bhineka Tunggal Ika".
Dalam perisai tersebut terdapat simbol-simbol yang melambangkan sila-sila dalam
Pancasila, yaitu :
1. Bintang Tunggal
Di tengah perisai dalam Garuda Pancasila terdapat simbol bintang yang memiliki lima
sudut
2. Rantai Emas
Di bagian kanan bawah, tergambar simbol rantai emas yang melambangkan sila kedua
Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Pohon Beringin
Pada bagian kanan atas, terdapat gambaran pohon beringin yang melambangkan sila ketiga, yaitu
Persatuan Indonesia. Lambang pohon beringin digunakan karena pohon yang besar dan banyak
digunakan orang sebagai tempat berteduh dibawahnya. Sebagai Negara Kesatuan Republik
Indonesia, semua rakyat Indonesia dapat "berteduh" di bawah naungan Negara Indonesia. Pohon
beringin yang memiliki sulur dan akar yang menjalar ke segala arah bermakna dengan keragaman
suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.
4. Kepala Banteng
Di bagian kiri atas, simbol kepala banteng melambangkan sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Kepala banteng
memiliki filosofi sebagai hewan sosial yang suka berkumpul. Musayawarah dalam Pancasila adalah
orang-orang yang berdiskusi untuk melahirkan suatu keputusan.
5. Padi dan Kapas
Pada bagian kiri bawah terdapat lambang padi dan kapas yang melambangkan sila kelima
Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas mewakili sila kelima
karena melambangkan kebutuhan dasar setiap manusia, yaitu pangan dan sandang (pakaian)
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat memegang teguh
Pancasila sebagai dasar dan pedoman yang kuat untuk mencapai tujuan
kenegaraan.Arti Pancasila dalam kehidupan merupakan dasar filsafat
atau dasar filsafah Negara.Artinya ,Pancasila merupakan suatu dasar
nilai,serta norma untuk mengatur pemerintahan sebagai
penyelenggaraan Negara.Maka pancasila merupakan sumber dari
segala sumber hukum,pancasila merupakan sumber kaidah hukum
Negara yang secara konstitusional mengatur Negara Republik Indonesia
berserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat,wilayah,serta
pemerintahan Negara.
Besarnya arti penting Pancasila sebagai pondasi Negara memberikan makna yang
sangat dalam bagi segenap rakyat Indonesia.Sebagaimana tertuang dalam
Pembukaan UUD Dasar 1946 alinea ke 4 secara jelas mengungkapkan makna
Pancasila sebagai dasar Negara. “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa ,dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian
abadi dan keadilan sosial,maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia
itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia,yang terbentuk dalam
suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,Kemanusiaan yang adil dan
beradab,Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /Perwakilan ,serta dengan mewujudkan
suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Gambar 1.4 Simbol Hukum
Hukum dilambangkan dengan seorang perempuan yang lazim disebut dengan “
Dewi Keadilan “ ,yang tertutup matanya ,sebelah tangannya membawa
timbangan yang setara ,dan tangan lainnya membawa sebuah pedang yang
diturunkan kebawah.Dilihat dari perspektif hukum ,ketiga hal tersebut memiliki
makna masing-masing .Mata tertutup menandakan bahwa ia tidak dapat
melihat atau membedakan seseorang yang berada di depannya dari rupa orang
tersebut maupun dari status sosialnya.Tangan yang mengangkat timbangan
yang ditinggikan menandakan bahwa ia akan mendahulukan untuk menimbang
kesalahan maupun kebaikan seseorang yang berada di depannya itu.Lalu yang
terakhir,tangan yang memegang pedang yang diturunkan menandakan bahwa
ia memiliki kekuatan atau kewenangan untuk menjatuhi suatu hukuman kepada
orang di depannya tapi tidak dilakukan dengan semena-mena.
Memang terkadang suatu penerapan tidak selaras dengan teori yang
seharusnya ,sehingga dapat di maklumi jika timbul pemikiran-pemikiran
seperti tadi.Tetapi kesalahan itu berada di pihak penegak hukum
bukanlah hukum itu sendiri.Hukum memanglah bukan suatu produk
yang sempurna,karena para pembuat hukum bukanlah seseorang yang
sempurna.Justru di sinilah tugas kita semua ,baik warga Negara biasa
maupun para penegak hukum ,untuk selalu menjaga kedamaian dan
keadilan dengan menciptakan rasa kesadaran hukum yang tinggi.
Gambar 1.6 Pidato Presiden Soekarno
Pidato presiden Soekarno tentang pancasila membuktikkan bahwa dapat
mempersatukan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia merupakan cara
pandang untuk menilai peristiwa yang melatarbelakangi terbentuknya NKRI
dan dasar negaranya yaitu Pancasila. Pembentukan pancasila tersebut tidak
terlepas dari sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di nusantara dari zaman
hindu, budha dan islam. Sejarah perjuangan dan berdirinya bangsa Indonesia
dalam mencapai kemerdekaannya berjalan sejak sekian abad yang lalu,
dengan berbagai cara dan bertahap. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia
mempunyai hubungannya dengan sejarah lahirnya Pancasila. Penjajahan barat
yang memusnahkan kemakmuran bangsa Indonesia itu tidak dibiarkan begitu
oleh segenap bangsa Indonesia. Sejak mulai imprealisme itu menjejakkan
kakinya di Indonesia.
Menurut pidato Bung Karno dalam kursus-kursus mengenai pancasila
pada tahun 1958 dan 1959 dilihat situasi politik yang terjadi pada masa
itu. Bung Karno mencoba menjawab dan menanggapi perkembangan
yang terjadi pada masyarakat indonesia yang sangat rentan dengan
konflik dan perpecahan. Pancasila ditekankan sebagai alat pemersatu
dan alat perjuangan bangsa Indonesia. Bung Karno meletakkan
pancasila sebagai alat untuk melawan “imperialisme”.
 
Pidato Bung Karno membuat bangsa Indonesia menwujudkan
Kemerdekaan. Kemerdekaan tersebut membuat rakyat bersatu,
berkembang dalam organisasi yang telah dikatakan dalam pidato Bung
Karno untuk bangsa Indonesia. Seokarno tidak mau melihat rakyatnya
menderita dengan begitu saja, namun soekarno menyatakan bahwa
bangsa indonesia harus dapat bersatu untuk mewujudkan
kemerdekaan. Untuk dapat bersatu bangsa indonesia telah
mendapatkan kedudukan yang paling istimewa untuk rakyat apalagi
dengan bendera merah putih yang selalu membuat bangsa indonesia
bersatu dan berkembang dengan organisasi yang lain. Untuk itulah
bangsa Indonesia dapat bersatu dengan melalui Pancasila. Karna dengan
pancasila inilah yang menguatkan persatuan bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai