Anda di halaman 1dari 118

SPEAKERS’

PROFILE
Recommended Safety Practice

CARE
AN D

MAINT E N A N C E
INSTRUMENT SURGERY Sugeng Suryanto
Dip IRs , ST, SKM, ST, SKep
PERIOPERATIVE EDUCATOR
AND CONSULTANT
is our primary goal …!!!
PEMELIHARAAN Instrumen
Harga sangat mahal
Jenis dan kesulitan pembedahan
membutuhkan
Banyak dan kompleks penggunaan instrumen
Perawatan dan pemeliharaan yang
baik dan benar >10 tahun
Paham akan penyebab kerusakan
P E N T I N G !!
Cara penggunaan dan perawatan alat/ asoseris
terdapat pada buku pedoman .
Membiasakan diri sendiri dgn mempelajari buku
petunjuk sebelum melakukan perawatan alat.
TAHAPAN Pemrosesan
Instrumen

Dekontaminasi

Pembersihan Manual

Pembilasan

Pengeringan

Lubrication (Pemberian Minyak)

Sterilisasi
KARAKTERISTIK
Perubahan Permukaan Alat

Korosi Tipe Korosi

 Permukaaan  Korosi luar


 Lubang  Karat film
 Retak  Korosi kontak
 Tekan  Korosi kontak
LANGKAH-LANGKAH
Pemeliharaan

Instrumen Umum :
Tahu nama dan fungsi tiap instrumen
Penempatan secara benar
Pemisahan dan pembersihan

Instrumen Micro :
Penyusunan
Kelurusan
Lindungi ujung-ujungnya
Instrumen Lensa :
Cara memegang
Hindari penanganan kasar
Hindari pelipatan/ ditekuk pada fiber optic
Pastikan kondisi fiber optic dan lensa baik

Instrumen dengan tenaga udara :


Ikutipetunjuk dari pabrik  Perawatan dan
Sterilisasi
Instrumen Tenaga Listrik:
Pastikan switch dalam posisi “OFF”
Jauhkan alat dari obat-obat

anestesi
Jangan direndam

Ikuti petunjuk: - Penggunaan


- Pembersihan
- Sterilisasi

KURSUS DASAR
PERAWAT KAMAR BEDAH
FUNGSI Pengecekan
 Setelah dibersihkan dan dikeringkan biarkan suhu
instrument sama dengan suhu ruangan

 Susun instrumen untuk mengecek fungsinya

 Instrument lepasan/ sambungan harus mudah


pengoperasiannya
HAL YANG PALING PENTING
dalam pemeliharaan instrumen
adalah ...
1. Bersih kan

2. Bersih kan !

3. BERSIH KAN !!!


MEMBERSIHKAN
Dengan Baik itu Perlu
Menghilangkan :
MIKRO ORGANISME yang mungkin terinfeksi
MATERI ORGANIK dimana mikro organisme
tumbuh dengan pesat
BAHAN yang melindungi mikro-organisme
selama sterilisasi dan disinfeksi
BAHAN yang mungkin dapat menonaktifkan
proses pembunuhan kuman
MEMBERSIHKAN
TELESCOPE

1. Bersihkan ujung dpan lensa dan bagian


belakang eyepiece
MEMBERSIHKAN
TELESCOPE

2. Bersihkan bagian masuknya light source


3. Bersihkan tabung lensa
4. Perhatihan distorsi mekanik (bengkok)
5. Lihat melalui telescope
a. lapang pandang penuh/ tidak
b. kejernihan (berawan, ada titik hitam)
PEMERIKSAANTelescope
Light Transmission
Telescopes Rod Lens Condenser

- Lensa bersih
- Gambar bersih Ocular Lens

- Tidak lekuk Chiep


Camera on
the tip

Tdk ada
lensa
Hati hati dengan GELAP…

dark spot fiberscope clean

• Dark spot menandakan kerusakan pada fiberscope


• Bila kerusakan ( dark spot ) melebihi 25 % sudah
tidak bisa di toleransi.
Pemeriksaan Umum Peralatan
Light Guide Cables
- Pengiriman cahaya baik
- Kabel tidak rusak Optic Fibers
- Lensa bersih

Jangan melihat langsung ke cahaya light source pada saat dihidupkan.


CARA PENANGANAN Light Cable
PEMERIKSAAN Umum

HF cables
- Kabel tidak putus
- Isolasi sempurna
- Konektor tidak rusak

Electrodes
- Bebas bergerak
- Hubungan bagian luar bebas dari kerusakan,
karatan,
- Isolasi tdk rusak
PEMERIKSAAN Umum
Hand Instruments

- Pastikan Isolasi dari shaft tidak rusak


- Test gunting
- Jaws bersih
- Pemasangan baik
MEMBERSIHKAN
1. Segera setelah dipakai lakukan dekontaminasi dgn
merendam dalam cairan enzymatik untuk
mencegah cairan tubuh, darah dan sisa jaringan
mengering pada instrumen
2. Bersihkan secara mekanis
- dengan air mengalir
- lebih baik dengan jet washer
- sikat kecil (sikat gigi)
3. Keringkan dengan Udara bertekanan
Fungsi Utama
Dapat melindungi staf kesehatan dari infeksi
pada saat proses membersihkan dan mencegah
puing-puing organik dari pengerasan
DEKONTAMINASI
Proses membersikan sesegera mungkin
Penting untuk mencegah peralatan dari
(pengeringan) drying up
Membongkar semua instrumen setelah
digunakan
Memastikan semua puing-puing kotoran
dibersihkana
MEMBERSIHKAN DENGAN
ULTRASONIC

Hanya dengan menggunakkan ultrasonic cleaners


untuk ENDOSCOPIC INSTRUMENTS
Membersihkan dengan Ultrasound cleaning untuk
waktu & frekwensi (38-47 kHz) yang disarankan

!! Jangan Bersihkan
Scopes, Light Guides, HF
Dengan
ULTRASOUND CLEAN…!!
PEMBILASAN
Bilas seluruh peralatan dibawah air yang mengalir
Siram dengan air melalui semua channels
Keringkan dengan kain halus atau dengan udara
bertekanan
Fungsi Utama
Mengeringkan instrumen secara benar guna
mencegah pengkaratan
Fungsi Utama
Untuk merawat mekanisme pergerakan instrumen
dan memperkecil pengkaratan dan penuaan
Fungsi Utama
Untuk menghancurkan semua mikro-
organisme beserta sporanya
SPEAKERS’
PROFILE

Sugeng Suryanto
ST, SKM, ST, SKep

PERIOPERATIVE EDUCATOR
AND CONSULTANT

Indonesian Operating Room Nurses Association


ASEAN Society Perioperative Nursing
KATEGORI

Instrument, yang
digunakan diluar
Dibersihkan/
tubuh. Desinfectan
Instruments, yang
digunakan pada Desinfectan
tubuh tanpa penetrasi
ke mukosa atau kulit.
Tingkat Tinggi

Instruments, yang
digunakan melalui Steril
penetrasi pada kulit
atau mukosa.
.
 DEKONTAMINASI
Proses Fisika/ Kimia untuk menurunkan
jumlah mikroorganisme/ substansi lain pada instrumen
agar aman untuk penggunaan selanjutnya.

 DISINFEKSI
Proses fisika/ kimia untuk menghancurkan mikroorganisme
(endospora tidak hancur).

 STERILISASI
Proses pembunuhan semua mikroorganisme termasuk
endospora
FUNGSI
DEKONTAMINASI
 Langkah pertama dalam
memutus rantai infeksi

 Personil kamar bedah wajib


memahami dan mengaplikasikan
tindakan yang benar sesuai SOP
penanganan instrumen
Dekontaminasi dan Pembersihan

 Pencucian pada dasarnya menghilangkan


mikroorganisme dan proses mikrobisidal agar instrumen
aman bagi petugas.
 Tindakan pencucian bagian dari proses dekontaminasi
PENGGUNAAN DISINFEKTAN

Bagaimana cara memilih disinfektan :

1. Daya tahan mikroba pd jenis disinfektan


2. Klasifikasi disinfektan

3. Klasifikasi instrumen/ alat medis

4. Tingkat disinfektan

5. Cost, keamanan dan mudah digunakan

6. Rasionalisasi disinfektan


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
EFEKTIFITAS DISINFEKTAN

1. Pencucian yang sesuai


2. Jenis dan tipe mikroorganisme
3. Konsentrasi
4. Lama kontak dan suhu
5. Ada/ tidaknya materi organik
6. Kekuatan air
7. Ph
CHEMICAL DISINFECTANT / STERILIZATION

OPA Cidex Paracitic Acid

Cidex Paracitic Acid


HISTORICAL BACKGROUND
STERILIZATION

since… Louis Pasteur ?
Louis PASTEUR (1822-1895) Arbois
Louis Pasteur said...
“ This water, this sponge, this lint with which you wash or
cover a wound, may deposit germs which have the power of
multiplying rapidly within the tissues…
If I had the honor of being a surgeon, impressed I am with
the dangers to which the patient is exposed from the
microbes present over the surface of all objects, particularly
in hospitals, not only would I use none but perfectly clean
instruments, but I would clean my hands with the greatest
care, and subject them to a rapid flaming… I would use only
lint, bandages, and sponges previously exposed to a
temperature of 130 to 150°C ” (1878).
The mortality rate
is over 60 %
for surgical patients

The Agnew Clinic by Thomas Eakin (1885)


Sejarah Mikro Organisme
1670: ‘ Van Leeuwenhoek’ menemukan bakteri dalam
jumlah yang sangat besar
1862: ‘Pasteur membuktikan bahwa:
Bakteri berlipat ganda dengan membelah diri
Infeksi terjadi melalui udara
Merebus dapat membunuh bakteri
1870: ‘Bastian’ menyimpulkan bahwa 100 ºC tidak
dapat membunuh semua bakteri
1884: Chamberland yang pertama kali memproduksi
autoclave dengan suhu lebih dari 100 ºC
Charles  CHAMBERLAND 
(1851 - 1908)

Chamberland Autoclave (1884)
TUJUAN DAN FUNGSI
PENGEMASAN

Membungkus peralatan medik yang


disterilkan dan menjaga kondisi
sterilitas alat sampai waktu digunaan.
SYARAT BAHAN PENGEMAS
.
• Sesuai jenis sterilisasinya
• Bisa melakukan penetrasi ke seluruh
permukaan kemasan dan isinya.
• Dapat menahan masuknya mikro organisme
dan bakteri
• Tidak mengandung racun.
• Tahan terhadap kondisi pada saat proses
sterilisasi dan saat masa penyimpanan.
• Menjaga kondisi steril isi alat yang dikemas
hingga digunakan.
• Mudah dibuka dan isinya mudah dipindahkan
tanpa terjadi kontaminasi.
TIPE / JENIS
.
BAHAN KEMASAN
1. KAIN / LINEN

 Banyak Rumah sakit yang masih


.
menggunakan Kain atau linen sebagai
pembungkus instrument atau draping
 Bukan penghalang yang baik/ mudah
menyerap air
 Mudah robek, bila terpapar panas
 Menggunakan Kain/ linen karena anggapan
efective cost
19
24
28
25
31
UNSAFE CONDITION
Are we running out of water ?
2. K E R T A S
 Bahan sekali pakai

. Mengandung fiber selulosa, berfungsi
menjaga kertas resisten terhadap air
 Kemampuan lebih yang ada dikertas
dalam menahan mikroorganisme.
KRITERIA KERTAS

. Tidak tembus air


 Memiliki kekuatan / tensile yang cukup
tinggi (sukar dirobek)
 Merupakan penahan mikro-organisme
yang baik.
 Bebas dari bahan yang mengandung
racun
JENIS KERTAS

. Kertas kraft (medical grade)



 Kertas berlaminasi : Terdiri 3 lapis
 Kertas mentega mudah robek (non glaze)
bisa untuk sterilisasi uap.
 Kertas krep, tidak mudah robek. Bisa
sebagai pembungkus maupun duk.
Crepe SMS

Crepe Paper

Wrapping Paper
ENVELOPE METHOD
Roll Method
47
60
3. STERIPOUCHES

 Mengkombinasikan plastik pada satu sisinya


dan kertas pada sisi lainnya

 Tersedia dalam berbagai ukuran dan dapat


disesuaikan dengan kebutuhan pengemasan

 Ada dua tipe ( Roll & Pouches satuan )


 Terdapat indikator proses sterilisasi
disalah satu sisinya

 Bisa dipergunakan untuk beberapa


metode sterilisasi
43
Sealing requirements
The Sides of a Container are considered
none sterile

45
4. FILM PLASTIK

 Pembungkus yang keseluruhannya


terbuat dari plastik ( Polyethylene )
 Tidak dapat menyerap air (cairan/
uap)
 Tidak digunakan pada sterilisasi uap
 Polyethylene hanya dapat menyerap
Ethylene Oxide ( digunakan hanya
untuk sterilisasi ETO
LABELING
.
“ Proses identifikasi alat,
instrument atau linen
sebelum dilakukan
proses sterilisasi “
.TUJUAN

 Pendokumentasian
 Mengidentifikasi jenis instrumen/ packing
 Mengidentifikasi metode dan proses Sterilisasi
 Mengidentifikasi proses penyimpanan
 Mengidentifikasi Expire Date
 Identitas proses sterilisasi.
ADMINISTRASI CONTROL
•. Hal Penting dalam Proses Labeling

 Waktu penyeterilan dan masa kadaluarsa


 Petugas Penyeteril
 Jenis atau metode sterilisasi
 Cycle
 Cara menempatkan label
92
93
94
95
108
101
DRAGGED
PULLED

TEXTILE &
STAGGED
DROPPED
Ahlstrom

©
122
TO BIG
DO NOT MIX
TOO HIGH
WRONG
105
106
107
« The sterility of a product is 
not negotiable, because the 
security of the patient is not 
negotiable »

102
MENGAPA DI STERILISASI?

1. Untuk membunuh mikro organisme dan


spora
2. Untuk mencegah infeksi silang
3. Untuk melindungi personil dan pasien
Proses Sterilisasi
Proses dimana terjadinya pemaparan
energi Thermal dalam bentuk panas
kering, panas basah, zat kimia berbentuk
cair, gas atau radiasi terhadap suatu
benda dalam waktu dan tekanan
tertentu.
MACAM STERILISASI
Steam Sterilizer (Uap )
Dry Heat Sterilizer (Panas kering)
Gas Sterilizer (EO, Formaldehyde)
Radiation Sterilizer (Gama)
Plasma Sterilizer
Filtration Sterilizer
Autoclave
Faktor yang mempengaruhi
Sterilisasi uap / Autoclave
• Waktu
• Suhu
• Tekanan
• Pemaparan Uap
• Udara dalam chamber
RIGHTLY LOADED ???

88
Dry DRY HEAT STERILIZER
( STERILISASI PANAS KERING )
Heat Sterilizer
STERILISASI GAS
(ETHYLENE OXIDE)
STERILISASI PLASMA
( HYDROGEN PEROXIDE )
Kenapa memilih steam sterilisation?

• Cara Aman untuk steril Instrument


• Aman untuk Pengguna
• Memungkinkan instrumen dibungkus
• Relative tidak mahal
• Waktu proses yang singkat
• Low cost maintenance
• Proses Sterilasi memberikan nilai tambah dan
berpengaruh baik thd produktivitas kerja di OK

• Untuk sukses dibutuhkan komitmen manajemen dan


petugas yang terampil di OK/ CSSD

• OK/ CSSD Harus dikelola dengan baik sebagai suatu


sistem yang terkait dengan manajemen RS itu sendiri

• OK/ CSSD harus memiliki program yang jelas dan


dievaluasi secara berkesinambungan
PENYIMPANAN
Simpan dalam keadaan bersih dan kering
Jangan menyimpan peralatan pada ruangan
yang masuk sinar matahari secara langsung
Jangan menyimpan endoscope ke dalam
tempat penyimpanan-nya yang bukan
tempatnya. Gunakan instrument tray systems
yang tersedia

KURSUS DASAR PERAWAT KAMAR BEDAH


Conclusion

Instrumen di kamar operasi memerlukan kepedulian spesifik dan pilihan yang selektip
tentang penyuci-hamaan dan proses sterilisasi dalam rangka mencapai suatu hasil
yang efektif. Dengan begitu tidak ada proses sterilisasi yang tunggal dapat
melakukan perawatan dan memberikan solusi yang absolut, Idealnya suatu
kombinasi dari berbagai aplikasi dari proses yang sesuai akan melengkapi serta
meningkatkan suatu hasil yang diinginkan.

Sugeng Suryanto; July 2008

KURSUS DASAR
PERAWAT KAMAR BEDAH
REFERENCES :
1. Endoscopes; Tough problems with their cleaning and reprocessing. OR
Manager. 1990;6:1-7.
2. Garner JS, Favero MS. Guidelines for handwashing and hospital
environmental control. Am. J infect Control. 1985; 14:110-126.
3. Good hospital practice: Handling and biological decontamination of
reusable medical devices (American National Standard) designation.
Arlington, VA; Association for the Advancement of Medical
Instrumentation, 1992;669-690.
4. Milner NA. A system approach to patient-safe rigid and flexible
endoscopes: A microbiologist’s point of view. J Healthcare Material
Management.1992;10:3.
5. Young EC, RN. A desinfectant guide. Urologic Nursing.1990;9-7.
6. Eileen Young, RN, A gynecology clinical specialist at Circon Corporation
in Stamford, Conn. 2001.
7. Mahmood Idrose, BHSc, SRN, OTNC, Dip IRs. Nurse Manager Urology
Centre Operating Theatre Singapore General Hospital, 2005;7-2.
International, European and
national associations
• MSÜD - MERKEZÝ STERÝLÝZASYON ÜNÝTELERÝ 
DERNEÐÝ
http://www.msudtr. org
• Association Française de stérilisation
http://www.afs.asso.fr
• European Forum for Hospital Sterile Supply 
EFHSS 
http://www.efhss.com
• International Federation for Sterile Supply IFSS 
GillianSills@aol.com

Anda mungkin juga menyukai