Maulin Ni’mah
M. Mahdi
Mila Nursaadatul
M. T
Mega Silpia
Muthi Mumtaz
Nida Urrohmah
Manajemen
Konflik
• Marquis dan Huston (1998)
konflik sebagai masalah internal dan eksternal yang
terjadi sebagai akibat dari perbedaan pendapat, nilai-nilai,
atau keyakinan dari dua orang atau lebih.
konflik dapat dikategorikan sebagai suatu kejadian atau proses. Sebagai suatu
kejadian, konflik terjadi akibat ketidaksetujuan antara dua orang atau organisasi Littlefield (1995)
yang merasa kepentingannya terancam. Sebagai proses, konflik dimanifestasikan
sebagai suatu rangkaian tindakan yang dilakukan oleh dua orang atau kelompok, di
mana setiap orang atau kelompok berusaha menghalangi atau mencegah kepuasan
dari pihak lawan.
terjadi antara atasan dan bawahan terjadi antara staf dengan posisi dan
kedudukan yang sama, misalnya konflik
yang meliputi wewenang, keahlian, dan
praktik. Konflik dapat dibedakan
menjadi tiga jenis yakni, konflik
intrapersonal, interpersonal, dan antar
kelompok.
Kategori
Konflik
• Konflik yang terjadi pada individu sendiri. Keadaan ini merupakan
1. Konflik masalah internal untuk mengklarifikasi nilai dan keinginan dari
konflik yang terjadi. Hal ini sering dimanifestasikan sebagai akibat
Intrapersonal dari kompetisi peran.
• terjadi antara dua orang atau lebih di mana nilai, tujuan, dan keyakinan
2. Konflik berbeda. Konflik ini sering terjadi karena seseorang secara konstan
berinteraksi dengan orang lain, sehingga ditemukan perbedaan-
Interpersonal perbedaan. Manajer sering mengalami konflik dengan teman sesama
manajer, atasan, dan bawahannya.
3. Konflik • terjadi antara dua atau lebih, kelompok, departemen, atau organisasi.
Antarkelompok Sumber konflik jenis ini adalah hambatan dalam mencapai kekuasaan
dan otoritas (kualitas jasa layanan), serta keterbatasan prasarana.
(Intergroup)
Proses konflik dibagi menjadi beberapa tahapan :
1. Konflik laten yg terjadi terus-menerus (laten) dlm suatu organisasi. Misalnya, kondisi tentang
keterbatasan staf dan perubahan yg cepat. Kondisi tersebut memicu pd
ketidakstabilan organisasi dan kualitas produksi, meskipun konflik yg ada kadang tdk
nampak scr nyata atau tdk pernah terjadi.
5. Konflik aftermath
konflik yang terjadi akibat dari tidak terselesaikannya konflik yang pertama. Konflik ini
akan menjadi masalah besar dan bisa menjadi penyebab dari konflik yang utama bila
tidak segera di atasi atau dikurangi.
Vestal (1994) menjabarkan langkah-langkah
menyelesaikan suatu konflik meliputi
3. Intervensi
1. Pengkajian. a. Masuk pada konflik yang
a. Analisis situasi. diyakini dapat diselesaikan
2. Identifikasi dengan baik. Selanjutnya
b. Analisis dan mematikan identifikasi hasil yang positif
a. Mengelola perasaan.
isu yang berkembang. yang akan terjadi.
c. Menyusun tujuan. b. Menyeleksi metode dalam
menyelesaikan konflik.
Kunci Langkah dalam Manajemen
Konflik