Anda di halaman 1dari 22

TUGAS 2 & 3

IRIGASI DAN
BANGUNAN AIR
NAMA : PRICILA MERCY TOLAN
NIM : 181222018151752
JURUSAN : TEKNIK SIPIL

Friday, July 02, 2021


Rangkuman

Materi Pokok Bahasan 2


Teknik Irigasi dan Drainase
(Jaringan Irigasi )
Pengertian Irigasi

 Pengertian Irigasi adalah pemberian air kepada tanah untuk menambah curah hujan yang tidak
cukup agar tersedia lengas bagi pertumbuhan tanaman (Linsley, Franzini,1992 ) •
 Secara umum pengertian irigasi adalah penggunaan air pada tanah untuk keperluan penyediaan
cairan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanam tanaman. (Hansen, dkk, 1990)
 Irigasi mempunyai ruang lingkup mulai dari pengembangan sumber air, penyediaannya,
penyaluran air air dari sumber ke daerah pertanian, pembagian dan penjatahan air pada areal
pertanian, serta penyaluran kelebihan air irigasi secara teratur. (Partowijiyo, 1984).
 Irigasi berguna juga untuk mempermudah dalam pengolahan tanah, mencegah pertumbuhan
gulma, mencegah terjadinya akumulasi garam, mengatur suhu tanah dan membantu dalam
usaha sanitasi (Hansen, et.al, 1986).
4
Pengertian Jaringan Irigasi, Petak Irigasi, dan Daerah Irigasi

Jaringan irigasi Daerah Irigasi


Jaringan irigasi adalah saluran dan bangunan yang Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air
merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk dari satu jaringan irigasi
pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan,
pembagian pemberian dan penggunaannya.

Petak Irigasi
Petak irigasi adalah petak tanah yang memperoleh air
irigasi.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Jenis – jenis Irigasi
Pada prakteknya ada 4 jenis irigasi ditinjau dari cara pemberian airnya :
5
1. Irigasi gravitasi (Gravitational Irrigation) 2. Irigasi bawah tanah (Sub Surface Irrigation)
Irigasi gravitasi adalah irigasi yang Irigasi bawah tanah adalah irigasi yang menyuplai air
memanfaatkan gaya tarik gravitasi untuk langsung ke daerah akar tanaman yang membutuhkannya
mengalirkan air dari sumber ke tempat yang melalui aliran air tanah.
membutuhkan, pada umumnya irigasi ini banyak
Dengan demikian tanaman yang diberi air lewat
digunakan di Indonesia, dan dapat dibagi
permukaan tetapi dari bawah permukaan dengan
menjadi: irigasi genangan liar, irigasi genangan
mengatur muka air tanah.
dari saluran, irigasi alur dan gelombang.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Jenis – jenis Irigasi
Pada prakteknya ada 4 jenis irigasi ditinjau dari cara pemberian airnya :
6
3. Irigasi siraman (Sprinkler Irrigation) 4. Irigasi tetesan (Trickler Irrigation)
Irigasi siraman adalah irigasi yang dilakukan dengan Irigasi tetesan adalah irigasi yang prinsipnya mirip
cara meniru air hujan dimana penyiramannya dilakukan dengan irigasi siraman tetapi pipa tersiernya dibuat
dengan cara pengaliran air lewat pipa dengan tekanan melalui jalur pohon dan tekanannya lebih kecil karena
(4 –6 atm) sehingga dapat membasahi areal yang hanya menetes saja.
cukup luas.
Keuntungan sistem ini yaitu tidak ada aliran permukaan.
Pemberian air dengan cara ini dapat menghemat dalam
segi pengelolaan tanah karena dengan pengairan ini
tidak diperlukan permukaan tanah yang rata, juga
dengan pengairan ini dapat mengurangi kehilangan air
disaluran karena air dikirim melalui saluran tertutup.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Klasifikasi Jaringan Irigasi
Unsur dan Tingkatan Jaringan 7
Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran aliran Tabel 1-1. Klasifikasi Jaringan Irigasi
air dan lengkapnya fasilitas, jaringan irigasi dapat
dibedakan kedalam tiga jenis yaitu:

1. Irigasi sederhana (Non Teknis)


2. Irigasi semi teknis
3. Irigasi teknis

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Klasifikasi Jaringan Irigasi 8

Dalam suatu jaringan irigasi yang dapat dibedakan adanya empat unsur fungsional pokok
yaitu :
1. Bangunan-bangunan utama (headworks) dimana air diambil dari sumbernya, umumnya
sungai atau waduk.
Unsur fungsional poko jaringan irigasi
2. Jaringan pembawa berupa saluran yang mengalirkan air irigasi ke petak- petak tersier.
3. Petak-petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem pembuangan kolektif, air
irigasi dibagibagi dan dialirkan ke sawah-sawah dan kelebihan air ditampung di dalam
suatu system pembuangan di dalam petak tersier.
4. Sistem pembuangan yang ada di luar daerah irigasi untuk membuang kelebihan air lebih
ke sungai atau saluran-saluran alamiah.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Unsur dan Tingkatan Jaringan
9

Irigasi Sederhana Jaringan Irigasi Semiteknis


Didalam irigasi sederhana, pembagian air tidak diukur atau diatur, Perbedaan satu-satunya antara jaringan irigasi sederhana dan
air lebih akan mengalir ke saluran pembuang. Para petani jaringan semiteknis adalah bahwa jaringan semiteknis ini
pemakai air itu tergabung dalam satu kelompok jaringan irigasi bendungnya terletak di sungai lengkap dengan bangunan
yang sama, sehingga tidak memerlukan keterlibatan pemerintah pengambilan dan bangunan pengukur di bagian hilirnya. Mungkin
didalam organisasi jaringan irigasi semacam ini. juga dibangun beberapa bangunan permanen di jaringan saluran.
Karena bangunan pengelaknya bukan bangunan tetap/permanen,
maka umurnya mungkin pendek.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Unsur dan Tingkatan Jaringan
10

Jaringan Irigasi Teknis


Salah satu prinsip dalam perencanaan jaringan teknis adalah pemisahan antara jaringan irigasi dan jaringan
pembuang/pematus. Saluran irigasi mengalirkan air irigasi ke sawah-sawah dan Msaluran pembuang mengalirkan
air lebih dari sawah-sawah ke saluran pembuang alamiah yang kemudian akan diteruskan ke laut . Petak tersier
menduduki fungsi sentral dalam jaringan irigasi teknis.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Sket Jaringan Irigasi
Keterangan :
BBS : Bangunan Bagi Sekunder
STS : Saluran Tersier
Definisi praktis mengenai petak Petak Ikhtisar, primer, sekunder dan
tersier. 12
Petak Ikhtisar
Peta ikhtisar adalah cara penggambaran berbagai macam bagian dari suatu jaringan
irigasi yang saling berhubungan. Peta ikhtisar tersebut dapat dilihat pada peta tata
letak.
Peta ikhtisar umum dibuat berdasarkan peta topografi yang dilengkapi dengan garis-
garis kontur dengan skala 1:25.000. Peta ikhtisar detail yang biasa disebut peta petak,
dipakai untuk perencanaan dibuat dengan skala 1:5.000, dan untuk petak tersier

Petak Tersier
Perencanaan dasar yang berkenaan dengan unit tanah adalah petak tersier. Petak ini
menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada bangunan sadap (off take) tersier
yang menjadi tanggung jawab Dinas Pengairan. Bangunan sadap tersier mengalirkan
airnya ke saluran tersier. Panjang saluran tersier sebaiknya kurang dari 1.500 m, tetapi
dalam kenyataan kadang-kadang panjang saluran ini mencapai 2.500 m. Panjang
saluran kuarter lebih baik dibawah 500 m, tetapi prakteknya kadang-kadang sampai 800
m.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Definisi praktis mengenai petak Petak Ikhtisar, primer, sekunder dan
tersier. 13
Petak Sekunder
Petak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang kesemuanya dilayani oleh satu
saluran sekunder. Biasanya petak sekunder menerima air dari bangunan bagi yang
terletak di saluran primer atau sekunder. Saluran sekunder sering terletak di punggung
medan mengairi kedua sisi saluran hingga saluran pembuang yang membatasinya.
Saluran sekunder boleh juga direncana sebagai saluran garis tinggi yang mengairi
lereng-lereng medan yang lebih rendah saja.

Petak Primer
Petak Primer terdiri dari beberapa petak sekunder, yang mengambil air langsung dari
saluran primer. Petak primer dilayani oleh satu saluran primer yang mengambil airnya
langsung dari sumber air, biasanya sungai. Proyek-proyek irigasi tertentu mempunyai
dua saluran primer. Ini menghasilkan dua petak primer. Daerah di sepanjang saluran
primer sering tidak dapat dilayani dengan mudah dengan cara menyadap air dari
saluran sekunder. Apabila saluran primer melewati sepanjang garis tinggi, daerah
saluran primer yang berdekatan harus dilayani langsung dari saluran primer.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Bangunan
Bangunan Utama 14

Bendung, Bendung Gerak Bendung Karet


Bendung (weir) atau bendung gerak (barrage) dipakai Bendung karet memiliki dua bagian pokok yaitu tubuh bendung
untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada yang terbuat dari karet dan pondasi beton berbentuk plat beton
ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke sebagai dudukan tabung karet serta dilengkapi satu ruang kontrol
saluran irigasi dan petak tersier. dengan beberapa perlengkapan (mesin) untuk mengontrol
mengembang dan mengempisnya tabung karet. Proses pengisian
Di Indonesia, bendung adalah bangunan yang paling umum
udara atau air dari pompa udara atau air dilengkapi dengan
dipakai untuk membelokkan air sungai untuk keperluan
instrumen pengontrol udara atau air (manometer).
irigasi.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Bangunan
Bangunan Utama 15

Pengambilan Bebas Pengambilan dari Waduk (Reservoir)


Pengambilan bebas adalah bangunan yang dibuat di tepi sungai Waduk (reservoir) digunakan untuk menampung air irigasi pada
yang mengalirkan air sungai ke dalam jaringan irigasi, tanpa waktu terjadi surplus air di sungai agar dapat dipakai sewaktu-
mengatur tinggi muka air di sungai. Dalam keadaan demikian, waktu terjadi kekurangan air. Jadi, fungsi utama waduk adalah
jelas bahwa muka air di sungai harus lebih tinggi dari daerah untuk mengatur aliran sungai. Waduk yang berukuran besar
yang diairi dan jumah air yang dibelokkan harus dapat dijamin sering mempunyai banyak fungsi seperti untuk keperluan irigasi,
cukup. tenaga air pembangkit listrik, pengendali banjir, perikanan dsb.
Waduk yang berukuran lebih kecil dipakai untuk keperluan irigasi
saja.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Bangunan
Bangunan Utama 16

Stasiun Pompa
Irigasi dengan pompa bisa dipertimbangkan apabila
pengambilan secara gravitasi ternyata tidak layak dilihat dari
segi teknis maupun ekonomis. Pada mulanya irigasi pompa
hanya memerlukan modal kecil, tetapi biaya eksploitasinya
mahal.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Pengertian Drainase

Drainase merupakan proses pembuangan air berlebih dari permukaan dan bawah permukaan
tanah, maka drainase dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Drainase permukaan merupakan proses pembuangan air dari permukaan lahan sedangkan
drainase bawah permukaan merupakan pembuangan atau pengontrolan muka air tanah sampai
optimal untuk meningkatkan produksi tanaman. Drainase permukaan berfungsi untuk
menangani air permukaan, khususnya air yang berasal dari air hujan.
2. Drainase bawah permukaan berfungsi untuk membuang air bawah permukaan, serta menerima
dan membuang air dari lapisan tembus air.
Ada beberapa jenis saluran drainase pembuangan yaitu :
18
 Drainase acak (Random Field Drains)  Drainase Paralel (Parallel Field Drains)
Lokasi dan arah dari saluran drainase disesuaikan dengan Drainase ini digunakan pada tanah yang relative datar
kondisi tofografi lahan. Kemiringan lahan biasanya dengan kemiringan kurang dari 1%–2 %, sistem saluran
diusahakan sedatar mungkin, hal ini untuk memudahkan drainase parallel bisa digunakan. Sistem drainase ini
peralatan traktor pengolah tanah dapat beroperasi tanpa dikenal sebagai sistem bedengan. Saluran drainase dibuat
merusak saluran yang telah dibuat. Erosi yang terjadi pada secara parallel, jika jarak antara saluran tidak sama
kondisi lahan seperti diatas, biasanya tidak menjadi
masalah karena kemiringan yang relatif datar

 Drainase Mole
Drainase mole biasa disebut dengan lubang tikus berupa saluran bulat yang
konstruksinya tanpa dilindungi sama sekali, pembuatannya tanpa harus
menggali tanah, cukup dengan menarik dengan traktor bentukan baja bulat
yang disebut mol yang dipasang pada alat seperti bajak di lapisan tanah
subsoil pada kedalaman dangkal. Pada bagian belakang alat mole biasanya
disertakan alat expander yang gunanya untuk memperbesar dan
memperkuat bentuk lubang.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Sistem Penampung Drainase
Berdasarkan Penampungannya drainase dalam dibagi menjadi 2, yaitu
19
1. Sistem Drainase Singular 2. Sistem Drainase Komposit
Terdiri dari jajaran pipa–lateral yang ditanam di Terdiri dari jajaran pipa–pipa lateral yang ditanam di
bawah permukaan tanah dengan jarak tertentu, bawah permukaan tanah dengan jarak tertentu, air dari
air yang keluar dari seluruh pipa lateral seluruh pipa lateral ditampung pada pipa penampung
ditampung pada saluran terbuka, selanjutnya yang juga ditanam di tanah, antara pipa lateral dengan
disalurkan ke saluran drainase utama. pipa penampung dihubungkan dengan sambuangan,
selanjutnya disalurkan ke saluran drainase utama.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Berdasarkan sistemnya, drainase dalam dibagi menjadi 4, yaitu :
20
1. Random sistem 2. Sistem Gridiron
Sistem ini digunakan pada lahan yang berombak atau Sistem drainase gridiron terdiri dari pipa–pipa saluran
pada lahan dimana kondisi tanahnya terdiri dari beragam drainase lateral yang diletakkan secara paralel dan
jenis tanah dan pada lahan yang terdapat area tergenang. terhubung dengan pipa utama secara tegak lurus, biasanya
dari satu sisi. Sistem ini sesuai untuk lahan di daerah rendah
yang datar dengan ukuran lahan yang sama.
3. istem Drainase Intersepsi
Sistem drainase intersepsi dapat menampung rembesan air yang mengalir
ke lahan yang terletak lebih rendah atau di bagian bawah. Pipa intersepsi
biasanya diletakkan pada bagian atas dan daerah yang basah yang
ditentukan dari hasil pengamatan drainase awal.
4. Herringbone sistem
Terdiri dari pipa saluran drainase lateral yang diletakan
secara parallel dan terhubung dengan pipa utama dengan
membuat sudut tertentu, biasanya dari kedua sisi. Pipa
utama atau sub utama diletakkan pada bagian lahan yang
rendah atau lahan yang pada kemiringan lahan yang besar
atau lembah.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Drainase
21

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Terima Kasih!
:’)

Anda mungkin juga menyukai