Anda di halaman 1dari 28

ASKEP KLIEN DENGAN

ANSIETAS
PENGERTIAN

 Ansietas : pengalaman emosi dan subyektif yang bersifat


individual.
 Ansietas : respon emosi tanpa obyek yang spesifik,
dimanifestasikan dengan perasaan tidak nyaman, tidak siap,
merasa terancam.

 Takut : penilaian intelektual terhadap stimulus


yangmengancam dan obyeknya jelas
TINGKAT KECEMASAN

ANSIETAS RINGAN
 Ketegangan yang dialami sehari-hari.
 Waspada, lapang persepsi meluas.
 Mampu memecahkan masalah sendiri

Respon fisiologis:
 Sesekali nafas pendek
 Nadi dan tekanan darah naik
 Gejala ringan pada lambung
 Muka berkerut dan bibir bergetar
TINGKAT KECEMASAN

Respon Kognitif:
 Lapang persepsi meluas
 Mampu menerima rangsangan yang kompleks
 Konsentrasi pada masalah
 Menyelesaikan masalah secara efektif

Respon perilaku dan emosi


 Tidak dapat duduk tenang
 Tremor halus pada tangan
 Suara kadang-kadang meninggi
TINGKAT KECEMASAN

ANSIETAS SEDANG
 Lahan persepsi terhadap lingkungan menurun
 Individu lebih memfokuskan pada hal penting saat itu dan
mengesampingkan hal lain.

Respon fisiologik:
 Sering nafas pendek
 Nadi dan tekanan darah naik
 Mulut kering dan anoreksia
 Diare/konstipasi, gelisah
TINGKAT KECEMASAN

Respon kognitif
 Lapang persepsi menyempit
 Rangsang luar tidak mampu diterima
 Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya

Respon perilaku dan emosi


 Gerakan tersentak-sentak
 Bicara banyak dan lebih cepat
 Susah tidur
 Perasaan tidak aman
TINGKAT KECEMASAN

ANSIETAS BERAT
 Lahan persepsi menjadi sangat sempit
 Individu cenderung memikirkan hal kecil
 Mengabaikan hal yang lain
 Tidak mampu berpikir berat lagi
 Membutuhkan banyak pengarah

Respon fisiologis
 Nafas pendek
 Nadi dan tekanan darah maik
 Berkeringat dan sakit kepala
 Penglihatan kabur, mengalami ketegangan
TINGKAT KECEMASAN

Respon kognitif
 Lapang persepsi sangat sempit
 Tidak mampu menyelesaikan masalah

Respon perilaku dan emosi


 Perasaan ancaman meningkat
 Verbalisasi cepat
 Blocking
TINGKAT KECEMASAN

PANIK
Lahan persepsi sudah terganggu  Individu tidak dapat
mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa
walaupun sudah mendapat pengarahan

Respon fisiologis
 Nafas pendek
 Rasa tercekik dan palpitasi
 Sakit dada, pucat, hipotensi
TINGKAT KECEMASAN

Respon kognitif
 Lapang persepsi sangat sempit
 Tidak dapat berfikir logis

Respon perilaku dan emosi


 Mengamuk, marah
 Ketakutan, berteriak-teriak, blocking
 Kehilangan kendali
 Persepsi kacau
TEORI-TEORI KECEMASAN

TEORI PSIKOANALITIK (Freud)


 Konflik psikologis yang tidak disadari mulai sejak lahir  konflik id dan
super ego

TEORI INTERPERSONAL (Sullivan)


 Dimulai sejak berhubungan dengan orang lain
 Ketakutan akan penolakan interpersonal
 Trauma pada masa pertumbuhan

TEORI PERILAKU (Skinner)


 Merupakan hasil frustasi dari segala sesuatu yang mempengaruhi individu
dalam mencapai tujuan
ASKEP PADA KLIEN CEMAS

PENGKAJIAN

Faktor predisposisi
 Peristiwa traumatik
 Konflik yang dialami
 Konsep diri terganggu
 Frustasi
 Gangguan fisik
 Pola keluarga menghadapi stress
 Riwayat gangguan ansietas dalam keluarga
ASKEP PADA KLIEN CEMAS

Stressor presipitasi
 Ancaman terhadap integritas fisik (Gangguan fungsi
fisiologis,infeksi, celaka).
 Ancaman terhadap sistem tubuh atau diri (gangguan hubungan
interpersonal, kehilangan, harga diri)

Perilaku
 Fisiologis, psikologis, kognitif, afektif.
ASKEP PADA KLIEN CEMAS

Penilaian terhadap stressor

Sumber koping

Mekanisme koping (cemas sedang-panik)


 Reaksi berorientasi pada tugas
- Menyerang/agresif
- Menarik diri
- Kompromi
 Reaksi berorientasi pada ego
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Resti kekerasan
 Gangguan pola tidur
 Perubahan pola eliminasi
 Gangguan nutrisi
 Koping individu tidak efektif
 Kecemasan sedang-berat-panik.

TUJUAN KEPERAWATAN
 Menurunkan tingkat ansietas
PERENCANAAN

 Tujuan secara umum : menurunkan kecemasan dengan


mengembangkan kemampuan individu.
 Tujuan jangka panjang : menurunkan kecemasan berat ke
sedang dan sedang ke ringan
 Tuuan jangka pendek:
- Mengungkapkan kecemasannya
- Mengidentifikasi respon terhadap kecemasannya
- Mendiskusikan keadaan yang menyebabkan cemas
- Menggunakan cara penyelesaian yang konstruktif
IMPLEMENTASI

Tingkat sedang
 Mengenali sumber cemas
 Menyadari adanya cemas
 Mempunyai koping terhadap ancaman
 Meningkatkan relaksasi

Tingkat berat dan panik


 Menjalin hubungan saling percaya
 Meningkatkan kesadaran diri
 Melindungu klien
 Modifikasi lingkungan
 Memotivasi untuk melakukan kativitas
 Pengobatan
EVALUASI

 Sudahkah ancaman integritas fisik berkurang?


 Apakah perilaku klien mencerminkan penurunan tingkat
ansietas?
 Apakah klien megenal ansietasnya dan mempunyai pandangan
terhadap perasaan tersebut?
 Sudahkah sumber koping klien dikaji?
 Sudahkah klien belajar strategi penyelesaian masalah yang
adaptif?
 Sudahkah klien menggunakan respon koping adaptif?
MEKANISME PERTAHANAN EGO

 KOMPENSASI
Proses dimana seseorang memperbaiki penurunan citra diri
dengan secara tegas menonjolkan keistimewaan/kelebihan
yang dimiliki.

 DENIAL
Menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas dengan
mengingkari realitas tersebut
MEKANISME PERTAHANAN EGO

 PEMINDAHAN / DISPLACEMENT
Pengalihan emosi yang semula ditujukan pada seseorang atau
benda kepada orang atau benda lain yang biasanya netral atau
lebih sedikit mengancam dirinya.

 DISOSIASI
Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari
kesadaran atau identitasnya.
MEKANISME PERTAHANAN EGO

 IDENTIFIKASI
Proses dimana seseorang untuk menjadi seseorang yang ia
kagumi berupaya dengan menirukan pikiran-pikiran, perilaku
dan selera orang tersebut.

 INTELEKTUALISASI
Penggunaan logika dan alasan yang berlebihan untuk
menghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya
MEKANISME PERTAHANAN EGO

 INTROJEKSI
Suatu jenis identifikasi yang kuat dimana seseorang
mengambil dan melebur nilai-nilai dan kualitas seseorang atau
suatu kelompok ke dalam struktur egonya sendiri , merupakan
“hati nurani”.

 ISOLASI
Pemisahan unsur emosional dari suatu pikiran yang
mengganggu dapat bersifat sementara atau berjangka lama.
MEKANISME PERTAHANAN EGO

 PROYEKSI
Pengalihan buah pikiran pada diri sendiri kepada orang lain
terutama keinginan, perasaan emosional dan motivasi yang
tidak dapat ditoransi.

 RASIONALISASI
Mengemukakan penjelasan yang tampak logis dan dapat
diterima masyarakat untuk menghalalkan atau membenarkan
impuls, perasaan, perilaku dan motif yang tidak dapat
diterima.
MEKANISME PERTAHANAN EGO

 REAKSI FORMASI
Pengembangan sikap dan pola perilaku yang ia sadari, yang
bertentangan dengan apa yang sebenarnya ia rasakan atau
ingin lakukan.

 REGRESI
Kemunduran akibat stress terhadap perilaku dan merupakan
ciri khas dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini.
MEKANISME PERTAHANAN EGO

 REPRESI
Pengesampingan secara tidak sadar tentang pikiran , impuls
atau ingatan yang menyakitkan atau bertentangan dari
kesadaran seseorang ; merupaakan pertahanan ego yang
primer yang cenderung diperkuat oleh mekanisme yang lain.

 PEMISAHAN / SPLITTING
Sikap mengelompokkan orang atau keadaan hanya sebagai
semuanya baik atau semuanya buruk; kegagalan untuk
memadukan nilai-nilai positif dan negatif di dalam diri
sendiri.
MEKANISME PERTAHANAN EGO
 SUBLIMASI
Penerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia artinya
dimata masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami
halangan dalam penyalurannya secara normal.

 SUPRESI
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan
tetapi sebetulnya merupakan analog represi yang disadari ,
pengesampingan yang disengaja tentang suatu bahan dari
kesadaran seseorang, kadang-kadang dapat mengarah pada
represi yang berikutnya.
MEKANISME PERTAHANAN EGO

 UNDOING
Tindakan atau perilaku atau komunikasi yang menghapuskan
sebagian dari tindakan / perilaku atau komunikasi sebelumnya.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai