Anda di halaman 1dari 11

PERKERASAN JALAN

Nama Kelompok:
Desrianingsih 1840301053
Jenis Puspitasari 1840301082
Nila Riani 1840301062
Dewiyanti 1840301058
DEFINISI PERKERASAN JALAN

Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat


yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai
adalah batuan pecah atau batu belah ataupun bahan lainnya. Bahan ikat
yang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat.
KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN

a. Konstruksi perkerasan lentur (Flexible pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan aspal
sebagai bahan pengikat mana lapisan-lapisan perkerasannya bersifat
memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. 
b. Konstruksi perkerasan kaku (Rigid pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan semen
(portland cement) sebagai bahan pengikat dimana pelat beton denganatau tanpa tulangan dilet
akkan di atas tanah dasar dengan atau tanpalapis pondasi bawah sehingga beban lalu lintas seba
gian besar dipikul oleh pelat beton.
c. Konstruksi perkerasan komposit
(Composite pavement), yaitu perkerasan kaku yang dikombinasikan
dengan perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur di atas perkerasan kaku, atau perkera
san kaku di atas perkerasan lentur.
KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN LENTUR
(FLEXIBLE PAVEMENT)
Lapisan perkerasan jalan berfungsi untuk menerima beban
lalulintas dan menyebarkannya kelapisan di bawahnya terus ketanah dasar.
1. Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)
Lapisan tanah dasar adalah lapisan tanah yang berfungsisebagai tempat perletakan lapis perkerasan dan me
ndukung konstruksi perkerasan diatasnya
2. Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course)
Lapis pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yangterletak di atas lapisan tanah dasar dan dibawah lapis p
ondasi atas.
3. Lapisan pondasi atas (base course)
Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yangterletak di antara lapis pondasi bawah dan
lapis permukaan.
4. Lapisan Permukaan (Surface Course) Lapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan
langsung dengan beban roda kendaraan
KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN KAKU 
(RIGID PAVEMENT)
 
Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan
kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan
lapis pindasi bawah (bisa juga tidak ada) diatas tanah dasar.
PERBEDAAN ANTARA PERKERASAN
LENTUR DAN PERKERASAN KAKU

PERKERASAN PERKERASAN
    LENTUR KAKU
1 Bahan pengikat Aspal Semen

2 Repetisi beban Timbul Rutting (lendutan Timbul retak-retak pada

    pada jalur roda) permukaan

3 Penurunan tanah Jalan bergelombang Bersifat sebagai balok

  dasar (mengikuti tanah dasar) diatas perletakan

4 Perubahan Modulus kekakuan Modulus kekakuan tidak

  temperatur berubah. berubah.

    Timbul tegangan dalam Timbul tegangan dalam

    yang kecil yang besar


PENYEBAB KERUSAKAN PERKERASAN JALAN

 Kerusakan pada konstruksi perkerasan lentur dapat disebabkan oleh:
1. Lalu lintas, yang dapat berupa peningkatan beban, dan repetisi beban.
2. Air, yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang
tidak baik dan naiknya air akibat kapilaritas.
3. Material konstruksi perkerasan.
4. Iklim
5. Kondisi tanah dasar yang tidak stabil
6. Proses pemadatan lapisan di atas tanah dasar yang kurang baik
JENIS PEMELIHARAAN JALAN

Pemeliharaan jalan adalah penanganan jalan yang meliputi perawatan, 
rehabilitasi, penunjangan, dan peningkatan. Adapun jenis pemeliharaan
 jalan ditinjau dari waktu pelaksanaannya adalah :

1. Pemeliharaan rutin
2. Pemeliharaan berkala
3. Peningkatan jala
PERMASALAHAN YANG SERING TERJADI PADA TAHAP
PELAKSANAAN

1. Terjadinya perubaha desain


2. Lemahnya perencanaan dan pengendalian
3. Koordinasi yang tidak baik antara pihak yang terlibat
4. Keterlambatan material
SOLUSI/SARAN PADA PERMASALAHAN

Permasalahan pada tahap pelaksanaan harus diatasi agar mutu pada


kontruksi juga meningkat.
1. Proses manajemen mutu dilaksanakan dengan benar
2. Kontruktor pengawaas dan pengendali diharapkan memiliki
pengetahuan dan pengalaman
3. Orang-orang yang terlibat dalam tahap pelaksanaan dapat
berkoordinasi dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman
4. Membuat time schedule kedatangan material

Anda mungkin juga menyukai